Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi antar masyarakat, berupa

lambang, bunyi, suara yang dihasilkan alat ucap manusia dan mengandung

makna tertentu sehingga menyebababkan adanya suatu reaksi.

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki kebudayaan

yang beraneka ragam, sehingga disebut sebagai bangsa yang majemuk.

Salah satu dari kebudayaan tersebut adalah bahasa daerah. Bahasa daerah

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan nasional.

Bangsa indonesia memiliki 746 macam bahasa daerah atau 12% dari total

macam bahasa yang ada di Indonesia [Republika Online, 24 Oktober 2008

pukul 06:21 WIB]. Keanekaragamaan ini sesungguhnya mampu

memperkaya kebudayaan Indonesia.

Bahasa Rejang merupakan salah satu warisan luhur budaya bangsa

Indonesia. Bahasa Rejang adalah bahasa melayu yang digunakan di

sebagian kabupaten di Bengkulu yaitu kabupaten Rejang Lebong, kabupaten

Bengkulu Utara, kabupaten Lebong, dan kabupaten Kepahiang, semuanya

termasuk dalam wilayah Provinsi Bengkulu, Indonesia [1]. Dalam upaya

untuk melestarikan Bahasa Rejang beberapa keputusan telah diambil salah

satunya mewajibkan pengajaran Bahasa Rejang di Sekolah Dasar, dalam

mata pelajaran Muatan Lokal di sebagian kabupaten yang menggunakan

Bahasa Rejang sebagai bahasa sehari-hari di Provinsi Bengkulu. Dengan

1
2

menilik asal terciptanya bahasa rejang kita dapat mengetahui sejarah

penyebaran suku melayu di nusantara yang ada di kalimantan dan sumatera.

Banyak pihak yang secara objektif memandang bahasa Rejang sebagai

bahasa yang tinggi nilai-nilai historis dan filosofinya. Apresiasi terhadap

bahasa Rejang bukan saja dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri, tetapi

bahkan dilakukan oleh bangsa luar seperti Mervyn A Jaspan (1964) dengan

judul “Folk Literature of South Sumatera: Rejang Ka-Ga-Nga texts” [2].

Maka tidak mengherankan, jika banyak karya sastra dan karya- karya ilmiah

tentang bahasa rejang yang ditulis oleh orang-orang luar maupun dalam

negeri. Tetapi, ada beberapa kesulitan dalam mempelajari bahasa Rejang

dikarenakaan tingkat bahasanya yang sangat banyak, pengucapaan atau

logat khusus saat berkomunikasi.

Keberadaan kamus merupakan salah satu fasilitas yang dapat

membantu penggunaan dalam mempelajari dan memahami suatu bahasa.

Contohnya seperti kamus bahasa Rejang-Indonesia, kamus bahasa Rejang-

Indonesia itu sangat penting selain dapat mejadi media penerjemah, kamus

juga dapat menjadi salah satu sumbangan dalam upaya memperkaya

kebudayaan Nasional buku dan bangsa Indonesia, Walaupun

demikian,masih dapat beberapa kendala dalam mempelajari kamus suatu

bahasa antara lain yaitu kamus masih berbentuk buku dan tabel sehingga

pengguna merasa kesulitan dalam mencari arti kata yang diinginkan karna

harus buka satu persatu dan jumlah kata yang disediakan terbatas.
3

Dari latar belakang di atas, maka dianggap penting adanya suatu

aplikasi terjemahan bahasa Rejang-Indonesia, Indonesia-Rejang dengan

fasilitas input dan output, konversi teks menjadi suara sebagai media

pembelajaran cara pengucapannya, serta pengecekan penulisan yang

benar dalam bahasa rejang, sehingga pengguna dapat dengan mudah

mendapatkan kata yang di inginkan dan benar dalam pengucapan dan

penulisannya. Penerjemahan bahasa Rejang-Indonesia, dapat

menangani perbedaan lafal kata dari kedua bahasa tersebut sehingga

menghasilkan terjemahan yang sesuai. Dengan belajar

menterjemahkan kalimat bahasa Rejang-Indonesia, Indonesia-Rejang

pengguna akan mengetahui arti kata/kalimat dalam bahasa Rejang ke bahasa

Indonesia, bahasa Indonesia ke bahasa Rejang. Sehingga penelitian ini

diberi topik ’’Aplikasi Pengolahan Bahasa Alami Sebagai Penerjemah dan

Pembelajaran dengan Text to Speech serta Spell Checker untuk Bahasa

Rejang-Indonesia dan sebaliknya’’.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

maka identifikasi masalah pada penelitian adalah:

1. Kurangnya minat dalam Penggunaan Bahasa Rejang dan

kebanggaan terhadap Bahasa Rejang terutama di kalangan


4

generasi muda semakin jarang dan kecil dikarenakan

mengalami kesulitan mempelajari Bahasa Rejang dan

pengaruh budaya luar.

2. Ketersediaan pustaka untuk mempelajari bahasa rejang

masih terbatas.

3. Masih jarang sekali sarana belajar bahasa Rejang yang

memanfaatkan teknologi komputer.

4. Kamus sebagai media terjemahan yang sudah ada memiliki

banyak keterbatasan, yaitu jika penguna ingin mengetahui

arti sebuah kata harus membaca satu persatu kata yang

terdaftar, dengan tidak memahami bagaiman cara pelafalan

atau pengucapannya, juga jumlah katanya yang masih

terbatas dan kamus masih berbentuk buku yang tebal.

C. Batasan Masalah

Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, maka

perlu dibuat suatu batasan masalah agar persoalan yang dihadapi

dapat lebih terarah dan dapat di capai pemecahan masalah yang

optimal. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:


5

1. Perangkat lunak terjemahan ini menerjemahkan kata, kumpulan

kata dan kalimat dalam bahasa Rejang-Indonesia

2. Kata-kata yang diterjemahkan yaitu kata dasar, kata

berimbuhan, dan kalimat dalam bentuk yang baku

3. Aplikasi yang dibuat disertai fitur Text to Speech dan Spell

Checker untuk bunyi pengucapan dan pengecekan dalam

penulisan

4. Aplikasi yang dibuat dapat menerima masukan dari keyboard

maupun berupa file yang berformat text(.txt).

5. Aplikasi yang dibuat bisa menyimpan hasil output dalam

bentuk file yang berformat text(.txt).

6. Hasil output bisa dicetak.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

suatu masalah yaitu:

1. Bagaimana membangun aplikasi kamus penerjemah bahasa

Rejang-Indonesia, dan Indonesia-Rejang menggunakan

pencocokan tata bahasa.


6

2. Bagaimana menciptakan user interface yang baik untuk

kemudahan dalam mengelola aplikasi.

3. Bagaimana menguji sistem aplikasi agar sistem tersebut akurat.

Anda mungkin juga menyukai