Anda di halaman 1dari 11

Percobaan di lab  data pecobaan  analisis statistik.

Analisis statistik  mengerti makna data

Misalkan :
Data berat uang logam tertentu yang beredar di pasaran.
Data tidak cukup hanya dari 1 kali pengukuran melainkan
beberapa kali pengukuran.
Timbul pertanyaan?
Yang mana yang benar dari beberapa data tsb?
Karakteristik data dapat dilihat dari:
• Kecendrungan pemusatan data / nilai pusat (dgn Mean, Median)
• Sebaran data ( range, standard deviasi, varian)

Mean (nilai rata-rata)


Median (nilai tengah)
Range : perbedaan data dr yang terbesar ke yang terkecil
Standar deviasi
Varian

Dari karakteristik data yang ada


• nilai pusat  ketepatan data
• Sebaran data  ketelitian data
KETEPATAN
Adalah: derajat kesesuaian antara nilai terukur dan nilai sebenarnya.
KETELITIAN
Adalah derajat kesesuaian antara beberapa pengukuran ulangan dengan
jumlah yang sama yang merupakan keterulangan hasil.

::: .
:: . .
. .
. .
KESALAHAN
Ada dua golongan utama kesalahan yg dpt mempengaruhi ketepatan atau
ketelitian data, yaitu:
1. KESALAHAN TETAP  KETEPATAN
2. KESALAHAN TIDAK TETAP  KETELITIAN

KESALAHAN TETAP:
Adalah kesalahan yang dapat ditetapkan dan dapat dihindari ataupun dikoreksi.
Kesalahan tetap dibedakan menjadi 4 katagori:
- kesalahan sampling: strategi sampling salah menyebabkan sampel tidak
representatif (tidak mewakili)
- Kesalahan metode: dapat dikurangi dgn standarisasi metode. Kadangkala
koreksi yang diperlukan relatif sederhana, misalnya interferensi reagent
(pereaksi) dapt diminimalkan dengan menetapkan blanko
pereaksi.Sementara interferensi dlm analit hrs dilakukan dgn melakukan
pemisahan.
Kesalahan pengukuran (kesalahan alat dan instrumen):
- Mis. : teleransi ukuran peralatan (Labu ukur 25 mL  0.03 mL pd 20ºC).
- Kesalahan personal (kesalahan kerja)
misal. Kesalahan melihat perubahan warna indikator pada titrasi, kesalah
membaca skala buret, kesalahan mengkalibrasi alat atau instru men,
kesalahan menginterpretasikan petunjuk prosedural.

MENGIDENTIFIKASI KESALAHAN TETAP


Kesalahan tetap sukar dideteksi jika tidak tahu nilai sebenarnya dari sampel.
Untuk mendeteksi kesalahan ini dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran
sampel yang sdh diketahui kandungannya ( % b/b) dgn menganalisis jumlah
(massa) yang berbeda-beda dari sampel.
 Kesalahan dapat kesalahan positif dan kesalahan negatif.

KESALAHAN TIDAK TETAP: yang sering disebut dengan kesalah kebetulan


atau acak, yang menggambarkan ketidakpastian pecobaan yg terjd pd suatu
pengukuran.
Kesalahan ini tidak dapat diduga atau diramalkan.
CARA MENGUNGKAPKAN KETEPATAN

Ketepatan dapat diungkapkan dengan:


1. Kesalahan absolut (selisih antara nilai sebenarnya dengan nilai yang
terukur)
Ks = rata-rata - 
 = nilai sebenarnya.
2. Kesalahan relatif atau kesalahan rata-rata yang diungkapkan dgn persen
nilai sebenarnya.
Xrata-rata - 
Ks r = ------------------- x 100

Bisa jg diungkapkan sebagai ketepatan relatif: nilai terukur atau nilai rata-
rata diungkapakan sebagai nilai sebenarnya.
X rata-rata
Kt r = ------------------- x 100

CARA MENGUNGKAPKAN KETELITIAN

Untuk menunjukkan ketelitian dapat dipakai sebagai berikut:


1. Simpangan baku ()
S =   (Xi – Xrata rata)  rms ini berlaku untuk
n jumlah n tak berhingga

S =   (Xi – Xrata rata)  rms ini berlaku untuk


n–1 jumlah n < 30.

Simpangan baku kadangkala diungkapkan sebagai simpangan baku relatif, yaitu


simpangan yg diungkapkan sbg persen rata-rata. Disebut jg KOEFESIEN
KERAGAMAN..
S
Sr = --------------
Xrata-rata

Sdgkan persen simpangan baku relatif = Sr x 100%.


2. Rentang (range) : selisih nilai terbesar dgn terkecil.
Makin kecil kisarannya, berarti hasilnya semakin teliti.
3. Simpangan rata-rata merpakan rata-rata penyimpangan hasil penetapan thd
nilai rata-rata penetapan dgn tidak memprhtikan tanda + atau -.

ANGKA BERMAKNA
Hasil pengukuran dinyatakan sbg angka bermakna.
Angka bermakna dirumuskan sbg jumlah angka yg diperlukan utk
mengungkapkan hsl pngukuran yg taat asas dgn ketelitian yg terukur.
Bila ada ketidakpastian dlm pengukuran:
Angka bermakna = semua angka pasti + angka tdk pasti pertama.
Pembacaan buret: 9,53 (9 dan 5 angka pasti sdg 3 angka tidak pasti)
Jmlh angka bermakna = tiga.
Angka : 92.067 mikrometer = 9,2067 sentimeter
0,92067 desimeter = 0,092067 meter
Semua memiliki 5 angka bermakna.
• 0,216 tiga angka bermakna
• 90,7 tiga angka bermakna
• 800,0 empat angka bermakna
• 0,0670 tiga angka bermakna
Perkalian dan pembagian
Harus tahu tentukan angka kunci yang operator yang mempunyai derajat
kepastian terendah, yaitu yang mempunyai angka bermakna terkecil.
Jika ada lebih dr satu angka bermakna terendah, maka:
Angka kunci = yang punya nilai/besar absolut terendah.
Jika jawaban lebih kecil dr angka kunci, maka satu angka tambahan dapt
dimasukkan uktk menytkan derajat ketidakpastian minimum.
Pilih angka kuncinya dalam perkalian atau pembagian berikut:
(a). 53,7 x 0,55 (b) 100,0 : 0,00865 (c ) 45,8 x 10,0
Berikan jawaban operasi :
(a) (25,7 x 0,5349 x 0,0500) : 1,7899
(jawbn stlh dihit. 0,38401391)
PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN
• Tidak pakai angka kunci.
• Penempatan angka desimal sangat penting utk menentukan jumlah angka
bermakna.
• Bila jumlah desimal dr angka yang dijumlh atau dikurngkan  hasil
mengikuti angka desimal terkecil.
Mis. 145,85 + 85,273 = ?
Bila perhitungan melibatkan perkalian/pembagian dan penambahan/
pengurangan, maka tiap tahap hrs diolah terpisah, sebaiknya pertahankan
satu angka ekstra dlm perhitungan pertenghan sampai hsl akhir. Bila pakai
kalkulator, semua angka simpan sampai akhir perhit.
Mis. (97,7:32,42 x 100,0 + 36,04) : 687

MEMBULATKAN
Di bwh 5  bulatkan ke bwh.
Di atas 5  bulatkan ke atas
5  bulatkan ke angka genap terdekat.
6,85 = 6,8 ; 7,55 = 7,6
BATAS KEPERCAYAAN
Teori statistik mengijinkan kita untuk menaksir rentang tempat nilai sebenarnya
mungkin berada dlm peluang tertentu yg ditentukan dgn nilai rata-rata
percob dan simpangan baku.
Rentang ini disebut SELANG KEPERCAYAAN
Batas rentang disebut BATAS KEPERCAYAAN.
Kemungkinan nilai sebenarnya berada dalam rentang disebut TINGKAT
KEPERCAYAAN yg dinyatakan dlm persen.
ts
Batas kepercayaan = Xrata-rata ± ------------
n
t adalah faktor statistik tergantung dr derajat bebas (db) dan tingkat kepercayaan
yang diinginkan (cr dlm tabel). Jika n (jumlah sampel) 3, db = 2
Contoh: Cuplikan soda abu dianalisis dan hslnya 93,50; 93,58 dan 93,43%.
Dalam rentang berapakah anda 95% percaya terhadap hasil?

Anda mungkin juga menyukai