PENGGUNAAN PESTISIDA
SECARA BIJAKSANA
1
Definisi Pestisida
Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta
jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:
a. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit
yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau
hasil-hasil pertanian
b. Memberantas rerumputan
5
Semua jenis pestisida yang beredar dan
digunakan harus didaftarkan, terdaftar
dan mendapat ijin Pemerintah
Lembaga pemberi ijin pestisida di
Indonesia adalah MENTERI PERTANIAN
Dalam memberikan ijin pestisida Menteri
Pertanian dibantu oleh KOMISI
PESTISIDA yang merupakan lembaga
koordinasi lintas departemen dan lintas
ilmu
6
Pestisida Saat Ini
merupakan sarana pengendalian OPT yang
paling banyak digunakan oleh petani di seluruh
dunia
dianggap efektif, mudah digunakan dan secara
ekonomi menguntungkan
Pada komoditi buah-buahan dan sayuran,
penggunaan pestisida sudah berlebihan dan
sangat membahayakan kesehatan pekerja,
masyarakat, konsumen dan lingkungan hidup
7
Tingkat pengetahuan dan
ketrampilan dasar petani
tentang pestisida
sangat kurang
8
Beberapa penyimpangan
yang dilakukan petani
dosis dan volume penyemprotan melebihi anjuran atau di
bawah baku anjuran
interval penyemprotan diperpendek
peningkatan praktek “campur-mencampur” pestisida yang
tidak sesuai
ketidak-sesuaian alat (nozel) dengan volume semprot yang
digunakan
penyemprotan pestisida masih dilakukan pada waktu atau
setelah panen dilakukan
alat penyemprotan seringkali dalam keadaan yang tidak
baik seperti bocor
petani melakukan aplikasi pestisida dengan teknik yang
tidak baik dan benar
9
praktek penggunaan pestisida tanpa
terkendali dapat mengakibatkan dampak
samping yang membahayakan kesehatan
masyarakat terutama bagi tenaga
penyemprot serta lingkungan
10
Kandungan residu pestisida yang
tertinggal di produk-produk
pertanian akibat penggunaan
pestisida di lapangan masih tinggi
12
Sistem PHT
adalah upaya pengendalian populasi atau
tingkat serangan OPT dengan menggunakan
berbagai teknik pengendalian, yang
dikembangkan dalam suatu kesatuan, untuk
mencegah timbulnya kerugian secara
ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup.
13
4 Prinsip PHT
14
Sasaran aplikasi pestisida
kimia
adalah menurunkan kembali
populasi hama agar dapat kembali
berada di aras keseimbangan atau di
bawah ambang kendali
15
Prinsip Aplikasi Lima Tepat
16
Tepat jenis dan mutu
memilih jenis pestisida perlu memperhatikan:
17
Tepat waktu
Aplikasi pestisida diusahakan sesuai dengan anjuran yang
tertera pada label dengan memperhatikan:
19
Tepat konsentrasi
• Penggunaan pestisida hendaknya sesuai antara
konsentrasi cairan semprot yang dianjurkan dengan
alat aplikasi yang digunakan.
• Konsentrasi cairan semprot dinyatakan dengan volume
pestisida di dalam satu liter cairan semprot/aplikasi.
• Agar aplikasi pestisida lebih efektif, perlu diperhatikan
(1) petunjuk penggunaan yang tercantum pada label
(2) bahan pelarut (air) yang digunakan tidak
mempengaruhi bahan aktif formulasi sehingga tidak
menurunkan toksisitasnya
20
Tepat Dosis
21
Strategi Penggunaan
Insektisida
perlu dilaksanakan praktek penggunaan pestisida
secara lebih selektif antara lain hanya dilakukan
bila populasi hama melampaui ambang
pengendalian dengan menggunakan insektisida
biologi, insektisida botani dan insektisida
golongan IGR
penggunaan pestisida yang tepat sesuai dengan
sifat biologi dan ekologi OPT sasaran
pengendalian
22
Perlakuan insektisida secara parsial atau spot
treatment yang meliputi penyemprotan hanya
di persemaian, pada tanaman batas, atau
pernyemprotan hanya pada bagian tanaman
atau pertanaman yang terserang.
23
Strategi Penggunaan Fungisida
Karena sifat penyebab penyakit tumbuhan
memiliki sifat khas berbeda dengan serangga
hama, prinsip dan strategi penggunaan
fungisida agak berbeda dengan penggunaan
insektisida
25
Strategi Perlakuan Fumigasi
di Gudang
Penggunaan pestisida terhadap hama pasca
panen/gudang hanya diperbolehkan dalam
batas-batas tertentu sehingga tidak
membahayakan konsumen, terutama untuk
bahan–bahan yang akan dikonsumsi
26
APLIKASI PESTISIDA
DI LAPANGAN
Alat Aplikasi
• alat
aplikasi perlu selalu dirawat agar dapat bekerja
dengan baik.
• menjadi tanggungjawab semua pihak terkait dengan
aplikasi pestisida bahwa setiap orang yang berurusan
dengan penggunaan pestisida, sebagai operator alat
semprot atau pembantunya telah dilatih dalam
menggunakan peralatan tersebut untuk mencapai
hasil pengedalian yang baik dengan aman
27
Penakaran dan Pencampuran
28
Semua dosis pengenceran yang direkomendasikan
harus dilaksanakan secara tepat tidak lebih atau
kurang dari dosis rekomendasi tersebut
29
Jangan menakar dan / atau mencampur pestisida di dalam
atau di dekat rumah atau di tempat di mana ternak berada
Persediaan air atau comberan di mana hewan mungkin
minum jangan dikontaminasikan dengan cairan pestisida
Gunakan peralatan penakaran dan pencampuran yang
tepat
Jangan sekali-kali menyendok atau mengaduk pestisida
dengan tangan telanjang
Gunakan air sebersih mungkin untuk mencampur
Tepung embus dan tepung yang dapat disuspensasikan
diperlukan dengan hati-hati agar tidak terbang
30
Pembuangan
Kelebihan Campuran
Campuran semprot hendaknya tidak dibuang
disembarang tempat atau disimpan dalam tangki untuk
digunakan dilain waktu
Cucilah semua peralatan setelah penggunaan
Tutuplah kemasan setelah pemakaian untuk mencegah
terjadinya tumpah atau kontaminasi
Pestisida yang tersisa atau cairan yang pekat yang tidak
lagi diinginkan dituang kedalam lubang tanah, jauh dari
permukiman,sumur, perairan dan pertamanan
Bila sisa oplosan masih ada dan diaplikasikan ke tanaman
lain agar digunakan sesuai dosis anjuran
31
Aplikasi Pestisida di Lapangan
32
33
Para aplikator pestisida harus pernah mengikuti
pelatihan penggunaan pestisida yang benar
sebelum melakukan aplikasi pestisida di lapangan
Anak-anak dan wanita hamil dilarang
menyemprotkan pestisida
Pekerja atau tenaga lain yang belum terlatih tidak
boleh melaksanakan aplikasi pestisida
Sebelum melaksanakan aplikasi harap label
dibaca dan ikuti petunjuk label
34
Perhatikan keadaan cuaca
Penyemprotan hendaknya tidak dilakukan
dalam cuaca buruk
Manusia dan hewan dicegah memasuki area
pertanaman yang baru saja di semprot
35
Peralatan Pelindung
Mencegah pencemaran melalui mulut, ketika
mencampur dan melakukan aplikasi pestisida
Beberapa label produk menganjurkan perlu
pakaian pelindung tambahan khusus seperti
sarung tangan dan penutup mata
Peralatan pelindung tidak nyaman untuk
bekerja terutama pada iklim tropis. Karenanya
bila mungkin perlu dipilih jenis-jenis pestisida
yang yang tdak memerlukan perlatan yang rumit
36
Penempatan/pemajangan
37
Pembelian / penjualan
38
Belilah pestisida di pengecer/penyalur yang resmi dan dikenal,
dan hindari pembelian pestisida dari pedagang keliling
(kanvasing) yang tidak di kenal
Belilah pestisida yang telah terdaftar dan diizinkan oleh
Menteri Pertanian
Sebelum membeli pestisida perhatikan hal-hal berikut :
Belilah pestisida yang sesuai dengan OPT yang akan
dikendalikan dalam jumlah secukupnya
Belilah pestisida dalam wadah aslinya
Belilah pestisida yang mutunya baik dan dapat
dipertanggung jawabkan dengan memperhatikan antara
lain wadah dan atau labelnya tidak rusak serta tahun
pembuatanya belum lama atau belum kadarluasanya
Tempat penjualan pestisida tidak boleh bercampur ataupun
berdekatan dengan makanan,minuman, pakan dan bahan lain
yang sejenis.
39
Pembuangan
Wadah Bekas Pestisida
40
Pada umumnya semua wadah pestisida yang
digunakan harus didekontaminasi jauh
sebelum pemusnahan dilakukan. Wadah
bekas pestisida tidak boleh dipergunakan
kembali walaupun telah dicuci bersih, untuk
tempat makanan, minuman dll
Pemusnahan wadah pestisida bervariasi
tergantung jenisnya
41
42