Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 3 Present :

“ETISKAH HARAKIRI”

Created by : AR
Kelompok 3 Present :

Study kasus

Created by : AR
Study kasus :

Tokyo, Mentri pertanian Jepang


Toshikatsu Matsuoka (62), melakukan
bunuh diri. Ia menggantung diri dan
ditemukan tewas beberapa jam
sebelum ditanyai soal skandal yang
melibatkan dirinya. Matsuoka
ketahuan terlibat dalam skandal dana
politik dan manipulasi kontrak bisnis.
Created by : AR
Study kasus :

Satu hari kemudian, seorang


bawahan Matsuoka yang juga
terlibat skandal pengaturan kontrak
kehutanan melakukan hal yang
sama, yakni dengan meloncat dari
kondominiumnya

Created by : AR
Study kasus :

Pada zaman samurai, Harakiri adalah


salah satu bagian utama dari
bushido(kode etik pendekar
samurai). Harakiri adalah ritual
bunuh diri. Ritual ini bertujuan agar
si pendekar tidak jatuh ke tangan
musuh atau menghindari rasa malu
karena telah gagal melakukan tugas.
Created by : AR
Study kasus :

Mungkin untuk itulah Menteri


Pertanian, Kehutanan dan Kelautan
Jepang Toshikatsu Matsuoka
mengakhiri hidupnya dengan
gantung diri.

Created by : AR
Kelompok 3 Present :

permasalahan

Created by : AR
Permasalahan :

Apakah Harakiri etis bagi warga Indonesia?

Apakah tindakan Matsuoka termasuk kedalam


tindakan Harakiri?

 Apakah Anda dapat menerima kebudayaan


Jepang : “lebih baik mati dengan cara terhormat,
ketimbang hidup menanggung malu”

Created by : AR
Kelompok 3 Present :

materi

Created by : AR
Materi :
Harakiri berasal dari bahasa Jepang yang
terdiri dari dua gabungan huruf kanji "hara"
yang artinya "perut" dan "kiri" yang berarti
"memotong" sehingga harakiri dapat
diartikan sebagai "memotong perut". Harikiri
adalah salah satu bunuh diri ala Jepang
dengan menusukkan sebilah pedang atau
pisau ke perutnya. Harakiri merupakan
sebuah cara bunuh diri yang tidak lazim di
dunia.
Created by : AR
Materi :

Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos


(bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek,
etika akan berkaitan dengan konsep yang
dimiliki oleh individu ataupun kelompok
untuk menilai apakah tindakan-tindakan
yang telah dikerjakannya itu salah atau
benar, buruk atau baik.

Created by : AR
Kelompok 3 Present :

kesimpulan

Created by : AR
Kesimpulan
• Tindakan Harakiri pada masa samurai memang
wajar dilakukan, itu berkenaan dengan
kehormatan dan kesetiaannya pada
pemerintahan. Namun sekarang bukanlah
zaman samurai. Bangsa Indonesia adalah
bangsa beragama, dan setiap agama tentunya
tidak mengijinkan umatnya untuk melakukan
bunuh diri. Oleh karena itu Jelas Harakiri tidak
etis bagi bangsa Indonesia.
Kesimpulan
• Matsuoka melakukan bunuh diri untuk
menghindari masalah. Hal ini tidak termasuk
kedalam esensi Harakiri
Kesimpulan
• Bunuh diri bukanlah hal yang terhormat,
apalagi bertujuan untuk menghindari masalah.
Kami tidak dapat menerima kebudayaan
jepang yang berbunyi” lebih baik mati dengan
cara terhormat, ketimbang hidup
menanggung malu” karena setiap masalah
tentu sudah ada solusinya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai