Anda di halaman 1dari 6

Bunga

Dua belas bunga dari famili yang berbeda-beda.

Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga
(divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga
terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai
untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau
inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu
karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.

Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada
bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur
yang membawa biji.

Fungsi bunga
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan
betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang
diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.

Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat
hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma
yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.

Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi
salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.

Morfologi bunga
Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai
putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6.
artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal
buah (ovum), 11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther),
15. Perhiasan bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx)

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis
diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan
ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).

Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu
takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang",
simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.

Tumbuhan Crateva religiosa berbunga sempurna: memiliki stamen dan pistillum.

Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina
(putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci
atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian
utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:

 Kelopak bunga atau calyx;


 Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk
memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
 Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria)
berupa benang sari;
 Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah
wanita") berupa putik.

Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat
bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang
membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik
atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan
sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.

Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan
yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi
ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang
lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ
bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5)
sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.

Gambar bunga

Alamanda Begonia Clivia miniata Geranium sylvaticum

Mammilaria Teratai (Nelumbo


Hydrangea macrophylla Papaver nudicaule Nucifera)
gigantea

Daisy, Argyranthemum Rudbeckia fulgida


frutescens, Asteraceae
Buah

Kios buah di Barcelona, Spanyol.

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari
bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan.

Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas
daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam
pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal
dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai
menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.

Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri
karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu
yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.

Metode penyebaran benih


Efficient seed dispersal is essential to avoid overcrowding and enable plants to colonize new areas;
the natural function of a fruit is to aid in the dissemination of the seeds which it contains.
penyebaran biji Efisien sangat penting untuk menghindari berdesak-desakan dan memungkinkan
tanaman untuk menjajah daerah-daerah baru, fungsi alam buah adalah untuk membantu dalam
penyebaran benih yang berisi. A great variety of dispersal mechanisms exist: winged fruits are
commonly formed by trees, such as ash and elm, where they are in an ideal position to be carried
away by the wind; some wind-dispersed fruits, such as clematis and cotton, have plumes of hairs;
others are extremely light, like the poppy, in which the capsule acts like a pepperpot and shakes out
the seeds as it is blown about by the wind. Berbagai besar mekanisme penyebaran ada: buah
bersayap umumnya dibentuk oleh pohon, seperti abu dan elm, di mana mereka berada dalam posisi
ideal untuk terbawa oleh angin, beberapa angin-bubar buah-buahan, seperti clematis dan kapas,
telah bulu bulu, yang lainnya sangat ringan, seperti opium, di mana tindakan kapsul seperti
pepperpot dan getar keluar biji seperti yang tersapu oleh angin. Some fruits float on water; the
coconut can be dispersed across oceans by means of its buoyant fruit. Beberapa buah mengapung di
atas air, kelapa dapat tersebar di lautan dengan cara buah apung-nya. Geraniums, gorse, and
squirting cucumbers have explosive mechanisms, by which seeds are forcibly shot out at dehiscence.
Geranium, gorse, dan ketimun menyemprotkan memiliki mekanisme eksplosif, di mana biji paksa
ditembak keluar pada dehiscence. Animals often act as dispersal agents either by carrying hooked or
sticky fruits (burs) attached to their bodies, or by eating succulent fruits, the seeds passing through
the alimentary canal unharmed. Hewan sering bertindak sebagai agen penyebaran baik dengan
membawa buah doyan atau lengket (burs) melekat pada tubuh mereka, atau dengan makan buah
segar, benih melewati saluran pencernaan terluka.

Recorded world fruit production in the mid-1980s was approximately 300 million tonnes per year.
Tercatat dunia buah produksi pada pertengahan 1980-an adalah sekitar 300 juta ton per tahun.
Technical advances in storage and transport have made tropical fruits available to consumers in
temperate areas, and fresh temperate fruits available all year in major markets. kemajuan teknis
dalam penyimpanan dan transportasi telah membuat buah-buahan tropis tersedia untuk konsumen
di daerah beriklim sedang, dan buah-buahan segar beriklim tersedia sepanjang tahun di pasar
utama.
Peneyerbukan Silang

Penyerbukan silang, juga disebut allogamy terjadi ketika serbuk sari diserahkan kepada bunga dari
tanaman yang berbeda. Plants adapted to outcross or cross-pollinate often have taller stamens than
carpels or use other mechanisms to better ensure the spread of pollen to other plants' flowers.
Tanaman disesuaikan dengan outcross atau penyerbukan silang seringkali memiliki benang sari lebih
tinggi dari karpel atau menggunakan mekanisme lain untuk lebih menjamin penyebaran serbuk sari
ke bunga tanaman lain.

Anda mungkin juga menyukai