Anda di halaman 1dari 2

SEDIKIT TENTANG PESTISIDA

Oleh : Dwi Handojo

Hampir semua diantara kita pernah mendengar kata pestisida, herbisida, insektisida atau nama
lainnya. Hampir dalam semua sisi kehidupan kita tidak bisa lepas dari pestisida dalam berbagai
bentuknya. Dari gunung sampai pantai, dari desa sampai kota. Petani di pegununganpun tidak
lepas dari penggunaan pestisida. Petani sayuran di Dieng, Kopeng, atau petani tembakau di
lereng gunung Sindoro dan Sumbing. Nelayan dalam pembuatan ikan asin misalnya, ada yang
menggunakan pestisida. Tentunya cara ini tidak dibenarkan, namun demikian adanya masyarakat
kita. Pemakaian pestisida di rumah tangga seperti penggunaan obat nyamuk, anti rayap / ngengat,
pengusir nyamuk (repelent) dan banyak lagi macamnya. Untuk itulah kita perlu mengenal lebih
jauh tentang pestisida.

Penggunaan pestisida dalam pembangunan di berbagai sektor seperti pertanian, kesehatan


masyarakat, perdagangan dan industri semakin meningkat. Pestisida terbukti mempunyai
peranan yang penting dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. Pada bidang pertanian termasuk
pertanian rakyat maupun perkebunan yang dikelola secara profesional dalam skala besar
menggunakan pestisida yang sebagian besar adalah golongan organofosfat. Demikian pula pada
bidang kesehatan masyarakat pestisida yang digunakan sebagian besar adalah golongan
organofosfat. Karena golongan ini lebih mudah terurai di alam. Penggunaan pestisida di bidang
pertanian saat ini memegang peranan penting. Sebagian besar masih menggunakan pestisida
karena kemampuannya untuk memberantas hama sangat efektif. Pestisida adalah bahan yang
beracun dan berbahaya, yang bila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif
yang tidak diinginkan. Dampak negatif tesebut akan menimbulkan berbagai masalah baik secara
langsung ataupun tidak, akan berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia seperti
keracunan. Dampak negatif yang terjadi dari penggunaan pestisida pada pengendalian hama
adalah keracunan, khususnya para petani yang sering / intensif menggunakan pestisida.

Penggunaan pestisida di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Menurut Atmawijaya,
pada tahun 1985 diperkirakan menggunakan 10.000 ton pestisida, pada tahun 1991 meningkat
menjadi 600.000 ton. Jumlah ini mencapai 5 % konsumsi dunia. Keracunan pestisida terjadi di
banyak negara seperti di Turki, Pakistan Barat, Iraq dan Guatemala. Keracunan makanan yang
terkontaminasi pestisida parathion seperti tepung dan gula ditemukan diberbagai negara. (Philp,
1995) Di negara lain seperti di Afrika Selatan pernah dilaporkan 10.000 orang meninggal dunia
akibat keracunan kronis organofosfat tahun 1959. Di Amerika Selatan ribuan orang mengalami
kelumpuhan pada tahun 1978.

Di Indonesia juga banyak terjadi kasus keracunan antara lain di Kulon Progo terdapat 210 kasus
keracunan dengan pemeriksaan fisik dan klinis, 50 orang diantaranya diperiksa laboratorium
dengan hasil 15 orang (30 %) keracunan, di Kabupaten Sleman dilaporkan dari 30 orang petugas
pemberantas hama 14 orang (46,66 %) mengalami gejala keracunan. Untuk melindungi
kesehatan masyarakat dan lingkungan terhadap dampak negatif akibat penggunaan pestisida,
perlu adanya upaya pengawasan pengamanan pestisida. Upaya pengamanan pestisida ditujukan
untuk mencegah dan menanggulangi dampak negatif penggunaan pestisida terhadap kesehatan
masyarakat dan kesehatan lingkungan melalui usaha-usaha pengawasan terhadap penggunaan
pestisida dan pengendalian terhadap pencemaran dan keracunan pestisida.

Salah satu penggunaan pestisida yang cukup banyak adalah di bidang pertanian dan kesehatan.
Di Bidang Pertanian, penggunaan pestisida banyak dipakai untuk memberantas hama pada
tanaman buah, sayur dan sebagainya. Akhir-akhir ini penggunaan pestisida pada tanaman
sayuran juga cukup tinggi. Para petani yang dulu tidak banyak mengenal pestisida, sekarang
sudah akrab dan intensif mengguanakannya.

Pengertian Pestisida Secara harfiah pestisida berarti pest killing agent atau bahan pembunuh
hama. (Tan Malaka, 1994) Pengertian menurut Sub Dit P2 Pestisida (1990), adalah semua bahan
kimia, binatang maupun tumbuhan yang digunakan untuk mengendalikan hama. Pengertian lain
tentang pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus digunakan
untuk:

- memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman.


- memberantas rerumputan
- mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.
- mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian tanaman.
- memberantas atau mencegah hama luar pada hewan peliharaan.
- memberantas atau mencegah hama-hama air.
- memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah, alat-alat angkutan, dan
alat-alat pertanian.
- memberantas atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada
manusia atau binatang yang dapat menyebabkan penyakit yang perlu dilindungi.
(Syamsuir Munaf, 1997, Depkes RI, 1985)

Menurut The United States Environmental Pesticide Control Act, pestisidaadalah :


- Semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan untuk mengendalikan, mencegah, atau
menangkis gangguan serangga, binatang mengerat, nematoda, gulma, virus, bakteri, jasad renik
yang dianggap hama, kecuali virus, bakteri atau jasad renik lainnya yang terdapat pada manusia
dan binatang.
- Semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman
atau pengering tanaman. Penamaan pestisida dalam rangka memudahkan dalam membedakan
jenisnya
dibagi menjadi tiga : (Syamsuir Munaf, 1997)

Anda mungkin juga menyukai