Anda di halaman 1dari 9

Percobaan 1

IDENTIFIKASI KATION

A. Pelaksanaan praktikum
1. Tujuan praktikum :
Mahasiswa dapat memisahkan dan mengidentifikasi kation-kation (Al3+, Ag+, Ba2+,
Co2+, Cr3+, Cu2+, Fe3+, Mn2+, Ni2+, dan Pb2+) dalam sampel.
2. Hari, tanggal : Selasa, 8 Desember 2009
3. Tempat : Laboratorium Kimia Dasar, FMIPA, Universitas Mataram

B. Landasan teori
Istilah kelarutan digunakan untuk mengacu pada konsentrasi larutan jenuh dari
sebuah larutan dalam sebuah pelarut pada temperatur tertentu. Dalam sebuah kelarutan,
kesetimbangan larutan jenuh hadir antara benda padat dan ion-ionnya dalam larutan.
Sebuah larutan jenuh dapat dihasilkan dengan melanjutkan penambahan zat terlarut
sampai tidak ada lagi yang terurai, atau dengan meningkatkan konsentrasi dari ion-ion
sampai pengendapan terjadi. Hasil-hasil pengendapan dalam analit, secara fisik
dipisahkan dari zat-zat lainnya dalam larutan, seperti juga dari pelarut itu sendiri. Sampai
sekarang, pengendapan merupakan metode yang paling luas dipergunakan dalam
memisahkan sebuah sampel dari komponen (Rivai, 2006: 255).
Analisis kualitatif bertujuan untuk mengenali komposisi atau struktur bahan kimia,
sesuai dengan jenis bahan kimia yang terdapat dalam sampel. Dalam setiap pengamatan
kualitatif, pengamatan visual (misalnya warna) merupakan hal yang penting. Hal ini
karena beberapa ion anorganik dapat diketahui dari warnanya yang spesifik. Walau
demikian, kita tidak boleh menarik kesimpulan secara cepat, terutama bila yang dianalisis
berupa larutan yang terdiri dari campuran beberapa ion agar tidak terjadi kesimpulan yang
salah. Misalnya larutan yang mengandung Pb2+ berwarna pink dan larutan yang
mengandung Ni2+ berwarna hijau, bila saling bercampur akan menjadi tidak berwarna.
Selain itu, warna-warna endapan yang dihasilkan dari reaksi dalam larutan kadang-kadang
menunjukkan identitas dari endapan yang terbentuk. Misalnya, larutan Pb2+ dan I-
keduanya tidak beerwarna, yang apabila keduanya dicampurkan akan terbentuk endapan
kuning terang dari PbI2 (Ibnu, 2005: 33-34).
Regensia golongan yang dipakai untuk identifikasi kation yang paling umum
adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium karbonat.
Klasifikasi kation ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan regensia-
regensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Di dalam kation ada beberapa
golongan yang memiliki ciri khas tertentu, diantaranya: (1) Golongan I, kation golongan
ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion golongan ini adalah Pb2+, Ag+,
Hg2+. (2) Golongan II, kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida tetapi
membentuk endapan dengan asam sulfida dalam suasana encer asam mineral. Ion
golongan ini adalah Hg2+, Bi2+, Cu2+, Sb3+, dan Sn2+. (3) Golongan III, kation golongan ini
tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan asam sulfida dalam suasana
asam mineral encer. Namun, kation ini membentuk endapan dengan amonium sulfida,
dalam suasana netral atau amoniakal. Kation golongan ini adalah Co2+, Fe3+, Al3+, Cr3+,
Mn2+, dan Zn2+. (4) Golongan IV, kation golongan ini bereaksi dengan kation golongan I,
II, III. Kation golongan membentuk endapan dengan amonium karbonat dan amonium
klorida dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini yaitu Ba2+, Ca2+, Sr2+. (5)
Golongan V, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia
golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan ini
meliputi Mg2+, K+, NH4+.
C. Alat dan bahan praktikum
1. Alat praktikum:
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Pipet tetes
d. Alat sentrifugasi
e. Tungku pemanas
f. Gelas kimia

2. Bahan praktikum:
a. Sampel kation
b. NaCl 1M
c. NaOH 2M
d. NH3 1:1
e. H2SO4
f. K2CrO4
g. HNO3
h. Akuades
D. Skema kerja

Ag+, Co2+, Pb2+, Fe3+, Al3+

+ NaCl 1M

Endapan (1): Filtrat (a): larutan dari kation


AgCl, PbCl2 Co2+ Fe3+, Al3+

+ air hangat +NaOH 2M

Endapan(2) Filtrat (b):


Endapan(1a Filtrat (1a):
2+
Fe(OH)3, [Al(OH)4]-
): AgCl(s) larutan Pb
Co(OH)2
dibagi 2 + HNO3 dan NH3 berlebih

identifikasi

+ K2CrO4 + H2SO4
+HNO3
Endapan Endapan
+ NH3
(1.b) (1.c)

Endapan Filtrat (c):


(3): [Co(NH3)6]
2+
+NH3
+HNO3
+NH3

Endapan(2. Endapan(
Endapan a): 2b)
(3.a) Al(OH)3 Al(OH)3

E. Hasil pengamatan
Sampel (warna larutan merah
jambu)
+ NaCl 1M (warna pink keputihan ada endapan)

Endapan (1) Filtrat (a)


(warna putih: AgCl(s), PbCl2(s))
(putih) (merah muda)

+ air hangat +NaOH 2M


berlebih

Endapan(1a Filtrat (1a)


Endapan(2 Filtrat(
)
) b)

+ HNO3 dan NH3 berlebih

+ K2CrO4 + H2SO4 Endapan Filtrat


(3) +HNO3 Coklat muda
(c)
Endapan (1.b) endapan (1.c) +NH3 (kation Co2+) + HNO3
(warna kuning (PbCrO4) (warna putih (PbSO4) +NH3
kation Pb2+) kation Pb2+)
(warna coklat muda) (warna orange/

Endapan (3.a)
Endapan(2.
(warna coklat muda (Fe(OH)3) Endapan(
a)
(larutan putih jernih 2b)

(larutan putih
endapan putih keruh)
jernih, endapan
kation Al3+)
putih keruh,

kation: Al3+)
F. Analisis data
Identifikasi endapan (1)
 NaCl(aq) → Na+ + Cl-
 Ag+ + Cl- → AgCl(s) (putih)
 AgCl(aq) + H2O (panas) → tidak larut
 Pb2+ (aq) + H2O (panas) → Pb2+ + 2Cl- +H2O(l)
 K2CrO4 → 2K+ + CrO42-
 H2SO4 → 2H+ + SO42-
 Pb2+ + CrO42- → PbCrO4(s) (kuning)
 Pb2+ + SO42- → PbSO4(s) (putih)

Identifikasi filtrat (a)


 NaOH(aq) → Na+ + OH-
 Fe3+ + 3OH- → Fe(OH)3(s) (merah bata)
 Co2+ + 2OH- → Co(OH)2(s) (merah bata)

Identifikasi endapan (2) dan endapan (3)


 HNO3 → H+ + NO3-
 Fe(OH)3 + H+ + NH3 → Fe(OH)3(s)(coklat muda) +NH4+

Identifikasi filtrat (c)


 Co2+ + 2OH- → Co(OH)2(s) (merah bata)
 Co(OH)2 + 2H+ → Co2+ + 2H2O
 Co2+ +6NH3 → [Co(NH3)6]2+ (aq) (orange/ coklat muda)

Identifikasi filtrat (b)


 Al3+ + 3OH- → Al(OH)3↓;
ketika penambahan NaOH berlebih maka:
 Al(OH)3 + OH- → [Al(OH)4]- (putih) + NH3 + OH-

G. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk memisahkan dan mengidentifikasi kation-kation
dalam sampel. Analisis kualitatif digunakan dalam percobaan ini sesuai dengan tujuan
utama dari analisis kualitatif yaitu untuk mengenali komposisi atau struktur bahan kimia
sesuai dengan jenis bahan kimia yang terdapat dalam sampel ( M.Sodiq, 2005).
Kation dalam tiap kelompok diendapkan sebagai senyawa, dengan menggunakan
pereaksi pengendap golongan tertentu. Kation-kation yang yang akan diidentifikasi berada
pada endapan-endapan yang dihasilkan. Pengidentifikasian kation-kation dalam endapan
dengan menggunakan satu atau lebih rekasi kimia yang karakteristik atau spesik untuk
suatu kation (M.Sodiq, 2005).
Langkah pertama percobaan adalah melarutkan sampel yang mengandung kation-
kation ke dalam larutan NaCl 1M. setelah disentrifugasi, larutan yang berwarna merah
muda keruh memisah membentuk endapan putih dan larutan merah muda. Kemudian
larutan tersebut disentrifugasi untuk memisahkan antara endapan dengan larutannya, dan
didapatkan endapan (1) dan filtrat (a). Endapan (1) berwarna putih. Sebagai kesimpulan
awal bahwa larutan endapan putih tersebut mengandung Ag+ dan Pb2+ karena kedua unsur
tersebut apabila dilarutkan dalam garam klorida akan membentuk endapan putih. Untuk
mengidentifikasi, endapan tersebut dilarutkan dalam air panas. Hal ini untuk
meningkatkan kelarutan PbCl2 agar dapat terpisah sempurna dengan AgCl. Di dalam
endapan tidak ditemukan adanya Hg2+ karena tidak dapat larut dalam air. Sedangkan
untuk menguji adanya Pb2+ dalam filtrat adalah dengan menambahkan asam sulfat yang
akan menghasilkan endapan putih atau dengan menambahkan kalium kromat yannng
menghasilkan endapan kuning. Hal ini sesuai dengan reaksi: (M.Sodiq, 2005)
Pb2+(aq) + SO42-(aq) -------> PbSO4(s)
Pb2+(aq) 2+(aq) + CrO42-(aq) -------> PbCrO4
Filtrat (a) kemudian direaksikan dengan NaOH 2 M berlebih untuk memperoleh
kation-kation golongan selanjutnya. Hasil pereaksian dengan NaOH menghasilkan
endapan (2) yang berwarna merah bata dan filtrat (b) yang bening. Endapan (2)
diasumsikan mengandung kation Fe3+ karena jika direaksikan dengan NaOH maka akan
terbentuk hidroksidanya yang larut dalam air. Hal ini diperkuat dengan menambahkan
asam nitrat untuk melarutkan kembali Fe(OH)3 menjadi Fe3+ yang ditandai dengan
timbulnya warna coklat pada endapan. Hal ini sesuai dengan reaksi:
Fe3+(aq) + OH-(aq) -------> Fe(OH)3
Pelarutan kembali dalam asam:
Fe(OH)3 + 3H+ --------> Fe3+(aq) + 3 H2O
Selain itu kemungkinan adanya kation kobalt dalam endapan juga besar karena baik Fe3+
maupun Co2+ dapat berekasi dengan NaOH membentuk Co(OH)2. Identifikasi adanya Co2+
ditandai dengan terbentuknya endapan warna coklat (Ibnu, 2005).
Filtrat (b) yang direaksikan dengan NaOH masih tergolong ke dalam golongan III.
Reaksi ini menghasilkan endapan berwarna putih dan larutannya bening. Endapan putih
dapat disimpulkan sebagai Al3+ yang larut dalam air (filtrat bening) (Ibnu, 2005).

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data, dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Golongan I disebut juga golongan klorida karena digunakan senyawa yang
mengandung klorida untuk mengendapkan golongan ini.
2. Dari hasil percobaan, didapatkan 5 kation dalam sampel yaitu: Ag+, Pb2+ yang
termasuk ke dalam golongan I dan Fe3+, Co2+, dan Al3+ yang masuk ke dalam
golongan III.
3. Adanya kation Ag+ dalam sampel ditandai dengan terbentuknya endapan putih
(AgCl) pada sampel setelah direaksikan dengan senyawa yang mengandung klorida.
4. Adanya kation Pb2+ dalam sampel adalah dengan terbentuknya endapan berwarna
putih (PbSO4) atau endapan kuning (PbCrO4) setelah filtrat golongan I direksikan
dengan asam sulfat dan kalium kromat.
5. Terbentuknya endapan putih setelah filtrat yang telah direaksikan dengan NaOH
berlebih dilarutkan dalam asam nitrat dan amoniak menunjukkan adanya kation Al3+
dalam sampel.
6. Adanya kation Fe3+ dan Co2+ pada sampel ditandai dengan terbentuknya endapan
masing-masing berwarna coklat muda dan oranye setelah dilarutkan kembali dalam
asam nitrat dan amoniak.
DAFTAR PUSTAKA

Day, RA dan Underwood, AL. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Ibnu, M.Sodiq. 2005. Kimia Analitik I. Malang: Universitas Malang Press.

Rivai, Harrizul. 2006. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Anda mungkin juga menyukai