“ETISKAH HARAKIRI”
Created by : AR
Kelompok 3 Present :
Study kasus
Created by : AR
Study kasus :
Created by : AR
Study kasus :
Created by : AR
Kelompok 3 Present :
permasalahan
Created by : AR
Permasalahan :
Created by : AR
Kelompok 3 Present :
materi
Created by : AR
Materi :
Harakiri berasal dari bahasa Jepang yang
terdiri dari dua gabungan huruf kanji "hara"
yang artinya "perut" dan "kiri" yang berarti
"memotong" sehingga harakiri dapat
diartikan sebagai "memotong perut". Harikiri
adalah salah satu bunuh diri ala Jepang
dengan menusukkan sebilah pedang atau
pisau ke perutnya. Harakiri merupakan
sebuah cara bunuh diri yang tidak lazim di
dunia.
Created by : AR
Materi :
Created by : AR
Kelompok 3 Present :
kesimpulan
Created by : AR
Kesimpulan
• Tindakan Harakiri pada masa samurai memang
wajar dilakukan, itu berkenaan dengan
kehormatan dan kesetiaannya pada
pemerintahan. Namun sekarang bukanlah
zaman samurai. Bangsa Indonesia adalah
bangsa beragama, dan setiap agama tentunya
tidak mengijinkan umatnya untuk melakukan
bunuh diri. Oleh karena itu Jelas Harakiri tidak
etis bagi bangsa Indonesia.
Kesimpulan
• Matsuoka melakukan bunuh diri untuk
menghindari masalah. Hal ini tidak termasuk
kedalam esensi Harakiri
Kesimpulan
• Bunuh diri bukanlah hal yang terhormat,
apalagi bertujuan untuk menghindari masalah.
Kami tidak dapat menerima kebudayaan
jepang yang berbunyi” lebih baik mati dengan
cara terhormat, ketimbang hidup
menanggung malu” karena setiap masalah
tentu sudah ada solusinya.
TERIMA KASIH