Anda di halaman 1dari 5

BY :

NAME : PRATOMO ADI ATMAJI

CLASS : IXC

NUMBER : 27 / XXVII

FOOD ADDITION ESSENCES

( ZAT ADITIF MAKANAN )


BAHAN KIMIA DALAM MAKANAN

Bahan-bahan kimia yang ditambahkan dalam makanan disebut Zat Aditif Makanan.
Sedangkan zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kecanduan dan ketagihan pada pemakainya disebut
dengan Zat Adiktif.

Berdasarkan asalnya Zat Aditif ada 2, yakni :

1. Zat Aditif makanan alami : Zat aditif makanan yang dapat di peroleh dari ektrak bahan
alami
2. Zat Aditif makanan buatan atau Zat Aditif Sintesis : Zat Aditif yang berasal dari
bahan-bahan kimia sintesis

Beberapa Zat Aditif makanan yang digunakan sehari-hari di antaranya yakni pewarna,
pemanis, pengawet, dan penyedap.

A. Pewarna
Pewarna pada makanan adalah untuk memperbaiki penampilan dan daya tarik konsumen
terhadap makanan trsbt. Berdasarkan pembuatannya, pewarna terdiri dari 2 macam, yakni pewarna
alami, dan pewarna sintesis ( Buatan )

Pewarna alami berasal dari bahan-bahan alami, misalnya :


 Kunyit untuk pewarna kuning
 Daun suji dan Daun pandan untuk pewarna hijau
 Bunga telang untuk pewarna biru keunguan
 Gula kelapa untuk pewarna merah kecoklatan
 Cabe merah dan Bunga belimbing sayur untuk pewarna merah

Pewarna sintesis ( Buatan ) berasal dari warna-warna sintesis. Kelebihan pewarna sintesis yakni
warnanya lebih stabil dan tidak mengubah kondisi makanan, akan tetapi beberapa pewarna
sintesis yang digunakan untuk pewarna tekstil sering digunakan dalam pembuatan makanan.
Misalnya :
 Rodhamin B ( Warna Merah ), akibat penyakit kanker
 Methanil yellow ( Warna Kuning ), akibat penyakit kanker

Pewarna
Pewarna Alami Nama Nomor Indeks Nama Nomor Indeks
Sintesis
Merah Alkanat 75520 Merah Carmonisime 14720
Merah Cochineal Red 75470 Merah Amaranth 16185
Kuning Annato 75120 Orange Sunsetyellow 15985
FCF
Kuning Karoten 75130 Kuning Tartrazine 19140
Kuning Kurkumin 75300 Kuning Quineline 47005
Yellow
Kuning Safron 75100 Hijau Fast Green FCF 42053
Hijau Klorofil 75810 Biru Brilliant Blue 42090
FCF
Biru Ultramarin 77007 Biru Indigicarmine 42090
Cokelat Karamel - Ungu Violet GB 42640
Hitam Carbon Black 77266
Hitam Besik Oksida 77499
Putih Titanum 77891
Ioksida

B. Pemanis
Ada 2 macam Pemanis, yakni Pemanis Alami dan Pemanis Buatan/Sintetis. Pemanis Alami yang
umum digunakan adalah Gula, akan tetapi Gula memiliki kadar kalori yang tinggi sehingga penderita
diabetes dan obesitas/kegemukan dianjurkan untuk menggunakan pemanis alami karena dapat
menambah kadar gula tinggi dan kegemukan. Oleh sebab itu, diciptakanah Pemanis Buatan/Sintetis yang
rendah akan kadar kalori.
 Pemanis Alami
Gula Pasir ( Gula Putih ), dan Gula Merah ( Gula Kelapa atau Gula Aren )
 Pemanis Buatan/Sintetis
Siklamat, sakarin, aspartam, Acesulphame K, sorbitol, neotam, Nulsin dan P-4000

- Sakarin memiliki kadar kemanisan 400 kali larutan gula 10%. Di pasaran, sakarin dijual
dengan nama antara lain : Clucide, Garantose, Sakarin, Saccharinose, Saccharol, Saxin.
- Aspartam dan Acesulphame K memiliki kadar gula kemanisan 200 kali gula putih
( Sakrosa ). Pemanis sintetis ini aman digunakan untuk penderita diabetes.
- Sorbitol banyak digunakan pada produk makanan kemasan. Bahan ini aman bagi gigi
karena di dalam mulut tidak terurai sehingga pemanis ini sering digunakan sebagai salah
satu bahan tambahan/pemanis pasta gigi, namun pemakaian berlebihan dapat
menimbulkan diare.
- Neotam merupakan pemanis buatan turunan Aspartam yang kemanisannya mencapai
13.000 kali kemasan gula putih. Bahan ini aman dikonsumsi anak-anak, wanita hamil
maupun penderita diabetes.
- P-4000 adalah pemanis sintetis yang kadar gulanya 4000 kali kemanisan gula
- Nulsin memiliki tingkat kemanisan 200 gula. Penggunaan nulsi dan natrium siklamat serta
kalsium siklamat dilarang karena bersifat karsinogenik (dapat menimbulkan penyakit
kanker)
C. Pengawet
Zat pengawet ditambahkan di dalam makanan dengan tujuan mencegah atau menghambat
kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri/jamur/khamir/kapang).
Dahulu, bahan pengawet yang digunakan oleh manusia adalah bahan pengawet alami berupa
gula dan garam. Bahan ini biasanya untuk membuat manisan, asinan, telur asin, ikan asin, dan lain-lain.
Makanan tersebut menjadi awet karena mikroba yang terdapat pada makanan tersebut menjadi
kekurangan air ( dehidrasi ) karena air yang terdapat di dalam tubuh mikroorganisme ditarik keluar
hingga mikroorganisme tersebut mati
Penggunaan zat pengawet harus dikontrol karena bila digunakan berlebihan maka dapat
merusak kesehatan.
 Pengawet Alami
Gula, garam, asam asetat / asam cuka, garam nitrat dan garam nitrin

Bahan pengawet yang digunakan dalam makanan kemasan umumnya berupa berupa asam-
asam organil atau garamnya. Beberapa asam organik yang sering digunakan adalah asam asetat, asam
propionate, asam sorbet, asam benzoat dan natrium benzoat.
 Pengawet Buatan
Asam Benzoat, Asam Propionat, Asam Sorbat, Boraks, dan Formalin

Asam Asetat atau Asam cuka merupakan pengawet alami. Dengan kadar 4%, banyak digunakan
untuk membuat acar atau asinan. Bahan ini mampu menghambat pertumbuhan jamur.
Asam Benzoat dan Natrium Benzoat, biasanya digunakan untuk pengawet minuman, jus buah,
saos, sambal, dan kecap. Kedua bahan ini terdapat dalam cengkih dan kayu manis.
Asam Propionat dan Natrium Propionat digunakan sebagai pengawet roti dan keju. Bahan ini
untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri.
Asam Sorbat biasanya digunakan untuk pengawet keju. Bahan ini untuk mencegah
pertumbuhan kapang dan bakteri.
Garam Nitrit digunakan untuk mengontrol pertumbuhan bakteri Clostridium Botunilium.
Boraks sebenarnya adalah bahan kimia untuk pembuatan kermik. Sering disalahgunakan untuk
pembuatan bakso dan mie basah
Formalin yang merupakan bahan untuk mengawetkan spesimen biologi dan pengawet mayat,
disalahgunakan untuk mengawetkan tahu, mie basah dan ikan segar dan juga berbagai makanan ringan.
Bahan ini dapat menimbulkan kepada para pemakannya yakni keracunan, gatal-gatal, iritasi pada paru-
paru, gangguan pencernaan bahkan kematian.
D. Penyedap
Penyedap adalah bahan yang berfungsi untuk meningkatkan cita rasa makanan sehingga
menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan.
Secara alami, bahan yang digunakan untuk penyedap adalah bawang putih, bawang Bombay,
garam dan rempah-rempah. Karena bahan penydeap alami terbatas jumlahnya maka dibuatlah
penyedap buatan/sintetis.
 Penyedap Alami
Bawang Putih, Bawang Bombay, garam dan Rempah-rempah
 Penyedap Buatan/Sintetis
MSG ( Monosodium Glutamat ) atau vesin.

Bahan Penyedap sintetis yang paling popular adalah MSG. Penyedap ini memiliki beberapa
macam di pasaran seperti ajinomoto, miwon, sasa, royco, masako, maggi.
MSG merupakan garam natrium dari asam glutamate yang merupakan asam amino essensial
dan secara alami terdapat dalam protein nabati dan hewani.
Penggunaan MSG berlebihan dapat menimbulkan Chinese Restaurant Syndrome ( CRS ) yang
ditandai sesak napas, sakit dada, pusing, dan mudah letih.

Anda mungkin juga menyukai