Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Hidrolika

BAB XI

OSBORNE REYNOLDS

11.1 Maksud dan Tujuan


1. Mengamati jenis-jenis aliran fluida.
2. Menentukan bilangan Reynolds berdasarkan debit.
3. Mencari hubungan antara bilangan Reynolds dengan jenis aliran.
4. Mengamati profil parabolic dari aliran laminer.

11.2 Alat & bahan yang Digunakan


1. Pesawat Osborne Reynolds
2. Tinta
3. Gelas ukur
4. Stopwatch
5. Thermometer
6. Air

11.3 Teori Dasar


Alat ini merupakan tiruan alat yang dipakai oleh Prof. Osborne Reynolds
(ahli fisika inggris 1842-1912) untuk mengamati sifat-sifat aliran fluida di dalam
pipa bisa dibedakan menjadi:
 Aliran laminer
 Aliran turbulen
 Aliran transisi

Aliran Laminer Aliran Transisi Aliran Turbulen


Gambar 11 – 1. Sketsa Jenis Aliran

KELOMPOK IX XI - 1
Laporan Praktikum Hidrolika

Aliran laminer adalah kondisi aliran dengan garis-garis aliran mengikuti


jalur yang sejajar, sehingga tidak terjadi percampuran antara bidang-bidang geser
di dalam fluida. Sedangkan aliran turbulen merupakan kondisi aliran yang saling
bersilangan sehingga terjadi percampuran antara bidang-bidang geser di dalam
fluida. Salah satu kriteria yang menunjukan tingkat turbulensi aliran adalah
bilangan Reynolds (Re) yang didefinisikan sebagai perbandingan antara kecepatan
aliran rata-rata (u), diameter karakteristik pipa (D), dan viskositas kinematik

fluida ( ϑ )
U. D
Re = ........................................................................................................ ( 11.1 )
ϑ
atau
4.Q
Re = ..................................................................................................... ( 11.2 )
ϑ. π .D
Bila bilangan Reynolds dari aliran fluida tertentu dalam suatu pipa
nilainya kurang dari 2000, maka aliran yang terjadi adalah aliran laminer,
sedangkan bila lebih dari 4000 maka aliran yang terjadi adalah aliran turbulen.
Apabila suatu fluida dialirkan di antara batas-batas yang tetap, maka
hambatan terhadap gerakan aliran akan mempunyai nilai terbesar pada
permukaan-permukaan batasnya. Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya
perlambatan kecepatan partikel fluida pada permukaan batas, sehingga akan
membentuk suatu profil kecepatan pada aliran laminer yang berbentuk parabola
bisa diamati melalui percobaan ini.

KELOMPOK IX XI - 2
Laporan Praktikum Hidrolika

Keterangan:
1. Tabung tinta
2. Katup pengatur tinta
3. Sekrup
4. Jarum
5. Inlet
6. Tabung visualisasi
aliran
7. Katup pengatur
8. Pipa inlet
9. Pipa pembuang
10. Over Flow

Gambar 11 - 2. Pesawat Osborne Reynolds

KELOMPOK IX XI - 3
Laporan Praktikum Hidrolika

11.4. Prosedur percobaan


11.4.1. Langkah Kerja
1. Mengatur alat sehingga kedudukan mendatar, menghubungkan
semua pipa pemberi dan pembuang.
2. Membuka katup pemasukan dan membiarkan air memasuki tangki
penenang. Mengusahakan tercapainya muka air yang constant
dengan membuang kelebihan air melalui pipa pembuang bagian
atas.
3. Mendiamkan air selama 5 menit dan mengukur temperature air
dengan memasukan thermometer kedalamnya.
4. Membuka katup pengontrol aliran sedikit demi sedikit dan
mengatur katup jarum pengontrol zat warna sampai tercapai aliran
lambat dengan zat warna terlihat jelas.
5. Menentukan besar debit yang lewat dengan menampung aliran
lewat pipa pembuangan selama selang waktu tertentu ke dalam
gelas ukur.
6. Mengulangi prosedur di atas untuk debit Q yang berubah-ubah dari
kecil ke besar .
7. Mengerjakan kebalikan proses di atas untuk debit yang berubah-
ubah dari besar ke kecil .
8. Mengamati profil kecepatan, dengan cara menurunkan injector zat
warna ke dalam mulut inlet, dan dalam keadaan tidak ada aliran
membuka katup jarum dari reservoir zat warna dan meneteskan zat
warna ke dalam air. Membuka katup pengontrol aliran lalu
mengamati jenis aliran yang terjadi.
9. Mengukur kembali temperature pada akhir percobaan.

KELOMPOK IX XI - 4
Laporan Praktikum Hidrolika

11.4.2. Flow Chart Prosedur Percobaan

Mulai

Menyiapkan alat & bahan:


 Pesawat Osborne Reynolds
Persiapan

 Tinta
 Gelas ukur
 Stopwatch
 Thermometer
 Air

Mengatur alat sehingga kedudukan mendatar, menghubungkan semua pipa pemberi dan
pembuang.

Membuka katup pemasukan dan membiarkan air memasuki tangki penenang.


Mengusahakan agar tercapainya muka air yang constant dengan membuang kelebihan air
melalui pipa pembuang bagian atas.

mendiamkan Air selama 5 menit dan mengukur temperature air dengan memasukan
thermometer kedalamnya.
Proses Pengujian

Membuka katup pengontrol aliran sedikit demi sedikit dan mengatur katup jarum
pengontrol zat warna sampai tercapai aliran lambat dengan zat warna terlihat jelas.

Menentukan besar debit yang lewat dengan menampung aliran lewat pipa pembuangan
selama selang waktu tertentu ke dalam gelas ukur.

Mengulangi prosedur di atas untuk debit Q yang berubah-ubah dari kecil ke besar .

Mengerjakan kebalikan proses di atas untuk debit yang berubah-ubah dari besar ke kecil .

Menurunkan injector zat warna ke dalam mulut inlet, dan dalam keadaan tidak ada aliran
membuka katup jarum dari reservoir zat warna dan meneteskan zat warna ke dalam air.
Membuka katup pengontrol aliran lalu mengamati jenis aliran yang terjadi.
Analisa Hasil

Mengukur kembali temperature pada akhir percobaan.

atau

Selesai

Gambar 11 – 3. Flow Chart Prosedur Percobaan Osborn Reynolds

KELOMPOK IX XI - 5

Anda mungkin juga menyukai