Anda di halaman 1dari 1

Dewan Pemboros (UANG) Rakyat

Anggota DPR tak perlu berbondong-bondong melakukan studi banding ke luar negeri. DPR cukup
membuat kesepakatan dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri agar memberi masukan
dalam penyusunan undang-undang.
Indonesia Budget Center (IBC) mencatat anggaran DPR untuk melakukan kunjungan ke luar
negeri pada 2010 mencapai Rp 162,9 miliar. Angka ini meningkat 7 kali lipat dibanding anggaran
DPR pada lima tahun lalu Rp 23,5 miliar. Setiap kali anggota dewan melakukan studi banding ke
luar negeri akan menghabiskan anggaran Rp 4 miliar. Tidak tertutup kemungkinan program ini
akan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.
Dengan beban legislasi yang begitu banyak, seharusnya DPR tidak lagi menghabiskan waktu dan
uang untuk melakukan hal yang tidak perlu. Seharusnya DPR memiliki skala prioritas untuk ke
luar negeri. Studi banding yang dilakukan anggota dewan ke Jepang, Korea Selatan, Afrika Selatan
untuk merampungkan RUU Kepramukaan ditambah RUU Holtikultura sehingga wakil rakyat
berangkat ke Belanda dan Norwegia seharusnya tidak perlu dilakukan. Jika memang terpaksa harus
dilakukan studi banding ke luar negeri, seharusnya bukan anggota dewan yang berangkat tetapi
staf ahlinya.
Studi banding tidak lebih hanyalah sebagai akal-akalan anggota dewan. Dikhawatir tingkah laku
anggota dewan yang memboroskan anggaran ini akan ditiru oleh DPRD.
Apalagai ditengah bencana yang melanda negeri ini, Dua rombongan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) 'nekat' melakukan kunjungan ke luar negeri . Dua rombongan DPR yang terbang ke tiga
negara adalah Panitia Khusus Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang studi banding ke Korea Selatan
dan Jepang, serta rombongan anggota Komisi V dalam tim Panitia Khusus Rumah Susun yang
melawat ke Moskow, Rusia.
Untuk fasilitas biaya ke Korea Selatan, para anggota DPR memperoleh US$323 per hari. Untuk
negara tujuan Jepang, masing-masing anggota DPR mendapat US$300. Sedangkan biaya tiket kelas
bisnis pulang pergi Jakarta-Seoul (Korea Selatan) seharga US$1.999 dan tiket Jakarta-Tokyo pulang
pergi senilai US$2.112.
-dari berbagai sumber-

Anda mungkin juga menyukai