Anda di halaman 1dari 14

DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI

PARIWISATA DAN SENI

MAKALAH

ILMU BUDAYA DASAR

DISUSUN OLEH:

Nama : SANDI PRABOWO

NPM : 16110353

Kelas : 1KA34

Program Sistem Informasi

Universitas Gunadarma Kampus “J” Kalimalang

Mata kuliah : Ilmu Budaya Dasar


Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Tugas : Dampak adanya Taman Mini Indonesia indah terhadap industry Pariwisata dan
Seni

Kelas : 1-KA34

Dateline Tugas : 11 April 2011

Tanggal Penyerahan & Upload Tugas : 11 April & 13 April 2011

PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri tanpa
meniru atau mengutip dari Tim atau pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, kami siap menerima konseuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk
mata kuliah ini.

PENYUSUN

NPM NAMA LENGKAP TANDA TANGAN


16110353 SANDI PRABOWO
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan saya waktu,
kesempatan dan juga ilmu dalam menyelesaikan makalah ini. Dan tidak lupa saya ucapan terima
kasih kepada para narasumber informasi yang saya dapatkan dari internet. Serta saya haturkan
terima kasih kepada Bpk. M. Burhan Amin selaku dosen pembimbing kami.

Dalam penyusunan makalah dengan kerja keras dan juga bantuan dari berbagai pihak,
saya berusaha untuk memberikan hasil yang maksimal dalam menggali informasi. Walaupun di
dalam pembuatannya saya menghadapi kesulitan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang saya miliki. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat saya butuhkan untuk dapat
menyempurnakannya di masa mendatang.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas Ilmu Budaya
Dasar dengan judul "DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH
TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI & BUDAYA DI DAERAH". dengan harapan
dapat memberikan manfaat serta menambah ilmu pengetahuan dan semangat bagi Mahasiswa dan
juga para pembaca untuk dapat melestarikan kebudayaan daerah yang sangat berguna untuk
memperkokoh ketahanan budaya Indonesia.

Jakarta, 10 April 2011

Sandi Prabowo.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DATAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1

1.2. TUJUAN ............................................................................................................  3

1.3. SASARAN ......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

1.4 PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP

1.5 KESIMPULAN ................................................................................................... 9

1.6 REFERENSI ............................................................................................... 10
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII) merupakan taman yang menggambarkan


secara utuh Indonesia yang besar dalam penampilannya yang kecil dan indah. Diawali dari
gagasan dan prakarsa Ibu Tien Soeharto, pembangunan TMII dimulai pada tahun 1971
dan diresmikan pembukaannya pada tanggal 20 April 1975.

Sejak berdirinya dalam perjalanan waktu ke waktu semakin tumbuh dan


berkembang seirama dengan dinamika kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat
semakin merasakan betapa besar manfaat keberadaan TMII yang menjalankan misi
sebagai wahana pelestarian dan pengembangan budaya.serta merupakan sarana
memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

TMII sebagai suatu wahana yang mempresentasikan kebhinekaan bangsa


Indonesia dan keanekaragaman khasanah budaya, sehingga masyarakat dapat menimba
pengalaman, pengetahuan dan informasi yang menarik sekitar kehidupan berbagai aspek
budaya, tradisi, adat istiadat, berbagai bentuk kesenian sampai pada pengenalan benda-
benda budaya.

Kini, pada usianya yang ke 35 tahun, TMII terus berhias dan berbenah, sehingga
disamping menjadi sarana informasi dan pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai
obyek wisata budaya. Dengan fasilitas yang ada antara lain : 32 Anjungan Daerah, Arsipel
Indonesia, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Istana Anak Anak Indonesia,
11 Unit Taman antara lain Taman Burung, Taman Akuarium Air Tawar, Taman Bunga
Keong Emas dan yang saat ini sedang dibangun yaitu Taman Budaya Tionghoa Indonesia.
Penampilan 15 Unit Museum antara lain Museum Indonesia, Museum Transportasi,
Museum Minyak & Gas Bumi, serta berbagai sarana hiburan yang menarik seperti Teater
Imax Keong Emas, Kereta Gantung, Aeromovel, Kereta Api Mini, Snow Bay Water Park
menawarkan nuansa yang menarik.
Keindahan dan khasanah budaya yang ditampilkan di TMII dapat dengan mudah
diketahui oleh masyarakat dengan tersedianya sarana informasi yang lebih lengkap dan
interaktif, melalui website ini diharapkan dapat tersebar informasi secara luas ke seluruh
pelosok nusantara bahkan mancanegara, sehingga masyarakat akan lebih mudah mengenal
kebudayaan dan adat-istiadat bangsa Indonesia.

Kondisi Taman Mini Indonesia Indah


Kemajuan mewujudkan gagasan pembangunan proyek miniatur ini didorong oleh
Memorandum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, tertangga1 4 Maret 1972
yang memberikan beberapa alternatif dan saran untuk menjadi pegangan pelaksanaan
proyekini.
Dalam Memorandum ini, diakui bahwa dengan rencana pembangunan proyek
miniature Indonesia Indah ini, timbul kekhawatiran akan adanya perpecahan dalam tubuh
kesatuan bangsa Indonesia. Uluran tangan berupa peran serta DPR RI dalam memberikan
saran sungguh membantu memperingan beban yang timbul karena adanya perbedaan pendapat tentang
pembangunan proyek ini.
Penyediaan sumber daya manusia dan dana seperti itu memerlukan strategi yang
tepat. Oleh karena itu dalam pengembangan kegiatan Taman Mini "Indonesia Indah"
kebutuhan dalam bidang sumber daya manusia dan dana menjadi bagian tak terpisahkan
dalam pengembangan programnya. Pengembangan program semacamini harus dilakukan
apabila Taman Mini "Indonesia Indah" akan mampu  menjangkau masa depan.
Wahana rekreasi berupa 11 unit taman, antara lain Taman Burung,
TamanAkuarium Air Tawar, dan Taman Bunga Keong Emas; berbagai wahana inovatif,
seperti Istana Anak Anak Indonesia, Teater Imax Keong Emas, Teater 4D’Motion, Kereta
Gantung (skylift), “monorel” Aeromovel; serta Taman Budaya Tionghoa Indonesia dan
TMII Waterpark yang kini sedang dibangun, juga menawarkan nuansa yang menarik.
1.2 Tujuan

Adapun tujuan makalah ini adalah :

a. Mengetahui dampak adanya Taman Mini Indonesia Indah terhadap industri pariwisata
seni dan budaya di daerah.

b.Pentingnya seni dan budaya di daerah-daerah Indonesia dikembangkan.

c. Mampu menjunjung tinggi nilai kebudayan nasional den memperkenalkan kepada dunia
luar atas keanekaragaman yang di miliki Indonesia .

d. Dapat menambah pengetahuan tentang Taman Mini Indonesia Indah.

e. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

f. Memperkenalkan kebudayaan, adat-istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia kepada


rakyat Indonesia sendiri dan bangsa lain

g. Dapat menambah wawasan saya dan pembaca untuk mengetahui dampak adanya
Taman Mini Indonesia Indah terhadap industri pariwisata seni dan budaya di daerah.
1.3 Sasaran

-Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia
untuk membangun dan mempertebal rasa cinta tanah air kepada seluruh kebudayaan yang
ada di Indonesia dan menghidupkan kembali minat wisatawan domestik maupun lokal
agar mengunjungi objek wisata yang ada di daerah .

- memberikan pengertian kepadabangsa-bangsa lain maupun meningkatkan


pengetahuan bagi bangsanya sendiri mengenaitanah air, sehingga timbul rasa cinta
terhadap tanah airnya. Oleh karena itu, sasaran pembangunan TMII tidaklah semata-mata
untuk memburu finansial guna mengimbangi pembiayaan priyak dengan melaksanakan
usaha-usaha komersial, melainkan ditujukan lebih pada sasaran ideal guna mencapai
maksud dan tujuan di atas.
BABII PEMBAHASAN
1.4 Pembahasan

Sebagai sebuah kawasan wisata, kehadiran TMII tak cuma diakui oleh masyarakat luas
yang ditandai oleh padatnya pengunjung di hari-hari libur, tetapi pengakuan berupa sejumlah
penghargaan dari berbagai kalangan resmi.
Dalam usianya yang baru setahun, pada tahun 1976. TMII telah menerima penghargaan di
bidang kepariwisataan dari pemerintah DKI Jakarta. Kemudian berturut-turut pada tahun 1977
dan 1978 memperoleh penghargaan kepariwisataan dari pemerintah DKI berupa "Palm Perunggu"
dan "Palm Perak". Pada tahun 1981 masih dari pemerintah DKI. TMII memperoleh penghargaan
kepariwisataan berupa "Palm Emas". Pada tahun 1987, TMII memperoleh penghargaan
pelestarian kebudayaan Golden Awarddar i Pacific Asian Travel Association (PATA). Di bidang
pembinaan industri kecil, hasil-hasil yang telah dicapai oleh TMII membuahkan penghargaandari
Pemerintah republik Indonesia berupa Upakarti Kepeloporan pada tahun 1990. Penghargaan
kepariwisataan dari pemerintah DKI Jakarta, berupa "AdikaryaWisata" diperoleh pada tahun
1991. 1992 dan 1993. Selanjutnya pada tahun 1994 TMII memperoleh plakat "Adikaryottama
Wisata" juga dari pemerintah DKI Jakarta atas prestasinya mempertahankan "Adikarya Wisata",
selama empat tahun berturut-turut. Adapun pada tahun 1995, TMII berhasil memperoleh
penghargaan berupa piagam "Adikaryottama Wisata 1995". Adikaryottama berasal dari bahasa
sansekerta, yang berarti Adi Karya yang Utama.
Pada tahun 1995 pula TMII memperoleh Penghargaan Penghijauan Lingkungan dari
Pemerintah DKI Jakarta. TMII merupakan hasil karya putra-putri Indonesia dalam upaya
melestarikan, membina dan mengembangkan serta menyebarluaskan ragam aspek budaya
Indonesia. Nilai-nilai tradisi warisan leluhur turun temurun, tata nilai yang berlaku saat ini serta
harapan-harapan bangsaIndonesia di masa datang tercermin dari berbagi bentuk peragaan statis
maupundinamis di seluruh areal TMII.
TMII tercatat sebagai kawasan wisata Indonesia yang paling banyak menggelar produk-
produk kesenian daerah. Di tiap Anjungan maupun di tiap sudut bagiannya. setiap hari ada saja
pesona budaya daerah yang bisa disaksikan pengunjung. Atraksi-atraksi menarik yang pada
akhirnya akan mendorong pengunjung untuk datang ke daerah tersebut manakala ada kesempatan.
Dalam upaya mempersiapkan generasi penerus untuk terus mencintai, menghayati dan
mendalami seni budaya bangsanya, TMII melalui sanggar-sanggar pendidikan seninya secara
aktif menggugah minat dan apresiasi generasi muda, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Upaya
pendidikan dan pembinaan ini telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Melalui
sasana krida maupun sanggar-sanggar tari dan musik di lingkungan TMII, masyarakat dari
berbagai generasipun dapat bersama-sama mengenal, mempelajari, melestarikan dan
mengembangkan beragam aspek seni budaya Indonesia.
TMII sendiri, melalui tim kesenian andalannya, yaitu "Pelangi NusantaraTMII" telah
berhasil membantu upaya pemerintah dalam memperkenalkankekayaan seni budaya Indonesia ke
seluruh penjuru dunia. Sejak tahun 1978 sampai sekarang, tim ini secara teratur mengisi acara
kesenian kenegaraan di Istana Kepresidenan Republik Indonesia. Selain itu, "Pelangi Nusantara"
secara aktif mengikuti berbagai pergelaran ke daerah-daerah dalam rangka meningkatkan
apresiasi masyarakat Indonesia terhadap kekayaan seni budaya bangsanya. Dalam setahun Tim ini
rata-rata melakukan sekitar 50 kali pentas untuk memenuhi permintaan berbagai pihak, di
berbagai kesempatan. Sementara itu, dalam kiprahnya ke mancanegara, ke berbagai kota dan
negara di Asia, Eropa, Amerika dan Australia telah lebih dari 22 misi kesenian berhasil diemban
dengan baik.
Pelangi Nusantara pada dasarnya merupakan tim operasional kesenian yang berfungsi
sebagai unit percontohan. Tim ini telah diakui oleh masyarakat luas sebagai salah satu pelopor
pengembangan sistem pergelaran sesuai situasi dan kondisi masyarakat yang berkembang secara
dinamis. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh tim ini adalah keserasian tata busana atau
kostum yang digunakan.
Melalui museum-museumnya. TMII dihargai oleh masyarakat karena kepeloporannya
secara terus menerus membangkitkan minat masyarakat untuk mencintai dan mengunjungi
museum. Dengan tampilan museum-museumnya yangmenarik, TMII senantiasa berupaya
menepis kesan suram dan "kuno" yang selama ini masih menjadi citra museum-museum kita di
masyarakat. Kehadiran beragam museum dalam satu kawasan sangat bermanfaat bagi masyarakat
untuk menambah pengetahuan serta memenuhi keingintahuan mengenai berbagai hal tentang
Indonesia. Keseluruhannya akan membawa dampak positif bagi penyiapan dan pengembangan
sumber daya manusia pembangunan.
Di sisi lain, secara spesifik, bentuk-bentuk bangunan di TMII banyak diantaranya
merupakan karya dan prestasi putra-putri bangsa Indonesia di bidang arsitektur Indonesia modern,
yang diharapkan dapat memberi sumbangan berarti bagi dinamika perkembangan dunia arsitektur
di masa mendatang. Hampir seluruh bangunan modern yang terdapat di TMII, mengacu ke era
masa depan namun tetapmengakar pada tradisi dan filosofi Indonesia.

      -Dampak positif adanya TMII


Sejak berdirinya dalam perjalanan waktu ke waktu semakin tumbuh dan berkembang
seirama dengan dinamika kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat semakin merasakan betapa
besar manfaat dan keberadaan TMII yang menjalankan misi sebagai wahana pelestarian dan
pengembangan budaya, serta merupakan sarana memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia. TMII sebagai suatu wahana yang mempresentasikan kebhinnekaan bangsa Indonesia
dan keanekaragaman khasanah budaya, sehingga masyarakat dapat menimba pengalaman,
pengetahuan dan informasi yang menarik sekitar kehidupan berbagai aspek budaya, tradisi, adat
istiadat, berbagai bentuk kesenian sampai pada pengenalan benda-benda budaya.
Kini, menjelang usianya yang ke-32 tahun, TMII terus berhias dan berbenah, sehingga
disamping menjadi sarana informasi dan pendidikan bagi generasi penerus,  juga sebagai obyek
wisata budaya dengan fasilitas yang ada antara lain 26 Anjungan Daerah, Arsipel Indonesia, Pusat
Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Istana Anak-anak Indonesia, 11 unit taman di
antaranya Taman Burung, Taman Akuarium Air Tawar, Taman Bunga Keong Emas, dan 15 unit
museum di antaranya Museum Indonesia, MuseumTransportasi, Museum Minyak & Gas Bumi,
serta berbagai sarana hiburan yang menarik seperti Teater Imax Keong Emas, Kereta Gantung,
Aeromovel, Kereta Api Mini, danyang saat ini sedang dibangun yaitu Taman Budaya Tionghoa
Indonesia. Selain itu direncanakan akan dibangun enam anjungan daerah provinsi baru di Taman
Mini Indah Indonesia.
Keindahan dan khasanah budaya yang ditampilkan di TMII dapat dengan mudah diketahui
oleh masyarakat dengan tersedianya sarana informasi yang lebih lengkap daninteraktif, melalui
website ini diharapkan dapat tersebar informasi secara luas ke seluruh pelosok Nusantara bahkan
mancanegara, sehingga masyarakat akan lebih mudah mengenal kebudayaan dan adat-istiadat
bangsa Indonesia.
-Hambatan yang Dihadapi

Tugas yang sangat berat dalam mengemban misi ini masih dibebani oleh sikap dan tanggapan dari
beberapa kalangan dan lapisan masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung, tetapi masih
menginginkan penjelasan lebih rinci mengenai gagasan pendirian taman miniatur ini. Akan tetapi,
dengan ketekunan dan tekad yang luhur, semua rintangan dapat diatasi. Usaha ini diperingan
dengan dukungan dalam berbagai bentuk dari berbagai kalangan. Kalangan pendidikan dan
pengusaha swasta pada dasarnya mendukung gagasan pendirian taman miniatur ini, walaupun
disertai berbagai syarat dan pertimbangan.

Reaksi dalam bentuk lunak maupun keras diatasi dengan memberikan pengertian kepada mereka
yang kurang mendukung. Saran dan kritik ditampung dan dijadikan bahan pertimbangan lebih
rinci. Ibu Tien soeharto sendiri yang ikut juga memberikan penjelasan-penjelasan tentang gagasan
pembangunan proyek miniatur ini. Himbauan pun disampaikan kepada para dermawan dan
penyumbang untuk membantu pelaksanaan proyek ini.

Kemajuan mewujudkan gagasan pembangunan proyek miniatur ini didorong oleh Memorandum
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, tertangga1 4 Maret 1972. yang memberikan
beberapa alternatif dan saran untuk menjadi pegangan pelaksanaan proyek ini.
BAB III KESIMPULAN

1.5 Kesimpulan

a. Minat masyarakat khususnya masyarakat umum terhadap anjungan rumah – rumah adat
yang ada di lingkungan TMII masih sangat minim, dapat dibuktikan pada hari – hari
libur nasional masyarakat memang antusias mendatangi kawasan TMII

b. Jika budaya yang kita terapkan kurang baik maka generasi muda yang akan datang akan
mengikuti kebudayaan yang kurang baik itu.

c. Perlu dilakukan sosialisasi kebudayaan sejak dini kepada siswa – siswi sekolah dasar
agar mereka tahu mengenai kebudayaan bangsa mereka, karena dengan pengenalan
sedini mungkin akan dapat memupuk rasa cinta terhadap tanah air
1.6 REFERENSI

http://www.tamanmini.com/profil/PSejarah

http://forumbebas.com/thread-137325-post-1719225.html#pid1719225

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/486/jbptunikompp-gdl-friskaanja-24257-1-unikom_f-
1.pdf

http://www.dalimunthe.com/2010/04/sejarah-taman-mini-indonesia-indah-tmii.html

http://etd.eprints.ums.ac.id/2371/1/E100020023.pdf

http://www.abdi10.co.tv/2009/12/mengenal-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai