2 Korintus 1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati.
Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami
sendiri, tetapi hanya kepada Tuhan yang membangkitkan orang-orang mati.
Rasul Paulus adalah seorang pemberita Injil yang sangat terkenal dan karena
tulisan-tulisannyalah kita mengenal lebih baik lagi mengenai Tuhan. Betapa tidak,
begitu banyak tulisan dari Perjanjian Baru adalah tulisan dari Paulus. Paulus
menceritakan bagaimana hidupnya di dalam usaha pemberitaan Injil menghadapi
banyak tantangan, penuh dengan bahaya maut, penuh dengan ancaman, penuh
dengan ketakutan, kelaparan, tenggelam di laut dan lain sebagainya, bahkan dia
katakan bahwa dia seolah-olah telah dijatuhi hukuman mati karena begitu
mengerikannya bahaya yang mengancam kehidupannya.
Namun dalam semuanya itu, Paulus mengatakan bahwa dia memperoleh kekuatan
dan bisa melewati semua penderitaan karena Tuhanlah yang memberi kekuatan
pada dirinya(2 Timotius 4:17). Kesaksian Paulus begitu memberi kita kekuatan agar
kita jangan pernah mundur dari Tuhan. Semua yang telah dialaminya baik itu
bahaya maut, kesengsaraan, penderitaan, cemoohan, tantangan dan lain
sebagainya memang telah memberinya suatu kesimpulan bahwa semuanya itu
adalah untuk mendatangkan kebaikan dan agar jangan dia menaruh kepercayaan
kepada diri sendiri, serta agar jangan dia bermegah atas semua karunia yang Tuhan
telah berikan kepadaNya.
Inilah yang harus dipahami oleh umat Tuhan, bahwa penderitaan, kesesakan,
ketidakberdayaan, siksaan bathin, dan lain sebagainya yang ditanggung akibat
memberitakan Injil maupun akibat menyandang salib Kristus bukanlah tanpa
maksud dan tujuan. Karena dalam kelemahan kitalah Roh membantu kita untuk
berdoa kepada Tuhan dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan (Roma 8:26).
Dalam ketidakberdayaanlah Roh Tuhan bekerja dengan begitu luar biasa. Di dalam
kelemahan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan, di dalam kesesakan oleh
karena Kristuslah maka Paulus merasa kuat (2 Korintus 12:10). Semua masalah
yang ada diijinkan Tuhan terjadi di dalam kehidupan kita agar kita tidak
mengandalkan diri sendiri dan agar kita tidak bermegah serta tidak menjadi
sombong. Mungkin kalau kita berhasil tanpa melalui begitu banyak rintangan dan
masalah, kita akan merasa sombong. Mungkin kalau segala sesuatu diperoleh
dengan mudah, kita akan mengatakan bahwa hal itu adalah berkat kerja keras yang
dilakukan. Mungkin kalau semua berjalan dengan lancar, kita akan malas berdoa
dan tidak mengandalkan Tuhan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, marilah kita
mengerti bahwa ketika kita merasa lemah, ketika kita merasa tak berdaya, ketika
kita merasa tidak ada lagi jalan keluar dan semua terlihat buntu dan lain
sebagainya, disanalah kuasa Kristus turun menaungi dan memberikan kita kekuatan
serta jalan keluar (2 Korintus 12:9). Jangan pernah mengandalkan diri sendiri
ketika menghadapi masalah seberat apapun, tapi serahkanlah semuanya kepada
Tuhan yang memberi kita kekuatan. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (22032011)
Tetaplah teguh….