Pd
NIP : 1953 01 01 1976 01 01 1 006
Tempat,Tanggal Lahir : Tangkahen, 1 Januari 1953
Instansi B.K.P.P. Prov. Kalteng.
:
Pangkat/Gol Pembina Utama Muda/IV/c
.
Pendidikan : S 1 PLS Unpar
S 2 PLS UN Malang
Relevansi
• TAM relevan mendukung tercapainya beberapa
standar kompetensi kepemimpinan dalam jabatan
eselon III, yakni:
Bermanfaat untuk:
• Mengidentifikasikan, mengklasisfikasi;
• Merumus tujuan, sasaran, kinerja yang
rasional dan logis dicapai organisasi;
• Menyusun strategi, program dan
kegiatan yg tepat utk mencapai sasaran
kerja.
Tujuan Pembelajaran
TPU:
Peserta diharapkan mampu memahami konsep
TAM dan implementasinya dlm penyelesaian
tugas.
• Identifikasi faktor2;
• Mengolah fakta dan data;
• Penentuan kunci keberhasilan;
• Penyusunan dan pemilihan alternatif;
• Pengambilan keputusan dan pemilihan
alternatif;
• Perencanaan tindakan yang akan dilakukan.
Analisis Manajemen meliputi:
• Identifikasi faktor internal dan eksternal;
• Mengolah/menilai faktor keberhasilan
organisasi;
• Menentukan faktor kunci keberhasilan;
• Merumuskan dan menentukan tujuan,
sasaran, kinerja;
• Menyususn strategi, program dan
kegiatan.
RAGAM CARA DAN TEKNIK ANALISIS
• Analisis terhadap seluruh aspek yg mempengaruhi
keberhasilan organisasi meraih masa depan, yakni:
1
SWOT Analisis keadaan lingk. internal dan
eksternal
Force field analysis Analisis merencanakan perubahan
2
3
Brainstorming Teknik menggali ide, kreatifitas
menyelesaikan masalah
4
Diagram pohon masalah Model utk merinci masalah dan sebab
akibat
Diagram Fishbone Model utk merinci masalah dan sebab
5 akibat
6
Model Causal Map Model utk pemetaan sebab akibat
Strenghts
Nomor 1 NUnya 5
2 NUnya 5
3 NUnya 5
Weaknesses
Nomor 1 NUnya 2
2 NUnya 3
3 NUnya 2
Total NU 22
Tiap faktor internal tsb NUnya dimasukan dalam tabel 4.3 kolom NU
2. Cara menentukan BF
NU
BF 100%
NU
5
Contoh: BF Strenghts No 1 100 % 23 %
22
5
BF Strenghts No 2 100 % 23 %
22
Contoh
S1 dan S2 tidak ada keterkaitan karena faktor yang sama.
S1 dengan S2 = 5
S1 dengan S3 = 4
S1 dengan W1 = 2
S1 dengan W2 = 4
S1 dengan W3 = 1
S1 dengan O1 = 5
S1 dengan O2 = 5
S1 dengan O3 = 5
S1 dengan T1 = 4
S1 dengan T2 = 2
S1 dengan T3 = 2
TNK S1 dengan faktor lain = 39
4. Cara menentukan NRK (Nilai Rata-rata Keterkaitan)
TNK
NRK
N 1
TNK faktor S1 = 39
Jadi :
39
NRK 3, 66 dibulatkan menjadi 4
12 1
5. Cara menentukan NBK (Nilai Bobot Keterkaitan)
• NRK x BF = NBK
• Jadi NBK faktor S1 = 3,66 x 23 % = 0,82
Rumus:
• TNB = NBD + NBK
• NBD faktor S1 diketahui 1,15
• NBKnya = 0,82
• TNB faktor S1 = 1,15 + 0,82 = 1,97
• Masukan pada tabel 4.3 kolom TNB
Penilaian faktor eksternal NU, BF, ND, NBD, NK,
NRK, NBK, TNB sama seperti penilaian faktor
internal di atas
• Faktor kunci keberhasilan dan peta posisi
kekuatan hasil pada tabel 4.3 sebagai
acuan penilaian faktor kunci keberhasilan
(FKK).
• Penentuan kunci keberhasilan FKK dari
tiap kategori strengths, weaknesses,
opportunities, threats, masing-masing
dipilih 2 FKK berdasarkan urutan TNB
terbesar.
Cara menentukan FKK:
1. Dipilih berdasarkan TNB terbesar;
2. TNB sama pilih BF terbesar;
3. BF sama pilih NBD terbesar;
4. NBD sama pilih NBK terbesar;
5. NBK sama pilih berdasarkan pertimbangan
rasionalitas.
NK
NO. FAKTOR INTERNAL NU BF% ND NBD NRK NBK TNB FKK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
STRENGTHS (KEKUATAN)
2 Ada program pelatihan yang praktis 5 23 5 1.15 5 x 5 4 5 1 5 5 5 5 1 2 4.27 0.98 2.13 '1
6.09
WEAKNESSES (KELEMAHAN)
100 1.23
FAKTOR EKSTERNAL
OPPORTUNITIES (PELUANG)
7 Ada pegawai berbagai unit siap latih SIM 5 28 5 1.4 5 5 5 2 5 1 x 4 3 3 1 1 2.90 0.82 2.21 '1
9 Ada keinginan berbagai unit untuk bangun 5 28 5 1.4 5 5 5 3 1 4 3 x 3 1 2 3.45 0.84 2.37
6.38
THREATHS (ANCAMAN)
12 Konsep sosial enginnering belum mantap 2 6 1 0.36 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 x 1.45 0.09 0.15 '1
100 0.85
Tabel 4.3. EVALUASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
NK
NO. FAKTOR INTERNAL NU BF% ND NBD NRK NBK TNB FKK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
STRENGTHS (KEKUATAN)
6.09
WEAKNESSES (KELEMAHAN)
100 1.23
FAKTOR EKSTERNAL
OPPORTUNITIES (PELUANG)
6.38
THREATHS (ANCAMAN)
100 0.85
Gambar 4.1. Peta posisi kekuatan Organisasi
S = 6,09
(+)
II
T = 0,85 0 = 6,38
(-) 5 (+)
IV III
W = 1,23
(-)
Langkah langkah perumusan
tujuan :
1. Meneliti posisi kekuatan organisasi,
sesuai hasil analisis SWOT;
2. Menentukan faktor kunci keberhasilan
sesuai peta kekuatan organisasi;
3. Perumusan tujuan.
Keterangan:
M = Manfaat bagi publik;
KLM = Kemampuan mengatasi kelemahan;
KMA = Kemampuan mengatasi ancaman.
Untuk penilaian dapat digunakan skala nilai 1-5
Kinerja
6. Sasaran yg ditetapkan menghasilkan kinerja
(performance) yg terukur;
7. Kinerja adalah hasil yg diperoleh atas
pelaksanaan suatu kegiatan yg dilakukan;
8. Tolok ukur menilai kinerja/pencapaian tujuan yaitu
menggunakan indikator.
INPUT PROCESS OUTPUT OUTCOME
Satuan
No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Ket
Kinerja
1. Meningkatkan Meningkatnya Raw input
kompetensi TI ketrampilan TI
terpadu
a. Calon programer
Orang 70
b. Calon operator
Orang 70
c. Calon maintenance
Orang 70
Instrumen input
Output
a. Ahli programing
Orang 30
b. Ahli operator
Orang 30
c. Ahli maintenance
Orang 30
• Kinerja pada tabel 4.7 kolom 6 merupakan hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan selama 1 – 12
bulan;
IndikatorInstrumen
input
a. Pelatih profesional Orang
5 5 5 7 7 10
Indikator Output
Jenis strategi:
• Strategi utama/dasar;
• Strategi variasi/operasional
Keterangan:
Diambil hanya satu strategi tiap kuadran, sehingga diperoleh 4 strategi
Penentuan strategi: strategi yg paling efektif
dalam mencapai sasaran kinerja yg
ditetapkan sesuai kriteria.
Evaluasi
Pelaporan
Rencana Pelaksanaan
Strategi yang sudah disusun selanjutnya dilimpahkan kepada pejabat
eselon IV selaku pelaksana operasional,sbb:
6. Persiapan;
7. Pelaksanaan;
8. Pengendalian;
9. Evaluasi.
Tabel 4.11 Rencana Kegiatan
Program Kegiatan Rincian Kegiatan Penanggung jawab Waktu Biaya (Rp) Target
kinerja
Analisis desain SIM Persiapan
terpadu Raw input
Calon peserta 1.500.000 50 orang
Calon pelatih Kabid A 15 hari 2.500.000 10 orang
Sumber dana 1.000.000 5.000.000
Proses
Mendata Calon peserta 1.000.000 50 orang
Mendata Calon pelatih Kasi A 10 hari 1.500.000 10 orang
Mendata Sumber dana 2.500.000
Output
Tersedianya Peserta 5.000.000 50 orang
Tersedianya Pelatih Kadis 5 hari 3.000.000 10 orang
Tersedianya Dana 8.000.000
Pelaksanaan
Input
Menetapkan peserta 16.000.000 50 orang
Menetapkan pelatih 4.000.000 10 orang
Kadis 5 hari
Menetapkan dana 20.000.00
0
Program Kegiatan Rincian Kegiatan Penanggung jawab Waktu Biaya (Rp) Target kinerja
Output
1.000.000 50 orang
Tersedia aparatur memiliki 5.000.000 50 orang
Kadis 5 hari
kompetensi SIM terpadu
2.500.000
Evaluasi (input)
Jlh peserta 5.000.000 50 orang
Proses
Kehadiran peserta 98 %
Pengunaan dana
Output
Peserta aparatur yg memiliki 50 orang
Kadis 5 hari
kompetensi SIM terpadu
Jumlah 4 orang 93 hari 102.500.000 102.500.000
Monitoring
Obyek monitor:
1. Aspek input;
2. Aspek proses;
3. Aspek output
Tiap faktor didukung dgn data yang akurat menggunakan skala nilai 1 – 5
Keterangan:
D1 Adanya kewenangan X 1 1 1 1 1 4 27 %
kendalikan bus diterminal
dan jalan
D2 Lampu lalu lintas berfungsi 1 X 3 2 5 6 1 7%
Jumlah
Rumus BF 100%
Total
Cara menentukan NBD faktor pendorong ND dapat diketahui dari tabel 4.3
Contoh:
NBD faktor D1 = 5 x 27 % = 1,33
NBD faktor D2 = 3 x 7 % = 0,21
NBD faktor D3 = 5 x 19 % = 0,95
NBD faktor D4 = 3 x 9 % = 0,21
NBD faktor D5 = 5 x 33 % = 1,65
NBD faktor D6 = 2 x 7 % = 0,14
NBD = BF x ND
Cara menentukan NRK
TNB, NBK, NU, BF, NBD, NK, NRK, dan TNB tiap faktor
dicatat dalam tabel 4.17
Cara menentukan NU dan BF:
Tabel 4.16 Tingkat urgensi faktor Penghambat
N0 Faktor Penghambat
H1 H2 H3 H4 H5 H6 NU BF (%)
4 1 4 3 2 2 16 100
Jumlah
Rumus BF 100%
Total
• Penentuan faktor kunci keberhasilan dan Diagram Medan kekuatan;
NK
NO. FAKTOR INTERNAL NU BF% ND NBD NRK NBK TNB FKK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
STRENGTHS (KEKUATAN)
D2 Ada program pelatihan yang praktis 5 23 5 1.15 5 x 5 4 5 1 5 5 5 5 1 2 4.27 0.98 2.13 '1
6.09
OPPORTUNITIES (PELUANG)
D4 Ada pegawai siap latih SIM 5 28 5 1.4 5 5 5 2 5 1 X 4 3 3 1 1 2.90 0.82 2.21 '2
D6 Ada keinginan berbagai unit untuk bangun SIM 5 28 5 1.4 5 5 5 3 1 4 3 x 3 1 2 x 3.45 0.84 2.37 '1
100 6.38
FAKTOR EKSTERNAL
WEAKNESSES (KELEMAHAN)
1.23
THREATHS (ANCAMAN)
H5 Pengendalian bus diterminal dan jalan rendah 1 6 1 0.36 2 1 3 1 1 3 1 1 2 1 x 1 0.36 0.08 0.14
0.85
Tabel 4.17. EVALUASI FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT
NK
NU BF% ND NBD NRK NBK TNB FKK
NO. FAKTOR INTERNAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
STRENGTHS (KEKUATAN)
4.49
3.79
FAKTOR EKSTERNAL
WEAKNESSES (KELEMAHAN)
3.11
THREATHS (ANCAMAN)
4,66
10 Disiplin pejalan rendah 2 19 3 0.57 2 5 4 5 2 1 1 3 3 x 1 1 2.55 0.48 1.05
1.55
• Dari tabel 4.17 dapat dipilih FKK:
1. Pilih TNB terbesar;
2. Jika TNB sama, pilih BF terbesar;
3. Jika BF sama, pilih NBD terbesar;
4. Jika NBD sama, pilih NBK terbesar;
5. Jika NBK sama, pilih berdasarkan pengalaman serta rasionalitas
FKK terpilih disusun dalam tabel 4.18.
Strenghts Weaknesses
Pengatur LL cukup
Petugas LL kurang konsisten
Trayek LL bertambah
Banyak titik rawan macet
ALTERNATIF PEMECAHAN
Alternatif Pemecahan yaitu:
Meningkattkan sarana operasional;
Meningkatkan pengendalian terminal;
Meningkatkan konsistensi petugas Lalu Lintas;
Meningkatkan disiplin pemakai jalan;
Meningkatkan pengendalian titik rawan macet
H6 = 0,32
D6 = 0,59
H5 = 0,18
D5 = 2,65
H4 = 1,05
D4 = 0,55
H3 = 1,57
D3 = 1,64
H2 = 1,37
D2 = 0,51
H1 = 1,17
D1 = 2,34
5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
Jika TNB pendorong lebih besar dari penghambat berarti organisasi memiliki keunggulan
utk meningkatkan kinerja
Sasaran
Rumusan Sasaran tahunan lebih spesifik dan terukur seperti:
1. Meningkatnya pelayanan angkutan penumpang bus kota yang aman dan
lancar;
2. Meningkatnya pelayanan angkutan penumpang bus antar kota antar provinsi
yang aman dan lancar;
Kinerja:
6. Hasil yang dicapai atas pelaksanaan suatu kegiatan dalam kurun waktu
tertentu;
7. Untuk mengukur keberhasilan perlu ditentukan indikatornya.
Tabel 4.19. KINERJA SEKARANG DAN YANG AKAN DATANG
KINERJA
Kecelakaan kali 50 46 40 32 20
Penyusunan strategi
Strategi yang paling efektif: menghilangkan/meminimalisasi hambatan kunci
dan optimalisasi pendorong kunci kearah kinerja yang akan datang seperti
rumusan:
1. Tingkatkan tertib lalu lintas bus dikawasan terminal;
2. Kendalikan lalu lintas dikawasan PKL dan titik rawan macet.
Kebijakan operasional:
Agar strategi dapat berjalan lancar perlu disusun kebijakan
operasional, misalnya:
3. Menetapkan terminal kawasan tertib lalu lintas;
4. Operasional tertib lalu lintas secara terpadu yang efektif.
Program
Sesuai kebijakan yang telah ditetapkan dapat disusun bebereapa program,
seperti:
5. Kebijakan penetapan terminal kawasan tertib lalu lintas, implementasinya
adalah Program Peningkatan Fungsi Terminal;
6. Kebijakan operasi lalu lintas secara terpadu, implementasinya Program
Peningkatan Penegakan Hukum Lalu Lintas.
• Kegiatan
Suatu program dapat dijabarkan pada
beberapa kegiatan, misalnya:
• Program peningkatan fungsi terminal sebagaimana
ditentukan dalam Kepmen Perhubungan No. 31 tahun
1985, maka kegiatan Program Peningkatan Fungsi
Terminal, terdiri dari:
1. Menata terminal bus dalam area tipe A, B, C;
2. Mengendalikan ketertiban kedatangan dan ketepatan
keberangkatan.
Area Tipe:
A melayani kendaraan umum AKAP dan angkutan lintas
batas negara;
B melayani AKDP dan angkutan kota;
C melayani angkutan pedesaan.
• Program peningkatan penegakan hukum lalu lintas
terdiri dari kegiatan:
1. Sosialisasi tertib lalu lintas;
2. Operasi justisi pelanggaran lalu lintas secara terpadu.
Rencana Pelaksanaan
Pimpinan Tingkat Madya (eselon III) menata program,
menjabarkan misi kedalam tujuan dan sasaran serta
strategi kedalam kebijakan, pelaksanaan selanjutnya
dilimpahkan kepada pimpinan tk IV (eselon IV) sebagai
pelaksana operasional untuk menyusun rencana
pelaksanaannya. Rencana pelaksanaan dapat disusun
dengan analisis SWOT
Bagan 4.3 Kerangka Analisis Kendali Mutu
Pelaksanaan
Hasil stratifikasi fakta dari data tersebut dapat divisualisasikan pada diagram
pareto.
Diagram pareto
Alat statistik utk menggambarkan fakta dan data dlm bentuk batang,
disusun dari
kiri ke kanan, mulai yg tertinggi sampai terendah.
Berdasarkan tanya jawab “mengapa”, kendaraan mogok dilihat dari tanggung jawab
manajeman adalah kelemahan manajeman perawatan kendaraan
Diagram 4.6 Diagram FISHBONE
Metode SDM
Terlambat
masuk kantor
Mogok
Akibat
Lupa service
Jadual service
blm ada
Manajemen Mesin
perawatan lemah
Diagram 4.7. Diagram Pohon Masalah
Shill
Busi kotor Aki lemah bocor
Jadual service
tdk ada
Manajemen
Perawatan lemah
Diagram 4.8 Diagram Causal Map
Coll
Busi Perawatan
lemah
• Akar penyebab kendaraan mogok dapat dicari seperti contoh
beberapa diagram diatas.
• Langkah berikutnya yaitu menyusun dan memilih alternatif
tindakan yg tepat utk menghilangkan akar masalah, digunakan
dua cara, yaitu: cost benefit atau teori tapisan.
Diagram 4.9 Cost Benefit
Alternatif Manfaat Biaya Rasio
Alternatif I 10 5 2
Alternatif II 9 3 3
Alternatif a 10 5 2
Alternatif b
Alternatif c 9 3 3
3 Laporan Sesuaikan
Identifikasi Masalah
Klasifikasi Masalah
Pelaksanaan
2 Masalah II 4 4 4 12
Masalah B 1 1 1 I
Masalah C 2 2 4 II
RANGKUMAN ANALISIS
1. SWOT menghasilkan keadaan lingkungan internal dan eksternal kedalam
kategori:
• Strenghts;
• Weaknesses;
• Opportunities;
• Threats.
b. Penilaian faktor internal dan eksternal dengan rating scale (skala nilai 1 – 5),
yang dinilai:
• Urgensi;
• Dukungan;
• Keterkaitan