Anda di halaman 1dari 4

PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SEKOLAH DASAR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Dasar
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta

Dosen Pengampu: Agung Hastomo, M. Pd

Nama Mahasiswa : Nafiah Nurul R


NIM : 09108241025
Kelas : S. 4B

A. Identifikasi Kasus
Kesulitan Belajar yang Terjadi pada Siswa Sekolah Dasar

B. Pelaksanaan Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling


1. Fungsi Pemahaman
Pada fungsi pemahaman guru mengidentifikasi faktor apa saja yang dapat
menyebabkan kesulitan belajar pada siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara pengamatan perilaku dan cara belajar anak sehari-hari oleh guru yang
bekerja sama dengan orang tua siswa. Misalnya dilakukan pengamatan tentang
perkembangan bahasa, koordinasi motorik, pemusatan perhatian, maupun
pengorganisasian diri pada siswa.
Di dalam kelas guru dapat mengamati perilaku siswa dalam proses
pembelajaran seperti ketidakaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar yang berwujud gejala kognitif, afektif, dan psikomotorik misalnya,
apakah siswa tidak pernah mengerjakan tugas, meninggalkan pelajaran, pasif
dalam bertanya, dan lain-lain.

2. Fungsi Pencegahan
Guru sebagai konselor bertindak untuk mencegah permasalahan kelas seperti
kesulitan belajar pada anak. Guru memberikan pemahaman kepada siswa

1
tentang konsekuensi sebagai akibat dari siswa yang mengalami kesulitan
belajar, hendaknya guru memberikan pemahaman kepada siswa dengan cara
terbuka, seperti sharing terbuka agar dapat menimbulkan minat dan simpati
siswa. Cara ini dapat dilakukan dengan teknik tes dan non-tes. Teknik tes
dapat dilakukan dengan cara tes hasil belajar dan tes psikologis siswa.
Sedangkan teknik nontes dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi,
maupun pemeriksaan kesehatan siswa.

3. Fungsi Perbaikan
Fungsi perbaikan dilakukan apabila kesulitan belajar pada siswa telah
berkurang dan menunjukkan peningkatan aktivitas belajar yang semestinya.
Fungsi ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap, antara lain:
a. Identifikasi subjek
Guru sebaiknya mengidentifikasi tiap siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Dalam tahap ini seorang guru yang notabene sebagai konselor
memiliki peran yang sangat penting, karena guru setiap hari bertemu
dengan siswanya dalam proses pembelajaran.
b. Identifikasi faktor penyebab
Setelah melakukan identifikasi individu, langkah selanjutnya yang
sebaiknya dilakukan adalah mengidentifikasi faktor penyebab kesulitan
belajar yang terjadi pada siswa. Pada proses ini dapat dilakukan saat
kegiatan belajar mengajar maupun di luar pembelajaran. Identifikasi yang
dilakukan adalah mengenali faktor penyebab baik faktor internal maupun
faktor eksternal.
Faktor internal meliputi: kemampuan intelektual, afeksi seperti perasaan
dan percaya diri, motivasi, kematangan untuk belajar, usia, jenis kelamin,
kebiasaan belajar, kemampuan mengingat, serta kemampuan fisik yang
mendukung proses pembelajaran seperti kemampuan pengindraan.
Faktor eksternal meliputi: guru, kualitas pembelajaran, fasilitas
pembelajaran, lingkungan keluarga, sosial maupun lingkungan alam.
c. Upaya pemecahan masalah
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan guru sebagai konselor adalah
mencari solusi untuk memecahkan permasalahan kesulitan belajar pada
anak, di antaranya adalah :

2
1) Faktor pribadi siswa
Diantaranya yang menjadi faktor pada pribadi siswa adalah kemampuan
intelektual, afeksi seperti perasaan dan percaya diri, motivasi,
kematangan untuk belajar, usia, jenis kelamin, kebiasaan belajar,
kemampuan mengingat, serta kemampuan fisik siswa yang mendukung
proses belajar. Hal yang dapat dilakukan guru adalah melakukan
pendekatan terhadap siswa dengan melakukan bimbingan individual
maupun secara berkelompok sesuai karakteristik kesulitan belajarnya.
Guru dapat melakukan pengajaran remidial untuk penyembuhan
maupun perbaikan.
2) Faktor lingkungan keluarga
Faktor dari keluarga misalnya kurang adanya motivasi dari orang tua,
kurang perhatian, adanya masalah ekonomi dan sosial keluarga yang
menyebabakan anak kurang terdorong dalam belajar. Oleh karena itu
guru sebagai konselor sebaiknya menjalin komunikasi dengan orang tua
siswa dengan melakukan kunjungan (home visit) ke rumah siswa agar
guru mengetahui kondisi atau keadaan keluarga siswa yang berkesulitan
belajar sehingga dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan
dengan kesulitan belajar siswa, kemudian dibicarakan bersama dengan
orang tua atau wali siswa untuk dicarikan solusi bersama.
3) Faktor lingkungan sekolah
Yang termasuk faktor dari sekolah yang menyebabkan anak mengalami
kesulitan belajar antara lain: kurangnya perhatian guru terhadap
individu siswa, kualitas pembelajaran yang tidak sesuai dengan
karakteristik siswa, fasilitas pembelajaran yang tidak mendukung, serta
adanya masalah di lingkungan sekolah.
Hal yang dapat dilakukan guru adalah dengan melakukan bimbingan
terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, misalnya dengan
menyelipkan program bimbingan konseling di sela-sela proses
pembelajaran. Berdasarkan masalah yang diambil yaitu kasus kesulitan
belajar pada siswa sebaiknya guru melakukan pendekatan pada siswa
dan melakukan perbaikan dengan program remidial agar dapat
dilakukan perbaikan belajar siswa.

3
4) Faktor lingkungan pergaulan
Faktor pergaulan di sisni antara lain adalah teman sepermainan (peer
group) yang kurang memiliki motivasi dalam belajar sehingga anak
akan mudah mengikuti apa yang dilakukan kelompoknya. Guru
sebaiknya memberi pemahaman pada siswa tentang pentingnya
keaktifan dalam belajar. Guru dapat pula memberi pemahaman atau
pengalaman kepada siswa tentang kelompok belajar yang baik agar
menunjang keaktifan belajar.

4. Fungsi Pemeliharaan atau Pengembangan

Program pendidikan yang berimplementasi pada aspek kognitif, afektif, dan


psikomotorik dapat dicapai jika adanya komunikasi antara trias pendidikan
(sekolah, keluarga, masyarakat) yang berkesinambungan. Sehingga dalam
fungsi pemeliharaan dan pengembangan dapat dilakukan dengan menerapkan
metode, strategi, dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam
proses pembelajaran agar bahan ajar dapat tersampaikan dengan baik. Guru
sebaiknya harus kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
bagi siswa sehingga dapat memotivasi siswa dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai