Maka, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat.
Sedangkan perbedaan karakteristik PTK dengan penelitian non PTK dilihat dari
beberapa sudut pandang, antara lain:
Dimensi PTK Penelitian Non PTK
Motivas Tindakan Kebenaran
Sumber
Diagnosis status Induktif - deduktif
masalah
Verifikasi dan menemukan
Memperbaiki praktik,
Tujuan pengetahuan yang dapat
sekarang dan di ini
digeneralisasi
Peneliti yang
Pelaku dari dalam (guru) Orang yang berminat
terlibat
Sampel Kasus khusus Sampel yang refresentatif
Longgar tetapi berusaha Baku dengan objektivitas dan
Metedologi objektif, jujur, dan tidak ketidakmemihakan yang
memihak terintergrasi
Sampel Kasus khusus Sampel yang refresentatif
Longgar tetapi berusaha Baku dengan objektivitas dan
Metedologi objektif, jujur, dan tidak ketidakmemihakan yang
memihak terintergrasi
Mendiskripsikan,
Untuk memahami praktik
Penafsiran mengabstraksikan, penyimpulan
melalui refleksi oleh
hasil penelitian dan pembentukan teori oleh
praktisi yang membangun
ilmuwan
Siswa belajar lebih baik Pengetahuan, prosedur atau materi
Hasil akhir
(proses dan produk) yang diuji
4. Alasan mengapa melakukan PTK: PTK merupakan suatu penelitian yang akar
permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang
bersangkutan. Penelitian tindakan dianggap sebagai sesuatu bentuk investigasi
yang bersifat reflektif, partisipasif, kolaboratif, spiral, yang memiliki tujuan
untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan
situasi. Menurut Susilo (2009), alasan perlunya PTK adalah karena PTK
membuat guru dan siswa mampu membangun cara-cara yang berbeda untuk
menyelesaikan atau menyempurnakan tugas-tugas membelajarkan/belajar
memperbaiki praktik pembelajaran dan tingkah laku belajar dalam kelas, serta
mampu mengerjakan kegiatan belajar mengajar yang efektif untuk semuanya.
PTK juga dapat digunakan sebgai sarana komunikasi dan kolaborasi antara
guru dan dosen pada bidang studi yang sama, misal melalui kegiatan lesson
study. Selain itu, alasan terpenting dilakukan PTK adlah guru tidak perlu takut
dengan istilah penelitian yang seringkali terkesan rumit, karena PTK tidak
memerlukan teori dan statistika yang rumit.
PTK penting bagi guru karena:
a. Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya
b. Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk
memperbaiki pembelajaran
c. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya
d. Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik
e. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat
pengembangan mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan
PTK di kelasnya (Mundilarto 2004). Peran serta guru dalam upaya-
upaya perbaikan pendidikan dirasa perlu untuk menemukan
pendekatan yang berbeda dalam pemanfaatan penelitian untuk
perbaikan pembelajaran. Guru tidak lagi dianggap sebagai penerima
pembaharuan, melainkan ikut bertanggung jawab dan berperan aktif
untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya sendiri
melalui penelitian tindakan yang dilakukan terhadap proses
pembelajaran yang dikelola. Bagi pendidikan di sekolah, PTK dapat
digunakan untuk perbaikan secara praktis yang meliputi
penanggulangan berbagai permasalahan belajar yang dialami siswa
baik yang diajar oleh guru sebagi pelaku PTK maupun siswa lain
pada umumnya, seperti kesalahan-kesalahan konsep dalam mata
pelajaran, kesulitan-kesulitan mengajar yang dialami oleh guru, dan
sebagainya. Selain itu perbaikan praktis tersebut dapat terjadi secara
berkesinambungan karena cenderung terprakarsai ”dari dalam”
bukan karena diinstruksikan dari luar (Tim Pelatih Proyek PGSM
1999).
Dalam pelaksanaan PTK sasaran penelitian dapat diambil dari
berbagai permasalahan dalam pembelajaran sains yang menjadi
keprihatinan guru yang dapat digunakan sebagai titik acuan
prakarsa pelaksanaan PTK. Dengan demikian para guru dapat
memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran sains mereka.
Sasaran yang ingin dicapai dalam penerapan penelitian tindakan
kelas yaitu menumbuhkembangkan budaya meneliti bagi tenaga
kependidikan agar lebih proaktif mencari solusi akan permasalahan
pembelajaran. Pembelajaran sains secara tidak langsung menuntut
guru sains untuk rajin melakukan penelitian-penelitian agar dapat
menemukan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu
proses dan mutu hasil belajar siswa. Setelah ditemukannya metode
pembelajaran yang tepat, diharapkan siswa lebih termotivasi untuk
belajar dan mudah dalam menerima dan memahami pelajaran
tentang sains. Sehingga hasil belajar siswa tersebut juga semakin
baik dan pada akhirnya tujuan pendidikan dapat tercapai. Dengan
demikian, penelitian tindakan kelas ini sangat relevan dengan
pembelajaran sains yang terus berkembang dan sering ditemui
permasalahan-permasalahan pembelajaran.
1. merencanakan perbaikan,
2. melaksanakan tindakan,
3. mengamati, dan
4. melakukan refleksi.
14. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses analisis hasil PTK
2. Analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan
sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah
dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar.