Anda di halaman 1dari 32

Pertemuan ke-4

EKOSISTEM TANAH
Yatnanta Padma Devia
Fakultas Teknik – Universitas Brawijaya
Malang
2010
Definisi Ekologi
• Arti ekologi secara popular
Proses alam yang berkesinambungan mengikuti apa yang
dinamakan HUKUM ALAM
• Kata ekologi dikenalkan pertama kali oleh ahli biologi Jerman
(1869), Ernest Haeckel
Oikos = tempat tinggal ; logos = studi
Ekologi = ilmu tentang tempat tinggal makhluk
• Definisi ekologi berkembang menjadi
Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
Lanjutan definisi ekologi..
• Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah
suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem
atau alam dan manusia sebagai bagiannya.
• Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan
dari sistem ekologi pada waktu dan tempat
tertentu termasuk keadaan densitas organisme,
biomassa, penyebaran materi (unsur hara),
energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia lainnya
yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
Lanjutan definisi ekologi..
• Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan
sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan
antar komponen dalam sistem.
• Ini jelas membuktikan bahwa ekologi
merupakan cabang ilmu yang mempelajari
seluruh pola hubungan timbal balik antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk
hidup lainnya, serta dengan semua komponen
yang ada di sekitarnya.
Lanjutan definisi ekologi
• Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan
ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya,
yaitu faktor abiotik dan biotik.
• Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban,
cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah
makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan,
tumbuhan, dan mikroba.
• Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-
tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi,
komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi
dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
Definisi Ekosistem
• Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang kompleks
antara organisme dan lingkungannya baik yang hidup maupun
tak hidup yang secara bersama-sama membentuk sistem
ekologi
• Menurut UURI no 32/2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, ekosistem adalah tatanan
unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas dan produktivitas lingkungan hidup.
• Ekosistem juga disebut mikrokosm, holocoen, biosistem, atau
bioinert body
Komponen penyusun ekosistem

• Bahan tak hidup (abiotik, non hayati) :


komponen fisik kimia : air, udara, tanah,
sinar matahari, dll
• Produsen (autotroph)
• Konsumen (heterotroph)
• Pengurai (dekomposer)
Uraian penyusun ekosistem

• Produksi (autotroph)
CO2 + H2O energi CnH2nOn + O2
klorofil
• Konsumen (heterotroph)
CnH2nOn + O2 energi Energi + H2O + CO2

• Pengurai (dekomposer) : anaerobik (tanpa O2) dan


aerobik (dengan O2)
Klasifikasi ekosistem
terestrial/darat
• Ada banyak klasifikasi/pembagian untuk
ekosistem terestrial/darat.
• Salah satu pelopor, Victor Shelford membagi
berdasarkan komunitas tumbuhan dan hewan
yang tergantung pada tumbuhan
• R.G Bailey membagi berdasarkan ekoregion
yang mempertimbangkan iklim, tanah dan
topografi daerah.
Ekoregion
• Menurut UU 32/2009, ekoregion adalah
wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri
iklim, tanah, air, flora dan fauna asli serta pola
interaksi manusia dengan alam yang
menggambarkan integritas sistem alam dan
lingkungan hidup.
Klasifikasi ekosistem tanah/terestrial
Ekosistem terestial dibagi menjadi 4 bagian besar :
a. Hutan (forests)
Berbeda tergantung kepadatan pohon dan tingkatan hujan
mulai dari medium sampai tinggi. Dibedakan :
- hutan hujan tropis : diversitas hewan dan tumbuhan tinggi ,
curah hujan tinggi
- hutan tundra/boreal : hutan kayu dengan area penutup
bawah
- hutan coniferous : hutan pohon kayu /pohon jarum
- hutan broadleaf : terdiri dari 4 lapisan : kanopi , bawah
kanopi, tanaman perdu dan tanaman penutup tanah
- hutan pesisir, dll
. Padang rumput ( grasslands)
Dibedakan menjadi :
- padang rumput tropis (savana)
- padang rumput temperate
- padang rumput kutub
c. Padang pasir (deserts)
Lingkungan cukup keras kehidupannya karena dapat
beradaptasi dengan curah hujan rendah 25 cm/tahun.
d. Pegunungan (mountains)
Iklim di daerah pegunungan berbeda-beda karena
ketinggiannya cukup bervariasi (lembah, bukit, puncak, dsb)
Hutan
Klasifikasi lain dari ekosistem darat
1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik)
yang berbatasan dengan padang rumput.
• Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25
cm/tahun). Suhu siang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga
penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa
mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.
Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di
gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya
kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai
jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain
rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
2. Bioma padang rumput

Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah


tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang
lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur.
Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat.
Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan
rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.
Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala,
gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
3. Bioma Hutan Basah

Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.


Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan
relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya
tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m,
cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk
tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim
yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup
mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu
sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat
tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit.
Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan
burung hantu.
4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah
yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon
sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa,
beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan
daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya
taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer,
pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya
antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi
ke selatan pada musim gugur.
6. Bioma tundra

Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran


kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan
tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan
adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang
pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi
dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang
pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap
memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub,
beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
Ekosistem terestrial berdasarkan
vegetasi
– Vegetasi pamah : menyusun bagian terbesar hutan hujan tropis.
Terletak pada ketinggian 0 – 1000 m dpl.
– Vegetasi pegunungan : menyusun hutan di pegunungan dengan
ketinggian 1000 – 3000 m dpl
– Vegetasi monsun : terdapat di daerah beriklim kering dengan
evapotranspirasi kurang dari 1500 mm/tahun
SIKLUS BIOGEOKIMIAWI
• Biogeokimiawi merupakan proses biologi, geologi, dan kimia. Siklus
biogeokimiawi berkaitan dengan materi. Tubuh manusia, hewan, dan
tumbuhan, dan lain-lain tersusun oleh materi.
• Materi terdiri dari unsur kimia, seperti: karbon (C), hidrogen (H), oksigen
(O), nitrogen (N), dan fosfor (P).
• Materi serta energi yang dibutuhkan untuk menyusun tubuh manusia
didapat dari makanan.
• Di alam terjadi proses makan memakan. Tumbuhan hijau dimakan ulat.
Ulat dimakan burung prenjak dan burung prenjak dimakan ular. Proses
makan memakan disebut rantai makanan, karena terdiri atas banyak
rantai. Rantai makanan itu bercabang-cabang merupakan jaring-jaring,
sehingga disebut jaring-jaring makanan.
Lanjutan biogeokimiawi....
• Materi mengalir dari mata rantai makanan yang satu
ke mata rantai yang lain. Apabila makhluk mati, tidak
berarti aliran materi terhenti, melainkan makhluk
yang mati menjadi makanan makhluk lainnya. Materi
tak habis-habisnya, mengalir dari tubuh yang satu ke
tubuh makhluk yang lain dan dari dunia hidup ke
dunia tak hidup serta kembali ke dunia hidup.
• Daur materi seperti itu disebut daur biogeokimiawi.
Siklus biogeokimiawi
• Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus
unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen
abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus
unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi
jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik
sehingga disebut siklus biogeokimia.
• Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen,
siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur.
Siklus air/hidrologi
Komponen siklus hidrologi
Komponen-komponen penting dalam siklus
hidrologi :
•Presipitasi (hujan)
•Evaporasi/evapotranspirasi (penguapan)
•Infiltrasi (peresapan) dan perkolasi (peresapan
sampai mencapai muka air tanah)
•Run off/limpasan
•Air tanah
Siklus Karbon dan Oksigen
• Di atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-sumber CO2 di
udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran
batubara, dan asap pabrik.
• Karbondioksida dimanfaatkan tumbuhan untuk berfotosintesis dan
menghasilkan oksigen yang digunakan manusia dan hewan berespirasi.
• Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk
batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan
bakar yang juga menambah kadar CO2 di udara.
• Di ekosistem air, pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan tidak langsung.
Karbondioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan
terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga
yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme
heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO 2 yang mereka
keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang
dengan jumlah CO2 di air.
Gambar Siklus Karbon dan Oksigen
Siklus Nitrogen
• Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen
bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil
akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen
bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan
bantuan kilat/ petir.
• Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3),
ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ).
• Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar
Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu,
terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara
langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp.
yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga
mampu menambat nitrogen.
Lanjutan Siklus Nitrogen
• Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia.
Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang
mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh
bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus
sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh
akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan,
nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia
diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara.
Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam
ekosistem.
Gambar Siklus Nitrogen
Siklus Fosfor
• Daur fosfor lebih sederhana daripada daur-daur lainnya karena daur fosfor tidak
melibatkan atmosfer.
• Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada
tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).
• Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer
(pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah
atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat
banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan
membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini
kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi dan digunakan untuk sintesis
senyawa organik. Siklus ini berulang terus menerus.
• Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, hal ini menyebabkan daur fosfat
bersifat lokal.
Gambar Siklus Fosfor
Tugas Kelas A
• Mencari permalahan-permasalahan yang
timbul di ekosistem darat yang menyebabkan
bencana ekologis, baik karena aktivitas
manusia maupun secara alamiah, beserta
solusinya.
• Per kelompok 5 orang,
• Dikumpulkan minggu depan Kamis, 7 Oktober
2010

Anda mungkin juga menyukai