Anda di halaman 1dari 3

ELVIRA DELIMA SUCIANA

elviradelimasuciana.blogspot.com/2009/01/biogas.html
Kamis, 29 Januari 2009
A. Gambaran Umum Biogas

Menurut Setiawan (2008), menyatakan bahwa biogas (gas bio)


merupakan gas yang ditimbulkan jika bahan – bahan organik, seperti
kotoran hewan, kotoran manusia, atau sampah, direndam di dalam air
dan disimpan di dalam tempat tertutup atau anaerob. Sedangkan
menurut Simamora, S et al. (2006), menyatakan bahwa proses
terjadinya biogas adalah fermentasi anaerob bahan organik yang
dilakukan oleh mikroorganisme sehingga menghasilkan gas yang
mudah terbakar (flammable). Secara kimia, reaksi yang terjadi pada
pembuatan biogas cukup panjang dan rumit, meliputi tahap hidrolisis,
tahap pengasaman, dan tahap metanogenik.

Pada dasarnya kotoran heawan yang ditumpuk atau dikumpulkan


begitu saja dalam beberapa waktu tertentu dengan sendirinya akan
membentuk gas metqan. Namun karejna tidak ditampung, gas iitu
akan hilang menguap ke udara. Karena itu, untuk menampung gas
yang terbentuk dari kotoran sapi dapat dibuat beberapa model
konstruksi alat penghasil biogas (Simamora, S et al, 2006).

Menurut Setiawan (2008), menyatakan bahwa biogas yang terbentuk


dapat dijadikan bahan bakar karena mengandung gas metan (CH4)
dalam persentase yang cukup tinggi. Untuk komponen biogas yang
lengkap dapat dilihat pada tabel berikut;

Nyari hari senin/26/4/2010 pukul 15.04

Pengertian biogas
Gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-
bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara)

Nyari hari senin 26/4/2010 pukul 15.18

2010.01.04 13:25:32

www.jatengprov.go.id/?mid=beritaskpd&page...
PENGERTIAN BIOGAS

Biogas adalah gas yang berasal dari makhluk hidup yaitu hewan dan tanaman.

Biogas diproduksi oleh bakteri dari bahan organik di dalam kondisi hampa udara
(anaerobik proses). Proses ini berlangsung selama pengolahan atau fermentasi, gas
tersebut sebagian besar berupa metan dengan rumus molekul CH4 dan karbondioksida
dengan rumus molekul CO2.

Campuran gas tersebut bersifat mudah terbakar jika kandungan metan mencapai
lebih dari 50 %. Biogas yang berasal dari kotoran ternak berisi kira-kira 60 % metan.
Potensi produksi gas dari suatu jenis bahan sesungguhnya cukup tinggi jika kadar bahan
organiknya juga tinggi dan tingkat rasio C/N 20 : 1 sampai 40 : 1.

Kecepatan produksi gas selanjutnya tergantung dari kondisi fisik bahan dan
temperatur. Bahan kering dan berserabut lebih lama jika dibandingkan dengan bahan
yang halus serta basah. Temperatur optimal pada suhu 35 C, berkisar antara 32 – 37 C.
Selain itu juga tergantung dari jenis bakterinya. Kelompok bakteri yang berbeda bertugas
untuk kehidupan fermentasi dalam sebuah ekosistem. Setiap jenis bakteri tergantung
dengan jenis lainnya. Jangka fermentasi menjadi singkat jika populasi bakteri benar-
benar seimbang.

Kadar kering (total solid = TS) lapisan yang tidak terolah, berkisar antara 7 – 11
%. Hasil ini bisa dicapai jika kotoran padat dicampur air atau urine dengan volume yang
seimbang. Proses digester yang sehat menunjukkan adanya pH 7.0 (taraf netral dari
bahan).

Bila bakteri yang menghasilkan metan telah tersedia dalam bahan misalnya dari
kotoran ruminansia, produksi biogas dimulai dalam waktu 3 – 5 hari. Pada lahan
pertanian digester diisi perlahan-lahan, sementara itu penggunaannya setelah bangunan
penuh terisi.

Bila ada masalah untuk mengawali produksi gas (misal udara terlalu dingin),
maka perlu ditambah 20 % kotoran pemacu yang berasal dari digester yang telah
berfungsi, kemudian diaduk pada saat pengisian pertama.

Nyari hari senin 26/4/2010 pukul 15.25

www.scribd.com/doc/939659/Biogas-Pedesaan
sejarah biogas
- China
o Sejak tahun 1975 “biogas for every household”
o Pada tahun 1992, 5 juta rumah tangga di China menggunakan biogas
o Reaktor biogas yang banyak digunakan adalah model sumur tembok
dengan bahan baku kotoran ternak dan manusia serta limbah pertanian
- India
 Sejak tahun 1981 malalui “The National Project on Biogas
Development” oleh Departemen sumber energi non-
konvensional
 Tahun 1993, 3 juta rumah tangga menggunakan biogas
 Rektor biogas yang digunakan model sumur tembok dengan
drum serta dengan bahan baku kotoran ternak dan limbah
pertanian
- Indonesia
 Mulai diperkenalkan pada tahun 1970an, pada tahun 1981
malalui Proyek Pengembangan Biogas dengan dukungan dana
dari FAO dibangun contoh instalasi biogas di beberapa
provinsi
 Penggunaan biogas belum cukup berkembang luas antara lain
oleh karena masih relatif murahnya harga BBM yang disubsidi,
sementara teknologi yang diperkenalkan selama ini masih
memerlukan biaya yang cukup tinggi karena berupa konstruksi
beton dengan ukuran yang cukup nesar
 Mulai tahun 2000an, telah dikembangkan reaktor biogas skala
kacil (rumah tangga) dengan konstruksi sederhana terbuat dari
plastik secara siap pasang (knockdown) dan dengan harga yang
relatif murah.
Nyari hari senin 26/4/2010 pukul 15.57
http://www.pustaka-deptan.go.id/primatani/pt08093.pdf
bahan baku biogas
Bahan baku utama biogas adalah kotoran sapi, yang dicairkan dengan air, dengan
perbandingan 1: 1, kemudian dimasukkan ke dalam tabung plastik melalui pipa paralon yang
telah dibuat corong pemasukan. Tabung ini berfungsi sebagai Digester atau tempat proses
menghasilkan biogas. Bahan dimasukkan setiap hari, dengan hasil kotoran sapi dari 4 ekor
sapi yang dimiliki Pak Tukiman. Hasilnya dapat dilihat gas methan (CH4) terbentuk pada
digester dan pipa disambungkan ke tabung plastik yang merupakan tempat penampungan
Biogas.
Nyari hari senin 26/4/2010 pukul 16.05

Anda mungkin juga menyukai