Ketersediaan pangan
Pembangunan ekonomi
juga didukung dengan
kerakyatan yang inklusif
menahan laju
dengan memberdayakan
pertumbuhan penduduk
Petani dan program
Indonesia
Swasembada Pangan
Melalui program BKKBN
Tantangan yang dihadapi sekarang lebih kompleks
Importir dan Eksportir Makanan
3. Konsentrasi Kemiskinan
Kualitas infrastruktur transportasi seperti jalan raya dan pelabuhan menjadi perhatian di
peringkat 80, ketersediaan dan kualitas jasa transportasi di peringkat 100.
ICT masih di peringkat 90 dan perlu ditingkatkan perannya untuk mendukung
komunikasi lembaga-lembaga pemerintahan yang dalam mendukung perdagangan.
Waktu yang dibutuhkan untuk perijinan dan administrasi di perbatasan perlu
dipersingkat lagi.
Korupsi yang terjadi dalam mengurus perijinan juga perlu terus diberantas karena hal ini
merupakan faktor yang mengurangi insentif perdagangan dari dan ke Indonesia.
Global Competitiveness Index
Peningatan Kualitas Infrastruktur untuk Mengikuti
Asia Economy
Pertumbuhan Is Growing
Ekonomi yang Tinggi
Electrificaton Ratio By Province
NAD
76.98%
Sumut Category :
69.68% > 60 %
Kaltim 41 - 60 %
Kalteng 68.56% Gorontalo 20 - 40 %
Riau + Kepri 49.79% Sulut
45.22%
55.84% 66.87%
Kalbar Malut
45.83% 49.44%
Sumbar Sumsel Sulbar
69.37% 50.30% N.A
Sulteng
Babel 48.0%
Jambi 72.88% Sulsel
51.41% 55,20%
Jakarta
Sultra
Bengkulu 100% Kalsel
38.09% Maluku
51.46% 72.29% Bali
54.51%
Lampung 74.98%
48.82%
Banten Jabar
Jateng Jatim
63.90% 67.40%
71.24% 71.55% NTB NTT
Jogya 24.55% Papua + Irjabar
32.51% 32.35%
84.48%
Year
1980 1985 1990 1995 2000 2005 2006 2007 2008
Electrification
8% 16% 28% 43% 53% 62% 63% 64,34% 65,10%
Ratio
Pembangunan Infrastruktur Transportasi yang
Memudahkan Lalu Lintas Perdagangan
Membangun Domestic Connectivity
Marauke
Marauke
MDG, Optimalisasi Ekonomi Kerakyatan
dalam Perekonomian Global
Presentasi Prof.
Presentation Prof.Firmanzah,
Firmanzah,Ph.D
Ph.D
Dekan
Dean Fakultas
Faculty Ekonomiand
of Economics danBusiness
Bisnis Universitas
UniversityIndonesia
of Indonesia