Anda di halaman 1dari 20

[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

A. Terminologi Dan Konsep Basis Data


Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu basis & data. Basis dapat diartikan sebagai markas / gudang,
tempat berkumpul. Sedangkan data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia,
barang, hewan peristiwa, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf
simbol, teks gambar, bunyi atau kombinasinya.
Basis data sendiri dapat di definisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
1.himpunan kelompok data / arsip yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa
agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat & mudah.
2.Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa
dan tanpa pengulangan/ penumpukan (redundansi), untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3.Kumpulan file/ tabel /arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media
penyimpanan elektronis.

MAP

lemari Arsip

FILE
Disk

Basis data

Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip
utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan
kecepatan dalam pengambilan kembali data/ arsip. Perbedaannya hanya terletak pada media
penyimpanan yang digunakan . jika lemari arsip menggunakan lemari sebagai media
penyimpanannya, maka basisdata mnenggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk
(disket, harddisk).
Yang perlu diingat adalah bahwa tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa
disebut basis data. Yang sangat ditonjolkan dalam basisdata adalah
pengaturan/pemilaha/pengelompokkan/pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai
fungsi/jenisnya. Pemilahan/ pengelompokan ini dapat berbentuk sejumlah file/ tabel terpisah atau
dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom/field-field data dalam setiap file/tabel.

Sistem Basis Data 1


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

Tujuan dibangunnya basis data adalah sebagai berikut :


 Kecepatan & kemudahan (speed)
Dgn memanfaatkan basis data, memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau
melakukan perubahan/ manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut
secara lebih cepat & mudah.
 Efisiensi ruang penyimpanan (space)
Karena keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basisdata,maka
redundansi (pengulangan) pasti akan selalu ada, sehingga akan memperbesar ruang
penyimpanan. Dengan basisdata, efisiensi ruang penyimpanan dapat dilakukan dengan
menerapkan sejumlah pengkodean, atau dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data
yang saling berhubungan.
 Keakuratan (accuracy)
Pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan
(constraint), dmain data, keunikan data, dsb, yang secara ketat dapat diterapkan dalam
sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan penyimpanan data.
 Ketersediaan (availability)
Dengan pemanfaatan jaringan komputer, maka data yang berada di suatu lokasi/cabang
dapat juga diakses (tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.
 Kelengkapan (completeness)
Kelengkapan data yang disimpan dalam sebuah database bersifat relatif, bisa jadi saat ini
dianggap sudah lengkap, tetapi belum tentu pada suatu saat dianggap lengkap. Untuk
mengakomodasi kelengkapan data, seperti
 Keamanan (security)
aspek keamanan dapat diterapkan dengan ketat, dengan begitu kita dapat menentukan
pemakai basis data serta obyek-obyek didalamnya ,serta jenis-jenis operasi apa saja yang
boleh dilakukannya.
 Kebersamaan pemakaian (sharability)
Basis data yang dikelola dengan aplikasi multi user dapat memenuhi kebutuhan ini.

Alasan mengapa mempelajari basisdata :


- perpindahan dari komputasi ke informasi
- himpunan elemen data semakin banyak dan beragam
o perpustakaan digital. Video interaktif
o kebutuhan untuk memperluas DBMS
- DBMS mencakup bidang ilmu lain
o System operasi, bahasa pemrograman, teori komputasi, AI, logika,
multimedia.

Operasi dasar pembuatan Basis data :


 Pembuatan Basis Data (Create Database)
Yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru.
 Penghapusan Basis Data (Drop Database)
Yang identik dengan perusakan lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada)

Sistem Basis Data 2


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

 Pembuatan File/Table baru ke suatu basis data (Create Table)


Yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.

 Penghapusan File/Table dari suatu basis data (Drop Table)


Yang identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
 Penambahan data baru ke suatu file/table di sebuah basis data (insert)
Identik dengan penambahan lembaran arsip baru kesebuah map arsip.
 Pengambilan data dari sebuah file/table (Retrieve/Search)
Identik dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip.
 Pengubahan data dari sebuah file/table (Update)
Identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
 Penghapusan data dari sebuah file/table (Delete)
Identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

B. Hirarki Data
Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah
hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling komplek.
Sistem Basis Data
1. basis data, merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe
record yang memiliki hubungan antar record. Basis Data
2. berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan
File
denngan suatu objek.
3. record , merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang saling Record
berhubungan terhadap obyek tertentu
Field
- fixed length record, semua field dalam record memiliki ukuran
yang tetap. byte
- Variabel length record, field-field dalam record dapat memiliki
Bit
ukuran berbeda (metode penandaan yang digunakan adalah :
end of record marker, indikator panjang, dan tabel posisi record)
4. field/atribut/data item, merupakan unit terkecil yang disebut data,yang tidak dapat dipecah
lagi menjadi unit lain yang bermakna.
- fixed length field, memiliki ukuran yang tetap.
- variabel length field, field-field dalam record dapat memiliki ukuran berbeda.
5. byte, adalah bagian terkecil yang dialamatkan dalam memori.
byte mrupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit
yang menyatakan sebuah karakter dalam memori (I byte= I karakter)
6. bit, adalah sistem binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1. sistem binner
merupakan dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin,
yang merupakan serangkaian komponen elektronik dan hanya dapat membedakan 2
macam keadaan, yaitu ada tegangan dan tidak ada tegangan yang masuk ke rangkaian
tersebut.

Sistem Basis Data 3


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

C. Konsep DBMS (database management system)


Database Management System (DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar
memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan pengambilan
informasi terhadap database.
Software yang tergolong kedalam DBMS antara lain, Microsoft SQL, MySQL, Oracle, MS.
Access, dan lain-lain

Komponen utama DBMS :


1. perangkat keras
berupa komputer dan bagian-bagian didalamnya, seperti prosesor, memori & harddisk.
Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis data.
2. basisdata
sebuah DBMS dapat memiliki beberapa basisdata, setiap basisdata dapat berisi sejumlah
obyek basisdata (file,tabel,indeks dsb). Disamping berisi data,setiap basisdata juga
menyimpan definisi struktur (baik untuk basisdata maupun obyek-obyeknya secara detail).
3. perangkat lunak
perangkat lunak ini terdiri dari sistem operasi dan perangkat lunak/program pengelola
basisdata. Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data
diorganisasi,disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme
pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi
data, dsb.
Contoh perangkat lunak DBMS : MS access, SQL Server, Oracle dsb.
4. pengguna/user
pengguna dapat digolongkan menjadi 3 :
 pengguna akhir / end user.
Dapat dibagi menjadi 2 :
- pengguna aplikasi : adalah orang yang mengoperasikan program aplikasi
yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.
- pengguna interaktif : adalah orang yg dpt memberikan perintah-perintah
pada antar muka basisdata, misalnya SELECT, INSERT dsb.
 pemrogram aplikasi
adalah orang yang membuat program aplikasi yang menggunakan basisdata.
 administrator database / DBS (database administrator)
adalah orang yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan basisdata.
Tugas DBA :
- mendefinisikan basisdata
- menetukan isi basisdata
- menentukan sekuritas basisdata

Sistem Basis Data 4


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

D. Pemanfaaatan Ilmu Basis Data


Bidang Fungsional :
 Kepegawaian
 Pergudangan (inventory)
 Akuntansi
 Reservasi
 Layanan Pelanggan
Bentuk Perusahan :
 Perbankan
 Rumah Sakit
 Produsen Barang
 Sekolah
 Telekomunikasi

E. Abstraksi Data
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas/antarmuka (interface) kepada
user.untuk itu system tersebut akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan
dan dipelihara, sehingga data yang terlihatoleh user sebenarnya berbeda dengan yang tersimpan
secara fisik.
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana
sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi yang
sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari.. Sebuah DBMS seringkali menyembunyikan
detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara (diolah) dalam sebuah sistem
database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut.
Karena itu seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang
tersimpan secara fisik.

Sistem Basis Data 5


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

Terdapat 3 level abstraksi :


1. Level Fisik (Physical Level)
Lapis fisik merupakan lapis terendah, lapis ini menjelaskan bagaimana (how) data
sesungguhnya disimpan. Pada lapis inilah struktur data dijabarkan secara rinci.
2. Level Logik / Konseptual (Conceptual Level)
Lapis konseptual lebih tinggi dari lapis fisik. Lapis ini menjabarkan data apa (what) saja yang
sesungguhnya disimpan pada basisdata, dan juga menjabarkan hubungan-hubungan
antardata secara keseluruhan. Seorang pengguna dalam level ini dapat mengetahui bahwa
data mahasiswa disimpan pada tabel mahasiswa, tabel krs, tabel transkrip dan lain
sebagainya. Level ini biasa dipakai oleh DBA.
3. Level Penampakan/pandangan (View Level)
Lapis pandangan merupakan lapis tertinggi pada abstraksi data. Pada lapis ini pengguna
hanya mengenal struktur data yang sederhana, yang berorientasi pada kebutuhan pengguna.
Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna bisa berbeda-beda dan barangkali hanya
mencakup sebagian dari basis data. Misalnya: Bagian keuangan hanya membutuhkan data
keuangan, jadi yang digambarkan hanya pandangan terhadap data keuangan saja, begitu
juga dengan bagian akuntansi, hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua
pengguna database membutuhkan seluruh informasi yang terdapat dalam database tersebut.

Sebagai gambaran , misalnya terdapat struktur data bertipe record seperti berikut :

Pegawai = RECORD
Nama : STRING;
Alamat : STRING;
Bagian : STRING;
Gaji : LongInt;
End:

Pada contoh ini record pegawai berisi 4 buah field (nama, alamat, bagian, gaji ). Setiap field
memiliki nama, dan setiap nama memiliki tipe data.
Pada level fisik, pegawai dapat dijabarkan sebagai blok data yang terletak pada lokasi berurutan
(satuan byte). Pada lapis konseptual masing-masing record dijabarkan dengan definisi tipe data .
pada lapis view, user tertentu hana boleh mengakses data tertentu, contohnya, seorang yang
menangani penggajian berhak mengetahui gaji seseorang bahkan mengubahnya, tetapi orang
yang bekerja di bagian lain tentu tidak boleh melihatnya.

F. Model Basis Data


Model database adalah suatu konsep yang terintegrasi dalam menggambarkan hubungan
(relationships) antar data dan batasan-batasan (constraint) data dalam suatu sistem database.
Model data yang paling umum, berdasarkan pada bagaimana hubungan antar record dalam
database (Record Based Data Models), terdapat tiga jenis,
yaitu :

Sistem Basis Data 6


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

a. Model Database Hirarki (Hierarchical Database Model)


Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini
menggunakan pola hubungan orangtua-anak

Dosen Dosen
Siti Nurbaya Ashadi

Pengantar Pemrograman
Matematika I
Basis Data C

Rudi Asti Dina Dina Edi Ita Edi

b. Model Database Jaringan (Network Database Model)

Dosen Dosen
Siti Nurbaya Ashadi

Pengantar Pemrograman
Matematika I
Basis Data C

Rudi Asti Dina Edi Ita

c. Model Database Relasi (Relational Database Model)


Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan
dipahami oleh pengguna. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang
disebut relasi atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan
atribut. DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base
Management System). Model database ini dikemukakan pertamakali oleh EF codd, seorang
pakar basisdata. Model ini sering disebut juga dengan database relasi.

Sistem Basis Data 7


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

Model database hirarki dan jaringan merupakan model database yang tidak banyak lagi dipakai saat ini,
karena adanya berbagai kelemahan dan hanya cocok untuk struktur hirarki dan jaringan saja. Artinya
tidak mengakomodir untuk berbagai macam jenis persoalan dalam suatu sistem database.

Model database relasi merupakan model database yang paling banyak digunakan saat ini, karena paling
sederhana dan mudah digunakan serta yang paling penting adalah kemampuannya dalam mengakomodasi
berbagai kebutuhan pengelolaan database. Sebuah database dalam model ini disusun dalam bentuk tabel
dua dimensi yang terdiri dari baris (record) dan kolom (field), pertemuan antara baris dengan kolom disebut
item data (data value), table-tabel yang ada di hubungkan (relationship) sedemikian rupa menggunakan
field-field kunci (Key field) sehingga dapat meminimalkan duplikasi data.

Tingkatan Data Dalam Database Relasi


Dalam suatu sistem database relasi, data yang tersimpan dalam DBMS mempunyai tingkatan-tingkatan,
sebagai berikut :
• Karakter (Characters)
Merupakan bagian terkecil dalam database, dapat berupa karakter numerik (angka 0 s.d 9), huruf ( A -
Z, a - z) ataupun karakter-karakter khusus, seperti *, &. %, # dan lain-lain.
• Field atau Attribute
Merupakan bagian dari record yang menunjukkan suatu item data yang sejenis, Misalnya : field nama,
file NIM dan lain sebagainya. Setiap field harus mempunyai nama dan tipe data tertentu. Isi dari field
di sebut Data Value. Dalam table database, field ini disebut juga kolom.
Record atau Tupple
Tuple/Record adalah kumpulan data value dari attributee yang berkaitan sehingga dapat
menjelaskan sebuah entity secara lengkap. Misal : Record entity mahasiswa adalah
kumpulan data value dari field nobp, nama, jurusan dan alamat per-barisnya. Dalam tabel
database, Record disebut juga baris.
• Table/Entity
Entity merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasi dari suatu sistem database, bisa berupa
objek, orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya akan disimpan di database.
Misal. Pada sistem database akademik, yang menjadi entity adalah, mahasiswa, dosen,
matakuliah dan lain-lain. Dalam aplikasi nantinya, penggunaan istilah Entity sering di
samakan dengan istilah Tabel. (Entity = table). Disebut tabel, karena dalam
merepresentasikan datanya di atur dalam bentuk baris dan kolom. Baris mewakili 1 record
dan kolom mewakili 1 field. Dalam sistem database tradisional, entity/table ini disebut juga
dengan file.
• Database
Kumpulan dari tabel-tabel yang saling berelasi, disusun secara logis, sehingga menghasilkan
informasi yang bernilai guna dalam proses pengambilan keputusan.

Sistem Basis Data 8


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

Ada beberapa sifat yang melekat pada suatu tabel :


• Tidak boleh ada record yang sama (kembar)
• Urutan record tidak terlalu penting, karena data dalam record dapat diurut sesuai dengan
kebutuhan.
• Setiap field harus mepunyai nama yang unik (tidak boleh ada yang sama).
• Setiap field mesti mempunyai tipe data dan karakteristik tertentu

Contoh produk DBMS terkenal yang menggunakan model relasional antara lain adalah :
1. DB2 (IBM)
2. Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation)
3. Oracle (Oracle Corporation)
4. Informix (Informix Corporation)
5. Ingres (ASK Group Inc)
6. Sybase (Sybase Inc)

Di lingkungan PC, produk-produk berbasis relasional yang cukup terkenal antara lain adalah :
1. Keluarga R:Base (Microrim Corp) antara lain berupa R:Base 5000
2. Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian dari Borland International), antara lain dbase III
Plus, dBase IV, serta Visual dBase
3. Microsoft SQL ( Microsoft Corporation)
4. Visual FoxPro (Microsoft Corporation)

MACAM-MACAM PERINTAH DATA BASE


1. Bahasa Definisi Data (Data Definition Language/ DDL)
DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh administrator basis data (DBA) utnuk
mendefinisikan skema ke DBMS. Skema adalah deskripsi lengkap tentang struktur medan,
rekaman, dan hubungan data pada basis data Index merupakan suatu mekanisme yang lazim
digunakan pada basis data, yang memungkinkan pengambilan data dapat dilakukan dengan
cepat.
DDL Digunakan untuk mespesifikasikan struktur/skema basis data yang
menggambarkan/mewakili desain basis data secara keseluruhan.
Hasil kompilasi perintah DDL adalah kamus data (File yang berisi metadata (data yang
mendeskripsikan data sesungguhnya).
Struktur penyimpan dan metode akses yang digunakan oleh sistem basis data disebut dengan
data storage and definition language.

2. Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation laguage/ DML)


DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah, manipulasi dan mengambil
data pada basis data. Tindakan seperti menghapus, mengubah, dan mengambil data menjadi
bagian dari DML.

Sistem Basis Data 9


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

DML pada dasarnya dibagi menjadi dua :

- Prosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan dan
bagaimana cara mendapatkannya.
- Nonprosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan, tetapi
tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya.

3. DQL ( Data Query Language)


Query sesungguhnya berarti pertanyaan atau permintaan. Istilah ini tetap dipertahankan dalam
bentuk asli, karena telah populer di kalangan pengguna DBMS di Indonesia

G. Model Entity-Relationship (ER)

Model Entity-Relationship adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis
data. Model data konseptual adalah himpunan konsep yang mendeskripsikan struktur basis data,
transaksi pengambilan dan pembaruan basis data.

Model ER adalah data konseptual tak tergantung DBMS dan platform perangkat keras tertentu.
Model ER dikemukakan oleh Chen [1976]. Sejak itu, telah memperoleh banyak perhatian dan
perluasan.

Model ER adalah persepsi terhadap dunia nyata sebagai terdiri objek-objek dasar yang disebut
entitas dan keterhubungan (relationship) antar entitas-entitas itu.

Konsep paling dasar di model ER adalah entitas, relationship dan atribut.


Komponen-komponen utama model ER adalah:

a. Entitas (entity), Entitas memodelkan objek-objek yang berada diperusahaan/lingkungan.


b. Relationship. Relationship memodelkan koneksi/hubungan di antara entitas-entitas.
c. Atribut-atribut (properi-properti), memodelkan properti-properti dari entitas dan relationship.
d. Konstrain-konstrain (batasan-batasan) integritas, konstrain-konstrain ketentuan validitas.

Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entitas Sets)

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain. Sebuah kursi yang kita duduki, seseorang yang menjadi
pegawai di sebuah perusahaan dan sebuah mobil yang melintas di depan kita adalah entitas.

Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah
himpunan entitas (entity sets). Sederhananya, entitas menunjuk pada individu suatu objek,
sedang himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family) dari individu tersebut.

Sistem Basis Data 10


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

Seorang pasien, misalnya akan dimasukkan dalam himpunan entitas pasien. Sedang seorang
dokter akan ditempatkan dalam himpunan entitas dokter.

Dalam berbagai pembahasan/literature, penyebutan himpunan entitas (yang kurang praktis) ini
seringkali digantikan dengan sebutan entitas saja.

Karena itu sering ditemui, penggunaan istilah entitas (entity) di sebuah literature sebenarnya
menunjuk pada himpunan entitas.

Kunci Entitas

Sebagaimana model relasional, adalah penting dan berguna untuk memasukkan kunci yang
diasosiasikan dengan himpunan entitas. Kunci pada himpunan entitas S, adalah himpunan atribut
A. Sehingga tidak ada dua entitas di S yang mempunyai nilai sama untuk tiap atribut di A dan
tidak ada subset di A yang dapat menjadi kunci di S, dengan demikian kunci mempunyai property
minimal.

Atribut (Atributes/Properties)

Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (property) dari entitas
tersebut.

Penentuan / pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting
lainnya dalam pembentukan model ER. Contoh : nim, nama, alamat, kode.

Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi (Relationship Sets)

Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan
entitas yang berbeda.

Misalnya, entitas seorang mahasiwa dengan


nim = ‘980001’ dan
nama_mhs = ‘Ali Akbar’ (yang ada di himpunan entitas Mahasiswa)

mempunyai relasi dengan entitas sebuah mata kuliah dengan

kode_kul=’IF-110’ dan
nama_kul=’Struktur Data’.

Sistem Basis Data 11


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

Relasi diantara kedua entitas tadi mengandung arti bahwa mahasiswa tersebut sedang
mengambil/mempelajari mata kuliah tersebut di sebuah perguruan tinggi yang ditinjau.

Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas-himpuan
entitas tersebut membentuk himpunan relasi (relationship sets).
Sebagaimana istilah himpunan entitas yang banyak sekali disingkat menjadi entitas, istilah
himpunan relasi jarang sekali digunakan dan lebih sering disingkat dengan istilah relasi saja.

Kardinalitas/derajat Relasi

Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas
pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang
terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.

Kardinalitas di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :

a. Satu ke satu (One to One),


setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

b. Satu ke Banyak (one to many),


setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada
himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke Satu (Many to One),


setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)


setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada
himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B
dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

Sistem Basis Data 12


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

Diagram Entity-Relationship (ER)

Penggambaran Model ER secara sistematis dilakukan melalui diagram ER. Notasi-notasi simbolik
di dalam Diagram ER yang dapat digunakan adalah:
1. Persegi panjang, menyatakan Himpunan Entitas.
2. Lingkaran/Elips, menyatakan atribut (Atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi).
3. Belah ketupat, menyatakan Himpunan Relasi.
4. Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan Entitas dan
Himpunan Entitas dengan atributnya.
5. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan
pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi one to one, 1 dan N untuk relasi one to many atau
N dan N untuk relasi many to many).

Tahap Pembuatan Diagram ER

Diagram ER selalu dibuat secara bertahap. Paling tidak ada dua kelompok penahapan yang
biasa ditempuh di dalam pembuatan diagram ER, yaitu :

a. Tahap pembuatan Diagram ER awal (preliminary design). Yaitu :

- Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entity yang terlibat dalam sistem database tersebut.
- Menentukan attribute-attribute atau field dari masing-masing entity beserta kunci (key)-nya.
Menentukan attribute dari suatu entitas sangat menentukan baik atau tidaknya sistem database
yang dirancang, karena attribute ini sangat menentukan nantinya dalam proses relasi. Attribute
merupakan ciri khas yang melekat pada suatu entity, misalnya attribute pada mahasiswa dapat
berupa nobp, nama, tempat lahir, tanggal lahir, alamat, nama orang tua, pekerjaan orang tua dan
lain-lain. Dari sekian banyak kemungkinan attribute yang ada pada entity mahasiswa, kita dapat
menggunakan hanya yang perlu saja. Setelah menentukan attributenya selanjutnya adalah
menentukan field kunci. Field kunci adalah penanda attribute tersebut sehingga bisa digunakan
untuk relasi nantinya dan field kunci ini harus bersifat unik. Misalnya pada entity mahasiswa,
attribute nobp bisa dijadikan field kunci, karena bersifat unik dan tidak ada mahasiswa yang
mempunyai nobp sama.

- Mengidentifkasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan-himpunan entity


yang ada beserta kunci tamu (foreign key)- nya.
Setelah menentukan entity dan attribute beserta field kuncinya, maka selanjutnya adalah
menentukan entity yang terbentuk akibat adanya relasi antar entity. Misalnya antara entity
mahasiswa dengan entity dosen, terjadi suatu hubungan proses mengajar, maka proses mengajar
ini merupakan entity baru. Entity mengajar ini harus kita tentukan juga attribute yang melekat
padanya beserta kunci tamu (foreign key). Kunci tamu adalah field kunci utama pada tabel lain,
dan field tersebut digunakan juga pada tabel yang satu lagi. Misalnya nobp adalah

Sistem Basis Data 13


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

field kunci dari entity mahasiswa, pada entity mengajar terdapat juga attribute NoBP, maka
keberadaan attribute nobp pada entity mengajar disebut sebagai kunci tamu. Proses menentukan
hubungan antar entity juga sangat menentukan kualitas system database yang dirancang.

- Menentukan derajat relasi untuk setiap himpunan relasi.


Setelah semua entity dan attribute yang dibutuhkan terbentuk, maka selanjutnya adalah
menentukan derajat relasi antar entity tersebut, apakah satu kesatu, satu ke banyak atau
sebaliknya, atau banyak ke banyak. Berhati-hatilah dalam menentukan derajat relasi ini, karena
nantinya akan berhubungan dengan proses query terhadap data
- Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (non
key).

Jenis-Jenis Kunci (Key)


• Candidat Key
Sebuah attribute atau lebih yang secara unit mengidentifikasi sebuat record, disebut candidate key.
Attribute ini mempunyai nilai yang unik pada hampir setiap recordnya. Fungsi dari candidate key
ini adalah sebagai calon primary key.

Contoh candidate-key :

Candidate Key

ID_Cus Name NoOfPay Amount


112233 Tim 890 9000
112231 Kate 891 8000
112241 Tyson 895 10000

• Primary Key
Salah satu atrribut dari candidat key dapat dipilih menjadi primary key dengan 3 kriteria
sbb :

 Key tersebut lebih natural untuk dijadikan acuan


 Key tersebut lebih sederhana
 Key tersebut cukup uniqe

Sistem Basis Data 14


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

• Foreign Key
Jika sebuah primary key terhubungan ke table/entity lain, maka keberadaan primary key pada
entity tersebut di sebut sebagai foreign key. Misal : Primary Key KodeDosen dari entity Dosen
digunakan juga pada field entity KRS, maka keberadaan field KodeDosen pada entity KRS disebut
sebagai foreign key.
• Alternate Key
Setiap atribut dari candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key akan dinamakan alternate
key. Pada contoh sebelumnya bila untuk primary key dipilih ID_Cus maka alternate key nya
adalah No.of Pay
.

Primary Key Foreign Key

KODE MK SKS KD-


Dosen
TEL 100 Fisika 3 D-101
TEL 200 Isyarat 2 D-109
TEL 210 T.Kendali 2 D-101

KD-Dosen Nama_Dosen

D-100 Badu,S.T
D-101 Ir.Thomas
D-109 Harry,S.T,M.T

Primary Key

b. Tahap optimasi Diagram ER (final design).

Sistem Basis Data 15


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

H. Normalisasi
Proses normalisasi adalah proses untuk memperoleh properti-properti skema relasi yang bagus
menjadi bentuk normal lebih tinggi sehingga syarat-syarat dibawah ini terpenuhi:
a. Mengoptimalisasi redudansi (pengulangan data yang tidak perlu). Redudansi tidak bisa
dihilangkan sama sekali karena berguna untuk integritas referensial, tetapi redudansi bisa
dioptimalisasi. Untuk jumlah data yang tidak terlalu banyak mungkin tidak terlalu berpengaruh
dalam hal penggunaan harddisk. Tapi bayangkan jika ada ribuan, bahkan jutaan redudansi,
mungkin akan sangat berpengaruh pada penggunaan ruang.
b. Menghilangkan anomali. Anomali pada dasarnya adalah ketidak-konsistenan (inkonsistensi).
Misalkan ada pergantian nama dari Bank Perkasa menjadi Bank Perkasa Utama sebanyak 4
record. Jika pergantian nama hanya dilakukan pada salah satu record saja, maka terjadi
ketidak-konsistenan yaitu satu nomor bank berrelasi dengan 2 nama bank yang berbeda.

Dekomposisi tabel dapat mengurangi redudansi yang ada dan menghilangkan anomali.
Perancangan melalui proses normalisasi mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut :

a. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan data.


b. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data.
c. Meminimalkan kemungkinan anomaly pembaruan.
d. Memaksimalkan stabilitas struktur data.

Bentuk Normal

Tujuan proses normalisasi adalah mengkonversi relasi menjadi bentuk normal lebih tinggi.
Terdapat beragam tingkat bentuk normal, yaitu :

a. Bentuk normal pertama (1NF)


b. Bentuk normal kedua (2NF)
c. Bentuk normal ketiga (3NF)
d. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
e. Bentuk normal keempat (4NF)
f. Bentuk normal kelima (5NF)

Codd mendefinisikan bentuk normal pertama, kedua dan ketiga di makalah (Codd, 1970). Bentuk
normal ketiga kemudian diperbaiki sehingga mempunyai bentuk normal yang lebih kuat yaitu
BCNF (Codd, 1974). Fagin memperkenalkan bentuk normal keempat (Fagin, 1977), kemudian
Fagin juga memperkenalkan bentuk normal kelima (Fagin, 1979).

Sistem Basis Data 16


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

Bentuk normal pertama untuk menghilangkan atribut bernilai jamak. Bentuk normal kedua untuk
menghilangkan kebergantungan parsial. Bentuk normal ketiga untuk menghilangkan
kebergantungan transitif. Bentuk normal Boyce-Codd untuk menghilangkan anomaly tersisa
disebabkan kebergantungan fungsional. Bentuk normal keempat untuk menghilangkan
kebergantungan nilai jamak. Bentuk normal kelima untuk menghilangkan anomaly tersisa.

Tiga bentuk normal pertama berkaitan dengan kebergantungan fungsional. Sementara itu bentuk
keempat dan kelima berkaitan dengan redudansi yang disebabkan kebergantungan banyak nilai
(multi-valued dependencies).

Bentuk Normal Pertama

Bentuk normal pertama adalah ekivalen dengan definisi model relasional. Relasi adalah bentuk
normal pertama (1NF) jika semua nilai atributnya adalah sederhana (bukan komposit).
Syarat :
o Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
o Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
o Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
o Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya menggambarkan entitas
atau relasi yang terpisah.

Bentuk Normal Kedua


Syarat :
o Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.
o Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki ketergantungan fungsional
sepenuhnya pada primary key
Relasi pada bentuk normal kedua harus tidak menyimpan fakta-fakta mengenai bagian kunci
relasi. Bentuk normal kedua menghilangkan kebergantungan parsial dan masih memiliki anomali-
anomali yang secara praktis tidak dapat diterima.

Bentuk Normal Ketiga


Syarat :
o Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.
o Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional
terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi
hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

Bentuk normal ketiga menghilangkan kebergantungan transitif, awalnya bentuk normal ketiga
dipikir sebagai bentuk normal puncak/paling akhir. Namun kemudian dapat ditemukan bentuk
normal lebih kuat yaitu bentuk normal Boyce-Codd.

Sistem Basis Data 17


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)

BCNF memiliki ketentuan yaitu masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada
masing-masing kunci dimana kunci tersebut bukan bagiannya. Relasi adalah BCNF (optimal) jika
setiap determinan atribut-atribut relasi adalah kunci relasi. Relasi adalah BCNF (optimal) jika
kapanpun fakta-fakta disimpan mengenai beberapa atribut, maka atribut-atribut ini merupakan
satu kunci relasi. BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci. Properti penting BCNF adalah relasi
tidak memiliki informasi yang redundan.

Bentuk Normal Keempat

Relasi dalam bentuk normal keempat (4NF) jika relasi dalam BCNF dan tidak berisi
kebergantungan banyak nilai. Untuk menghilangkan kebergantungan banyak nilai dari satu relasi,
kita membagi relasi menjadi dua relasi baru. Masing – masing relasi berisi dua atribut yang
mempunyai hubungan banyak nilai.

Bentuk Normal Kelima

Bentuk normal kelima (5NF) berurusan dengan properti yang disebut join tanpa adanya
kehilangan informasi (lossless join). Bentuk normal kelima (5NF) juga disebut PJNF (projection-
join normal form). Kasus-kasus ini sangat jarang muncul dan sulit untuk dideteksi secara praktis.

Contoh Normalisasi pada beberapa tingkatan.


Diberikan tabel Mahasiswa di bawah ini, akan dilakukan normalisasi sampai bentuk normal ke tiga

Perhatikan bahwa tabel di atas sudah dalam bentuk normal ke Satu(1NF).

Sistem Basis Data 18


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

Bentuk Normal 2 ( NF2 )

Belum memenuhi kriteria 3NF,


Karena atribut non-key Nilai dan
Bobot masih memiliki ketergantu-
ngan fungsional.

Bentuk Normal 3 NF3

Sistem Basis Data 19


[FITRIYATI LESTARI] 200943501272

Sistem Basis Data 20

Anda mungkin juga menyukai