Anda di halaman 1dari 10

BAB I

INDEKS BIAS PRISMA

1. Tanggal percobaan : 17 Januari 2010.


2. Nama percobaan : Indeks Bias Prisma.
3. Tujuan percobaan : Menentukan Indeks Bias Prisma ARCLIC 60o dan deviasi minimum.
4. Alat- alat yang dipergunakan :
4.1.1 Sumber sinar dan Collimating lensa
F=150mm………………………………………………………………..660,08
4.1.2 Meja Prisma……………………………………………………..……….460,25
4.1.3 PrismaKaca600………………………….………………………….……465,32
4.1.4 Power Supply untuk sumber sinar 6 V
AC 4 Amp………………………………………………………………562,73
4.1.5 Celah – celah untuk sumber sinar……………………………………….460,14
4.1.6 Layar……………………………………………………………………..460,20
4.1.7 Mistar Penyangga Optik…………………………………………………460,23
4.1.8 Multi clamps……………………………………………………………..301,01
4.1.9 Lampu 6 V……………………………...…………………………..……450,51
4.10 Tempat Filter…………………………………………………….………460,22

5 Dasar Teori :
Sinar Monokromatik yang dijatuhkan pada prisma akan mengalami penguraian warna
kecuali untuk sudut 900.
Besar sudut deviasi total spectrum warna dalam percobaan ini ditentukan :
a
g = arctg b

Politeknik Negeri Bali | Indeks Bias Prisma 1


Harga a dan b ditentukan oleh gambar berikut :

Gambar (1)
Indeks bias dari prisma yang dipakai ditentukan dengan perumusan sebagai berikut :

a = Jarak antara A dan B


b = jarak antara A ke pusat prisma
α = Indeks bias prisma
g = Deviasi minimum
A = Titik pada layar saat sinar datang tegak lurus bidang prisma
B = Titik saat prisma diputar dan terjadi spectrum

Biasan cahaya
Pembiasan cahaya adalh pembelokan cahaya, kalau melewati bidang batas dan
medium. Pembiasan ini disebabkan oleh kecepatan cahaya dalam kedua medium berbeda.
Indeks bias mutlak cahaya dalam medium :

Kecepatan cahaya dalam ruang hampa


Kecepatan cahaya di mediumitu .

Indeks bias mutlak selalu besar dari 1.

Politeknik Negeri Bali | Indeks Bias Prisma 2


Hukum-Hukum Pembiasan

Gambar (2)
1. Sinar datang. Normal(N), dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2. Hukum Snellius :
n1 Sin i = n2 Sin r
n1 = indeks bias medium sinar datang
I = sudut datang
n2 = indeks bias medium sinar datang
r = sudut bias
Jika sinar datang tegak lurus bidang datar maka sinar yang masuk ke dalam mesium dua tidak
dibias (tidak mengalami perubahan arah).

Peruraian Cahaya (dispersasi)


Dispersasi ialah peristiwa sinar polychromatic atas komponen-komponennya, bila sinar
tersebut melalui suatu medium yang bening dispersasi terjadi sika sinar mengalami
pembiasan.
Dispersasi dapat ditiadakan dengan susunan 2 buah prisma yang berlainan indeks
biasnya dan susunan yang sanggup meniadakan disperse ini disebut prisma acrhomatik.

Politeknik Negeri Bali | Indeks Bias Prisma 3


Deviasi
Apabila sinar melalui prisma, maka sinar mengalami perubahan arah
(pembelokan arah).
Sinar dibelokan mendekati bagian prisma yang tebal.

Gambar (3)
Sudut deviasi (D) tergantung pada :
 Sudut pembias
 n (indeks pembias)
 i1 (arah sinar datang)
Cahaya monochromatic mempunyai :
 satu warna
 satu frekwensi (N)
 satu panjang gelombang
Cahaya polychromatic mempunyai :
 banyak warna
 banyak frekwensi (N)
 banyak panjang gelombang

6 Gambar rangkaian percobaan :

Politeknik Negeri Bali | Indeks Bias Prisma 4


7 Data Hasil Percobaan :
No jarak terang jarak terang sudut indeks bias
pusat (b) kedua (a) deviasi
1 21 14.5 34.62 1.47
2 22 15 34.2 1.46
3 23 15.5 33.9 1.46
4 24 16 33.6 1.45
5 25 16.5 33.4 1.45

Politeknik Negeri Bali | Indeks Bias Prisma 5


8 Analisis Data :

a. Membuat grafik antara sudut deviasi versus indeks bias, dengan indeks bias sebagai
sumbu X , persamaan regresinya dan gambarkan garisnya.
1. Grafik sudut deviasi versus indeks bias :

No Xi Yi XiYi Xi2 Yi2


1 34.62 1.47 50.8914 1198.54 2.1609
4
2 34.2 1.46 49.932 1169.64 2.1316
3 33.9 1.46 49.494 1149.21 2.1316
4 33.6 1.45 48.72 1128.96 2.1025
5 33.4 1.45 48.43 1115.56 2.1025
2 2
n=5 ∑ Xi=¿ 169.72 ∑ Yi=¿7.29 ∑ XiYi=¿247.46 ∑ Xi =¿5761. ∑ Yi =¿10.629
74 91 1

Politeknik Negeri Bali | Indeks Bias Prisma 6


¿28804.88 ¿53.1441

b. persamaan regresinya :

a=

4.1888
=
4.693

= 0.89

b=

0.0782
=
4.693

= 0.016
Persamaan Regresinya dapat ditulis sbb :
Rumusnya : Y = a + bX
Y = = 0.89+ 0.016X

Politeknik Negeri Bali | Indeks Bias Prisma 7


b. Buatlah contoh perhitungan untuk menentukan indeks bias untuk data no 1
a
g = arctg
b
14.5
= arctg
21
= 34.62
g +60
n = 2 sin ( )
2
34.62+ 60
= 2 sin ( )
2
= 1.47

c. Menentukan hasil pengukuran indeks bias dan kesalahan relatifnya

Kesalahan Relatif Rumus 1


i=n
No X (Xrata
-Xi)2 ∑ (Xrata−Xi )2
i=1
1 1.47 0.55 0.55
2 1.46 0.53 0.53

Politeknik Negeri Bali | Indeks Bias Prisma 8


3 1.46 0.53 0.53
4 1.45 0.52 0.52
5 1.45 0.52 0.52
Jumla 7.29 2.65
h

Xrata 0.729
Standar deviasi (S) 0.543
Kesalahan relatif 0.745

6 Kesimpulan :
a. Jarak Terang Pusat dan Jarak Terang kedua sangat mempengaruhi besar kecilnya indeks
bias yg akan kita dapatkan.
b. Semakin besar selisih antara jarak terang pusat dengan jarak terang kedua semakin kecil
sudut deviasi yang akan kita dapatkan dapat dilihat dari tabel diatas.
c. Semakin kecil sudut deviasi semakin kecil pula indeks bias yang akan kita peroleh begitu
pula sebaliknya semakin besar sudut deviasi semakin besar pula indeks biasnya.
7 Saran – saran :
Politeknik Negeri Bali | Indeks Bias Prisma 9
Saran yang dapat kami berikan, dalam melakukan percobaan ini diusahakan agar ruangan
tempat melakukan praktikkum tersebut diruangan yang agak gelap supaya pembiasan cahaya
dari prisma dapat kelihatan dengan jelas.

Politeknik Negeri Bali | Indeks Bias Prisma 1


0

Anda mungkin juga menyukai