PENDAHULUAN
mendorong perusahaan untuk lebih efisien dan lebih selektif dalam beroperasi
sehingga tujuan perusahaan dalam mencapai laba yang tinggi dalam jangka
Namun di sisi lain keadaan perekonomian negara Indonesia saat ini dalam
berkepanjangan yang sampai sekarang belum bisa terselesaikan. Hal ini membuat
banyak perusahaan yang gulung tikar akibat keadaan tersebut. Karena pada saat
ini perhatian pemerintah lebih terpusat dalam mengatasi krisis, padahal kalau
persaingan tidak lagi lokal namun sudah mengglobal. Oleh karena itu sudah
perusahaan terutama dari segi financialnya, karena hal tersebut memegang kunci
menganalisa laporan keuangan sendiri yang pada umumnya terdiri dari laporan
neraca dan laporan laba/rugi. Laporan neraca dan laba/rugi ini bersifat saling
perusahaan pada periode tertentu, sedangkan laporan laba rugi menunjukkan hasil
usaha dan biaya-biaya selama periode akutansi. Laporan keuangan tersebut akan
tersebut, yang merupakan dasar penilaian prestasi / hasil kerja seluruh departemen
atau bagian yang ada di perusahaan. Salah satu dasar yang dijadikan
diantaranya adalah analisis rasio, analisis nilai tambah pasar (Market Value
Added/ MVA), Analisis nilai tambah ekonomis (Economic Value Added/ EVA)
dan Balance Score Card / BSC, Analisis Capital Asset, Management, Equity, and
tersebut adalah Du Pont System. Analisis Du Pont System ini bersifat menyeluruh
dapat mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut.
aktiva dengan rasio laba / profit margin atas penjualan dan menunjukkan
yaitu profitabilitas atas aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio laba atas penjualan
(profit margin) dipengaruhi oleh tingkat penjualan dan laba bersih yang
dihasilkan. Berarti profit margin ini mencakup pula seluruh biaya yang digunakan
dan total aktiva. Dapat dikatakan bahwa analisis ini tidak hanya menfokuskan
pada laba yang dicapai, tetapi juga pada invesatasi yang digunakan untuk
dalam mengelola asset yang dimilikinya dalam menghasilkan laba. Hal ini
disebabkan karena ROI tersebut terdiri dari beberapa unsur yaitu penjualan, aktiva
yang digunakan, dan laba atas penjualan yang diperoleh perusahaan. Angka ROI
Du Pont System ini lebih tepat jika diterapkan pada perusahaan cabang/
divisi/ departemen/ pusat investasi. Melalui analisis ini perusahaan dapat menilai
akhirnya perusahaan pusat dapat mengambil kebijaksanaan yang tepat atas divisi/
pusat investasinya.
Pont System merupakan suatu metode yang digunakan untuk menilai efektivitas
and beverage, karena hampir tidak terpengaruh oleh adanya krisis perekonomian.
menghasilkan laba.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT. Aqua Golden Mississippi
Tbk, dan PT. Delta Djakarta Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
Makmur Tbk, PT. Aqua Golden Mississippi Tbk dan PT. Delta Djakarta periode
2002-2006)
B. Rumusan Masalah.
Pont System?
C. Batasan Penelitian
pembatasan masalah yang lebih terarah dan sesuai dengan ruang lingkup
pembahasan.
perusahaan food and beverage pada analisis Du Pont System dengan indikator
Rasio Aktivitas dan Profitabilitas. Data yang digunakan pada periode 2002-2006
1. Tujuan Penelitian
Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk dan
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi untuk penyusunan
penelitian yang selanjutnya pada waktu yang akan datang khususnya yang
TINJAUAN PUSTAKA
Malang). Dari hasil penelitian tersebut, bahwa Kinerja Keuangan Tenun Pelangi
keuangan perusahaan tenun pelangi baik, karena nilai ROI yang dicapai
perusahaan tenun pelangi selalu lebih tinggi dari nilai ROI rasio industri pada
tabel time series menunjukkan pada tahun 2003 sampai 2004 perkembangannya
membaik karena hasil ROI meningkat dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini
dipengaruhi oleh hasil margin laba yang meningkat yang dipengaruhi oleh HPP
yang relatif rendah. Namun pada tahun 2005 kinerja perusahaan mengalami
penurunan, hal ini dipengaruhi oleh tingginya rasio aktiva lancar untuk bank dan
hasil ROI dari tahun ke tahun mengalami penurunan, hal ini menunjukkan bahwa
besarnya keuntungan atau laba yang dihasilkan oleh perusahaan dari investasi
peneliti terdahulu dengan peneliti yang sekarang adalah obyek penelitian, sumber
data yang digunakan dan periode data. Peneliti terdahulu obyek penelitiannya
perusahaan yang bergerak di bidang tenun/ tekstil dan peneliti sekarang pada
perusahaan makanan dan minuman. Sumber data pada peneliti terdahulu adalah
langsung pada perusahaan sedangkan sumber data peneliti yang sekarang adalah
B. Landasan Teori
1. Laporan Keuangan
keuangan lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya laporan ekuitas
atau laporan arus dana). Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (Bank atau lembaga keuangan), dan
lainnya, saat ini maupun potensial (masa mendatang), untuk membuat keputusan
dari:
dari kreditor untuk suatu jangka waktu tertentu. Komponen neraca sendiri
Adalah sumber daya ekonomi atau harta yang dimiliki atau dikendalikan oleh
perusahaan dalam aktivitasnya mengejar laba. Aktiva atau Harta yang terdapat
- Aktiva lancar, secara umum aktiva lancar meliputi kas dan semua
aktiva dalam jangka waktu singkat atau jangka pendek akan kembali lagi
dalam bentuk kas. Jangka waktu biasanya tidak lebih dari satu tahun
dan uang yang tersimpan di bank. Uang yang tersimpan di bank bisa
dalam kas , atau kas yang tidak terpakai yang tidak segera diperlukan.
sebelum dibayar.
produksi, barang setengah jadi yang masih perlu proses lebih lanjut,
peralatan. Aktiva ini bukan untuk dijual akan tetapi digunakan untuk
- Aktiva Tidak Berwujud, adalah aktiva yang secara fisik tidak ada
tetapi mempunyai nilai nyata bagi perusahaan. Contoh dari aktiva ini
adalah:
• Goodwill
• Franchise
masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa
kewajiban atau hutang yang akan dibayar atau jatuh tempo dalam waktu
satu tahun buku (terhitung sejak tanggal neraca) atau kurang, atau dalam
dibeli barang secara kredit. Hutang wesel, Jika uang dipinjam dari
bank atau pihak lain, maka akan muncul di neraca pada pos hutang
kewajiban yang tidak akan dibayar dengan aktiva lancar selama siklus
operasi, atau tidak akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau lebih
Adalah sesuatu yang bernilai yang dimiliki dan digunakan, dan sesuatu yang
bernilai yang digunakan tapi tidak dimiliki. Komponen dari modal sendiri
diantaranya adalah :
pemegang saham. Modal saham sendiri terdiri dari saham preferen dan
saham biasa.
rugi memberitahu apa yang diperoleh perusahaan tahun ini, apakah laba atau
- Penjualan
- Beban Usaha
- Pajak penghasilan
Financial)
disajikan dalam Laporan Arus Dana atau Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana (Funs Flow Statement) yang melaporkan sumber (dari mana dana
diperoleh) dan penggunaan dana (kemana dana dipakai) atau disajikan dalam
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) yang melaporkan perubahan posisi
keuangan berbasis kas, yaitu suatu ringkasan kas yang diterima dan
Statement)
Alasannya adalah karena laporan keuangan itu sendiri singkat dan padat,
berhubungan dengan suatu rekening tertentu. Karena itu penjelasan yang tidak
bisa diringkas dijelaskan secara lebih terinci pada Catatan Atas Laporan
prinsip akutansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak
dilaksanakan jika hal ini dianggap tidak material atau tidak menimbulkan
antar perusahaan
Menurut Budi Rahardjo (2001:46) ada beberapa pengguna (baik intern maupun
Pengguna utama dari data akutansi adalah manajer perusahaan itu sendiri.
3. Pemerintah
khususnya kantor pelayanan pajak. Kantor pajak perlu tahu laba yang
4. Kreditor
5. Karyawan Perusahaan
Karyawan perusahaan (diluar negeri, biasa tergabung dalam organisasi
aktiva yang satu dengan yang lainnya, elemen-elemen dari berbagai pasiva serta
elemen dari aktiva dan pasiva akan dapat diperoleh banyak gambaran mengenai
kajian secara kritis, sistematis dan metodologis terhadap laporan keuangan untuk
mengetahui kondisi keuangan baik pada waktu yang telah lalu, kondisi tahun
pelanggan dan karyawan yang diperlukan secara tetap untuk mengukur kondisi
dan efisiensi operasi perusahaan. Analisa dari laporan keuangan ini bersifat relatif
karena didasarkan pada pengetahuan dan menggunakan rasio atau nilai relatif.
adalah untuk membantu pemakai dalam memperkirakan masa depan dengan cara
adalah:
Menurut Budi Rahardjo (2001:88) ada tiga teknik analisis yang sering digunakan,
yaitu:
periode dua tahun atau lebih. Analisis horisontal sangat membantu karena
menyajikan perubahan antar tahun baik dalam bentuk nilai rupiah maupun
prosentase.
2. Analisis Vertikal yaitu laporan umum (commonzise statement),
dalam analisis ini komponen-komponen dalam laporan laba rugi dan neraca
(perbandingan) dapat dilakukan untuk dan antar sepasang pos baik dalam
Menurut Mamduh dan Halim (2003:106) pada dasarnya ada dua cara yang dapat
adalah:
Perbandingan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan di masa yang
akan datang untuk perusahaan yang sama. Apabila rasio keuangan dilakukan
baik. Analisis Time Series ini bisa dilihat pengaruh variabel-variabel seperti
data periode lalu barangkali berada pada posisi yang tidak memuaskan,
sehingga data perode saat ini mungkin lebih besar belum tentu merupakan
berita baik. Selain itu analis harus memperhatikan faktor-faktor yang akan
berpengaruh besar terhadap perilaku data dan bisa menjadi dasar interpretasi
2. Cross-sectional Approach
sustitusi satu sama lain), mempunyai strategi, ukuran dan umur yang sama.
Barangkali perbandingan dengan satu atau dua perusahaan yang serupa bisa
dilakukan, baik atas dasar kesamaan dari sisi permintaan, kesamaan dari
atribut keuangan ataupun kesamaan dari jenis bahan baku, andai data-data
Macam atau jumlah angka-angka itu banyak sekali karena rasio dapat
ada pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua kelompok. Golongan pertama
adalah berdasarkan sumber data keuangan yang merupakan unsur atau elemen
dari angka rasio tersebut dan penggolongan yang kedua adalah berdasarkan tujuan
dari penganlisa.
adalah:
a. Rasio Lancar
b. Rasio Kas
c. Rasio Cepat
2. Rasio solvabilitas (leverage atau solvency ratios), yang menunjukkan
yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang
Rasio profitabilitas
profitabilitas meliputi:
Total Aktiva.
ROI merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva. Rasio ini
laba/keuntungan.
Penjualan
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas ini dapat menunjukkan tingkat efektivitas penggunaan aktiva atau
selama satu tahun dengan jumlah piutang (bila penjualan kredit tidak tersedia,
tersebut.
digunakan untuk mengontrol perubahan dalam rasio aktivitas dan net profit
mengetahui faktor mana yang paling kuat pengaruhnya antara profit margin dan
total asset turnover terhadap ROI. Disamping itu dengan menggunakan analisis
ini, pengendalian biaya dapat diukur dan efisiensi perputaran aktiva sebagai
merupakan analisis yang mencakup rasio aktivitas dan margin keuntungan atas
penjualan untuk menentukan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Dari analisis
antara laba yang diperoleh perusahaan dengan besarnya total aktiva perusahaan
(Soedoyono,1991:137)
dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama sekitar 5-10 tahun.
1. Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya menyeluruh dan
potensial.
analisisnya.
5. Return On Investment
dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih. Profit Margin ini mengukur
penjualannya.
Menurut Abdullah Faisal (2002:49) ROI ini sering disebut Return On Total
dimilikinya.
b. Kelebihan dan Kelemahan ROI
1. Selain ROI berguna sebagai alat kontrol juga berguna untuk keperluan
yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam produk yang
penggunaan modal, efisiensi produk dan efisiensi penjualan. Hal ini dapat
saja tidak dapat dipakai untuk membandingkan dua perusahaan atau lebih
perusahaan besar. Oleh karena itu kebijakan leverage financial dan pajak
dibuat atas dasar perusahaan secara keseluruhan bukan secara divisional. Jika
b. Jika ROI divisi yang bersangkutan turun dibawah target, maka staff
mencari penyebabnya.
c. Prestasi manajer divisi dinilai atas dasar ROI divisi yang dipimpinnya
ditargetkan.
6. Kerangka Pikir
Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan diatas, dapat disusun suatu
menggunakan Du Pont System. Kerangka pikir ini mengacu pada teori Weston &
Copeland (1999) bahwa penulis memilih teori tentang Du Pont System untuk
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT. Aqua Golden Mississipi Tbk, dan PT.
Delta Djakarta Tbk perusahaan mana yang kinerja keuangannya dapat dikatakan
Gambar: Kerangka
BursaPikir
Efek Jakarta
Pengukuran Kinerja
Du Pont System
Rasio Aktivitas
Rasio Profitabilitas
Kinerja Keuangan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT. Aqua Golden Mississippi Tbk
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, yaitu
dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Teknik pengambilan sampel
perusahaan food and beverage yang mempunyai laporan keuangan secara lengkap
Tbk, PT. Aqua Golden Mississippi Tbk dan PT. Delta Djakarta Tbk.
dengan perputaran total aktiva (total assets turnover). Rasio ini mengukur
perputaran dari semua asset perusahaan, dan daoat dihitung dengan cara
profitabilitas diukur dengan margin bersih atas penjualan (net profit margin).
Besarnya net profit margin menunjukkan seberapa besar laba setelah pajak
Adapun teknik analisis yang digunakan adalah Du Pont System atau ROI, dengan
langkah-langkah sbb:
1) Langkah I
tertentu.
- Aktiva Lancar
- Total Aktiva
2) Langkah II
Rasio laba bersih mengukur besarnya laba bersih yang dicapai dari sejumlah
penjualan tertentu.
- Total Biaya
ROI dapat mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total
perusahaan.
ROI (Du Pont System) berada di atas rata-rata industri menunjukkan bahwa
semakin baik
ROI (Du Pont System) berada dibawah rata-rata industri menunjukkan bahwa
kurang baik.