Anda di halaman 1dari 19

PELAKU DAN LINGKUNGAN

BISNIS

Pertemuan Ke-2
Perwatakan Pelaku Bisnis
Menurut Meredith ada beberapa tanda-
tanda yang menjadi perwatakan
pelaku bisnis. Perwatakan tersebut
adalah :
1. Berjiwa enterpreneur
2. Mempunyai sifat kepemimpinan
3. Berani mengambil risiko
4. Berkemampuan merencanakan
bisnis
5. Mampu mengunakan waktu secara
efektif
Wirausahawan/wati
 “Seseorang yang mempunyai kemampuan melihat
dan menilai peluang, me-manage sumber daya yang
dibutuhkan serta mengambil tindakan yang tepat,
guna memastikan sukses secara berkelanjutan”.
1. Percaya diri
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Keberanian mengambil resiko
4. Kepemimpinan
5. Berorientasi ke masa depan
6. Kreatif inovatif
7. Memiliki tenaga dalam:Keuletan, Ketabahan,
Ketekunan, Kejujuran, Kedisiplinan, Ketulusan,
Keikhlasan, Kesopanan, keramahan dll.
Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan
 Komitmen pribadi
 Lingkungan dan pergaulan yang
kondusif
 Pendidikan dan pelatihan
 Belajar  Berlatih  Bertindak 
Sukses Berkelanjutan
Cara Memasuki Dunia Usaha
1. Memasuki dunia usaha baru
(Starting)
2. Memasuki Bisnis Keluarga
3. Kerja sama Manajemen (franchising)
4. Membeli perusahaan orang (Buying)
Faktor penyebab keberhasilan dan
kegagalan berwirausaha
 Tidak ada kompeten dalam manajerial
 Kurang berpengalaman
 Kurang dapat mengendalikan keuangan
 Gagal dalam perencanaan
 Lokasi yang kurang memadai
 Kurangnya pengawasan peralatan
 Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam
berusaha
 Ketidakmampuan dalam melakukan
peralihan/transisi kewirausahaan
Hal-hal yang membuat orang
mundur dari kewirausahaan
 Pendapatan yang tidak menentu
 Kerugian akibat hilangnya modal
usaha
 Perlu kerja keras dan waktu yang
lama
 Kualitas kehidupan yang tetap rendah
meskipun usahanya mantap
Lingkungan Kegiatan Bisnis

Ada 2 jenis lingkungan yang mempengaruhi kegiatan suatu bisnis yang


dijalankan oleh para pelaku bisnis, yaitu :

1. Lingkungan intern. Yaitu lingkungan yang mungkin


dapat dikendalikan oleh para pelaku bisnis, sehingga
dapat diarahkan sesuai dengan keinginan
perusahaan.
2. Lingkungan ekstern. Yaitu lingkungan yang berada
diluar kegiatan bisnis yang tidak mungkin dapat
dikendalikan begitu saja oleh para pelaku bisnis
sesuai dengan keinginan perusahaan.
Justru pelaku bisnislah yang harus mengikuti
”kemauan” lingkungan ekstern tersebut, agar
kegiatan bisnis bisa ”selamat” dari pengaruh
lingkungan tersebut.
Faktor-faktor yang termasuk dalam
lingkungan intern :
 Tenaga kerja (Man)
 Modal (Money)
 Material / bahan baku (Material)
 Peralatan/perlengkapan produksi
(Machine)
 Metode (Methods)
Lingkungan ekstern bagi perusahaan

 Lingkungan Mikro
 Lingkungan Makro
Faktor-Faktor Lingkungan
Ekstern Perusahaan
Teknologi

Sosial Budaya
Ekonomi

Organisasi
Bisnis

Bisnis
Politik-
Hukum
Lingkungan Mikro

Lingkungan bisnis mikro adalah lingkungan yang berada diluar


lapisan intern perusahaan. Lingkungan mikro bisnis (mendekati
perusahaan) terdiri dari :

 Pemerintah
 Pemegang saham (shareholders)
 Kreditor
 Pesaing
 Publik
 Perantara
 Pemasok
 Konsumen
Lingkungan Makro

Lingkungan makro perusahaan adalah kekuatan luar yang dapat


mempengaruhi jalannya bisnis perusahaan. Lingkungan ini jauh
lebih luas dan lebih besar dari lingkungan mikro
 Ekonomi
 Politik Hukum
 Sosial budaya
 Teknologi dan informasi
 Kekuatan alam
Ekonomi
 Pendapatan Nasional : jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh
rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor
produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

> Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan


jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu
tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang
dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di
wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya,
karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

>Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB


meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di
luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang
beroperasi di wilayah negara tersebut.
 CPI (Consumer Price Index)/Indeks Harga Konsumen yaitu perubahan
tingkat harga dari barang atau jasa yang dibeli oleh rumah
tangga/konsumen.
 Inflasi suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain; konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau
bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran
distribusi barang
 Resesi adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau
ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau
lebih dalam satu tahun. Resesi ekonomi yang berlangsung lama disebut
depresi ekonomi .
 Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah
negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai
pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan
mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi
untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau
melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain
 Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang
dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu
negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa
pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan
kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan
perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga
dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama
kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak
 Teknologi pada jasa/barang
 Teknologi pada proses bisnis
 Peraturan: hubungan antara pemerintah dan iklim bisnis
 Pemerintah = Pro vs Anti Bisnis
 Selera Konsumen
 Etika dalam berbisnis dan sikap yang bertanggung jawab
Tanggung Jawab Sosial Kegiatan Bisnis

Suatu kegiatan bisnis atau perusahaan berdiri dan hidup


ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Masyarakat
pulalah yang menjadi sasaran pengumpulan laba dari
produk yang dikelola perusahaan itu. Oleh karena itu,
kegiatan bisnis (perusahaan) perlu berbuat baik pada
masyarakat sekitar, seperti baiknya perilaku anggota
masyarakat yang menghidupi perusahaan tersebut, hal
itu sebagai bentuk tanggung moral perusahaan kepada
masyarakat. Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial yang
dipikul oleh perusahaan dapat berupa :(a) Tanggung
jawab fisik, dan (b) Tanggung jawab non fisik
Tanggung jawab fisik :
 Tidak memproduksi produk yang merusak
masyarakat
 Tidak menguras sumber air milik
masyarakat
 Tidak menyebarkan polusi udara buangan
yang merusak kehidupan
 Tidak mendirikan bangunan yang
mempersukar arus lalu-lintas masyarakat
 Berkewajiban memperkerjakansebagian
penduduk setempat
 Turut aktif membina dan meningkatkan
kualitas lingkungan sekitar
Tanggung jawab Non-fisik :
 Membantu kegiatan amal yang
dilakukan masyarakat setempat
 Peka terhadap lingkungan dan
keluhan yang disampaikan
masyarakat
 Aktif turut serta mengentaskan
kemiskinandan meningkatkan
kesehatan dan kesejateraan
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai