Anda di halaman 1dari 4

UPAYA MENGATASI KERUSAKAN SUMBERDAYA ALAM DAN

MENANGKAL ISU LINGKUNGAN GLOBAL YANG DIHUBUNGKAN


DENGAN KEPUNAHAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Oleh Christopher Hendrik, 1006708655

1
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu
berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya
alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat
manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air diperlukan oleh manusia sebagai
komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat
dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain
itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan
yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan
hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis
besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik
(flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, laut, dan udara) dan
kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak
kasat mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi.
Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar
makhluk hidup yang bukan berupa organisme.
Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah
membentuk manusia Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap
pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan
kultur yaitu yang pertama adalah pembangunan berwawasan lingkungan. Merupakan
pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang berkesinambungan
serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat menimbulkan
pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat secara
1
Putri Juniarti, Makalah Masalah Lingkungan hidup (Jakarta: Warrta Warga, 2009), hlm. 2-3.
alamiah, kimia maupun secara fisik. Kedua yaitu kualitas Lingkungan hidup yaitu dengan
memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan dengan mutu hidup.
Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan
untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup
manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga agar
dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi.
Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi
zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya
dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah
kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.
2
Isu lingkungan global mulai muncul dalam berberapa dekade belakangan ini.
Kesadaran manusia akan lingkungannya yang telah rusak membuat isu lingkungan ini
mencuat. Isu yang paling penting dalam lingkungan adalah mengenai pemanasan global.
Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca yaitu bertambahnya jumlah gas-gas
rumah kaca di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang seharusnya dilepas ke luar
atmosfir bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan menyebabkan temperatur
permukaan bumi menjadi lebih panas. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya efek rumah
kaca adalah polusi udara yang ditimbulkan oleh asap pabrik maupun kendaraan bermotor.
Pembuangan limbah ke tempat penimbunan sampah yang menghasilkan metana. Metana
juga dihasilkan dari limbah binatang yang dipelihara untuk menyuplai kebutuhan susu,
daging dan juga dari pertambangan Batubara
3
Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia
sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari
jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari
spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung
dan sekitar 1.519 merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik
yang hanya dapat ditemui didaerah tersebut. Penyusutan luas hutan alam yang merupakan
asli Indonesia mengalami kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut
World Resource Institute (1997), hingga saat ini hutan asli Indonesia. Selama periode

2
Hapiz Azi, Isu Lingkungan Global (Jakarta: Wordpress, 2008), hlm. 1.
3
Putri Juniarti, Makalah Masalah Lingkungan hidup (Jakarta: Warrta Warga, 2009), hlm. 4.
1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000
bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra
landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami
kerusakan yang cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam
kawasan hutan. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana
pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data
yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa dan
mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir dan
longsor.
4
Indonesia tercatat dalam buku rekor dunia Guinness edisi 2008 sebagai negara
yang hutannya paling cepat mengalami kerusakan (deforestasi). Perkiraan Greenpeace,
76%-80% deforestasi ini dipercepat oleh tingginya angka pembalakan liar, penebangan
legal, dan kebakaran hutan. Dalam data yang dimiliki Greenpeace disebutkan dari 44
negara yang secara kolektif memiliki 90% hutan dunia, negara yang meraih tingkat laju
deforestasi tahunan tercepat di dunia adalah Indonesia. Dengan 1,8 juta hektare hutan
hancur per tahun antara tahun 2000 hingga 2005, sebuah tingkat kehancuran hutan
sebesar 2% setiap tahunnya atau setara 51 kilometer persegi per hari. Total hutan
Indonesia mencapai 120,35 juta hektare dari wilayah seluas 1.919.440 kilometer persegi.
Namun saat ini, Indonesia juga menjadi negara penghasil kayu utama dunia dalam bentuk
kayu lapis, kayu gergajian, kayu pertukangan, furnitur, hingga ke produk bubur kertas.
Tujuan ekspor utama yaitu Malaysia, Singapura, China, Jepang, Korea Selatan, negara
Eropa, dan Amerika.
Sungguh tragis memang keadaan Indonesia saat ini. Isu bahwa negara Indonesia
di mata internasional dianggap sebagai salah satu negara yang menyumbang kerusakan
alam global terbesar. Bahkan, pemerintah rela mengorbankan lingkungan demi mengejar
pendapatan negara semata. Keadaan ini tidak boleh dibiarkan terus menerus. Pemerintah
diharapkan dapat lebih bijak dalam menggunakan sumber daya alam, khususnya yang
berpengaruh dengan lingkungan global, seperti hutan lindung. Masalah-masalah seperti
pembalakan liar harus disikapi dengan tegas. Pengkonsolidasian regulasi-regulasi yang
mengatur tentang penebangan hutan liar dan kerjasama antara pihak-pihak yang

4
Hapiz Azi, Isu Lingkungan Global (Jakarta: Wordpress, 2008), hlm. 2.
berkepentingan adalah cara-cara yang dapat diterapkan dalam rangka penyelamatan hutan
di Indonesia dan lingkungan global.

DAFTAR PUSTAKA:
1. Azi, Hapiz. "Isu Lingkungan Global | Sick Sad Little World." Sick Sad Little
World | You’re Not the First to Fall Apart. 17 Dec. 2008. Web. 30 Nov. 2010.
<http://hapiz.wordpress.com/2008/12/17/isu-lingkungan-global/>.
2. Juniarti, Putri. "Makalah Masalah Lingkungan Hidup PUTRI JUNIARTI." Warta
Warga. 1 Jan. 2010. Web. 30 Nov. 2010.
<http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/makalah-masalah-lingkungan-hidup-putri-
juniarti/>.

Anda mungkin juga menyukai