Metoda ini menggunakan medan potensial listrik bawah permukaan sebagai objek pengamatan
utamanya. Kontras resistivity yang ada pada batuan akan mengubah potensial listrik bawah
permukaan tersebut sehingga bisa kita dapatkan suatu bentuk anomali dari daerah yang kita
amati.
a. Self potensial (SP) –> Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang terdapat di alam.
b. Induced potential (IP) –> Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang kita induksikan
Teori utama dalam metoda resistivity sesuai dengan hokum Ohm yaitu arus yang mengalir (I)
pada suatu medium sebanding dengan voltage (V) yang terukur dan berbanding terbalik dengan
V = I.R
Dimana R (Resistansi) sebanding dengan panjang medium yang dialiri (x), dan berbanding
R = x/A
Untuk mendapatkan pengukuran resistivity yang menghasilkan harga resistivitas semu ρapp
eloktroda yang dilakukan. Hal ini berpengaruh terhadap faktor geometri peneletian resistivity
1. Metoda Wenner
2. Metoda Gradien
3. Metoda Schlumberger
4. Metoda Dipole-dipole
5. Metoda Pole-dipole
Konfigurasi elektroda
3. Peralatan elektronik pengukuran (spt: Mc-Ohm, Phoenix Technology, Abem Terrameter dll)
- Tennik Pengukuran :
1. Sounding : untuk informasi bawah permukaan secara vertikal (model bumi berlapis)
3. Offset Sounding : untuk informasi bawah permukaan profil sounding yang kontinyu secara
lateral
- Tahapan akusisi :
4. Catat hal-hal penting : posisi dan elevasi elektroda, arus dan potensial yang digunakan tiap
pengukuran, resistivity semu yang didapat di alat, kondisi geologi dilapangan secara umum
5. Plot pada kurva bi-log antara jarak AB/2 vs resistivity semu yang didapat