Problematika Konselor
Problematika Konselor
oleh :
Secara garis besar masalah yang dihadapi oleh konselor dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
Kebutuhan bimbingan timbul karena adanya masalah-masalah yang dihadapi oleh individu yang
terlibat dalam kehidupan masyarakat. Berbagai masalah personal yang dapat dialami individu
diantaranya:
Dalam beberapa faktor yang dapat memicu timbulnya frustasi antara lain:
• Frustasi Lingkungan, Frustasi yang disebabkan oleh rintangan yang terdapat dalam lingkungan.
• Frustasi Pribadi, frustasi yang timbul karena perbedaan antara kemampuan dan keinginan. Atau
ada perbedaan antara ideal self dengan real self.
• Frustasi Konflik, yaitu frustasi yang disebabkan oleh konflik dari berbagai motif dalam diri
seseorang.
• Stres, yaitu fenomena psiko fisik yang dapat dialami oleh setiap orang. Stres adalah perasaan
tidak enak, tidak nyaman, atau tertekan, baik fisik ataupun psikis sebagai respon atau reaksi
individu terhadap stressor (stimulus yang berupa peristiwa, objek atau orang) yang mengancam,
mengganggu, membebani, atau membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan, dan
kesejahteraan hidup.
Gejala sters antara lain ialah:
1. Gejala Fisik, antara lain sakit kepala, sakit lambung (Maag), hipertensi, jantung berdebar-debar,
insomnia (sulit tidur), mudah lelah, keluar keringat dingin , kurang selera makan atau bahkan
ada yang meningkat, sering buang air kecil, maupun diare.
2. Gejala Psikis, diantaranya : gelisah atau cemas, kurang biasa konsentrasi, sikap apatis, sikap
pesimis, hilang rasa humor atau murung, enggan berbicara, malas berkomunikasi, malas, mudah
marah, bersikap agresif dsb.
Faktor yang memicu stres yang biasa disebut stressor antara lain :
• a. Stressor Fisik Biolosik, seperti penyakit yang sulit disembuhkan, cacat fisik, atau kurang
berfungsinya anggota tubuh.
• b. Stressor Psikologi, seperti berburuk sangka, iri hati, dendam, sikap bermusuhan dsb.
• c. Stressor Sosial, yang disebabkan oleh iklim kehidupan keluarga seperti, hubungan keluarga
yang tidak harmonis, atau faktor pekerjaan, juga dimungkinkan karena iklim lingkungan.
• Masalah adaptasi
Proses penyesuaian diri sering menimbulkan masalah terutama bagi individu itu sendiri. Jika
individu dapat berhasil memenuhi kebutuhn sesui dengan lingkungannya maka disebut "Well adjusted".
Dan jika sebaliknya jika individu gagal dalam proses penyesuaian diri disebut "maladjusted".
Ciri-ciri orang yang Well adjusted adalah orang yang mampu merespon (kebutuhan dan
masalah) secara matang, efisien, puas, dan sehat wholesome. Yang dimaksud efisien adalah hasil yang
diperoleh tidak banyak membuang energi, waktu, dan terhindar dari kekeliruan.sedangkan wholesome
adalah respon individu itu sesuai dengan hakikat kemanusiaannya, seperti sikap persahabatan, toleransi,
dan memberi pertoloangan. Dapat pula dikatakan sorang memiliki penyesuai diri yang normal apabila
mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah secara wajar tidak merugikan diri sendiri dan
lingkungannnya, dan sesuia dengan norma-norma..
• Masalah yang berhubungan dengan akademik
• diagnosa kesulitan belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar bersumber dari faktor internal maupun
faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu
baik bersifat fisik maupun psikis. Faktor eksternal, meliputi aspek sosial baik yang hadir langsung
seperti Radio, TV, dsb. Dan non sosial seperti waktu, tempat, suasana lingkungan, dengan adanya
masalah dalam belajar, maka diperlukan layanan bimbingan belajar baik yang bersifat prefentif
maupun bersifat kuratif.
Terdapat 2 jenis tes yang sangat berperan untuk mengukur kemampuan yakni tes kemempuan
(ability test) dan tes kepribadian (personality test), tetapi sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan maka konsep intelegensi pun dipandang secara luas bukan Cuma kecerdasan saja tetapi
ada delapan kecerdasan, kecerdasan itu adalah :
• Intelegensi Linguistik
• Intelegensi Logika Matematika
• Intelegensi Kinestika Tubuh
• Intelegensi Visual Ruang
• Intelegensi Musikal
• Intelegensi Interpersonal
• Intelegensi Intrapersonal
• Intelegensi Naturali
• Kecerdasan Emosional
1. bersifat fleksibel
2. memiliki kesadaran yang tinggi
3. memiliki kemempuan untuk menghadapi penderitaan dan mengambil hikmah darinya.
4. Memiliki kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi rsa sakit.
• Pengembangan kreativitas
Beberpa ahli psikologi berpendapat bahwa kreatifitas harus terbatas pda penemuan suatu ide atu
konsep baru yang sebelumnya tidak diketahui oleh manusia. Sebgian ahli lain menyatakan bahwa
kreatifitas meliputi usaha yang unik dari individu meski bagi orang lain hal itu bukan baru lagi.
2. mempunyai inisiatif
3. panjang akal
5. cenderung lebih suka lebih suka melakukan tugas yang sulit dan berat
6. selalu ingn mendapatkan pengalaman baru
8. berfikir fleksibel.
Ada ahli yng membedakan masalah yang dialami sseorang itu atas enam kelompok masalah yaitu:
Problem yang dialami oleh seseorang sehubungan dengan kegiatan pengajaran (prosess belajar)
seperti:
2. Masalah pendidikan
masalah atau kesulitan yang dialami oleh seseorang dalam situasi pendidikan pada umumnya,
seperti:
3. masalah pekerjaan
Masalah-masalah yang timbul dalam diri individu, dan menyiapkan diri dan menempatkan diri
dengan pekerjaan, seperti :
1. Tidak tahu bagaiman memilih pekerjaan yang cocok dengan keadaan dirinya.
2. Tidak tahu pekerjaaan apa yang tersedia dan sesuai dengan kemampuan dan
ketrampilannya.
3. Tidak dapat menyesuaikan diri dengan pekerjaaan yang dikerjakan sekarang.
Ialah persoalan yang dilami oleh individu yang sehubungan dengan bagaimana cara
menggunakan waktu luangnya, sehinggga berisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat
bagi dirinya. Seperti:
1. Tidak tahu bagaimana mengisi waktu senggang dengan kegiatan yang bermanfaat dan
produktif
2. tidak merasa ada waktu yang terluang
3. sering ngebut kalau ada waktu yang terluang
5. Masalah-Masalah sosial
Persoalan-persoalan yang dialami oleh individu sehubungan dengan manusia lain, dan
bagaiman agar ia merasa bahagia bila berda dalam kelompoknya. Maalh yang timbul:
6. Masalah pribadi
Maslah-masalah yang dialami individu disebabkan oleh keadaan yang ada dalam dirinya sendiri
dan bersifat sangat komplek. Contoh:
Selain permasalahan – permasalahan yang di sebutkan di atas, ada beberapa permasalahan yang
berkaitan dengan konselor itu sendiri, antara lain :
Usaha-usaha bimbingan dan konseling bukanlah hal yang instant, tapi menyangkut aspek-aspek
psikologi/mental dan tingkah laku yang kompleks. Maka proses ini tidak bisa didesak-desakkan agar
cepat matang dan selesai. Pendekatan ingin mencapai hasil segera justru dapat melemahkan proses itu
sendiri. Ini bukan berarti bahwa usaha bimbingan dan konseling boleh santai-santai saja menghadapi
masalah klien, karena proses bimbingan dan konseling adalah hal yang serius dan penuh dinamika,
maka harus wajar dan penuh tanggung jawab. Konseor harus berusaha sebaik dan seoptimal mungkin
dalam menghadapi masalah klien.
Segala cara yang dipakai untuk mengatasi masalah harus disesuaikan dengan pribadi klien dan
berbagai hal yang terkait dengannya. Tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan cara yang sama,
bahkan masalah yang sama sekalipun. Pada dasarnya, pemakaian suatu cara tergantung pada pribadi
klien, jenis dan sifat masalah, tujuan yang ingin dicapai, kemampuan petugas bimbingan konseling,
dan sarana yang tersedia.
• Memusatkan usaha bimbibingan dan konseling hanya pada penggunaan instrumentasi dan
konseling (misalnya tes, inventori, angket, dan alat pengungkap lainnya)
Perlu diketahui bahwa perlengkapan dan sarana utama yang pasti ada dan dapat dikembangkan
pada diri konselor adalah ketrampilan pribadi. Dengan kata lain koselor tidak seharusnya terganggu
dengan ada atau tiadanya instrument-instrumen pembantu (tes, inventori, angket, dan sebagainya).
Petugas bimbingan dan konseling yang baik akan selalu menggunakan apa yang dimiliki secar optimal
sambil terus berusaha mengembangkan sarana-sarana penunjang yang diperlukan.
Konselor juga manusia. Ini berarti bahwa konselor juga bisa mengalami masalah yang dialami oleh
orang lain. Masalah tersebut bisa berupa masalah manusiawi, seperti jenuh, stress, bosan dll. Oleh
karena itu, sebaiknya konselor tidak menangani masalah lebih dari tiga kasus dalam satu hari. Masalah
lain yang biasanya dialami oleh konselor berkaitan dengan kompetensi diri menjadi seorang konselor.
Tidak sedikit konselor yang tidak memenuhi kualifikasi, dan hal inilah yang terkadang justru
menambah masalah.
Oleh karena itu seorang konselor sudah selayaknya untuk semakin menggali dan meningkatkan
kemampuannya, dan bukan sekedar menjalani tugasnya hanya dengan apa adanya.
Ada beberapa hal yang harus dihindari oleh konselor, diantaranya adalah:
6. Mengambil jarak dan memperlakukan klien seperti pasienmenggunakan bahasa yang sulit
dimengerti
7. Menampilkan sikap/gerak tubuh yang membuat klien tidak nyaman, seperti cemberut, ngantuk,
jaga jarak, acuh tak acuh dll.
KESIMPULAN
Bimbingan dan konseling yang melibatkan lembaga konseling, konselor dan klien ini, tentu
tidak lepas dari pengaruh dinamisasi ruang dan waktu kehidupan yang senantiasa menawarkan
perubahan. Oleh karenanya, agar bimbingan dan konseling ini senantiasa efektif dan berkembang lebih
baik, maka ke tiga unsur yang ada dalam konseling tersebut harus senantiasa ditinjau ulang, baik secara
teori maupun praktik. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir kesalahpahaman pemaknaan yang
tentu saja akan berdampak pada praktiknya.
Banyaknya problem yang terjadi dalam konseling, problematika konselor dan klien kebanyakan
lahir dari ketidakpahaman yang mendalam tentang konseling. Oleh karena itu, image ketiga unsure
konseling harus benar-benar dibangun kembali menjadi lembaga yang benar-benar nyaman
untuk sharing yang solutif berbagai macam masalah yang dihadapi peserta didik.
Ketiga unsure di atas bukanlah hal yang berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling terkait antara satu
dan yang lain. Maka, semuanya harus dipahami secara utuh agar pelaksanaanya bisa optimal.
REFERENSI
http://fkunhas.com/topik/penanganan+terhadap+masalah+konselor.html
http://pusat-data.pgpaud.ac.id/?data=dokumen/penanganan+terhadap+masalah+konselor
akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/14/tujuan-bimbingan-dan-konseling/
teraskita.wordpress.com/2009/03/30/problematika-bimbingan-dan-konseling/