Disajikan oleh

Sobri Askar

BANDIKLAT PROVINSI BANTEN

2008

1
SPP NKRI MEMBAHAS :

1 PENGERTIAN SPP

2 ASAS – ASAS PEMERINTAHAN

3 ASAS – ASAS UMUM (BB/KKN)

4 LEMBAGA PEMERINTAHAN

5 HUBUNGAN PRES. DGN LEMBAGA LAINNYA

6 PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN

UUD 45 (AMANDEMEN)
+
2
PPuu
 PEMBUKAAN

SEBELUM BATANG TUBUH

( 16 BAB, 37 PASAL, 49 ayat, 4 PASAL AT. PERALIHAN,
2 AYAT AT. TAMBAHAN )

PENJELASAN
AMANDEMEN
UUD 1945

PEMBUKAAN

SESUDAH
21 BAB
73 pasal
170 ayat
Pasal-pasal 3 PASAL AT. PERALIHAN

2 PASAL AT. TAMBAHAN

3
 PS. 3 MPR MENETAPKAN UUD DAN GBHN

SEBELUM SEKURANG-KURANGNYA 2/3 JUMLAH

(PRA-AM) ANGGOTA MPR HARUS HADIR
PS. 37
PUTUSAN DIAMBIL DENGAN PERSETUJUAN
SEKURANG-KURANGNYA 2/3 JUMLAH ANGG.
YG HADIR

DASAR AM. BERLANG I Sidang Umum MPR 1999, 14-21 OKT 1999
II Sidang Tahunan MPR 2000,7-18 AGUS 2000
PERUBAHAN SUNG/ III Sidang Tahunan MPR 2001,1-9 N0V 2001
DISAHKAN IV Sidang Tahunan MPR 2002,1-11 AGUS 2002
UUD 1945
PS. 3 MPR BERWENANG MENGUBAH DAN
MENETAPKAN UUD
SESUDAH
(PASCA-AM)
1. USRUB  DIAJUKAN MINIMAL 1/3 JML ANGG
2. DIAJUKAN TERTULIS / BESERTA ALASAN
3. MINIMAL DIHADIRI 2/3 JUMLAH ANGGOTA
PS. 37
4. PUTUSAN UNTUK MENGUBAH PASAL
DENGAN PERSETUJUAN MINIMAL 50% +1
4
5. BENTUK NEGARA (NKRI) TIDAK DAPAT DIUBAH
 MANFAAT

PESERTA MEMPEROLEH PENGETAHUAN

TENTANG : PELAKSANAAN SPP NKRI,

DIHARAPKAN MENDUKUNG
LAKTUPOKSI
PESERTA

5
 MAMPU MEMAHAMI :
TIU TTG PENYELENGG.
PEM R.I

TUJUAN
MAMPU MENJELASKAN :
1. SPP NKRI
2. PENY. NEG. BBKKN
3. TUPPRI + RANCANGAN
TIK (PPuu+PP) + TEHNIK SUN
4. LMBG PENY. PEM.
5. HUB. PRES DGN LEMB. LAINNYA
6
6. PROSES MANAJEMEN PEM.
 OLEH LMBG NEGARA
NEGARA SCR KESELURUHAN
(L+E+Y)

SISTEM
PENYELENG
GARAAN

PEMERINTAHAN
OLEH PRESIDEN
NEGARA
( EKSEKUTIF )
( PS 4 AYAT 1 )

7
 IND. ADALAH NEG. HUKUM
1
(PS 1 AYAT 3)

SISTEM KONSTITUSIONAL (PS 4 AYAT

2 11) TIDAK BERSIFAT ABSOLUTISME
ASAS – ASAS KEdaulatan berada DITANGAN RAKYAT
( 7 KUNCI ) (PS 1 AYAT 2)
3
PRES + WKL DIPILIH LANGSUNG
(PS 6A AYAT 1)
PRES = PEMEGANG KEK.
4
PEM. NEG (PS 4 AYAT 1)
PRES. TDK BTGJWB KPD DPR, TETAPI DPR
5 DAPAT MENGUSULKAN PEMBERHENTIAN
PRES (PS 7 A/B = IMPEACHMENT)

6 MENTERI NEG = PEMBANTU PRES

(PS 17 / 1+2)

KEK. KEP. NEG. TIDAK TAK TERBATAS

7
(PS 7/7A) 8
 NEG. KEPOLISIAN  (ABAD XIX)

IDE
NEGARA

NEG. KESEJAHTERAAN  (ABAD XX)

NEG. ADM  1. PEM. PENGHASIL + PENYEDIA B + J

2. BIROKRASI MENGUASAI ASPEK
KEHIDUPAN IND+MASY.

GLOBALISASI
KUANTITAS
KUALITAS + KOMPE
TITIF
ANCAM
NAS

AN+
PELUANG
PARADIGMA
BARU
GOVERNANCE 9
 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN +
PROSES DIIMPLEMENTASIKAN ATAU
ESCAP
TIDAK DIIMPLEMENTASIKANNYA
KEPUTUSAN

PROSES PEMECAHAN MASALAH

OSBORNE + BERSAMA +
GAEBLER MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT
GOVERNANCE
PENGELOLAAN SD EK + SOS
MEUTHIA YG MELIBATKAN NEG DAN
GANIE SEKTOR NON PEM,
RAHMAN DLM SUATU USAHA KOLEKTIF

P ARTICIPATION
KEPEMERIN ULE OF LAW
R
TAHAN
T RANSPARANCE
C ONSENSUS
UNDP E QUITY
CIRI : R ESPONSIVNESS
PENGELO
LAAN E FEKTIF + EFISIENSI
A CCOUNTABILITY
S TRATEGIC VISION
PENYELENG I NTEGRATED
10
GARAAN
 PENYELENG PEJABAT NEGARA
GARA - YG MELAKSANAKAN FUNGSI L,E,Y
- YG TUPOKSI BERKAITAN PENY. NEG,
NEGARA
SESUAI PPuu

XI/MPR/1998
ASAS PENY. NEGARA
ASAS DASAR
BB / KKN
UMUM HUKUM
UU 28/1999

UU E
32 / 2004
7 ASAS E

KEPAS TERTIB KEPEN

KETER PROPORSI PROFESI AKUNTA
TIAN PENY. TINGAN
BUKAAN ONALITAS ONALITAS BILITAS
HUKUM NEGARA UMUM
11
MEN
U J U BB-KKN
TELAH DIBENTUK :

1 KPKPN (KEPPRES 27/1999)

KOMISI PEMERIKSA KEKAYAAN PENYELENG.
NEGARA
DG. 4 SUBKOMISI (E,L,Y,BUMN/D)
2 UU 31/99 TENTANG PEMBERANTASAN TPK
UU 20/2001  PERUBAHAN UU 31/99
3 UU 30/2002  KOMISI PEMBERANTASAN TPK

12
 UNDANG – UNDANG NOMOR 30
TAHUN 2002
K
P
K

Tindak pidana korupsi adalah

kejahatan luar biasa
oleh karena itu
pemberantasannya
harus secara SQUASH IT
luar biasa.
Maka, diperlukan alat in all its forms.
yang juga luar biasa 13
 L 3
ASA
P
KPK ADALAH LEMBAGA NEGARA YANG DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS DAN WEWENANGNYA BERSIFAT
INDEPENDEN DAN BEBAS DARI PENGARUH KEKUASAAN
MANAPUN

AL4
S
PA
KPK DIBENTUK DENGAN TUJUAN MENINGKATKAN DAYA GUNA
DAN HASIL GUNA TERHADAP UPAYA PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA KORUPSI

14
 PEMBERANTASAN TPK
PEMBERANTASAN TPK ADALAH SERANGKAIAN TINDAKAN
UNTUK : MENCEGAH DAN MEMBERANTAS TPK MELALUI
UPAYA KOORDINASI, SUPERVISI, MONITOR, LID-DIK-TUT
DAN
PEMERIKSAAN DI SIDANG PENGADILAN DENGAN PERAN
SERTA MASYARAKAT (PS.1 BUTIR 3 UU NO.30/2002)
YANG DIMAKSUD DENGAN PERAN SERTA MASYARAKAT
TERDAPAT PADA PASAL 41 UU NO.31/1999 JO PP NO.71
TAHUN 2000 :
a. HAK MENCARI DAN MEMBERIKAN INFORMASI
b. HAK MEMPEROLEH PELAYANAN DALAM MENCARI, MEMPEROLEH DAN
MEMBERIKAN INFORMASI ADANYA DENGAN ADANYA DUGAAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
c. HAK MENYAMPAIKAN SARAN/PENDAPAT
d. HAK MEMPEROLEH JAWABAN ATAS LAPORANNYA (30 HARI)
e. HAK MEMPEROLEH PERLINDUNGAN HUKUM
15
 UU NO.30 Tahun 2002

KOORDINASI
(pasal 7)

SUPERVISI
(pasal 8)

Penyelidikan, penyidikan
TUGAS KPK & penuntutan
(pasal 11)
(pasal 6)
Pencegahan
(pasal 13)

Monitoring
(pasal 14) 16
 UU NO.30 Tahun 2002

Tugas Koordinasi (pasal 7)

Dalam melaksanakan tugas koordinasi, KPK berwenang:

a. Mengkoordinasikan penyelidikan,
Penyidikan dan penuntutan tpk
Kejaksaan
Kepolisian
b. Menetapkan sistem pelaporan dlm
Kegiatan pemberantasan tpk

BPK
c. Meminta informasi tentang kegiatan
pemberantasan tpk BPKP

Inspektorat
d. Melaksanakan dengar pendapat dan LPND
Pertemuan dengan instansi terkait

Itjen
e. Meminta laporan instansi terkait ttg Bawasda
Pencegahan tpk Dep 17
 KEWAJIBAN MEMBERIKAN PTJWBN/KINERJA
KEPADA PEMILIK HAK/ YG BERKEWENANGAN
AKUNTA
1 BILITAS
MINTA KETERANGAN

KEBERHASILAN

UJUD MISI ORG.

KEGAGALAN

1. ADA KOMITMEN P/S

2. MERUPAKAN SISTEM  MENJAMIN PENGELOLAAN
SUMBER DATA (M,M,M)
2 PRINSIP 3. MENUNJUKAN PENCAPAIAN TUJ, SAS
4. BERORIENTASI PENCAPAIAN V+M+TUJ+SAS+
HASIL+MANFAAT
5. JUJUR, OBJ, INOVATIF, TRANSP  SEBAGAI
KATALISASTOR PERUBAHAN MNJMT
6. MENJELASKAN DEVIASI ANTARA REALISASI +
AKIP RENC; KEBERHASILAN/KEGAGALAN

3 RENSTRA

4 PENGUKURAN KINERJA

5 EVALUASI KINERJA
18

6 PELAPORAN
 1 LANGKAH PERTAMA LAK MANDAT

2 INTEGRASI KEAHLIAN SDM DAN SD LAIN,

UNTUK MENJAWAB
PERKEMB.LINGK. STRATEGIS, NAS GLOBAL
3 DIPERLUKAN : ALI, ALE, SWOT

RENSTRA
A V + M + S DAN FAKTOR
KEBERHASILAN

4 HARUS
MENCAKUP B RUMUSAN TUJ + SAS + AKTIVITAS
ORGANISASI

C URAIAN CARA MENCAPAI T + S,

MELALUI PROGRAM + KEGIATAN
( YG SMART ) 19
 1 = ALAT MNJM UTK KUALITAS
PENGAMB.KEPUTUSAN DAN
AKUNTABILITAS

PENGUKURAN 2 = JEMBATAN RENSTRA DAN

KINERJA AKUNTABILITAS

3 DAPAT DILAKUKAN, BILA ADA

TUJUAN PROGRAM, UKURAN
KEBERHASILAN DAN PENCIPTAAN
INDIKATOR KINERJA
20
 MENGHITUNG NILAI CAPAIAN
1
DARI LAK. KEGIATAN

EVALUASI
KINERJA

MENGHITUNG CAPAIAN
KINERJA DARI LAK. PROGRAM
2
BDSKN PEMBOBOTAN SETIAP
KEG. DLM PROGRAM ITU

21
 LAKIP

UMPAN BALIK  SERAGAM TANPA

MENGABAIKAN KEUNIKAN MASING2
GUNA ISNT ,
MAKSUD : * MENGURANGI PERBEDAAN
CARA PENGKAJIAN
PELAPORAN
a. JUJUR, OBYEKTIF, TRANSP.
b. PERTANGGUNGJAWABAN
PRINSIP c. PENGECUALIAN
d. MANFAAT

a. RELEVAN, TEPAT WAKTU

b. PADAT , LENGKAP, NETRAL
c. STANDART, DAYA SAING
CIRI
DAYA BANDING
d. BENTUK MENARIK,
DAPAT DIPERCAYA, 22

MUDAH DIMENGERTI
 MELENGKAPI 3 PERADILAN (UMUM,
1 MILITER,AGAMA)
( UU 14 / 70 )  UU 35 / 99
 UU 4 / 2004

DIBENTUK BERDASARKAN
PRATUN 2 UU 5 / 1986  DIUBAH UU 9 / 2004

3 UNTUK MELINDUNGI, HAK HAK

PERSEORANGAN / MASYARAKAT
KARENA SENGKETA TUN

23
 1 UUD 45  ( PS 1 )

2 TAP MPR  ( PS 2 + 3 )

3 UU  ( PS 5/1, 20/1 )
STHRI
TUPPRI
TAP MPR 4 PEPERPU  ( PS 22 )
III / MPR / 2000

5 P P  ( PS 5/2 )

6 KEPPRES

7 PERDA ( PS 18/6 ) 24
 1 MENJAMIN KEPASTIAN
HUKUM

PPuu
DIBUAT 2 MELINDUNGI MASYARAKAT
DARI TINDAKAN AP + PIHAK
UNTUK LAIN YG SEWENANG

3 MELINDUNGI AP DARI TINDAKAN

MASYARAKAT YG MELAWAN
HUKUM
25
 1. TUJUAN

7. KETER 2. LEMBAGA
BUKAAN ASAS TUK
6. RUMUSAN
PP uu 3. JENIS
MATERI

5. DAYA 4. APLICABLE
HASIL GUNA 26
 1.PENGAYOMAN

2. KEMANUSIAAN
8. SAMDUK H+P

7. KEADILAN
MATERI 3. KEBANGSAAN
MUATAN

6. BTI 4. KEKELUARGAAN

5. KENUSAN
TARAAN

9. TERTIB + 10. SEIMBANG, SERASI

KEPASTIAN SELARAS
27
HIRERARKI PPuu

DESA
KAB/KOT
PROV
PERDA
PERPRES
PP
UU/PEPERPU

UUD 45

28
 1. HAM
2. H+K WN
TUR NJUT 3. LAK+GAK KEDAULATAN

UUD + PEMB KEK NEG

4. WILNEG + PEMBG . DA
5. WN + DUK
MATERI
6. KEU NEG
MUATAN

DIPERINTAHKAN OLEH uu,

UNTUK DIATUR DG uu
29
 1 PEPERPU = uu
2 PP  UTK JALANKAN uu
3 PERPRES  MAT DIPERINTAHKAN
uu / MAT UTK LAK PP

MATERI 4 PERDA  SELURUH MAT PENY

OTDA + TP, MENAMPUNG KONDISI
MUATAN KHUSUS DA
5 PERDES  SELURUH MAT PENY
URDES

KETENTUAN PIDANA
HANYA DPT
30
DIMUAT DLM uu + PERDA
 PROSES TUK PPuu

PERENCANAAN PEMBENTUKAN PEMBAHASAN+PENGESAHAN PENGUNDANGAN+PENYEBAR

LUASAN

uu  PROG PERSIAPAN PEMBAHASAN PENGESAHAN PENGUNDANGAN PENYEBAR

LUASAN
LEGISLASI
1.RUU (DPD,PRES
NAS ,DPR)DISSN PRES DISETUJUI
BDSKN PLN BERSAMA
1.RUU DPD = ( 7 HARI )
OTDA, HUB P/D,
LNRI
M
TUK+KAR GAB,
PRES
PEM
LOLA SDA+SDE, + DPR
IMKU DPR BNRI
1.RUU PRES 
DISIAPKAN KOMISI 10 HARI
MENTERI YBS

M DPD
DISAHKAN
PERTIMB

DPD DPR PJK

RUU APBN DIK
PRES
AGM
DPR DPR
60
HARI TATA CARA
PRES DPR DIATUR DLM
TUR TATIB DPR 31
M
PERENCANAAN PEMBENTUKAN PEMBAHASAN PENGESAHAN PENGUNDANGAN PENYEBAR
LUASAN

PERDA  RAPERDA PEMBICARAN DISETUJUI LD

PROG BERASAL TKT (7 HARI) PEM
LEGISLASI DARI DPRD BD DA
DAERAH ATAU GUB/ RPT KOMISI/
WALI/BUP PANITIA/
 KDH KLKPN/DPRD
G/B/
DPR W
TATA CARA (30 HARI)
DIATUR DLM
TUR TATIB
DPRD DITETAP
G/B/ KAN
DPR
W

G/B/
DPR W

32
 MELAYANI
(SERVICE
FUNCTION)
KONDISI KONDUSIF
FUNGSI KREATIFITAS
(EMPOWERING)
PEMERINTAH
OTO AKTIVITAS
MENGATUR
(REGULATING
FUNCTION)

PARADIGMA BARU

1. PEM. JANGAN LAGI JADI

PRODUSEN + LAYANAN
PENGARUH
SEMUA KEBUTUHAN
REINVETING
2. PEM. HARUS MENJADI GOV
FASILITATOR + REGULATOR
AGAR MASYARAKAT MANDIRI PEMERINTAH 33
 BERPERAN SBG PENGENDALI
1 (BUKAN PENDAYUNG), CATALITIK
BERPERAN DALAM MEMBERDAYAKAN
2 (D/P) MELAYANI), COMMUNITY EMPOWERING

3 CIPTAKAN IKLIM PERSAINGAN SEHAT,

COMPETITIVE
MEMILIKI DAYA TANGGAP + ANTISIPASI
4 TANTANGAN (ANTISIPATIC)
PENGARUH
REINVENTING 5 TERAPKAN PRINSIP PERUSAHAAN
(ENTREPENEUR)
GOV
6 YANG DIDESENTRALISASIKAN
(DESENTRALISATION)
PEMERINTAH
( ACCDECMRCM) 7 BERORIENTASI : MISI (MISION ORIENTED)

8 BERORIENTASI : HASIL (RESULT ORIENTED)

9 BERORIENTASI : PASAR (MARKET ORIENTED)

BERORIENTASI : PEMENUHAN KEBUTUHAN34

10 PELANGGAN (CUSTOMER ORIENTED)
 1. DEP
2. MENKO
3. MENEG
4. LPND
1. TK PUSAT
5. SEK BAN PRES
6. JAGUNG
7. PERW. DI LN
8. TNI
9. POLRI
LMBG PN
10.BADAN (EKS +
INDEPENDEN)

(aparatur perek)
UU 22/99 UU 32 /
2. TK DAERAH 200435
1. DEPARTEMEN
1. UNSUR PELAKSANA PEMERINTAH, DIPIMPIN MENTERI 
PEMB. PRES, DIBIDANG MASING - MASING
2. FUNGSI :
a. PELANCARAN LAKBIN
b. BIN + KORD LAK TUGAS
c. LITBANG
d. LAK WASNAL
3. KW :
a. TAP JAK  DUKUNG BANG SCR MAKSUD
b. SUN REN NAS
c. TAP JAK SIM NAS
d. KW LAIN YG MELEKAT PD PPuu
4. SUSUNAN ORG :
a. MENTERI
b. SESJEN, DIRJEN, IRJEN, KA BADAN
c. STAF AHLI
d. PUSAT, INS. VERTIKAL, UPT

36
2. MENKO
1. TUGAS : KORDINASI PENYIAPAN = SUNJAK + LAK DLM KEG
PEMERINTAHAN
2. TERDIRI : MENKO (POLKAM, EKONOMI, KESRA)
3. FUNGSI :
a. KOORDINASI MENTERI + PIMPINAN LPND YG TERKAIT
DALAM :
• LAKTUGAS, CAM MAS
• KETERPADUAN PENYIAPAN PERUMUSAN JAK, SUN
REN+PROG+KEG
b. PENGENDALIAN
c. SUN LAP HASIL EVALUASI, SARAN  PRES
4. KW :
a. TAP JAK SECARA MAKRO
b. SUN REN ,AKRO + KLS
4. MENKO DIBANTU ; SETMENKO (UNSUR PEMBANTU)
DEPUTI ( UNSUR PELAKSANA), STAF AHLI (UNSUR
PEMBANTU BIDANG TERTENTU)

37
3. MEN NEG
1. MENANGANI BIDANG TUGAS TERTENTU YG TIDAK
DITANGANI DEPARTEMEN
2. CONTOH : BUDPAR, RISTEK, KOP+UKM, LH, PP, PAN, PPN,
BUMN, KOMINFO
3. FUNGSI :
a. PERUMUSAN JAK
b. KORDINASI + KETERPADUAN SUN REN, MONEV,
PROG+KEG
c. PEMBERDAYAAN
4. FUNGSI :
a. TAP JAK  MENDUKUNG BANG MAKRO
b. TAP NESKAPE (SPM)
c. SUN REN NAS (MAKRO)
d. SIM NAS
5. DIBANTU :
• SET MEN NEG (UNSUR PEMBANTU)
• DEPUTI (UNSUR PELAKSANA)
• STAF AHLI (UNSUR PEMBANTU BIDANG TERTENTU)
38
4. L P N D
1. LEMBAGA PP DIBENTUK UNTUK LAK TUGAS PEM TERTENTU

2. BERADA DIBAWAH DAN BGTJWB KEPADA PRES

3. 23 LPND  LAN, ANRI, BKN, PERPUNAS, BAPPENAS, BPS,
BSN, BATAN, BAPETEN, BIN, LEMSANEG, BKKBN, LAPAN,
BAKOSURTANAL, BPKP, BPPT, BKPM, BPN, BPOM, BMN, LIPI,
LIN, LEMHANAS

4. STATUS DIBAWAH PRES, TETAPI LAKGASOP

DIKORDINASIKAN / BINTEK,
a. PPN  BAPPENAS, BPS
b. PAN  LAN, BKN, BPKP, ANRI
c. RISTEK  LIPI, LAPAN, BSN, BPPT, BATAN, BAPETEN,
BAKOSURTANAL
5. STRUKTUR :
a. KEPALA / WAKIL
b. SEKR. UT (PELAKS FUNGSI/STAF)
c. DEPUTU (PELAKS FUNGSI LAIN)
d. UNIT PENGAWASAN
39
5. SET PEMBANTU PRES

BERKEDUDUKAN + BGTJWB KE PRES

SET NEG TUGAS : DUKUNGAN STAF + PELAYANAN ADM, KPD PRES
SELAKU KEPALA NEGARA DLM LENGG KPN,
DIPIMPIN : SESNEG

BERKEDUDUKAN + BGTJWB KE PRES

SEKAB TUGAS : DUKUNGAN STAF + PELAYANAN ADM, KPD PRES
SELAKU KEPALA PEMERINTAHAN DLM LENGG KPN,
DIPIMPIN : SESKAB

40
6. JAGUNG

1. KEJAKSAAN :
 LEMB PEM YG LAK KEK NEG DI BIDANG PENUNTUTAN
 DIPIMPIN JAGUNG  BGTJWB KPD PRES
2. TERDIRI  PUSAT/ PROP/ KAB-KOT  KAJAGUNG,
KAJATI, KAJARI
3. DALAM DATUN  KEJAKSAAN DPT BERTINDAK
DIDALAM/DILUAR PENGADILAN UTK ATAS NAMA
NEG/PEM
4. DPT MEMBERIKAN PERTIMB HKM, KEPADA INS PEM
LAINNYA
5. DIBANTU SEORANG WAKIL + BEBERAPA JAGUNG MUDA

41
7. PERWAKILAN RI DI LN

= AP YG MEWAKILI KEPENTINGAN RI DI NEGARA LAIN ATAU

PADA ORG INTERNASIONAL

PERWK CAKUPAN : SEMUA KEP NEG, DISELURUH

DIPLOMATIK WILAYAH NEG PENERIMA
DIPIMPIN : DUBES LB/BP BGTJWB KPD PRES
MELALUI MENLU
TUGAS : HUB DIPLOMATIK DG NEGARA
TERDIRI PENERIMA, UTK MELINDUNGI
KEPENTINGAN WNRI

CAKUPAN : KEP. NEG DIBIDANG KONSULER

WILAYAH TERTENTU NEG PENERIMA
PERWK
KONSULER DIPIMPIN : KONJEN/KONSUL BGTJWB KPD
DUBES LB/BP
TUGAS : MEWAKILI RI DLM LAKHUBKON
DIBIDANG EKO, DAG, HUB, BUD

42
 1. AD/ AL/ AU
2. DIBAWAH PRESIDEN

TNI SUSDUK 3. DIPIMPIN PANGLIMA

(DIANGKAT/DIBERHENTIKAN
PRESIDEN ATAS
PERSETUJUAN DPR)

1. JAKPOLNEG  DSR JAK+LAK

PENYELENGG. GAS TNI)
NEGARA 2. SIKAP NETRAL DLM POLITIK
3. JUNJUNG DEMOKRASI + HAM
4. DAPAT DUDUK JABATAN
SIPIL (BILA TELAH
PENSIUN/MUNDUR)
PERAN + TUGAS
1. ALAT NEG/PERTAHANAN NKRI
2. TUGAS : TEGAKKAN
KEDAULATAN, KEUTUHAN
WILAYAH, MELINDUNGI SBI + STDI PERADILAN HKM
3. PENY. WAMIL, CIVIC MISSION DAN MILITER MILITER
BANTUAN KPD POLRI (TUGAS MELANGGAR
KEAMANAN), PEMELIHARAAN
PERDAMAIAN PBB HUKUM TUNDUK
HKM
PERADILAN PIDANA
UMUM 43
UMUM
 1. PELIHARA KEAMANAN/KETERTIBAN
2. GAK HKM
PERAN + 3. PENGAYOMAN/LAYANAN
TUGAS
4. DARURAT  BANTU TNI
5. KEJAHATAN INT
6. PERDAMAIAN DUNIA

POLRI
UU 2 / 2002

1. DIBAWAH PRES
SUSDUK
2. KAPOLRI DIANGKAT/DIBHTKAN PRES
DG PERSETUJUAN DPR
44
 MEMBERI PERTIMBANGAN, KORDINASI, LAK TUGAS
TERTENTU
TIDAK BERADA DALAM STR MENKO / DEP / LPND

EXTRA
a. DEWAN EKONOMI NAS
B STRUK DEWAN b. DEWAN PEMULIHAN USAHA NAS
TURAL
A c. DEWAN PERTIMBANGAN OTDA
D
A INDEPEN
N DEN a. BADAN PERTIMBANAGN KEPEGAWAIAN
BADAN b. BADAN PELAKSANAN APEC
c. BAPERJANAS

a. TIM BAKOLAK INPRES – 6

TIM
b. TIM PENGEMBANGAN INDUSTRI HANKAM

KOMITE a. KONI

a. KOMNAS HAM
KOMISI
b. KOMISI PEMILU
c. KPK
45
APARATUR PEREKONOMIAN NEGARA

PN = BUMN
BADAN USAHA  MODALNYA DARI KEKAYAAN NEGARA YG DIPISAHKAN
(SUMBER : APBN + KAPITALISASI CADANGAN)
MAKSUD  BERIKAN SUMB PEREKONOMIAN + UNTUNG + BINA PEGEL
TERDIRI  PERSERO DAN PERUM

UNSUR PERSERO PERUM

a. MAKSUD PENDIRIAN MENGEJAR KEUNTUNGAN KEMANFAATAN UMUM

b. MODAL TERBAGI DLM SAHAM TIDAK TERBAGI SAHAM,
(51% NEGARA) SEMUA MILIK PEMERINTAH
c. PENGURUSAN DIREKSI DIREKSI
d. PENGAWASAN KOMISARIS DEWAN PENGAWAS
e. ORGANISASI RUPS, DIREKSI, MENTERI, DIREKSI, DEWAN
KOMISARIS PENGAWAS
f. PENDIRIAN DIUSULKAN OLEH DIUSULKAN OLEH
MENTERI KPD PRES MENTERI KPD PRES
g. PEMERIKSAAN AUDITOR EKST YG AUDITOR EKST YG
DITETAPKAN RUPS/BPK DITETAPKAN MENTERI/BPK
46
PD = BUMD
BADAN USAHA  MODALNYA SBG/SELURUHNYA DARI KEKAYAAN
DAERAH YG DIPISAHKAN

TERDIRI :

PERSERODA PERUMDA

MAKSUD MEMUPUK PUBLIC SERVICE

KEUNTUNGAN, DISAMPING CARI
PELAYANAN + UNTUNG PAD
PEMBINAAN ORG ( E+E, PRINSIP
HARUS E + E, EKONOMI
BERORIENTASI PERUSAHAAN,
:BISNIS PELAYANAN MASY)

47
 UU 22 / 1999 ( 16 BAB, 134 PASAL )
7 MEI 1999

UU 32 / 2004 ( 16 BAB, 240 PASAL )

15 OKT 2004

PERTIMBANGAN : SUDAH TDK SESUAI

DGN PERKEMBANGAN
KEADAAN
KETATANEGARAAN
TUNTUTAN LENG. OTDA
48
 DASAR PERUBAHAN
1 AMANDEMEN UUD 45

2 TAP MPR : IV/MPR/2000  REKOM. JAK DLM LENG OTDA

TAP MPR : VI/MPR/2002  REKOM. ATAS LAPLAK TUS
MPR (OLEH LTN)
TUS MPR : 5/MPR/2003  PENUGASAN KPD MPR UTK
SAMPAIKAN SARAN

3 UU 12/2003  PEMILU DPR, DPD, DPRD

UU 22/2003  SUSDUK MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 23/2003  PEMILIHAN PRES + WAPRES

4 UU 17/2003  KEUANGAN NEGARA

UU 1/2004  PER BDHR NEG.
UU 15/2004  RIK. ATAS LOLA + TGJWB KEUANGAN NEGARA

49
 PRES RI YG MEMEGANG

PP KEK PEM RI

PD GUB, BUP/WALI DAN PERANGKAT DAERAH

SBG UNSUR PENYELENGGARA
PEM. DAERAH.
(PENY, up OLEH PD+DPRD
PEMERINTAHAN
DAERAH MENURUT ASAS OT+TP DG PRINSIP
OT LUS DLM SISTEM + PRINSIP NKRI

( PASAL 1 ) 50
 HWK DO UNTUK TUR+RUS SENDIRI

OD UP + KEPENTINGAN MASY SET4

SESUAI DGN PPuu

DO KES.MASY HKM YG MEMP BTS WIL YG

BER. W TUR+RUS KEP MASY SET4
MNRT PRAKARSA SENDIRI BDSK
ASP MASY DALAM SISTEM NKRI.

( PASAL 1 ) 51
 PENYERAHAN W PEMERINTAHAN OLEH P
KPD DO UTK TUR+RUS UP DL SISTEM NKRI
DES PELIMPAHAN W PEMERINTAHAN OLEH P
DEKON KEPADA GUB SBG WKL PEM. DAN/ATAU
KPD INSTANSI VERTIKAL DI WIL. TERSEBUT

TP PENUGASAN :
DARI P KEPADA D DAN ATAU d,
DARI PEM. PROV KEPADA KAB/KOT DAN
ATAU d,
DARI PEM. KAB/KOT KEPADA d,
UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS TERTENTU.

( PASAL 1 ) 52
1 NKRI DIBAGI DAERAH DAERAH PROVINSI
DIBAGI ATAS PUNYA
KAB PEM-AN
KOT DAERAH
MASING2

2 PEM-an DA TUR+RUS SENDIRI UP

MENURUT ASAS OT+TP

3 PEM-an DA MENJALANKAN OT LUS (KECUALI

UP PUSAT)
DG TUJUAN : MENINGKATKAN KESEJ.MASY
PELAYANAN UMUM+DAYA SAING DAERAH

( PASAL 2 ) 53
 DENGAN P, PEMDA LAIN
PEM-an DA DLM LENG UP
MEMILIKI HUBUNGAN

W KEU, PELAYANAN UMUM,

PEMANFAATAN SDA+SD LAIN

DILAKS SECARA ADIL DAN

SELARAS

MENIMBULKAN

HUB ADM+KEWILAYAHAN
( ANTAR SUS. PEMERINTAHAN )

( PASAL 2 ) 54
PEMBENTUKAN
DAERAH

MENCAKUP :
NAMA,CAK, WIL,BATAS,
IBUKOT,KW UP,PEJ KDh, DPRD, KEP(M),
KEU (M), S/P (M)+DOK
DITETAPKAN DAN PRKT DAERAH.
uu

BERUPA : PENGGAB BEBERAPA DAERAH

YG BERSANDINGAN
PEMEKARAN DARI SUATU DAERAH MNJD
2 DAERAH ATAU LEBIH, DG SYARAT
MENCAPAI BATAS MINIMAL USIA
LENG. PEM
( P/10 th, K – K/7 th, CAM/ 5 th )
55
( PASAL 4 )
 < UNTUK PROV >
PEMBENTUKAN ADANYA PERSETUJUAN DPRD +
GUB + REKOMENDASI MENDAGRI
DAERAH < UNTUK KABKOT >
ADM ADANYA PERSET DPRD KAB/KOT,
BUPATI/WALI, DPRD PROV, GUB,
REKOM MENDAGRI
KEMAMP. EKON
POTENSI DAERAH
HARUS MEMENUHI TEKNIS FAKTOR SOSBUD, SOSPOL
KEPEND.
SYARAT
LUAS DAERAH,
HANKAM
LAIN  TERSELENGGARA
OTDA

5 KAB/KOT PROV

5 KEC  KAB
FISIK
KEWIL. 4 KEC  KOT

LOKASI CALON IBUKOTA,

SPT PEERINTAHAN 56

( PASAL 5 )
 PEMan DA
LENGG UP YG MENJADI KW NYA

MENJALANKAN OT LUS UTK TUR + RUS UP

PEMBG BDSK ASAS OT + TP

UP
URUSAN PP
PLN, HAN, KAM, YUST, MON+FIS,AGM

DISELENGGARAKAN SENDIRI, ATAU

MELIMPAHKAN SBG UP
KEPADA PERANGKAT PP/ WKL PP DIDAERAH
ATAU MENUGASKAN KPD PEMDA
DAN/ATAU PEM DESA
( PASAL 10 ) 57
 ANGKAT PJB DIPLO; MENUNJUK WNI
PLN DUDUK DLM LEMBG. INT, TAP JAK LN,
JAK DAG PERJANJIAN DSB
MEMBENTUK AB, PERANG/DAMAI, NEG.
HAN DLM KEADAAN BHY,BANGSISHANRAJATA
JAK WAMIL, DSB

MEMBENTUK POLISI, JAK KAMNAS,

KAM MENINDAK SETIAP O/K/O YG KEGIATAN
MENGGANGGU KAMRA

YUS MENDIRIKAN LEMB.DIL, JAKSA/HKM,

LEMBG PEMASYARAKATAN

MONFIS MAKRO EKON, CETAK UANG

JAK MONETER

TAP HARI LIBUR, PENGAKUAN

AGM KEBERADAAN SUATU AGAMA
( PASAL 1O )58
 SEPENUHNYA TERJAMINNYA KELANGSUNGAN
MENJADI HIDUP NKRI
KW P (PLN,HAN,KAM,MONFIS,YUST,AGM)

URUSAN 1. PERLIND. HAK KONST

URUSAN MENDASAR 2. PERLIND. KEP NAS
PEMERIN URUSAN BERKAITAN TTG
3. PEMENUHAN
WAJIB H + PELAYANAN
TAHAN DASAR WN
KOMITMEN NAS 
YG BHB DG PERJ.
INTERNASIONAL

URUSAN URUSAN SCR NYATA, BERPOTENSI

PILIHAN UTK MENINGKATKAN KESRA,
SESUAI KONDISI, KEKHASAN+POT
UNGGULAN DAERAH
59
 PENYE
LENG. BERDASARKAN KRITERIA
UP
EKSTERNALITAS
LUAS, BESARAN, JANGKAUAN DAMPAK YG TIMBUL
AKIBAT UP TERSEBUT

AKUNTABILITAS
KEDEKATANNYA DG DAMPAK YG DITIMBULKAN

EFISIENSI
PERBANDINGAN TGKT DAYA GUNA
YG PALING TINGGI ANTARA SD DGN PENCAPAIAN
DENGAN
MEMPER KESERASIAN HUB. ANTAR SUS. PEM
60
HATIKAN
( PASAL 10 )
 PELAKS. HUB KW ANTARA P/PD (P/K/K)
SALING TERKAIT
TERGANTUNG, SINERGIS

WAJIB BERKAITAN DGN PELAYANAN

DASAR ( DIKDAS, KESH,
PENYE KEB HIDUP MIN SAR LING DAS )
BERPEDOMAN SPM DILAKS.
LENG. TERDIRI SCR BERTAHAP,
DITETAPKAN PP
UP
PILIHAN TERKAIT DG POT / UNGG +
KHAS DAERAH

UP YG DISERAHKAN DISERTAI DG 3 P SESUAI DG

UR YANG DIDES. URUSAN YG DILIMPAHKAN KPD
GUB, DISERTAI DG DANA, SESUAI DG URUSAN
YG DIDEKON
( PASAL 11+12 ) 61
 PILIHAN

KAB KOT PROV

MELIPUTI URUSAN PEMERINTAHAN YG SECARA

NYATA ADA DAN BERPOTENSI

KES. MASY SESUAI DENGAN :

KONDISI
KEKHASAN
POTENSI UNGGULAN DAERAH
62
( PASAL 13+14 )
 URUSAN WAJIB
KEWENANGAN

KAB/KOT PROPINSI
a) RENDAL BANG
b) REN, FAT, WAS TATA RUANG
c) LENG. TIB UM + TRAM MASY.
d) PENYEDIAAN S/PRAS UMUM
e) PENANGANAN BID KESEHATAN
f) PENYELENGG. DIK DAN ALOKASI SDM POT
g) PENANGGULANGAN MAS. SOS LINTAS KAB/KOT
h) PENANGANAN BID. NAKER LINTAS KAB/KOT
i) FAS, BANG KOP, UK/M TMSK LINTAS KAB/KOT
j) DAL LH
k) PELAYANAN PERTANAHAN TMSK LINTAS KAB/KOT
l) PELAYANAN KEPDDK + CAT SIPIL
m) PELAYANAN ADUM PEMERINTAHAN
n) PELAYANAN ADM PENANAMAN MODAL  TMSK LINTAS KAB/KOT
o) PENY. PEL. DASAR LAIN YG BELUM DPT DILAK
OLEH KAB (M)
63
a) URUSAN WAJIB LAINNYA
( PASAL 13 )
DIAMANATKAN PPuu
 WILAYAH KERJA GUB, SELAKU WAKIL PP
WILAYAH
ADMINISTRASI DAERAH PROP = WILAYAH ADM
KARENA GUB (KDH) KARENA JABATANNYA
= WAKIL PP (KEPALA WILAYAH)

ORG/LEMB PADA PEMDA YG BGTJWB KPD +

PERANGKAT MEMBANTU PEMDA
DAERAH
TERDIRI : SETDA, DINDA, LEMTEDA

64
 NAD
1. PEMBERIAN KESEMPATAN LEBIH LUAS
UTK TURRUS (SDA+SDM+SE)
2. MENUMBUH KEMBANGKAN PRAKARSA,
18/2001 KREATIFITAS, DEMOKRASI
UU 3. MENINGKATKAN PARTISIPASI
KHUSUS MASYARAKAT DAN MENGFUNGSIKAN
SCR OPTIMAL DPRD-NAD
4. MENGAPLIKASIKAN SYARIAT ISLAM
DLM KEHIDUPAN MASYARAKAT

65
 PAPUA

1. PENGATURAN KW ANTARA PP DAN PD DG

KEKHUSUSAN
2. PENGAKUAN + PENGHORMATAN HAK –
HAK DASAR ORANG ASLI PAPUA +
PEMBERDAYAAN SECARA STRATEGIS
3. MEWUJUDKAN PENY. PEMERINTAHAN
UU
YG BERCIRI :
KHUSUS
a. PARTISIPASI DALAM P3 PEM, DAN
21/2001 LAKBANG MELALUI KEIKUTSERTAAN :
TOGA, TOMAS, TODAT + KAUM PEREMP
b. LAKBANG SESUAI KEBUTUHAN DASAR
PENDUDUK ASLI
c. TRANSP + AKUNTABEL
4. PEMBAGIAN W,T,TGJWB YG
TEGAS+JELAS ANTARA L,E,Y DAN
MAJELIS RAKYAT PAPUA SEBAGAI
REPRESENTASI KULTURAL PENDUDUK 66

ASLI
 HUBUNGAN PRES DENGAN
LEMBAGA LAINNYA

MPR MK
MA

PRES

DPR DPD
BPK

BI
67
 M P R

1. PRES / WKL PRES DILANTIK

2. MEMILIH WP (BILA KOSONG) DARI
2 CALON YANG DIAJUKAN PRES
( SELAMBATNYA- LAMBATNYA 60 HARI )
3. PRES / WP DAPAT DIBERHENTIKAN MPR
( PROSES IMPEACHMENT DPR MK )
4. SUMPAH / JANJI

PRES 68
 DPR
1. PRES TDK BERTGJWB KPD DPR
PRES
TDK DPT DIBUBARKAN DPR
2. DPR FUNGSI LEGISLASI, ANG, PENGWS
3. USUL PEMBERHENTIAN P/W
4. SUMPAH / JANJI
5. PRES BERSAMA DPR FUNGSI LEGISLATIF
(RUU, PERSETUJUAN BSM, 30 HARI)
6. PERANG, DAMAI , PERJANJIAN)
7. DUTA
8. AMNESTI + ABOLISI
9. PROPENAS
10. REPETA - APBN
11. INTERPELASI, ANGKET, AJUKAN PDPT
12. PEPERPU
13. ANGGOTA BPK
14. HAKIM AGUNG
15. 9 HAKIM KONSTITUSI
16. KOMISI YUDISIAL
17. GUB / DEP. GUB BI
18. KEKURANGAN MODAL < 2 TRILYUN 69
 1. MK MEMBERIKAN PUTUSAN
ATAS PENDAPAT DPR
PRES MK ( DUGAAN PELANGG. PRES)

2. MENGANGKAT / PEMBER
HENTIAN H K OLEH PRES

DPD
LAK WAS THD LAK UU SEPANJANG
MENYANGKUT :
DAERAH, PENGELOLAAN SD + E,
LAK APBN, PAJAK, DIK + AGM
70
 MA

PRES
1. MEMBERIKAN PERTIMBANGAN HKM
2. MEMBERIKAN NASEHAT TTG GRASI

+ REHABILITASI
3. MENGUJI SCR MATERIAL THD PPuu
DIBAWAH uu
4. H A DITETAPKAN PRES DARI CALON

USULAN KYKY
5. ANGGOTA + DISETUJUI
DIANGKAT DPR
/
DIBERHENTIKAN PRES DG
PERSETUJUAN DPR BPK

1. PERIKSA SEMUA LAK APBN

2. PRES RESMIKAN ANGG. BPK
YANG DIPILIH DPR
71
 PRES
BI= LMBG. NEG. INDEPENDEN
BEBAS DARI CAMPUR
TANGAN PEMERINTAH +
PIHAK LAIN BI
(UU 23 / 99)

1. PEMEGANG KAS PEM.

2. PINJAMAN L N

3. DIMINTAI PENDAPAT MASALAH

EKUBANG
4. SURAT HUTANG NEGARA,
PEM HARUS KONSULTASI
DPR + BI
5. DLL
72
PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN

REPETA

P O
1 REN RPJM
APBN

2 LEMB NEG/DEP/LPND SUN RENSTRA

C A
PEMDA SUN PROPEDA
3 VISI BANGNAS
TERWUJUDNYA MASY. IND YG DADEM, DILDA, MAJUS
DLM NKRI
YANG DIDUKUNG MANUSIA INDONESIA YANG :

4 MISI
A B (ITIT) C D E
S M K (HL)
1) PENGAMALAN PS
2) PENGAMALAN AJARAN AGAMA
3) PENEGAKKAN KEDRAK
4) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TERWUJUD 5) POLITIK LUAR NEGERI
NYA 6) KONDISI, AMAN DAMAI TERTIB
7) KEHIDUPAN SOSBUD
8) KESEJAHTERAAN RAKYAT
9) HUKUM NASIONAL
10) OTONOMI DAERAH
11) SISTEM + HKM NAS YG DEMOKRATIS
12) AP. NEG. YANG BERFUNGSI MELAYANI
73
 PENETAPAN PEKERJAAN, POK TUGAS
ARTI PEMBAGIAN PEKERJAAN HUB. KERJA
O

1) PEMBG. HABIS TUGAS

2) PERUMUSAN TUPOKSI
3) FUNGSIONALISASI
4) KIS
5) KONTINUITAS
PRINSIP 6) LINI+STAF
7) KESEDERHANAAN
8) FLEXIBILITAS
9) PENDELEGASIAN WEWENANG
10)POK YG HOMOGEN
11)JENJANG DAL
12)AKORDION

PP 8/2003
1) KW YG DIMILIKI PEMDA
HARUS 2) KARAKTERISTIK/ POT.DAERAH
MEMPER 3) KEMAMPUAN KEU
HATI 4) TERSEDIANYA SD.AP
KAN 5) PENGEMB. POLA KERJASAMA ANTAR74
DAERAH/PIHAK III
 ARTI : UNTUK MENCAPAI T/S PERLU :
1. PENDEKATAN FUNGSIONAL
2. KEG.APEM PERLU DIPADUKAN, SERASI 
A SELARAS (KOORDINASI)

KOORD. TK DAERAH

7
KOORD. PP KOORD. DAN
THD PEMDA HUBUNGAN KERJA
6 8

VERTIKAL
HIRARKIS
KOORDINASI
APEM
PUSAT 5
KOOR 1
JENIS
KOORD
DI LN
DINASI HORISONTAL
FUNGSIONAL

4 2
LAK KOR DLM SPPN PEDOMAN
a. SIDANG KABINET
b. RAPAT DILINGK. MENKO 3 a.
DIMULAI SAAT PERUMUSAN JAK
c. KOORD. DIANTARA b.
SIAPA YG BGTJWB
DEP/INST PUSAT SAR + MEK
c.
INST. YG BER W + TGJ SCR FUNG
d.
KEJELASAN W + TUG + TGJ INST
1. JAK
e.
PROSEDUR + TATA KERJA –
2. REN
MEKANISME ORG
3. PROS+TTKERJA
f. KOM+KONS BALIK
4. RAPAT/BRIFING
g. CARI SARANA KOORS YANG TEPAT
5. S K B 75
6. TIM/PANITIA
7. DEWANB
 WAS = FUNGSI MANAJEMEN
1 PENGERTIAN : HAKEKAT = MENCEGAH SEDINI MUNGKIN
P (PANG ROS, WENG)
H (HAMBATAN) PENCAPAIAN T+S SERTA
LAKGAS ORG
K (SALAH, GAGAL)

2 HASILNYA INPUT PIMP. HENTIKAN PANG, ROS, WENG

DLM PK
CEGAH TERULANG

CARI CARA > BAIK

PENGA T: DUKUNG LANCARNYA
3 INPRES 15/83 PEM + BANG
WASAN
S: a. LAK. PEM. TERTIB
b. BANG SESUAI PROGRAM
c. HASIL BANG DAPAT DINILAI
d. CEGAH PANG, ROS, WENG, COR

4 LINGKUP WAS : a. KEG. UMUM PEMERINTAH

b. JAK YG DIBUAT AP.TK BAWAH
c. LAK REN BANG
d. PENGELOLAAN KEKAYAAN NEG
e. BUMN + BUMD
f. KEG. APEM (KELEMB, KEPEG, KUKAPLAK)

a. OBJEKTIF
5 PRINSIP : b. PREVENTIF
c. EFISIEN
d. PENG. BUKAN TUJUAN
e. PENG. BERPEDOMAN JAK BERLAKU 76
f. TEMUKAN KESALAHAN (APA,SEBAB,SIFAT)
g. TINJUT
 1. TAP TOLAK UKUR  BAHAN PEMBANDING
2. TAP METODA, WAKTU + FREKUENSI LAKUKAN
LANGKAH PENGUKURAN HASIL KERJA
3. KUR LAK + PEMBANDING
4. TINJUT

LANGKAH
+
PENGEMB.
1. SESUAIKAN SIFAT/ KEBUTUHAN KEG SISBANGWAS
DG OBJEK YANG DIAWASI
2. HASILKAN UMPAN BALIK
3. LAPORKAN PENYIMPANGAN
4. E+E (MUDAH, CEPAT, TEPAT)
5. EKONOMIS
BANG
6. FLEXIBILITAS
SISTEM
7. KESESUAIAN DG SUSUNAN ORG
8. MUDAH DIPAHAMI
9. TINDAKAN KOREKTIF
10. KEMBANGKAN SELF CONTROL 77
11. KEMBANGKAN WAS SECARA PRIBADI
12. PERHATIKAN FAKTOR MANUSIA
 BERBAGAI PENGAWASAN
TERHADAP SUATU INSTANSI PEMERINTAH

PEMERINTAH DLM ARTI LUAS

5
5 EKSEKUTIF
1
5
4
INSTANSI 2
7
3A 3B

6 WASTEKNAL
MENPAN
WASKAT LAN
1 4 INTERN
PEMERINTAH
BKN
DLL
WASNAL ITJEN WAS EKSTERN WASLEG
2 INTERN
INSTAN
BAWASDA`(PROP 5 PEMERINTAH WAS BEPEKA
WASYUD
KAB/KOD)

3A. BPKP 6
3A WASNAL EKSTERN
INSTANSI/INTERN
WASMAS
78
PEMERINTAH
3B 3B. IRJENBANG
7 KPK
 1. KEG. PEM. UMUM
2. LAKBANG
LINGKUP 3. PENGELOLAAN KEK + KEU
4. BUMN + BUMD
= KEG YG BERSIFAT 5. LEMB, KUKAPLAKPEG 1. BG. INTEGRAL MANAJ.
DALRUS OLEH A 2. BG. INTEGRAL PRO. PEND. APNEG
KPD B SCR PRE + 3. BG. INTEGRAL SISWAKUBANG
REP, AGAR TUGAS 4. KEG. TERUS MENERUS
BAWAHAN E + E PRINSIP 5. PENG. INTERN POKOK
6. PEMB. SISTEM YG RAHBIM BWHN

WASKAT
INPRES 1/89 1. SO
2. JAKLAK
3. REN. KERJA

SARANA 4.
5.
PROS KERJA
CAT & LAP

TUJUAN 6.
7.
PEMB. PERSONIL
PENDUKUNG KELANCARAN LAKGAS

TERCIPTANYA KONDISI
MENDUKUNG LANCARNYA
LAK TUGAS UMUM + BANG

S A S

1. DISIPLIN
2. SEKECIL MUNGKIN PENYALAH GUNAAN W
3. COR + ROS
4. PERIZINAN
79
5. URUS KEPEG
 WASNAL

= WAS YG DILAKUKAN
OLEH APARAT YG TUGASNYA APARAT
LAKWAS
= SIFAT INTERN

INTERNAL EXTERNAL
INSTANSI INSTANSI
INTER EXTERN
APA WASKAT TIDAK CUKUP ?
PEM PEM
1) WASKAT BERSIFAT UMUM –
KURANG MENDALAM
-ITJEN
2) PIMP. YG MELAKUKAN -INSP (LPND) BPKP BPK
WASKAT KURANG MENGUASAI
TEKAD -BAWASDA
3) AP. WASNAL OBJEKTIF
-SPI

80
 WASTEK
NAL

= PENGAWASAN SBG
KEPADA
KONSEKUENSI PELAKSANAAN
FUNGSIONALISASI, MERUPAKAN
FUNGSI OPERASIONAL INS. APARA MASY +
= AGAR DITAATI OLEH TUR APARA
MASY + AP. SAJA TUR

- MENPAN - DEPDIKNAS
- BKN - POLRI
- LAN - BPN
- DITJEN ANG. -DINAS TATA
- BAPPENAS KOTA

81
 WASLEG
(WASPOL)

DAERAH
PUSAT

WAS DPR KPD

PEMERINTAH DILAKUKAN DPRD
( 20 AYAT 1 )

- HAK MEMINTA KET. KPD PRESIDEN

- HAK MENGADAKAN LIDIK
- HAK MENGADAKAN PERUBAHAN UU
- HAK MENYATAKAN PENDAPAT
82
- HAK MENGAJUKAN RUU
 WAS DILAKUKAN MASYARAKAT

MENGAPA PERLU ?
WASMAS 1)
2)
PNS = ABDI MASY, SELAIN ABDI/ AP. NEG
PARTISIPASI MASY.
KONTROL SOSIAL 3) BB KKN
4) KETERBATASAN WASNAL + WASKAT
KRITERIA
OBJEKTIF (TIDAK FITNAH)
ADANYA PERBAIKAN
P FAKTA + BUKTI JELAS
E BERITAHUKAN BENTUK PLGGRN/PYMPGN
M JELASKAN PATOKAN YG DILANGGAR
A SARAN
N JELAS INDENTITAS
F
A
PELAKSANAAN 1) DPR (WASLEG)
A TIDAK
LANGSUNG 2) ORG. PROFESI (SEMINAR)
T
(B) 3) LSM
A
N

CITRA PRESTASI IP
1) TATAP MUKA – DIALOG
DENGAN CARA :
2) TERTULIS
LANGSUNG
1) CEPAT TANGGAPI, BILA (A) 3) TERBUKA/MEDIA MASA
TIDAK : 4) GUGATAN – PRATUN
2) TINDAK LANJUT 5) UNJUK RASA
83
3) SEDIAKAN T4 MENGADU
4) UCAPKAN TRIM’S
 WASYUD

MA MK

1. MENGUJI uu TERHADAP UUD

1) MENGUJI SECARA
MATANG PPuu
DIBAWAH uu
2) NYATAKAN TIDAK NEGARA
SAH, BILA ADA TUR
DIBAWAH uu BILA
HUKUM
BERTENTANGAN DG
TUR YG LEBIH TINGGI 1. CEGAH PENYALAHGUNAAN WEWENANG
2. WUJUDKAN KEPASTIAN + TERTIB HUKUM

84
 85

@Copyright 2005