Disusun ole
b) Indikator kimia
ISPU: Indeks Standar Pencemar Udara
Jenis Polutan yang dipantau:
CO, SO2, NO2, O3, Materi Partikulatnd
c) Indikator biologi
Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi polutan di
udara dapat dijadikan sebagai Indikator Biologi
Contoh indikator biologi : lumut kerak
b. Polusi air
1) Pengertian polusi air
Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar kedalam air. Bahan
pencemar tersebut diantaranya limbah industri, limbah dari perumahan,
limbah pasar, dan limbah dari hasil pertanian. Ada beberapa tipe polutan
atau bahan pencemar yang dapat masuk ke perairan, yaitu :
a. Bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit
b. Bahan-bahan yang membutuhkan banyak oksigen untuk
penguraiannya
c. Bahan-bahan organik dan kimia dari industri atau limbah pupuk
pertanian
d. Bahan-bahan kimia radioaktif dan panas
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah
terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air
limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan
padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.
Dampak dari pencemaran air antara lain punahnya organisme dalam
ekosistem air. Ikan yang tercemar dapat juga meracuni orang yang
mengonsumsinya.Sungai-sungai dan selokan di perkotaan biasanya airnya
berwarna hitam, berbau dan tidak ada biota air. Hal tersebut terjadi karena
detergen dan pupuk dapat menyuburkan lingkungan perairan sehingga
membuat ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur sampai menutupi
lingkungan perairan, yang menyebabkan hewan-hewan air mati karena
kekurangan oksigen dan juga mengakibatkan cepatnya pendangkalan,
sehingga sungai atau bendungan menjadi cepat rusak dan tidak berfungsi
lagi.
Cara untuk mengatasi pencemaran air :
a. Tidak membuang sampah ke sungai atau selokan
b. tidak membuang limbah keselokan atau ke sungai
c. limbah industri harus di olah terlebih dahulu sehinggalimbah yang
dibuang sudah tidak membahayakan lagi.
d. tidak membuang sampah sembarangan
e. tidak membuang sisa insektisida keselokan atau ke sungai
b) Indikator kimia
Berikut ini beberapa contoh kandungan senyawa kimia dalam air :
1. Kandunga nutrisi
2. Kandungan logam berat
3. Oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO)
4. Kebutuhan oksigen biokimia (biochemical oxygen
demand/BOD)
5. pH
c) Indikator biologi
Jumlah dan susunan organisme dalam air sangat berhubungan
dengan tingkat polusi air. Beberapa fitoplankton seperti diatom dan
dinoflagelata, dan zooplankton dari kelompok rotifera, rentan terhadap
polutan sehingga keberadaannya di perairan mengindikasikan kondisi
air yang cukup bersih. Sebaliknya keberadaan protozoa parasit dan
bakteri koliform dalam air mengindikasikan telah terjadi polusi air.
4) Dampak – dampak polusi air
Punahnya organisme
Ikan atau hewan yang tercemar dapat meracuni orang yang
memakannya. Misalnya : akibat penyemprotan tanaman dengan
insektisida DDT (dikloro-difenil-trikloroetana), air sungai tercemar.
Bahan-bahan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
(polusi) air antara lain detergen, minyak bumi, insektisida, pupuk,
sisa-sisa bahan organik (nasi, minyak goreng, kotoran, urin), dan
sampah.
5) Upaya – upaya penanggulangan polusi air
Tidak membuang limbah cair ke selokan atau sungai. Industri
diharuskan membuat kolam pengolahan limbah cair sehingga
limbah cair yang dibuang ke sungai tidak membahayakan ekosistem
air. Seharusnya, limbah permukiman tidak langsung dibuang ke
sungai, melainkan di masukkan terlebih dahulu ke kolam
pengolahan limbah.
Tidak membuang sampah di sembarang tempat, yang akan terbawa
aliran air hujan ke selokan dan sungai.
Tidak membuang sisa obat atau insektisida ke selokan atau sungai
c. Polusi tanah
1) Pengertian polusi tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
2) Sumber – sumber polusi tanah
1) Sumber Bahan Pencemar Tanah
Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran
udara
dan pencemaran air, makan sumber pencemar udara dan sumber pencemar
air
pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah.
Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang
yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun
ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga
menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya
tercemari zat
radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga,
limbah
rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah
deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada
tanah
daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air
permukaan
tanah yang tercemar tersebut.
Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah
dapat
dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari:
a. Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit.
b. Gunung berapi yang meletus/kendaraan bermotor.
c. Limbah industri.
d. Limbah reaktor atom/PLTN.
b) Indikator kimia
Nilai pH salinitas kandungan senyawa kimia organik fosfor,
nitrogen, logam berat, radioaktif merupakan contoh indikator kimia
bagi tingkat polusi tanah.
c) Indikator biologi
Cacing tanah merupakan salah satu indikator biologi pada
pengukuran tingkat polusi tanah. Keberadaan cacing tanah dapat
meningkatkan kandungan nutrisi pada tanah yang akan menyuburkan
tanah. Populasi cacing tanah dipengaruhi oleh kondisi tanah
habitatnya, seperti kondisi suhu, kelembapan, pH, salinitas, aerasi dan
tekstur tanah.