Anda di halaman 1dari 8

http://www.penuai.wordpress.

com

“SIAPAKAH YESUS MENURUT ANDA ???!!!”

http://www.penuai.wordpress.com

DISADUR DARI :

http://www.samuelhendriks.wordpress.com

1
http://www.penuai.wordpress.com

Yesus berkata: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga
kepada-Ku.” (Yoh 14:1)

Pernahkah seorang malaikat memproklamirkan yang seperti ini? Pernahkah seorang nabi
mengeluarkan kalimat seperti ini? Pernahkah seorang rasul memberikan pernyataan
seperti ini?
Pernahkah seorang yang waras memberikan anjuran seperti ini?

Jika tidak pernah satupun dari mereka memberikan pernyataan seperti itu,
menurut Anda, “Siapakah Yesus sebenarnya?”

Semoga Roh Kudus membuka hati dan pikiranmu

Yesus berkata: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu
Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat
bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku
akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku
berada, kamupun berada..” (Yoh 14:2,3)

Adakah pernah seorang malaikat, nabi, rasul atau awam yang memperlakukan surga dan
bumi seperti ruang tamu dan dapur di rumah miliknya dimana dia bisa bolak-balik
seenaknya dan membawa kesitu siapaun yang diingininya? Jika tidak pernah ada,
menurut anda siapakah Yesus sebenarnya?

Apa pun pendapat anda tentang Yesus, Dia akan segera datang. Siapkah Anda?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nubuatan yang disampaikan nabi Yesaya tentang kelahiran Yesus Kristus berbunyi:

“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita;
lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (Yes 9:5)

Nabi Yesaya pasti sudah kehilangan akal sehat, jika gelar yang luar biasa seperti ini
dihubungkannya dengan kelahiran seorang manusia biasa seperti anda dan saya, atau
siapapun, entah dia itu seorang raja yang agung atau penguasa dunia sekalipun.

Tetapi jika nabi Yesaya tidak gila dan pernyatan nubuatannya ini menyenangkan
hati Allah, maka menurut anda, siapakah yesus sebenarnya?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari peringatan kematian Yesus Kristus sudah dekat. Seperti yang dinubuatkan para nabi
Perjanjian Lama, Yesus harus mati untuk membayar dosa umat manusia (Yes 53) di kayu
salib (Maz 22), dan rincian seperti tulang-Nya tidak dipatahkan (Maz 30:21), dll. Kisah

2
http://www.penuai.wordpress.com

ini tentu sudah melekat di dalam hati dan pikiran kita. Yang saya rindukan untuk kita
pikirkan saat ini adalah pertanyaan, “Apakah memang benar Yesus dibunuh – direnggut
nyawaNya – dengan cara disalibkan?”

Yesus berkata: “Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk
menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan
Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya
dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.“
(Yoh 10:17,18)

Nyawa Yesus tidak dirampas daripada-Nya, tetapi Yesuslah yang menyerahkannya demi
umat manusia. Jika seandainya manusia biasa seperti kita dikatakan ‘memiliki hak atau
kuasa untuk menyerahkan nyawa kita’, apakah kita juga ‘memiliki kuasa untuk
mengambil nyawa kita kembali’? Jika jawabannya adalah ‘tidak’, maka menurut anda
siapakah yesus sebenarnya?
Jawaban kita menentukan di mana kita akan menikmati kekekalan nanti.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kita baru saja merasakan kembali gerakan Roh Kebangkitan yang menghangatkan jiwa
kita di dalam suasana perayaan Paskah yang sungguh membaharui kehidupan. Lalu saya
berpikir, kita mungkin bisa merasakan dan meramalkan akhir kehidupan kita, mungkin
juga denga cara bagaimana kita akan pergi. Tetapi, di sepanjang sejarah umat manusia,
belum ada seorangpun yang bisa ‘menentukan’ kematiannya – kapan dan bagaimana dia
akan mati – dan menentukan kapan dia akan bangkit dari kematian. Tetapi jika Yesus
melakukan itu semua dengan terperinci seperti ada tertulis:
.
“Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit
dari antara orang mati pada hari yang ketiga,” (Lukas 24:46)

“Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga
Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. (Matius 12:40)

dan lain-lain, dan hal itu memang terjadi seperti yang diucapkan-Nya, menurut
anda, siapakah sebenarnya Yesus – Anak Manusia itu?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika orang-orang Yahudi keheranan bahwa Yesus telah melihat Abraham dan
menyatakannya dalam argumentasi bahwa umur Yesus belum juga lebih dari 50 tahun,
Yesus menjawab:

“Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham
jadi, Aku telah ada.” (Yohanes 8:58)

3
http://www.penuai.wordpress.com

“I tell you the truth,” Jesus answered, “before Abraham was born, I am!” (John 8:58
NIV)

“Jesus said unto them, Verily, verily, I say unto you, Before Abraham was, I am.” (John
8:58, KJV)

Saya sengaja menyertakan dua versi bahasa Inggris dari Yohanes 8:28 ini, sebab
terjemahan bahasa Indonesia telah menghilangkan satu hal penting dari ayat ini.

Di dalam ketiga versi dari Yohanes 8:58 ini, Yesus menyatakan bahwa “Ia sudah ada
sebelum Abraham ada.” Hal ini sendiri sudah mencengangkan orang banyak yang belum
menyadari siapa Dia yang berbicara saat itu. Tetapi pernyataan ini saja rasanya belum
cukup untuk membuat orang-orang Yahudi berang dan hendal melempari Dia dengan
batu. Alasan kemarahan orang-orang Yahudi ini tidak nampak di dalam Yohanes 8:58
berbahasa Indonesia.
Sekarang perhatikan kedua versi Inggris-nya. Yang sudah belajar sedikit bahasa Inggris
pasti tahu bahwa, menurut kaidah bahasa Inggris yang bentul, Yesus seharusnya
menjawab: “Before Abraham was, I was.” Tetapi Yesus menjawab: “Before Abraham
was, I am!” Yesus menggunakan waktu sekarang (present tense) untuk diri-Nya. Kita
mungkin berkata, yah..sudah…memang apa istimewanya?
Coba perhatikan percakapan Allah dengan Musa ketika Allah memperkenalkan diri-Nya:

“Kata Allah, “Aku adalah AKU ADA. Inilah yang harus kaukatakan kepada bangsa
Israel, Dia yang disebut AKU ADA, sudah mengutus saya kepada kamu.” (Keluaran
3:14)

“God said to Moses, “I am who I am . [a] This is what you are to say to the Israelites: ‘I
AM has sent me to you.’” (Exodus 3:14, NIV)

“And God said unto Moses, I AM THAT I AM: and he said, Thus shalt thou say unto the
children of Israel, I AM hath sent me unto you.” (Exodus 3:14, KJV)

Kesimpulan pertama, Alkitab berbahasa Indonesia seharusnya menulis ucapan yesus di


dalam Yohanes 8:58 ini sebagai, “Sebelum Abraham ada, Aku ada.”

Yang kedua, Yesus bukan sekedar ingin menggunakan waktu sekarang (present tense)
tetapi Dia sedang menyatakan bahwa “Yesus berhak menggunakan nama “I AM”
Jadi, menurut Anda, siapakah Yesus, Sang Anak Manusia sebenarnya?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sebelum naik ke Surga, Yesus mendekati murid-muridnya dan berkata:

“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu

4
http://www.penuai.wordpress.com

yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu


senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:18-20)

Ada tiga hal yang akan kita perhatikan. Yang pertama adalah pernyataan Yesus bahwa
segala kuasa di Surga dan di Bumi sudah diberikan kepada-Nya. Pernahkah Allah
memberikan kuasa sedemikian besar kepada seorang nabi, atau kepada seorang rasul,
atau kepada seorang malaikat? Jadi hanya ada dua kemungkinan, Yesus berdusta, atau
Yesus berkata benar. Selain menyatakan Diri-Nya sebagai ‘kebenaran”, Yesus memang
diakui tidak pernah berdosa. Artinya, Yesus berkata benar. Tetapi, jika benar segala
kuasa di Sorga dan di Bumi sudah diberikan kepada Yesus, kuasa ilahi yang hanya bisa
dijalankan oleh kekuatan Allah, menurut Anda siapakah Yesus sebenarnya?

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Berikutnya, Yesus berjanji untuk menyertai ‘para saksi-Nya, pemberita Injil-Nya, sampai
pada akhir zaman.’ Apakah Abraham, sahabat Allah, pernah memberikan janji ini seperti
ini kepada anak-cucunya, Israel? Apakah suami/isteri pernah saling memberikan janji
seperti ini? Pernahkah ayah/ibu memberikan janji seperti ini kepada anak-anak mereka?
Atau seorang malaikat yang tidak pernah mati, pernah memberikan jani seperti ini kepada
seseorang? Tentu saja, tidak! Manusia tidak akan hidup di dunia selamanya, dan malaikat
tidak punya kuasa untuk memerintah dirinya sendiri dan lalu membuat kebijakan sendiri.
Jika Yesus bukan saja bisa menyertai manusia sampai akhir zaman, tetapi juga memiliki
kuasa untuk membuat kebijakan seperti itu dari diri-Nya sendiri, menurut Anda, siapakah
Yesus sebenarnya?

Dengan otoritas yang sama, Yesus berkata:

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” (Matius 28:20)

Sekarang, Yesus bukan saja memberikan perintah untuk memberitakan Injil, tetapi
memberikan meterai yang menampakkan kesejajaran diri-Nya dengan Bapa dan Roh
Kudus. Jika semua orang yang percaya dimeteraikan oleh Bapa, Anak dan Roh Kudus
untuk menjadi ‘murid Yesus’, menurut Anda, siapakah Yesus sebenarnya?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Salah satu ucapan Yesus yang mencengangkan adalah ketika Ia berkata kepada para
murid-Nya bahwa,

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)

Kita semua tahu dengan jelas bahwa hidup dan kebenaran adalah milik pribadi Allah.
Allah adalah sumber dan pemberi hidup dan Dia adalah kebenaran mutlak. FirmanNya

5
http://www.penuai.wordpress.com

adalah hidup dan kebenaran. Sekarang, si tukang kayu dari Galelia ini mengaku sebagai
sumber dari milik pribadi Allah, sama dengan ketika Dia mengaku bahwa Dia berhak
mengampuni dosa. Allah memilih para nabi untuk menyampaikan kehendak-Nya kepada
manusia dan memakai mereka hanya sebagai alat di dalam karya penyelamatan-Nya.
Tetapi Yesus, mengakui dirinya sebagai satu-satunya juru kuasa Allah bagi keselamatan
manusia. Dia berdiri di antara manusia dan Allah dan menyatakan diri sebagai satu-
satunya jalan di mana manusia bisa datang kepada Allah.

Sementara itu kita ingat bahwa Allah pernah berfirman,

“Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku
perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata
demi nama allah lain, nabi itu harus mati.”(Ulangan 18:20)

Jika Yesus mengucapkan apa yang tidak seharusnya diucapkan atau yang tidak
diperintahkan oleh Allah, Ia mengundang murka Allah untuk ditimpakan kepada-Nya,
yaitu hukuman mati selamanya. Tetapi apa komentar Allah terhadap si tukang kayu dari
Galelia ini?

“Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Matius 3: 17)

Tersentuh oleh ini kebenaran tentang Yesus, dengan berani Petrus berdiri dan berkata
lantang,

“…bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret,…. Dan keselamatan tidak
ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit
ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:10,12)

Hukuman di dalam Ulangan 18:20 tidak menimpa Yesus bisa disebabkan oleh dua hal,
yaitu Dia bukan seorang nabi tetapi berkata bohong, atau Dia memang seorang nabi,
tetapi berkata benar. Tetapi, jika Yesus hanya sekedar seorang nabi, maka kita tertumbuk
pada sebuah masalah besar. Seorang nabi bisa mengatakan kebenaran tetapi bukan
kebenaran itu sendiri atau bukan sumber kebenaran. Yesus harus lebih dari sekedar
seorang nabi.

Di sisi lain, jika anda berkata bahwa Allah tidak pernah menikah dan punya seorang anak
laki-laki, maka anda mutlak benar. Karena semua orang percaya bahwa Allah tidak
pernah berdusta, tetapi memanggil si tukang kayu dari Galelia ini sebagai ‘Anak-Ku yang
Kukasihi’, dan percaya bahwa Allah adalah sumber hidup dan kebenaran, tetapi yang
berkenan mendengar Yesus mengklaim milik pribadi Allah sebagai milik-Nya, menurut
anda, siapakah Yesus sebenarnya?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh
jahat. Orang itu berteriak: “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang

6
http://www.penuai.wordpress.com

Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau:
Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam,
keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan
sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.” (Markus 1:23-26)

Peristiwa di Kapernaum ini sangat mencengangkan banyak orang, sebab mereka


menyaksikan bagaimana roh-roh jahat tunduk pada perintah Yesus. Anda mungkin
berpikir dan berkata: “Ah, itu biasa saja! Saya juga sudah menyaksikan bahwa orang
pintar juga mampu mengusir roh jahat.” Anda benar! Orang tidak harus bergantung pada
Yesus untuk mengusir roh-roh jahat. Jika Anda mempunyai ‘peliharaan’ 100 roh jahat,
maka ia akan sanggup mengusir 90 roh jahat yang menguasai seseorang atau menempati
rumah atau lokasi tertentu, walaupun pada dasarnya, Anda bukan mengusir tetapi
memindahkan atau merelokasi roh-roh jahat tersebut. Anda sedang bekerjasma dengan
mereka, sebab:

“….kalau Iblis mengusir Iblis, iapun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri;
bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? (Matius 12:26)

Begitupun, mari kita tidak berdebat tentang ‘mengusir atau merelokasi’ roh-roh jahat,
tetapi mari kita perhatikan ucapan roh-roh jahat itu sendiri, sebab inilah pengakuan
mereka terhadap kuasa yang ada pada Yesus.

Roh jahat itu berteriak, “Engkau datang hendak membinasakan kami?” (lihat juga
Lukas 4:34). Di bagian lain, roh jahat berteriak, “….jangan siksa aku!” (Markus 5:7 dan
“Aku memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku.” (Luksa 8:28)
Pertanyaannya jadi menarik sekarang. “Siapakah yang mampu menyiksa dan bahkan
membinasakan roh-roh jahat, sementara malaikat sendiri tidak punya kuasa sebesar
itu?” Kuasa apakah yang ada pada Yesus sehingga roh-roh jahat itu begitu ketakutan dan
memelas minta dikasihani? Hanya ada satu kebenaran dalam hal ini, bahwa hanya Allah
sendiri yang sanggup membuat iblis gemetar!

Jika di dalam ketakutan mereka, roh-roh jahat itu berteriak dan menyebut Yesus sebagai,
“Yang Kudus dari Allah” dan “Anak Allah Yang Mahatinggi”, bagaimana Anda akan
menyebut Yesus? Menurut Anda, siapakah Yesus sebenarnya?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika didesak oleh sekelompok orang tentang seorang wanita yang kedapatan berzina,
Yesus menjawab: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang
pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Yohanes 8:7) Setelah semuanya
pergi tanpa melempari wanita tersebut, Yesus berkata kepadanya, “Akupun tidak
menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
(Yohanes 8:11)

Kejadian ini menampakkan beberapa hal penting tentang Yesus. Jika seseorang dari kita
membuat aturan di atas, bagaimanakah bunyi kalimat kita? Kita akan mengatakan, “Jika

7
http://www.penuai.wordpress.com

ada di antara kita yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu
kepada perempuan itu.” Di sini, dengan menggunakan kata ‘kamu’, Yesus menempatkan
diri-Nya di luar ketentuan tersebut, sebab ia tidak berdosa dan tidak ada yang mampu
membantah kenyataan tersebut.

Ungkapan, “Akupun tidak menghukum engkau” di sini berhubungan dengan masalah


‘ingin’ atau ‘akan’ dan bukan ‘bisa’. Jika pada saat itu ada beberapa orang tidak
berdosa, maka mereka akan mendapatkan hak untuk mengeksekusi hukuman yang sesuai
dengan hukum Musa. Mereka adalah sekedar pengeksekusi dan bukan hakim. Jika
Yesus menhatakan, “Aku juga tidak akan melempar engkau,” maka Ia tidak lebih dari
pengeksekusi hukum Musa juga. Tetapi dengan mengatakan, “Akupun tidak
menghukum engkau,” Yesus telah menempatkan diri-Nya paling tidak sejajar dengan
hukum Musa. Tetapi, ucapan berikutnya menempatkan Yesus di atas hukum Musa.
Dengan mengatakan, “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang,”
Yesus membatalkan tuntutan hukum Musa atas perempuan tersebut dan sepertinya
menjalankan kuasa-Nya untuk melampaui hukum Musa dengan memberikan
pengampunan kepadanya dan memerintahkan dia untuk tidak berbuat dosa lagi.

Apakah kejadian ini tidak mengingatkan kita keada salah satu ucapan Yesus yang
terkenal, “…di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” (Matius 9:6)?
Banyak nabi tercatat telah mengumumkan hukuman dan pengampunan kepada orang-
orang berdosa, tetapi hal ini mereka lakukan menurut perintah Allah. Tidak pernah ada
satu nabipun yang berkata-kata dari dirinya sendiri. Mereka dipilih dan diutus Allah
sebagai utusan-Nya, perwakilan-Nya, tetapi mereka tidak pernah diberikan hak untuk
mengampuni dosa sekehendak mereka.

Di dalam banyak peristiwa, Yesus menyebut diri-Nya sebagai “Dia yang telah diutus
Allah.” (lihat Yohanes 6:29). Walaupun istilah ini menepatkan Yesus sejajar dengan
para nabi, kita sering temukan situasi tertentu di mana Yesus terlihat lebih dari sekedar
seorang utusan Allah atau seorang nabi. Ia membatalkan hukuman berdasarkan hukum
Musa dan memberikan pengampunan kepada wanita yang tertangkap sedang berzina,
tanpa meminta persetujuan atau izin Allah. Sementara Yesus dikenal sebagai seorang
yang tidak sukan ditonjolkan, rendah hati, dan jujur, Ia sering bertindak seperti Dia-lah
Allah sendiri. Iya kan? Sekarang, jika kita bawa paradox ini ke dalam renungan kita
lebih jauh, kita akan manemukan dasar kebenaran dari ucapan Yesus, “Aku dan Bapa
adalah satu.” (Yohanes 10:30)

Pada akhirnya, jika Yesus yang luar biasa ini berdiri kokoh di hadapan orang banyak dan
berkata,

“Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab
jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.”
(Yohanes 8:24),

maka Menurut Anda, siapakah Yesus sebenarnya?

Anda mungkin juga menyukai