Anda di halaman 1dari 12

Judul

Disusun ole

Diajukan untuk memen


Kelompok:
1.syaidah R
2.restu
3.hasbi
4.wildan N
5.mulyana
Kelas XI AV3
SMKN 2 GARU
2011
1. Pengertian Polusi

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau


dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Macam – macam pencemaran ( polusi ) dapat dibedakan berdasarkan :
1. Pada tempat terjadinya
2. Macam bahan pencemarannya
3. Dan tingkat pencemarannya
Menurut tempat terjadinya pencemaran ( polusi ) dapat digolongkan
menjadi 3, yaitu :
1. Polusi udara
2. Polusi air
3. Dan polusi tanah

1. Macam – macam polusi


a. Polusi udara
1) Pengertian polusi udara
Polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti.
Polusi udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun
kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas,
radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
regional, maupun global.
Sumber polusi udara :
Polusi udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan
pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang
ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah
sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari
pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari
reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan [ozon]dalam [smog
fotokimia]adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi
udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global yg
mempengaruhi;
Kegiatan manusia
 Transportasi
 Industri
 Pembangkit listrik
 Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis
bahan bakar
 Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

2) Sumber – sumber polusi udara

Secara umum terdapat 2 sumber pencemaran udara yaitu pencemaran akibat


sumber alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal
dari kegiatan manusia (aniropogenic sources), seperti yang berasal dari
transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di dunia dikenal zat pencemar udara
utama yang berasal dari kegiatan manusia yaitu :
 Karbon monoksida (CO),
 Oksida. Sulfur (SOx),
 Nitrogen Oksida(NOx),
 Partikulat, Hidrokarbon (HC)
 Gas rumah Kaca (CH4, CO2 dan N2O)
Contoh pencemaran (polusi) udara :
 Efek rumah kaca
 Global warming
 Sulfur acid

3) Indikator polusi udara


a) Indikator fisik
Indikator fisik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya
polusi udara adalah:
Sifat-sifat udara yang dapat diamati

b) Indikator kimia
ISPU: Indeks Standar Pencemar Udara
Jenis Polutan yang dipantau:
CO, SO2, NO2, O3, Materi Partikulatnd

c) Indikator biologi
Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi polutan di
udara dapat dijadikan sebagai Indikator Biologi
Contoh indikator biologi : lumut kerak

4) Dampak – dampak polusi udara

Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi


udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun
sejak 1995 hingga 2001 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor
di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu
menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang
kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas
kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi) . World Bank juga
menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar
polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City.
Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi menggangu kesehatan.
Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan
mengambil contoh kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM)
dapat diturunkan sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi
penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian bayi prematur; 2000 kasus
rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan asma;
124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran
pernapasan serta peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang
akibat penyakit saluran pernapasan – suatu jumlah yang sangat signifikan
dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dari sisi ekonomi pembiayaan
kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan
mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999.

Upaya – upaya penanggulangan polusi

AKIBAT aktivitas perubahan manusia, udara seringkali menurun


kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis
maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi dapat berupa pengurangan
maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam
udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara.
Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari
lingkungannya. Kemungkinan di suatu tempat dijumpai debu yang
bertebaran di mana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga
suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan
yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Berikut beberapa upaya
penanggulangan pencemaran udara tergantung jenis pencemarnya.
.
Terdapat berbagai cara sederhana yang dapat dilakukan dalam
menanggulangi pencemaran udara ini. Bila pencemaran udara lebih
banyak disebabkan debu, yaitu partikel timah hitam dan partikel polutan
yang sifatnya biologis seperti bakteri, jamur, virus, dan telur cacing,
penanggulangannya bisa dengan membersihkan atau scrubbing. Upaya
lainnya juga bisa dilakukan, yakni menggalakkan penanaman tumbuhan,
mempergunakan alat filter, dan kolektor mekanis.
Program langit biru yang dikumandangkan oleh pemerintah
Indonesia juga merupakan upaya untuk mengurangi pencemaran udara,
khususnya dari akibat transportasi. Ada tiga tindakan yang dilakukan
terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu mengganti bahan
bakar, mengubah mesin kendaraan, memasang alat-alat pembersih polutan
pada kendaraan.
Untuk reaksi kimia, banyak dipergunakan pada
emisi golongan Nitrogen dan golongan Belerang. Biasanya cara kerja ini
merupakan kombinasi dengan cara-cara lain, hanya dalam pembersihan
polutan udara dengan reaksi kimia yang dominan. Membersihkan gas
golongan nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak (NH3) yang
akan bereaksi kimia dengan Nox dan membentuk bahan padat yang
mengendap. Untuk menjernihkan golongan belerang dipergunakan Copper
Oksid atau kapur dicampur arang.

b. Polusi air
1) Pengertian polusi air
Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar kedalam air. Bahan
pencemar tersebut diantaranya limbah industri, limbah dari perumahan,
limbah pasar, dan limbah dari hasil pertanian. Ada beberapa tipe polutan
atau bahan pencemar yang dapat masuk ke perairan, yaitu :
a. Bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit
b. Bahan-bahan yang membutuhkan banyak oksigen untuk
penguraiannya
c. Bahan-bahan organik dan kimia dari industri atau limbah pupuk
pertanian
d. Bahan-bahan kimia radioaktif dan panas
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
 Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
 Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah
terhadap seluruh ekosistem.
 Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air
limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan
padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.
Dampak dari pencemaran air antara lain punahnya organisme dalam
ekosistem air. Ikan yang tercemar dapat juga meracuni orang yang
mengonsumsinya.Sungai-sungai dan selokan di perkotaan biasanya airnya
berwarna hitam, berbau dan tidak ada biota air. Hal tersebut terjadi karena
detergen dan pupuk dapat menyuburkan lingkungan perairan sehingga
membuat ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur sampai menutupi
lingkungan perairan, yang menyebabkan hewan-hewan air mati karena
kekurangan oksigen dan juga mengakibatkan cepatnya pendangkalan,
sehingga sungai atau bendungan menjadi cepat rusak dan tidak berfungsi
lagi.
Cara untuk mengatasi pencemaran air :
a. Tidak membuang sampah ke sungai atau selokan
b. tidak membuang limbah keselokan atau ke sungai
c. limbah industri harus di olah terlebih dahulu sehinggalimbah yang
dibuang sudah tidak membahayakan lagi.
d. tidak membuang sampah sembarangan
e. tidak membuang sisa insektisida keselokan atau ke sungai

Beberapa contoh pencemaran air :


a. sungai yang tertcemar
b. laut yang tercemar
c. blooming alga

2) Sumber – sumber polusi air


Ada beberapa penyebab terjadinya pencemaran air antara lain apabila air
terkontaminasi dengan bahan pencemar air seperti sampah rumah tangga,
sampah lembah industri, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari daerah pertanian,
limbah rumah sakit, limbah kotoran ternak, partikulat-partikulat padat hasil
kebakaran hutan dan gunung berapi yang meletus atau endapan hasil erosi
tempat-tempat yang dilaluinya.
Sumber polusi air dapat dibedakan menjadi 2 sumber yaitu, polusi
langsung (point sources) dan sumber tidak langsung (nonpoint sources).
Sumber langsung adalah sumber polusi yang membuang polutan di lokasi
spesifik melalui pipa, selokan, atau saluran pembuangan langsung menuju
badan atau permukaan air. Contoh sumber langsung polusi air adalah pabrik,
tempat pengolahan limbah, pertambangan dan tangki minyak.
Sumber tidak langsung adalah sumber polusi yang asalnya dari area lahan
luas atau dari partikel – partikel yang terbawa udara, yang mencemari air
melalui aliran air atau pengendapan senyawa dari atmosfer. Contoh sumber
tidak langsung dari polusi air adalah aliran atau rembesan senyawa kimia dari
lahan pertanian, peternakan, prkotaan, jalan raya, area parkir, dan tempat
penebangan hutang.
3) Indikator polusi air
a) Indikator fisik
Sifat – sifat air, seperti kekeruhan, bau, warna, dan suhu, dapat
menjadi indik ator bagi polusi. Air yang bersih seharusnya jernih (tidak
keruh), tidak berbau, tidak berwarna, dan suhunya relatif sedang.
Perubahan pada sifat – sifat fisik air bersih yang tersebut di atas
menandakan air telah tercemar polutan.

b) Indikator kimia
Berikut ini beberapa contoh kandungan senyawa kimia dalam air :
1. Kandunga nutrisi
2. Kandungan logam berat
3. Oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO)
4. Kebutuhan oksigen biokimia (biochemical oxygen
demand/BOD)
5. pH
c) Indikator biologi
Jumlah dan susunan organisme dalam air sangat berhubungan
dengan tingkat polusi air. Beberapa fitoplankton seperti diatom dan
dinoflagelata, dan zooplankton dari kelompok rotifera, rentan terhadap
polutan sehingga keberadaannya di perairan mengindikasikan kondisi
air yang cukup bersih. Sebaliknya keberadaan protozoa parasit dan
bakteri koliform dalam air mengindikasikan telah terjadi polusi air.
4) Dampak – dampak polusi air
 Punahnya organisme
 Ikan atau hewan yang tercemar dapat meracuni orang yang
memakannya. Misalnya : akibat penyemprotan tanaman dengan
insektisida DDT (dikloro-difenil-trikloroetana), air sungai tercemar.
Bahan-bahan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
(polusi) air antara lain detergen, minyak bumi, insektisida, pupuk,
sisa-sisa bahan organik (nasi, minyak goreng, kotoran, urin), dan
sampah.
5) Upaya – upaya penanggulangan polusi air
 Tidak membuang limbah cair ke selokan atau sungai. Industri
diharuskan membuat kolam pengolahan limbah cair sehingga
limbah cair yang dibuang ke sungai tidak membahayakan ekosistem
air. Seharusnya, limbah permukiman tidak langsung dibuang ke
sungai, melainkan di masukkan terlebih dahulu ke kolam
pengolahan limbah.
 Tidak membuang sampah di sembarang tempat, yang akan terbawa
aliran air hujan ke selokan dan sungai.
 Tidak membuang sisa obat atau insektisida ke selokan atau sungai

c. Polusi tanah
1) Pengertian polusi tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
2) Sumber – sumber polusi tanah
1) Sumber Bahan Pencemar Tanah
Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran
udara
dan pencemaran air, makan sumber pencemar udara dan sumber pencemar
air
pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah.
Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang
yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun
ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga
menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya
tercemari zat
radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga,
limbah
rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah
deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada
tanah
daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air
permukaan
tanah yang tercemar tersebut.
Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah
dapat
dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari:
a. Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit.
b. Gunung berapi yang meletus/kendaraan bermotor.
c. Limbah industri.
d. Limbah reaktor atom/PLTN.

Beberapa Polutan / Pencemar Utama di Tanah:


1.Limbah Padat (Sampah)
2.Logam Berat
3.Pestisida
4.Nitrogen, Fosfat dan Garam Mineral

3) Indikator polusi tanah


a) Indikator fisik
Contoh indikator fisika yang menunjukan kualitas tanah antara
lain, warna tanah, kedalaman lapisan atas tanah, kepadatan tanah,
porositas dan tekstur tanah, dan endapan pada tanah.

b) Indikator kimia
Nilai pH salinitas kandungan senyawa kimia organik fosfor,
nitrogen, logam berat, radioaktif merupakan contoh indikator kimia
bagi tingkat polusi tanah.
c) Indikator biologi
Cacing tanah merupakan salah satu indikator biologi pada
pengukuran tingkat polusi tanah. Keberadaan cacing tanah dapat
meningkatkan kandungan nutrisi pada tanah yang akan menyuburkan
tanah. Populasi cacing tanah dipengaruhi oleh kondisi tanah
habitatnya, seperti kondisi suhu, kelembapan, pH, salinitas, aerasi dan
tekstur tanah.

4) Dampak – dampak polusi tanah


Pencemaran tanah dapat membunuh mikroorganisme (pengurai)
hewan dan tumbuhan. Hal ini akan mengganggu atau memutuskan
jaringan-jaringan makanan. Beberapa nahan pencemar mengandung logam
berat (misal, merkuri, kadnium, litium) yang jika dibuang ke lingkungan
dapat meresap ke dalam tanah dan akhirnya mencemari tanah. Logam
berat dapat merusak susunan saraf dan menyebabkan cacat pada keturunan
organisme.

5) Upaya-upaya penaggulangan polusi tanah


Setiap rumah tangga hendaknya memisahkan sampah yang mudah
terurai dengan yang sukit terurai. Sampah organik yang mudah terurai bisa
didaur ulang dijadikan kompos. Sampah yang sulit diurai bisa di
manfaatkan kembali. Membuang sampah hendaknya di tempat yang
disediakan. Jangan membuang sampah sekecil apa pun disembarang
tempat.

Anda mungkin juga menyukai