Anda di halaman 1dari 4

Pengertian

biofertilizer is a substance which contains living microorganisms which, when applied to seed, plant
surfaces, or soil, colonizes the rhizosphere or the interior of the plant and promotes growth by increasing
the supply or availability of primary nutrients to the host plant(vessey, 2003) (vessey, j.k. 2003)

pupuk hayati adalah inokulan berbahan aktif organisme hidup yang berfungsi untuk menambat hara
tertentu atau memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah bagi tanaman.

biofertilisasi adalah pemanfaatan pupuk hayati (biofertilizers) untuk meningkatkan ketersediaan hara,
meningkatkan produktivtas tanaman dan kesehatan tanah (soil quality and soils health).

Keuntungan

• meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman (hingga sekitar 25%)

• mensubstitusi pupuk anorganik (terutama n hingga 50 % dan p hingga sekitar 25%)

• meningkatkan produksi dan mengurangi biaya pemupukan

– pupuk anorganik semakin mahal dan berdampak negatif terhadap lingkungan dan tanah
(pemborosan energi fosil dan penurunan kualitas dan kesehatan tanah)

• restorasi kesuburan tanah secara alami dan menekan patagen tanah

• dapat diperbaharui (renewable) dan relatif murah

• penerapkan pertanian ramah lingkungan

Kegagalan

• populasi mikroba dalam inokulan kurang dari standar

• inokulan tidak mampu berkompetisi dengan mikroba indigenous

• inokulan sudah tidak effektif

– populasi rendah dan viabiltas rendah

– banyak kontaminan

– penyimpanan dan kemasan tidak baik


• kondisi lingkungan tidak sesuai dengan inokulan

– ph masam dan alkalinitas/salinitas

bahan organik sangat rendah

Sejarah perkembangan

rhizobia - pupuk hayati rizobia di dunia yg dikenal & dimanfaatkan utk


menginokulasi kacang-kacangan (riegel & wilfarth, 1908; jerman)

- dikomersialkan & dipatenkan dgn nama “nitragin” di as

(nobbe & hiltner, jerman)

azotobacter : - diformulasikan berbentuk inokulan & disebut azotobacterin”.


- thn 1930-an & 1940-an bjuta2 lhn di uni sovyet diinokulasi dgn bakteri ini

fosfobacterin : di eropa timur & m’kandung bacillus megaterium

mikorhiza : penggunaan sbg ppk hayati sejak moose 1957 (hara p)

di indonesia :

 p’buatan inokulan rhizobia dlm btk biakan murni pd medium agar, hanya ut penelitian
(plantkundinge institute & lab. treub bogor, 1938)

 ut komersial (lab. mikrobiologi ugm, 1981) ut petani transmigran dlm btk inokulan bintil akar ut
m’inokulasi kedelai dlm skala besar.

Mekanisme proses

1. biofertilizers fix atmospheric nitrogen in the soil and root nodules of legume crops and make it
available to the plant.

2. they solubilize the insoluble forms of phosphates like tricalcium, iron, and aluminium phosphates
into available forms.

3. they scavenge phosphate from soil layers.

4. they produce hormones and anti metabolites which promote root growth.

5. they decompose organic matter and help in mineralization in soil.


6. when applied to seed or soil, biofertilizers increase the availability of nutrients and improve the
yields by 10 to 25% without adversely affecting the soil and environment.

Kelompok pupuk hayati

• penambat n (nitrogen fixers biofertilizers)

– symbiotik

• rhizobium sp, bradyrhizobiu sp.

• anabaena azolla (azolla) (cyanobacteria)

– nonsimbiotik

• azotobacter, azospirillum, dst

• mikroba pelarut fosfat (phosphate solubilizing microbes)

– bacteria pelarut fosfat (bpf) = phospahate solubilizing bacteria (psb) : bacillus


sp,pseudomonas sp

– fungi pelarut fosfat (fpf) : aspergillus

• phosphate mobilizing biofertilizer: cendawan/fungi mikoriza (cma, fma)

plant growth promoting rhizobacteria (pgpr) = bakteri akar pemacu tumbuh

Pupuk hayati penambat n

• atmofir merupakan sumber utama n2 (78%) , dapat tersedia dengan bantuan bakteri penambat n
(nitrogen fixers)

• penambatan nitrogen secara biologis merupakan poin kunci masuknya molekul nitrogen kedalam
siklus biogeokimia nitrogen
Sumber Pustaka

Prof. Dr. Tualar Simaramata, Ir. MS Lab. Biologi dan Bioteknologi.Fakultas Pertanian Unpad

Anda mungkin juga menyukai