Anda di halaman 1dari 1

A.

Latar Belakang
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan tersebut selalu menarik
perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat. Kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang
lebih tinggi terhapap bayi dan ibu. Oleh karena itu, dalam menghadapi kehamilan kemmbar harus
dilakukan pengawasan hamil yang lebih intensif. Frekuensi kehamilan kembar mengikuto rumus dari
Herlin, yaitu 1:89-untuk hamil kembar, 1:89 pangkat dua untuk kehamilan tiga sedangkan kuadranplet
1:89 pangkat tiga.
Frekuensi kehamilan kembar juga meningkat dengan paritas ibu. Dari angka 9,8 per 1000 persalinan
untuk primipara frekuensi kehamilan kembar naik sampai 18,9 per 1000 untuk oktipara. Keluarga
tertentu mempunyai kecenderungan untuk melahirkan bayi kembar, walaupun pemindahan sifat
heriditer kadang-kadang berlangsung secara paternal, tetapi biasanya hal itu disini terjadi secara
maternal dan pada umumnya terbatas pada kehamilan dizigotik.
Insiden kehamilan kembar adalah sekitar satu dalam setiap 80 kelahiran, dan kehamilan kembar tiga
adalah 80 kalinya, yaitu dalam setiap 6400 kelahiran karena meningkatnya penggunaan obat-obatan
penyubur dan prosedur fertilisasi secara in vitro. Kehamilan kembar khususnya kehamilan kembar dua
fraternal, dimana fertilisasi terjadi pada dua ovum. Cenderung terdapat pada sebuah keluarga.
Kehamilan kembar ini diturunkan lewat kedua orang tua dengan acapkali melewatkan satu generasi.
Kehamilan kembar dua lebih sering ditemukan pada seorang ibu yang usianya lebih dari 35 tahun.
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat
hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri). Manuaba membagi bentuk persalinan menjadi 3 yaitu : persalinan spontan bila
persalinan berlangsung dengan tenaga sendiri, persalinan buatan bila persalinan dengan rangsangan
sehingga terdapat kekuatan untuk persalinan, dan persalinan anjuran (Manuaba. 1998)
Persalinan normal adalah persalinan yang : terjadi pada kelahiran aterm (bukan prematur atau post
matur), mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam
sejak awitannya, mempunyai janin tunggal dengan presentasi verteks dan oksiput pada bagian anterior
pelvis, terlaksana tanpa bantuan artifisial (seperti forsep), tidak mencakup komplikasi dan mencakup
pelahiran plasenta yang normal

Anda mungkin juga menyukai