Anda di halaman 1dari 11

BAB III

IDENTIFIKASI JENIS TANAH DI LOKASI SURVEI

3.1 KEADAAN UMUM TANAH


Kelompok kelas F mengadakan survey tanah dan evaluasi lahan sebanyak 5 titik di Desa
Sidorahayu, Kecamatan Wagir.
 SPL 1
Pengamatan di SPL 1 dilakukan pada hari Sabtu, 23 Oktober 2010 pukul 12.20. Lokasi
pengamatan berada di Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, dengan koordinat 0676872 pada
sumbu x dan 9114052 pada sumbu y. Landuse seluas 1 (ha) aktualnya berupa sawah dengan
kemiringan lahan datar (0-3%). Disana terdapat sawah padi dan singkong, dan permukaannya
ditutupi dengan rumput gajah.Tekstur di daerah sana termasuk debudalam kelas struktur tanah
kubus (gumpal bersudut) sehingga drainase pada SPL 1 tergolong baik, tanah mempunyai
predaran udara baik, seluruh profil tanh dari atas sampai lapisan bawah berwarna terang
seragam, tidak terdapat bercak-bercak. Jenis tajuk tanaman singkong, rumput gajah, padi, tanah
di SPL 1 mengalami pelakuan diolah (cangkul).
 SPL 2
Pengamatan di SPL 2 dilakukan pada hari Sabtu, 23 Oktober 2010 pada pukul 08.07
WIB. Lokasi pengamatan berada di Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, dengan koordinat
675784937 pada sumbu x dan 9114788192 pada sumbu y. Landuse aktualnya berupa kebun
dengan kemiringan lahan agak miring atau bergelombang (8-15%) dan panjang lerengnya sedang
(101-200m). Tanah pada lahan tersebut memiliki tekstur debu (20%) dan liat (80%) dengan kelas
tekstur liat, yang termasuk dalam kelas struktur tanah granuler sangat halus (remah) dengan
ukuran sedang (2-5mm) dan permeabilitasnya cepat. Kelas drainase tanahnya agar baik, karena
tanah mempunyai peredaran udara baik, tidak terdapat bercak-bercak warna kuning, coklat atau
kelabu pada lapisan atas dan sebagian lapisan bawah. Pada area tersebut terdapat vegetasi kopi,
salak, jati, kapuk, sengon, talas, dan semak.
 SPL 3
Pengamatan di SPL 4 dilakukan pada hari sabtu, 23 Oktober 2010 pukul 10.17. lokasi
pengamatan berada di Desa Ganjaran, Kecamatan Wagir, dengan keordinat 0675941 pada sumbu
x dan 9114566 pada sumbu y. Landuse seluas ½ (ha) actual berupa tegalan dengan kemiringan
lahan datar (0-3%).Disana terdapat spesies tanaman tebu.Tekstur didaerah sana termasuk pada
debu 5 %, liat 95% sedangkan kelas struktur tanah Granular sedang kasar (gumpal membulat)
sehingga darinase pada SPL 3 tergolong Agak baik , tanah mempunyai peredearan udara baik ,
tidak terdapat bercak-bercak mwarna kuning coklat atau kelabu pada lapisan atas dan sebagian
lapisan bawah.tanah di SPL 3 mengalami pelakuan diolah cangkul.
 SPL 4
Pengamatan di SPL 4 dilakukan pada hari sabtu, 23 oktober 2010 pukul 11.00 WIB .
lokasi pengamatan di Desa Sidorahayu, Dusun Dukuh Rekesan, Kecamatan Wagir, dengan
koordinat x = 67820191 , y = 9114470905. Landuse seluas 3000m 2 aktualnya berupa kebun
dengan kemiringan lahan 15%. Disana terdapat kebun yang ditanami dengan tanaman
monokultur yakni singkong dan disekilingnya diisi oleh pepohonan seperti sengon, kelapa,
durian, bamboo, dan pisang. Tanah ditutupi oleh semak-semak. Tekstur didaerah tersebut
termasuk dalam kelas granuler sedang – kasar (gumpal membulat) sehingga draenasenya masuk
dalam kelas draenase agak baik. Dari survey yang kami lakukan, kami mendapatkan informasi
bahwa daerah tersebut tidak termasuk daerah yang rawan banjir karena dalam waktu 1 tahun
tidak pernah mengalami banjir untuk waktu 24 jam.
 SPL 5
Pengamatan di SPL 5 dilakukan pada hari Sabtu, 23 Oktober 2010 pada pukul 10.58 WIB.
Lokasi pengamatan berada di Desa Losari, Kecamatan Wagir, dengan koordinat 673926541pada
sumbu x dan 9115452984 pada sumbu y. Landuse actual berupa tegalan dengan kemiringan
lahan agar miring atau bergelombang (8-15%) dan panjang lerengnya sangat pendek (<50m).
Tanah pada lahan tersebut memiliki tekstur debu (30%) dan liat (70%) dengan kelas tekstur liat,
yang termasuk dalam kelas struktur tanah granuler sedang-kasar (gumpal membulat) dengan
ukuran sedang (10-20mm) dan permeabilitasnya lambat. Kelas drainase tanahnya agak baik,
karena tanah mempunyai peredaran udara baik, tidak terdapat bercak-bercak warna kuning,
coklat atau kelabu pada lapisan atas dan sebagian lapisan bawah. Pada area tersebut terdapat
vegetasi pohon kelapa, tebu, pisang, dan kacang tanah.
3.2 MORFOLOGI TANAH
Morfologi tanah : suatu sarana dalam penyelidikan ilmiah dengan tujuan untuk menguraikan,
melukiskan dan melaporkan kenampakan, ciri-ciri, kedalaman, warna tanah, tekstur, struktur,
dan sifat tanah yang dimiliki oleh suatu profil tanah.
 SPL 1
sifat morfologinya antara lain:
ketebalan top soil: 12 cm
kedalaman efektif: 16 cm
warna tanah:10YR 2/2
tekstur: Liat
perakaran: mikro
relief: dataran
lereng: 0˚
 SPL 2
sifat morfologinya antara lain:
ketebalan top soil: 9 cm
kedalaman efektif: 70cm
batas horizon tanah: 20 cm
warna tanah: 10YR 2/2
tekstur: liat
perakaran : mikro
relief: dataran tinggi
lereng: 50 ˚
 SPL 3
sifat morfologinya antara lain:
ketebalan top soil: 15 cm
kedalaman efektif: 20 cm
warna tanah:10YR 2/2
tekstur: liat
banyaknya perakaran: mikro
relief: dataran
lereng: 47,3˚
 SPL 4
sifat morfologinya antara lain:
ketebalan top soil: 16 cm
kedalaman efektif: 85 cm
warna tanah:10YR 2/2
tekstur: liat
perakaran: meso
relief: dataran tinggi
lereng: 15˚
 SPL 5
sifat morfologinya antara lain:
ketebalan top soil: 11cm
kedalaman efektif: 20 cm
warna tanah:10YR
tekstur: liat
perakaran: mikro
relief: dataran tinggi
lereng: 11˚
3.3 Klasifikasi Tanah
 SPL 1
 Epipedon : Antropik
Epipedon yang menunjukan beberapa tanda-tanda adanya gangguan oleh kegiatan
manusia dan memenuhi persyaratan epipedon molik. Epipedon molik tersusun dari bahan
tanah mineral dan mempunyai sifat-sifat berikut:
1. Apabila kering, salah satu atau keduanya sifat berikut:
a) Unit-unit struktur dengan diameter 30 cm atau kurang, atau struktur sekunder dengan
diameter sekunder 30 cm atau kurang; atau
b) Kelas resistensi-pecah termasuk agak keras atau lebih lunak; dan
2. Struktur batuan, termasuk stratifikasi halus (kurang dar 5 mm), pada setiap bagian
menyusun kurang dari setengah volume.
 Endopedon : Argilik
Suatu horizon bawah permukaan dengan kandungan liat phylosilicat secara jelas
lebih tinggi daripada bahan tanah yang terletak di atasnya. Horizon tersebut menandakan
adanya gejala iluviasi liat. Memenuhi persyaratan bahwa horizon argilik termasuk kelas
berliat, keseluruhan horizon tersusun darilamela-lamela ketebalan gabungan dari lamela
masing-masing sebesar 0,5 cm atau lebih.
 Ordo : Vertisol
Tanah yang memiliki kandungan liat lebih dari 30% dari semua horizon, bila
kering pecah-pecah sampai kedalaman 50 cm, strukturnya mebaji.
 Subordo : Usterts
Vertisol lain yang apabila tidak diirigasi sepanjang tahun mempunyai rekahan-
rekahan sebesar 5 mm atau lebih. Mencapai ketebalan 25 cm atau lebih, di dalam 50 cm
dari permukaan tanah mineral selama 90 hari kumulatif atau lebih setiap tahunnya pada
tahun-tahun normal.
 Great group : Hapluserts
Kunci group yang merupakan sub ordo usterts yang lain.
 Subgroup : Typic Hapluserts
Kunci sub-group yang merupakan great group haplusert yang lain.
 SPL 2
 Epipedon : Mollik
Tidak keras sekalipun kering (gembur – agak teguh) berwarna gelap ( Value
kurang dari 3, kroma kurang dari 3 pada kondisi lembab. Dan value kurang dari 5 pada
kondisi kering)
 Endopedon : Argilik
Merupakan horison iluviasi liat (Bt), dan Berselaput liat pada permukaan agregat tanah.
 Ordo : Alfisol
Tanah yang mempunyai horizon argilik lebih dari 35% pada kedalaman 1,8 dari
permukaan.
 Subordo : Aqualfs
Mempunyai kondisi akuik selama sebagian waktu dalam tahun-tahun normal,
antara kedalaman 50cm, pada horizon yang mempunyai kondisi akuik mengandung
cukup besi fero aktif.
 Greatgroup : Vermaqualfs
Aqualfs lain yang didalam 1cm dari permukaan tanah mineral mempunyai satu
lapisan atau lebih dengan ketebalan total paling sedikit 25cm (secara kumulatif ) yang
mempunyai 50% atau lebih (berdasarkan volume), dengan identifikasi adanya bekas
lubang cacing atau bekas sisa-sisa binatang.
 Subgroup : Typic Vermaqualfs
Sub group yang merupakan group vermaqualfs yang lain
 SPL 3
 Epipedon : Antropik
Epipedon yang menunjukan beberapa tanda-tanda adanya gangguan oleh kegiatan
manusia dan memenuhi persyaratan epipedon molik. Epipedon molik tersusun dari bahan
tanah mineral dan mempunyai sifat-sifat berikut:
1. Apabila kering, salah satu atau keduanya sifat berikut:
a) Unit-unit struktur dengan diameter 30 cm atau kurang, atau struktur sekunder
dengan diameter sekunder 30 cm atau kurang; atau
b) Kelas resistensi-pecah termasuk agak keras atau lebih lunak; dan
2. Struktur batuan, termasuk stratifikasi halus (kurang dar 5 mm), pada setiap bagian
menyusun kurang dari setengah volume.
 Endopedon : Argilik
Suatu horizon bawah permukaan dengan kandungan liat phylosilicat secara jelas
lebih tinggi daripada bahan tanah yang terletak di atasnya. Horizon tersebut menandakan
adanya gejala iluviasi liat. Memenuhi persyaratan bahwa horizon argilik termasuk kelas
berliat, keseluruhan horizon tersusun darilamela-lamela ketebalan gabungan dari lamela
masing-masing sebesar 0,5 cm atau lebih.
 Ordo : Vertisol
Tanah yang memiliki kandungan liat lebih dari 30% dari semua horizon, bila
kering pecah-pecah sampai kedalaman 50 cm, strukturnya mebaji
 Subordo : Aquerts
Memiliki kondisi akuik pada sebagian waktu dalam tahun-tahun normal(telah
didrainase) dan memiliki kandungan besi fero aktif.
 Greatgroup : Epiaquerts
Merupakan aquerts lain yang memiliki episaturasi
 Subgroup : Ustic Epiaquerts
Mempunyai rekahan-rekahan selebar 5mm atau lebih mencapai ketebalan 25cm
atau lebih dalam 50cm dipermukaan tanah mineral, selama 90 hari kumulatif atau lebih
setiap tahun dalam tahun-tahun normal, apabila sedang tidak diirigasi dalam tahun
tersebut.
 SPL 4
 Epipedon : Antropik
Epipedon yang menunjukan beberapa tanda-tanda adanya gangguan oleh
kegiatan manusia dan memenuhi persyaratan epipedon molik. Epipedon molik tersusun
dari bahan tanah mineral dan mempunyai sifat-sifat berikut:
1. Apabila kering, salah satu atau keduanya sifat berikut:
a) Unit-unit struktur dengan diameter 30 cm atau kurang, atau struktur sekunder
dengan diameter sekunder 30 cm atau kurang; atau
b) Kelas resistensi-pecah termasuk agak keras atau lebih lunak; dan
2. Struktur batuan, termasuk stratifikasi halus (kurang dar 5 mm), pada setiap bagian
menyusun kurang dari setengah volume.
 Endopedon : Argilik
Suatu horizon bawah permukaan dengan kandungan liat phylosilicat secara jelas
lebih tinggi daripada bahan tanah yang terletak di atasnya. Horizon tersebut menandakan
adanya gejala iluviasi liat. Memenuhi persyaratan bahwa horizon argilik termasuk kelas
berliat, keseluruhan horizon tersusun darilamela-lamela ketebalan gabungan dari lamela
masing-masing sebesar 0,5 cm atau lebih.
 Ordo : Alfisol
Tanah yang mempunyai horizon argilik lebih dari 35% pada kedalaman 1,8 dari
permukaan.
 Subordo : Udalfs
Merupakan alfisol yang lain
 Greatgroup : Paleudalfs
Didalam 150cm dari permukaan tanah tidak mengalami penurunan liat sebesar
20% atau lebih dari kandungan liat maksimum, dan memiliki horizon argilik tekstur lebih
halus.
 Subgroup : Vitrandic Paleudalfs
Fragmen berukursn lebih kasar dari 2,0 mm menyusun lebih dari 35% volumenya.
Fraksi tanah halus mengandung 30% atau lebih butiran berdiameter 0,02 sampai 2,0 mm.
 SPL 5
 Epipedon : Antropik
Epipedon yang menunjukan beberapa tanda-tanda adanya gangguan oleh kegiatan
manusia dan memenuhi persyaratan epipedon molik. Epipedon molik tersusun dari bahan
tanah mineral dan mempunyai sifat-sifat berikut:
1. Apabila kering, salah satu atau keduanya sifat berikut:
a. Unit-unit struktur dengan diameter 30 cm atau kurang, atau struktur sekunder
dengan diameter sekunder 30 cm atau kurang; atau
b. Kelas resistensi-pecah termasuk agak keras atau lebih lunak; dan
2. Struktur batuan, termasuk stratifikasi halus (kurang dar 5 mm), pada setiap bagian
menyusun kurang dari setengah volume.
 Endopedon : Argilik
Suatu horizon bawah permukaan dengan kandungan liat phylosilicat secara jelas
lebih tinggi daripada bahan tanah yang terletak di atasnya. Horizon tersebut menandakan
adanya gejala iluviasi liat. Memenuhi persyaratan bahwa horizon argilik termasuk kelas
berliat, keseluruhan horizon tersusun darilamela-lamela ketebalan gabungan dari lamela
masing-masing sebesar 0,5 cm atau lebih.
 Ordo : Alfisol
Tanah yang mempunyai horizon argilik lebih dari 35% pada kedalaman 1,8 dari
permukaan.
 Subordo : Udalfs
Merupakan alfisol yang lain
 Greatgroup : Paleudalfs
Didalam 150cm dari permukaan tanah tidak mengalami penurunan liat sebesar
20% atau lebih dari kandungan liat maksimum, dan memiliki horizon argilik tekstur lebih
halus.
 Subgroup : Arenic Plinthic Paleudalfs
Kelas besar butir berpasir pada keseluruhan lapisan dari permukaan tanah mineral
sampai batas atas horison argilik yang ada pada pedalaman 50-100 cm.
3. 4 KARAKTERISTIK TANAH
 SPL 1
 Karakteristik Tanah (uraian dari sifat fisik tanah)
3.4.1. Tekstur Tanah = debu 20%, liat 80%
3.4.2. Struktur Tanah = kubus gumpal bersudut,
Criteria ukuran struktur tanah : gumpal 10-20 mm
3.4.3. Konsistensi Tanah =
 Lekat : yaitu dicirikan melekat pada jari tangan atau benda lain.
 Plastis : yaitu dicirikan dapat membentuk gulungan tanah lebih dari 1 cm dan diperlukan
sedikit tekanan untuk merusak gulungan tersebut.
3.4.4. Permeabilitas dan Drainase = lambat/ baik, tanah memiliki peredaran udara baik, seluruh
profil tanah dari atas sampai lapisan bawah berwarna terang seragam, tidak terdapat
bercak-bercak
3.4.5. Kedalaman Efektif = meso 15-20 cm (sedikit), mikro 0-15 cm (banyak)
Kelas kedalaman efektif = sangat dangkal < 25 cm
3.4.6. Batuan Permukaan = tidak ada , 0,01 % luas area
3.4.7. Bahan Kasar = tidak ada /sedikit , 0-15 % volume tanah
 SPL 2
 Karakteristik Tanah (uraian dari sifat fisik tanah)
3.4.1. Tekstur Tanah = debu 20%, liat 80%
3.4.2. Struktur Tanah = granular sangat halus (remah)
Criteria ukuran struktur tanah : sedang 2-5 mm
3.4.3. Konsistensi Tanah =
 Tidak Lekat : yaitu dicirikan tidak melekat pada jari tangan atau benda lain.
 Tidak Plastis : yaitu dicirikan tidak dapat membentuk gulungan tanah.
3.4.4. Permeabilitas dan Drainase = cepat/agak baik, tanah memiliki peredaran udara baik, tidak
terdapat bercak-bercak warna kuning coklat atau kelabu pada lapisan atas dan sebagian pada
lapisan bawah
3.4.5. Kedalaman Efektif = meso (sedang), mikro (banyak) pada kedalaman 48 cm
Kelas kedalaman efektif = dangkal 25 cm-50 cm
3.4.6. Batuan Permukaan = tidak ada , 0,01 % luas area
3.4.7. Bahan Kasar = tidak ada /sedikit , 0-15 % volume tanah
 SPL 3
 Karakteristik Tanah (uraian dari sifat fisik tanah)
3.4.1. Tekstur Tanah = debu 5%, liat 95%
3.4.2. Struktur Tanah = granular sedang-kasar (gumpal membulat)
Criteria ukuran struktur tanah : kasar besar 5-10 mm (granular)
3.4.3. Konsistensi Tanah =
 Sangat Lekat : yaitu dicirikan sangat melekat pada jari tangan atau benda lain
 Agak Plastis : yaitu dicirikan hanya dapat dibentuk gulungan tanah kurang dari 1 cm.
3.4.4. Permeabilitas dan Drainase = sedang/agak baik, tanah memiliki peredaran udara baik,
tidak terdapat bercak-bercak warna kuning coklat atau kelabu pada lapisan atas dan
sebagian pada lapisan bawah
3.4.5. Kedalaman Efektif = mikro pada kedalaman 80cm
Kelas kedalaman efektif = dangkal 50 cm-90 cm
3.4.6. Batuan Permukaan = tidak ada , 0,01 % luas area
3.4.7. Bahan Kasar = tidak ada /sedikit , 0-15 % volume tanah
 SPL 4
 Karakteristik Tanah (uraian dari sifat fisik tanah)
3.4.1. Tekstur Tanah = debu 10%, liat 90%
3.4.2. Struktur Tanah = granular sedang-kasar (gumpal membulat)
Criteria ukuran struktur tanah : kasar besar granular 5-10mm
3.4.3. Konsistensi Tanah =
 Agak Lekat : yaitu dicirikan sedikit melekat pada jari tangan atau benda lain.
 Agak Plastis : yaitu dicirikan hanya dapat dibentuk gulungan tanah kurang dari 1 cm.
3.4.4. Permeabilitas dan Drainase = sedang/agak baik, tanah memiliki peredaran udara baik,
tidak terdapat bercak-bercak warna kuning coklat atau kelabu pada lapisan atas dan
sebagian pada lapisan bawah
3.4.5. Kedalaman Efektif = sedikit meso, mikro sedikit pada kedalaman 85 cm
Kelas kedalaman efektif = sedang 50-90 cm
3.4.6. Batuan Permukaan = tidak ada , 0,01 % luas area
3.4.7. Bahan Kasar = tidak ada /sedikit , 0-15 % volume tanah
 SPL 5
 Karakteristik Tanah (uraian dari sifat fisik tanah)
3.4.1. Tekstur Tanah = debu 30%, liat 70%
3.4.2. Struktur Tanah = granular sedang-kasar (gumpal membulat)
Criteria ukuran struktur tanah : sedang 10-20 mm (gumpal)
3.4.3. Konsistensi Tanah =
 Tidak Lekat : yaitu dicirikan tidak melekat pada jari tangan atau benda lain.
 Tidak Plastis : yaitu dicirikan tidak dapat membentuk gulungan tanah.
3.4.4. Permeabilitas dan Drainase = agak lambat /agak baik, tanah memiliki peredaran udara
baik, tidak terdapat bercak-bercak warna kuning coklat atau kelabu pada lapisan atas dan
sebagian pada lapisan bawah
3.4.5. Kedalaman Efektif = mikro sedikit pada kedalaman 0-10 cm
Kelas kedalaman efektif = sangat dangkal <25 cm
3.4.6. Batuan Permukaan = sedikit , 0,01-3% luas area
3.4.7. Bahan Kasar = tidak ada /sedikit , 0-15 % volume tanah

Anda mungkin juga menyukai