0
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA
PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS
3. Penyebab/Faktor Predisposisi
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik
2 Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Pasien
dengan Diabetes Mellitus
PSIK FK UNUD 201
0
Diabetes mellitus cenderung diturunkan atau diwariskan, bukan
ditularkan. Anggota keluarga penderita DM memiliki kemungkinan
lebih besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga
yang tidak menderita DM. Para ahli kesehatan juga menyebutkan DM
merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin.
Biasanya kaum laki-laki menjadi penderita sesungguhnya, sedangkan
kaum perempuan sebagai pihak yang membawa gen untuk diwariskan
kepada anak-anaknya.
b. Faktor-faktor imunologi
Adanya respons autoimun yang merupakan respons abnormal dimana
sel-sel beta dihancurkan oleh antibodi karena dianggap sebagai sel asing.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang
menimbulkan destruksi sel beta.
Beberapa contoh dari virus dan toksin tersebut, antara lain :
• Virus dan Bakteri
Virus penyebab DM adalah rubela, mumps, dan human
coxsackievirus B4. Melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel
beta, virus ini mengakibatkan destruksi atau perusakan sel. Bisa juga,
virus ini menyerang melalui reaksi autoimunitas yang menyebabkan
hilangnya autoimun dalam sel beta. Diabetes mellitus akibat bakteri
masih belum bisa dideteksi. Namun, para ahli kesehatan menduga
bakteri cukup berperan menyebabkan DM.
• Bahan Toksik atau Beracun
Bahan beracun yang mampu merusak sel beta secara langsung adalah
alloxan, pyrinuron (rodentisida), dan streptozoctin (produk dari
sejenis jamur). Bahan lain adalah sianida yang berasal dari singkong.
2. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
3. Diabetes Gestasional
Diabetes Gestasional terjadi pada wanita yang tidak menderita diabetes
sebelum kehamilannya. Hiperglikemia terjadi selama kehamilan akibat
sekresi hormon-hormon plasenta. Setelah melahirkan bayi, kadar glukosa
darah akan kembali normal.
4. Klasifikasi
1. IDDM ( Insulin Dependent Diabetes Millitus )
5. Komplikasi
Komplikasi dari diabetes ada beberapa yaitu :
1. Jangka pendek:
• Hipoglikemia
• Ketoasidosis diabetik
• Sindrom hiperglikemik hiperosmolar nonketotik
2. Jangka panjang
• Retinopati
• Nefropati
• Neuropati : polineuropati sensori(neuropati perifer), neuropati cranial,
dan neuropati otonom
6. Gejala Klinis
5 Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Pasien
dengan Diabetes Mellitus
PSIK FK UNUD 201
0
Gejala yang lazim terjadi, pada diabetes mellitus sebagai berikut :
Pada tahap awal sering ditemukan :
a. Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai
melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic
diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga
klien mengeluh banyak kencing.
b. Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan
banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak
minum.
c. Polipagi (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami
starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan.
Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya
akan berada sampai pada pembuluh darah.
d. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang.
Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa,
maka tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang
lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka
tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh
termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan
DM walaupun banyak makan akan tetap kurus
e. Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi)
yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan
sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.
7. Pemeriksaan fisik
a. Inpeksi : lemah, pucat
b. Auskultasi : suara napas normal
c. Perkusi : tidak ada asites
6 Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Pasien
dengan Diabetes Mellitus
PSIK FK UNUD 201
0
d. Palpasi : tidak ada nyeri tekan abdomen, nadi 80x per menit
DM Tipe I DM Tipe II
Proses Pmbntkn
ATP/Energi Kurang
Merangsang Glukoneogene
Terganggu Mikro Makro PK.G Ansietas
sis Meningkat anggr pengetahu
pusat rasa lapar Vaskuler Vaskuler
en an ttg DM
Hiperglike
mia
Polifalgia Cadangan Basa Keton Lemah Kurang
Lemak Meningkat Retinopati Neuropati
Mentaati Diet
&protein ber
(-)
Ambang Hiper- Nepropati Parastesia
Batas Ginjal osmolarit PK: (kesemutan, rasa
Ketoasidosis PK.Hi
Terlampaui as Darah terbakar)
Diabetik poglik
Resiko Semibilitas nyeri
emia
Berat Cedera Suhu menurun
Badan Intoleransi
Merangsang Berkura
Glukosuria aktivitas PK
Pusat Rasa Haus ng GGK
Risiko tinggi
terhadap Infeksi
18 Asuhan Keperawatan Gawat DaruratTandaPada Pasien
dan gejala :
dengan Diabetes Mellitus Mual, muntah, nyeri abdomen,
hiperventilasi, napas bau aseton,
perubahan kesadaran
PSIK FK UNUD 201
0
Diuresis
osmotik
Polidipsi
meningkat
Poliuria Perubahan
Pola Tidur Perubahan
Nutrisi Kurang
Dehidrasi dari Kebutuhan
tubuh
Kekurangan
Volume
Cairan
2. Diagnosa
a. Kekurangan cairan berhubungan dengan diuresis osmotik (dari
hiperglikemia).
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakcukupan insulin ( penurunan ambilan dan penggunaan glokosa
oleh jaringan mengakibatkan peningkatan metabolisme protein/lemak)
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan energy metabolic
d. Ansietas berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit
diabetes melitus
3. Rencana Tindakan
1. Kekurangan cairan berhubungan dengan diuresis osmotik (dari
hiperglikemia).
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... x 24
jam diharapkan cairan/elektrolit dan keseimbangan asam
basa dapat terpenuhi.
Kriteria hasil : tekanan darah stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor
kulit, haluaran urine tepat secara individu.
4. Evaluasi
26 Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Pasien
dengan Diabetes Mellitus
PSIK FK UNUD 201
0
Diagnosa Evaluasi
Kekurangan cairan berhubungan dengan S : klien sudah tidak mengeluh tidak
diuresis osmotik (dari hiperglikemia). nyaman karena terlalu sering kencing
(poliuria).
O : tekanan darah (100-120/80-
100)mmHg
Urin normal
A : masalah teratasi.
P : Hentikan tindakan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan S : klien sudah tidak merasa lemah lagi
tubuh berhubungan dengan O : BB seimbang
ketidakcukupan insulin (penurunan A : masalah teratasi, tujuan tercapai
ambilan dan penggunaan glokosa oleh P : Hentikan tindakan
jaringan mengakibatkan peningkatan
metabolisme protein/lemak)
Intoleran aktivitas berhubungan dengan S: pasien mengatakan dapat melakukan
penurunan metabolik aktivitas sendiri
O: TTV normal, pasien terlihat
bersemangat
A: tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. Jakarta: EGC
Doenges, E. Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC
Guyton, Arthur C., dkk. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta:
EGC
Price, A. Sylvia. 1995. Patofisiologi Edisi 4. Jakarta: EGC
Reeves, Charlene J., dkk. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba
Medika
Robbins. 1999. Dasar Patologi Penyakite Edisi 5. Jakarta : EGC