Pembantaian München yang juga disebut dengan nama September Hitam adalah peristiwa
terorisme saat Olimpiade München 1972. Pada 5 September 1972, kelompok teroris September
Hitam (Black September) yang terdiri dari orang-orang Palestina menyandera dan membunuh 11
atlet Israel dan seorang polisi. Dalam upaya penyelamatan yang dilaksanakan, seluruh militan
terbunuh kecuali tiga di antaranya.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Peristiwa München
2 September Hitam
3 Film
4 Rujukan
Adalah pegulat Israel Yossef Gutfreund yang awalnya mendengar bunyi mencurigakan di
apartemennya ketika ia memeriksanya ia mendapati pintu apartemennya berusaha dibuka
sebelum akhirnya ia mulai berteriak memerintahkan teman-temannya yang lain untuk
menyelamatkan diri mereka seraya mendorong tubuh kekarnya menahan laju pintu dari tekanan
para anggota Black September. Dua orang atlet Israel berhasil meloloskan diri, sementara
delapan lainnya memilih untuk bersembunyi. Seorang atlet angkat berat, Yossef Romano
berusaha merebut senjata sang penyelusup, tragisnya ia lalu tertembak dan tewas seketika
layaknya nasib Mosche Weinberg, pelatih gulat yang juga tewas saat hendak menyerang anggota
penyelusup lainnya dengan pisau buah.
Setelah menawan sembilan atlet Israel pihak Black September menuntut dibebaskannya 234
tawanan Palestina dari penjara Israel dan dua pemimpin kelompok kiri Baader-Meinhoff dari
penjara Jerman Barat dan rute aman menuju Mesir, namun untuk pembebasan tahanan Palestina,
pemerintah Israel menolak mentah-mentah permintaan itu kecuali untuk rute aman tujuan Kairo
yang disanggupi pihak Jerman.
Menteri Bavaria yang juga pengurus Perkampungan Olimpiade menawarkan diri sebagai ganti
tetapi tawaran ditolak. Kanselir Jerman Barat Willy Brandt menghubungi Perdana Menteri Israel
Golda Meir melalui telepon. Israel enggan memenuhi tuntutan tersebut. Jerman sendiri bersedia
membebaskan pemimpin Baader-Meinhof, Ulrike Meinhofdan Andreas Baader. Akhirnya 8
anggota Black September dan 8 tawanan di bawa dengan bus Volkswagen ke Bandara
Furstenfeldbruck menuju Jet 727 yang menunggu. pemerintah Jerman hendak menjebak
komplotan tersebut di Bandara Furstenfeldbruck. Di bandara inilah komplotan tersebut minta
disiapkan sebuah pesawat yang akan menerbangkan mereka ke Kairo, Mesir. Jet gadungan pun
disiapkan dengan 5-6 personil polisi yang disamarkan sebagai kru pesawat dan dengan
mengerahkan penembak jitu, pihak Jerman mengetahui sekiranya ada delapan orang penyandera
yang tidak menggunakan pengaman senjata apapun.
Sampai sejauh ini semuanya lancar hingga helikopter lepas landas membawa para penyandera
beserta tawanannya. Namun, upaya pembebasan menjadi kacau. Malapetaka bermula ketika dua
petugas kepolisian mulai bertindak gegabah dan memicu serangkaian insiden penembakan antara
pihak kepolisian Jerman Barat termasuk para penembak jitu dengan para penyandera yang
berujung atas kematian tragis bagi kedua belah pihak hingga melibatkan para atlet yang
disandera. Drama penyanderaan 21 jam itu berakhir dengan peledakan helikopter hingga
mengkibatkan kematian semua sandera. Dan penembakan atas Jamal Al Gasshey. Sebelas atlet
Israel, tiga anggota Black September dan seorang polisi Jerman Barat tewas.
Kesebelas atlet Israel yang tewas itu adalah:
Tragedi berdarah ini meninggalkan luka bagi banyak pihak. Tak seorangpun sandera berhasil
diselamatkan. Hanya dua atlet Israel yang berhasil melarikan diri saat penyanderaan, mereka
adalah:
Peristiwa ini diangkat oleh Steven Spielberg dalam film Munich (2005). Film ini sendiri diangkat
dari novel Vengeance: The True Story of an Israeli Counter-Terrorist Team karya wartawan
Kanada, George Jonas, yang menulisnya dari cerita yang dituturkan oleh Yuval Aviv.
[sunting] Rujukan
George Jonas 'Penuntut Darah' Penerbit PT Laras Widya Pustaka , Jakarta, 1986