Anda di halaman 1dari 9

Latar belakang

Di era modern seperti ini, banyak orang yang melalaikan kaidah 4 sehat 5
sempurna yang telah ditanamkan oleh orang tua sejak lahir. Pola 4 sehat 5 sempurna di
kehidupan sehari-hari sangatlah dibutuhkan untuk tubuh kita. Beberapa diantaranya
nasi, sayur, daging, buah dan susu sebagai pelengkap. Susu di sebut sebagai pelengkap
atau lima sempurna karena susu adalah jenis makanan dengan zat gizi lengkap. Susu
adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina.
Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan
padat. Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti lemak
susu, kasein (protein susu), dan laktosa (karbohidrat susu). Susu disebut juga darah putih
bagi tubuh karena mengandung banyak vitamin dan berbagai macam asam amino yang
baik bagi kesehatan tubuh. Dalam segelas susu terdapat antara lain: potasium, zat besi,
tyrosine, kalsium, magnesium, yodium, seng, vitamin B2.
Susu bisa berasal dari berbagai jenis binatang, salah satu diantaranya adalah
susu sapi dan sapi perah. Sapi perah merupakan ternak penghasil susu yang sangat
dominan dibandingkan ternak perah lainnya. Sapi perah sangat efisien dalam mengubah
makanan ternak berupa konsentrat dan hijauan menjadi susu yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan. Di negara-negara maju, sapi perah dipelihara dalam populasi yang
tertinggi, karena merupakan salah satu sumber kekuatan ekonomi bangsa. Sapi perah
menghasilkan susu dengan keseimbangan nutrisi sempurna yang tidak dapat digantikan
bahan makanan lain
Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur
produktif, susu membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang
lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu
mengandung banyak vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang
dianjurkan minum susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang
unik. Tujuan dari ini agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada
juga susu yang berbentuk fermentasi yang diolah menjadi berbagai produk
seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-
lainnya untuk konsumsi manusia.
 
Berdasarkan urain tersebut kami, tertarik untuk mengadakan suatu
penelitian khusus untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengolahan dan
manfaat susu sapi pada salah satu peternakan. Pertenakan ini berdiri pada tahun
1990 dengan berbekalkan 180 ekor sapi. Peternakan ini berdiri di sebuah home
industri susu sapi perah di Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung,
Jakarta Timur, tepatnya di RT 002/RW 02. Seiring berjalannya waktu home
industri itu akhirnya berkembang pesat dan kini jumlah sapi mereka mencapai
800 ekor dengan jumlah peternak 25 orang. Dengan adanya penelitian ini, di
harapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat bahwa banyak hal yang
terkandung dalam susu sapi.
Tujuan penelitian

Mengetahui proses pengolahan susu


Mengetahui isi kandungan materi yang terdapat dalam susu
Mengetahui cara yang benar dalam memerah sapi
Mengetahui jenis sapi yang telah sesuai untuk dimanfaatkan susunya
Mengetahui manfaat-manfaat yang terkandung dalam susu

Manfaat penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah dan tujuan penelitian maka diharapkan dapat
memberikan informasi kepada masyarakat bahwa di dalam susu terdapat banyak
khasiat yang penting bagi tubuh.
Tinjauan Kepustakaan

Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia. Manusia
mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti sapi, kuda dan domba. Sapi
dan domba mulai dijinakkan sejak 8000 SM untuk diambil daging, bulu dan susunya. Di Timur
Tengah, susu bahkan terfermentasi menjadi keju oleh para pengembara gurun di sana.
Diperkirakan susu mulai masuk ke dataran Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah
Anatolia. Sementara, susu mulai masuk ke Inggris pada periode Neolitik.
Air susu termasuk jenis bahan pangan hewani, berupa cairan putih yang dihasilkan oleh
hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan (Hadiwiyoto, S., 1983).
Masyarakat India menghasilkan mentega untuk keperluan pangan dan persembahan suci
sejak 2000 tahun sebelum masehi, sedangkan di Mesir, masyarakat telah memanfaatkan
susu, keju dan mentega sejak 3000 tahun sebelum Masehi (Blakely, J dan David, H.B., 1991).
Buckle et al., (1987) menyatakan bahwa cita rasa yang kurang normal mudah sekali
berkembang di dalam susu. Prof. Douglas Goff, seorang dairy scientist dari University of
Guelph, Kanada menyatakan, komposisi susu terdiri atas air (water), lemak susu (milk fat),
dan bahan kering tanpa lemak (solids nonfat). Kemudian, bahan kering tanpa lemak terbagi
lagi menjadi protein, laktosa, mineral, asam (sitrat, format, asetat, laktat, oksalat), enzim
(peroksidase, katalase, pospatase, lipase), gas (oksigen, nitrogen), dan vitamin (vit. A, vit. C,
vit. D, tiamin, riboflavin). Persentase atau jumlah dari masing-masing komponen tersebut
sangat bervariasi karena dipengaruhi berbagai faktor seperti faktor bangsa (breed) dari sapi.
Lemak susu mengandung asam lemak esensial, asam linoleat (linoleic acid) dan linolenat
(linolenic acid) yang memiliki bermacam-macam fungsi dalam metabolisme dan mengontrol
berbagai proses fisiologis dan biokimia pada manusia (D. Mc Donagh dkk., 1999).
Metode Penelitian

a. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di sebuah home industri susu sapi perah di Kelurahan Pondok
Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, tepatnya di RT 002/RW 02. Pada Minggu, 8
Januari 2011.
 
b. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku catatan, peralatan tulis
menulis, recorder dan kamera.
 
c. Metode
 
•Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peternak sapi yang terdapat di
Kelompok Swadaya Peternakan Sapi Perah, Pondok Ranggon. Jumlah peternak yang
terdapat di kelurahan tersebut adalah sebanyak 33 peternak.
•Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah satu dari 33 peternak di satu lingkungan. Untuk
mengetahui kandungan susu, khasiat dan cara pengolahan susu.
•Metode Survei
Tujuan dilakukannya survei adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang
pemerahan susu sapi yang ada di lokasi penelitian, mengetahui kandungan-kandungan
yang ada di dalam susu sapi, dan manfaat dari susu sapi.
•Teknik Wawancara
Wawancara dilakukan dengan salah satu pemilik dari salah satu bagian
peternakan untuk menggali informasi tentang kandungan susu sapi. Selain itu
juga untuk mengetahui bagaimana cara memeras susu sapi dan juga cara
pengolahan serta khasiatnya.
d. Pengumpulan Data
Pengumpulan data di lakukan setelah lokasi penelitian di tetapkan, hasil
survei dan wawancara di catat. Data dan informasi yang di catat adalah kandungan
dari susu sapi, manfaat minum susu sapi, pengetahuan cara mengolah susu sapi
dan cara memeras susu sapi.
e. Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul di tabulasi, di cantumkan nama daerah, nama
ilmiah, kandungan dan manfaat susu sapi.
Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan metode penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa kandungan susu terdiri
dari lemak susu, karbohidrat susu, dan protein susu. Persentase lemak susu bervariasi antara
2,4% – 5,5%. Lemak susu terdiri atas trigliserida yang tersusun dari satu molekul gliserol dengan
tiga molekul asam lemak. Protein dalam susu mencapai 3,25%. Struktur primer protein terdiri
atas rantai polipeptida dari asam-asam amino. Karbohirat merupakan zat organik yang terdiri
atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat dapat dikelompokan berdasarkan jumlah
molekul gula-gula sederhana (simple sugars) dalam karbohidrat tersebut.
 
Dari hasil wawancara dengan salah satu pemilik salah satu bagian dari peternakan diperoleh
hasil bahwa khasiat susu sapi ternyata banyak sekali. Susu yang banyak digemari anak-anak ini
disebut juga darah putih bagi tubuh karena mengandung banyak vitamin dan berbagai macam
asam amino yang baik bagi kesehatan tubuh. Dalam segelas susu mengandung:
• Potasium, yang menggerakkan dinding pembuluh darah agar tetap stabil, menghindarkan
Anda dari penyakit darah tinggi dan jantung.
• Zat besi, mempertahankan kulit tetap bersinar.
• Tyrosine, mendorong hormon kegembiraan dan membuat tidur lebih nyenyak.
• Kalsium, menguatkan tulang.
• Magnesium, menguatkan jantung dan sistem saraf sehingga tidak mudah lelah.
• Yodium, meningkatkan kerja otak besar.
• Seng, menyembuhkan luka dengan cepat.
• Vitamin B2, meningkatkan ketajaman penglihatan.
Adapun hasil penelitian yang berhubungan dengan cara pengolahan susu sapi yaitu
1. Cara pemerahan yang hygienis, antara lain :
• menggunakan kandang perah yang bersih, sehingga tidak berbau.
• menggunakan alat perah yang bebas hama, atau juga tangan yang higienis
• ternak dibersihkan dari kotoran, terutama bagian yang berdekatan dengan anus
dan ambing.
• tangan pemerah dibersihkan terlebih dahulu.
• Cara memerah yang benar
• Sapi dan pemerah sehat
2. Penyimpanan air susu pada can yang tidak berkaitan dengan bau ruangan, keadan
debu, temperatur dan kelembaban ruangan.
3. Pengolahan air susu, dimaksudkan untuk mendiversifikasikan air susu sapi menjadi
bahan makanan dalam berbagai bentuk. Selain itu untuk menghindari agar air susu sapi
tidak menjadi mubazir atau terbuang percuma. Sebagaimana kita ketahui bahwa air
susu sapi murni hanya mampu bertahan dalam waktu kurang dari 24 jam. Lewat dari
batas waktu tersebut kalau tidak bisa memanfaatkannya, maka air susu akan terbuang
percuma dan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit nilainya.
4. Transportasi air susu yang higienis.
Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kandungan susu terdiri dari lemak susu, karbohidrat susu, dan protein susu
yang mempunyai komposisi tertentu.
2. Dalam segelas susu terdapat antara lain: potasium, zat besi, tyrosine, kalsium,
magnesium, yodium, seng, vitamin B2.
3. Cara pengolahan susu sapi sudah menggunakan alat-alat yang higienis dan
layak di pakai, tempat sudah memadai bersih dari kotoran, peternak yang
mempunyai keahlian cukup baik, dan perawatan ternak yang baik.

Anda mungkin juga menyukai