NIM : 09520244031
Kelas : F2
Prodi : PT Informatika
Setiap kali instruksi diberikan pada Shell Linux, kernel akan menciptakan proses-id. Proses
ini disebut juga dalam terminologi UNIX sebagai JOB. Proses-id (PID) dimulai dari 0, yaitu
proses INIT, kemudian diikuti oleh proses berikutnya (dapat dilihat dalam daftar urutan
pada /etc /inittab). Proses-proses sistem terbagi dalam tiga tipe utama, yaitu :
Interactive : Diprakarsai oleh sebuah shell dan berjalan dalam foreground dan
Background.
Batch : Secara tipical merupakan sebuah seri dari proses-proses yang dijadwalkan untuk
dieksekusi pada suatu waktu tertentu
Daemon : Secara tipikal diinisialisasi saat boot untuk membentuk fungsi-fungsi sistem
yang dibutuhkan, seperti LPD, NFS dan DNS
1. Background Proses
Untuk menghasilkan sebuah background proses, dapat dilakukan dengan menjalankan
perintah yang diakhiri dengan simbol &. Pada kondisi seperti ini, shell tidak akan menunggu
sampai eksekusi perintah berakhir. Begitu perintah berakhiran & diberikan, shell siap
menerima perintah lain. Kegunaan perintah ini misalnya untuk memperoleh daftar seluruh
file dari direktori root (/) beserta anak-anaknya dan menempatkannya ke sebuah file.
Karena proses ini Kemungkinan memakan waktu yang cukup lama, pemakai dapat
mengatur agar eksekusinya dilakukan dilatar belakang. Sehingga sementara sistem sedang
memprosesnya, pemakai tetap dapat bekerja memberikan perintah-perintah lainnya.
Contoh :
ls –lR / > lsroot 2>&1 &
Pada contoh tersebut, perintah ls beserta pesan kesalahan ditempatkan ke file lsroot dan
dilakukan secara background. Proses latar belakang cocok untuk proses yang tidak
menggunakan keluaran ke layar terminal atau masukkan dari keyboard.
2. Status Proses
Instruksi proses status digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada. Ketika tidak ada
option sama sekali, proses statuss akan menampilkan proses yang saat itu dilakukan oleh
sebuah terminal.
Contoh 1 :
$ ps PID TT STAT TIME COMMAND 29384 p0 Is 0:00.01 -ksh (ksh) 27221 p0 R+ 0:00.00 ps
Proses ksh adalah proses shell yang aktif pada saat user login ke dalam sistem dan proses
ksh ini akan menunggu instruksi dari pemakai. Bila shell menjalankan instruksi, maka shell
menciptakan proses anak dan menunggu hingga proses tersebut selesai.
Contoh 2 :
$ ps -u USER PID %CPU %MEM VSZ RSS TT STAT STARTED TIME COMMAND dsn970210
29384 0.0 0.1 404 328 p0 Ss 7:35PM 0:00.01 -ksh (ksh) dsn970210 21658 0.0 0.1 284 164
p0 R+ 7:42PM 0:00.00 ps –u
Sebuah sistem yang dibangun oleh serangkain proses, dengan perintah ps –e (everthing)
dapat ditampilkan sejumlah proses-proses tersebut.
$ ps –e
PID TTY TIME COMMAND
1 ? 00:00:05 init
2 ? 00:00:00 klogd
3 ? 00:00:00 inetd
Semakin banyak pemakai yang sedang menggunakan sistem, semakin banyak proses yang
akan ditampilkan. Tanda tanya (?) menyatakan bahwa proses tersebut adalah proses
daemon (proses yang hidup terus selama sistem hidup dan berjalan dilatar belakang).
Proses sh sebenarnya memimpin group proses. Tampak bahwa PID dari bash tercantum
dalam
PPID dari proses ps –f. PPID (parrent PID) menyatakan proses induk dari proses yang
sedang berjalan, dan STIME menyatakan awal proses dimulai.
Pada field STAT yang merupakan status proses dapat digunakan sebagai indikator terhadap
suatu proses, sejumlah status tersebut dapat diketaui dari huruf pertama field STAT
adalah :
R : actually running or runnable
S : Sleeping (sleeping > 20 seconds)
I : Idle (sleeping < 20 seconds)
T : stop
H : Halted
P : In page wait
D : In disk wait
Z : Zombie
<blank> : In core
W : Swapped out
>: Proses yang telah melampaui soft limit ketetapan memori
Pada huruf ketiga field STAT menunjukkan keterangan apakah proses berjalan dengan
altered CPU Schedule, antara lain :
N : Proses berjalan pada prioritas rendah
# : nice (nomor yang lebih tinggi dari 0)
< : Proses berjalan pada prioritas tinggi
Sebenarnya untuk menghentikan proses yang tidak berada pada background, cukup
dengan menekan <CTRL+C>. Namun jika proses tersebut bekerja pada background, proses
dapat dihentikan dengan perintah kill. Perintah kill bekerja dengan cara mengirim signal ke
proses yang sedang berjalan melalui nomer proses yang sudah diketahui. Kill hanya dapat
digunakan untuk menghentikan proses dari masing-masing user, hanya superuser saja yang
berwenang untuk menghentikan proses user lain.
Contoh :
$ kill 123
Menghentikan proses dengan PID 123
$ kill -9 1234
Menghentikan dengan paksa proses dengan PID 1234.
# kill 0
Menghentikan semua proses yang berjalan dalam background.
(continue)
Jobs control adalah fasilitas yang memungkinkan suatu program dihentikan secara
sementara dan kemudian dijalankan kembali. Fasilitas ini dapat dipakai untuk
memindahkan program yang sedang berjalan secara background (dilatar belakang) ke
foreground (di latar depan) atau sebaliknya. Fasilitas ini meniru fasilitas pada C shell.
Jika seseorang memberikan perintah (script shell, utilitas atau program), perintah tersebut
akan menjadi sebuah job, terlepas perrintah itu dijalankan dilatar depan atau belakang.
Jobs control biasanya diaktifkan secara otomatis begitu berada di prompt (shell). Untuk
mengetahui fasilitas ini sudah dijalankan atau belum, dapat deketahui dengan perintah :
Jika perintah di atas menghasilkan informasi berupa “monitor on” berarti fasilitas job
control sudah diaktifkan. Apabila fasilitas tesebut belum aktif, dapat diaktifkan dengan
perintah :
$ set -o monitor
$ set –m
Untuk menjalankan perintah di background, perlu akhiran & disetiap perintah yang akan
dijalankan.
$find / -name *.c –print > c.out 2> c.error &
Perintah diatas dipakai untuk memperoleh semua file berakhiran *.c dari root (/)
danhasilnya ditempatkan ke file c.out. Adapun kalau ada sesuatu kesalahan (misalnya
karena tidak diperkanankan membaca direktori tertentu berhubungan dengan ijin akses)
kesalahan tersebut direkam ke file c.error. Proses ini dilakukan dibelakang layar, dan diberi
nomor job dan identitas proses (PID).
Apabila nomor job adalah satu dan jobs belum berakhir, maka jika diberikan job kedua,
maka nomor job tersebut sama dengan 2.
Perintah du digunakan untuk memperoleh blok dari setiap file atau direktori. Setelah
nomor job kedua diatas, jika dijalankan satu job lagi, maka :
[3] 273
Untuk melihat status proses dari perintah yang dieksekusi dilatar belakang, dapat
digunakan perintah jobs.
$ jobs
[1] Stopped vi file1.txt &
[2] – Running ps –aux &
[3] + Running sleep 500 &
Informasi dibagian kiri menyatakan nomor job. Tanda + sesudah nomor job menyatakan
job yang terbaru. Tanda – menyatakan job kedua yang terbaru. Informasi seperti running
menyatakan bahwa perintah job sedang dieksekusi (belum selesai). Kemungkinan lain
informasi adalah :
Stopped : job sedang berhenti secara sementara (ditangguhkan)
Done : job sudah selesai dikerjakan.
Bagian terkanan menyatakan nama perintah. Pemakai dapat memberikan pilihan –p pada
perintah jobs. Pilihan ini akan menyebabkan jobs menampilkan PID dari semua proses yang
dieksekusi dilatar belakang.
$ jobs –p
300
302
Artinya ada dua proses di latar belakang dengan PID 300 dan 302. Pilihan (option) –l akan
menampilkan informasi seperti jobs tanpa option dan informasi PID (nomor proses)
$ jobs –l
Job yang berjalan dilatar depan dapat dihentikan dengan menekan tombol <CTRL + Z>.
Sebagai contoh, saat menjalankan perintah sleep 500 di latar depan, kemudian menekan
tombol <CTRL + Z>, maka proses tersebut akan dihentikan sementara.
$ sleep 500
<CTRL + Z> [1] + Stopped sleep 500 Dengan menggunakan perintah jobs, status proses
tersebut diatas dapat diketahui, sebagai berikut :
$ jobs
[1] + Stopped sleep 500
Job yang sedang ditangguhkan dapat diaktifkan kembali dengan cara diaktifkan dilatar
belakang dan diaktifkan dilatar depan. Job yang sedang berhenti secara sementara dapat
dijalankan kembali dilatar depan dengan cara menjalankan perintah fg. Dengan
menjalankan perintah fg maka sleep 500 akan dijalankan di foreground, dan jika setelah di
depan ingin ditangguhkan kembali tinggal menjalankan perintah bg.
$ sleep 500
<CTRL + Z>
[1] + Stopped sleep 500
$ bg #Eksekusi kelatar belakang
[1] sleep 500
Pada bentuk fg dan bg tanpa argumen, job terbarulah yang diproses. Sedangkan jika %n
digunakan, job dengan nomor n yang diproses.
$ jobs
[2] + Running sleep 1000 &
[1] – Running sleep 200 &
$ fg %1
sleep 200 &
Proses yang sedang ditangguhkan ataupun yang sedang berada di latar belakang dapat
dimatikan dengan menggunakan perintah kill.
$ kill %1 # job nomor 1 dihapus
Jika dikehendaki, pemakai dapat menyuruh shell menunggu suatu proses dilatar belakang
selesai dieksekusi. Perintah yang diperlukan adalah wait. Perintahnya adalah wait %n,
dengan n adalah nomor job dari proses latar belakang yang ditunggu.
4. Penjadwalan Proses
Pada sistem Linux, terdapat banyak cara untuk menangani eksekusi-eksekusi perintah.
Diantaranya, diberi kesempatan untuk membuat daftar perintah dan menentukan kapan
perintah dijalankan oleh sistem. Perintah at , sebagai contoh memberi peluang untuk
menjalankan program berdasarkan waktu yang ditentukan. Perintah batch adalah semiliar
dengan at, namun batch menjalankan program-program manakala sistem menemukan
waktu untuk mereka. Perintah cron memungkinkan program untuk menjalankan secara
pereodik, dan perintah crontab mengizinkan user untuk mengedit file-file yang digunakan
oleh cron. Perintah-perintah scheduling tersebut sangat berguna sat ingin melakukan
pengaturan terhadap sistem agar tidak terlalu sibuk menjalankan tugas-tugas. Teknik ini
juga sangat baik untuk eksekusi script-script bagi layanan-layanan exksternal seperti query-
query database.
Perintah at
Seperti telah diuraikan diatas, untuk menjadwalkan satu atau beberapa perintah pada
waktu yang ditentukan dapat digunakan at. Sebagai contoh, untuk membentuk pekerjaan
pada jam 2:30 a.m yakni melakukan pencetakan semua file yang terdapat pada direktori
/home/mahasiswa/dimas dan melakukan pengiriman mail pemberitahuan ke user yang
bernama anjik bahwa pekerjaan pencetakan telah dilakukan pukul 2.30 a.m. Untuk
menuliskan shcedule pekerjaan dengan at yakni dengan menulis perintah baris demi baris
dan menekan enter untuk masing-masing perintah dan untuk mengakhiri dapat digunakan
<CTRL + D>.
$ at 2.30
lp /home/mahasiswa/dimas/*
echo “File sudah dicetak Pak !” | mail –s “Pencetakan “ dihinamajikan@yahoo.co
<CTRL + D>
At hh:mm month
day year : Penjadwalan kerja berdasarkan jam (hh) dan menit (mm), bulan, hari dan tahun
tertentu
at –l : Mendaftar jadwal tugas-tugas, merupakan alias utk perintah atq.
At now +count
timeunit : Menjadwalkan pekerjaan sekarang plus hitungan berdasarkan
time-unit ; time unit dapat berupa menit, jam, hari atau minggu
at –d job_id : Membatalkan kerja dengan nomor job_id
Sebagai user root, dapat dengan bebas menjalankan perintah-perintah ini, sedangkan user
lian, file-file /etc/at.allow dan /etc/at.deny menentukan permisi permisi menggunakan
perintah tersebut. Jika file /etc/at.allow ada, maka hanya user-user yang tercantum dalam
file tersebut yang diizinkan untuk menggunakan perintah at . Jika file /etc/at.allo tidak
tersedia, sistem akan mengecek file /etc/at.deny yang akan memberikan izin
penggunaannya, tapi kalau /etc/at.deny kosong, setiap user dapat menggunakan perintah
at ini.
Perintah batch
Dalam sistem Linux tidak hanya memiliki satu perintah untuk penjadwalan tugas-tugas.
Dengan menggunakan perintah batch user dapat memberikan kelonggaran terhadap
sistem untuk memutuskan sendiri kapan proses dijalankan.
Perintah batch akan dijalankan oleh sistem jika sistem dalam keadaan tidak begitu sibuk.
Tugas-tugas yang dijalankan melalui batch akan dieksekusi melalui background. Format
menjalankan perintah batch yaitu dengan mengetikkan perintah di terminal dan
mengakhiri dengan <CTRL + D> pada akhir baris.
contoh :
$ batch
lp /home/mahasiswa/dimas/*
echo “File sudah dicetak Pak !” | mail –s “Pencetakan “ dihinamajikan@yahoo.com
<CTRL + D>
Untuk menjalankan perintah atau proses yang harus dilakukan secara reguler, dapat
menggunakan perintah cron (chronograph). Dengan cron dapat menentukan tanggal dan
waktu yang diinginkan untuk menjalankan sebuah perintah dalam file-file crontab.
Program cron hanya dijalankan satu kali, yakni saat sistem di-boot. User-user individual
hendaknya diberi izin untuk menjalankan cron secara langsung. Selain itu administrator
juga menjalankan aplikasi cron pada start-up file Linux agar cron berjalan saat proses boot
terjadi.
Perintah/Aplikasi yang dapat digunakan untuk menuliskan jadwal proses adalah crontab.
Dalam file crontab ini konfigurasi penjadwalan proses tersimpan. File contab user disimpan
dalam direktori /usr/spool/cron/crontabs dan memberi nama file tersebut dengan nama
user. Sehingga jika usernya adalah icha, maka dapat digunakan file text editor untuk
mengeditnya pada direktori tersebut.
$crontab icha
Lima field pertama adalah field waktu, sedangkan satu field terkahir adalam field perintah.
Dapat digunakan asterisk (*) dalam field waktu jika tidak ingin menentukan waktu – waktu
tertentu.
Option perintah crontab terdiri dari :
-e : mengedit file contab
-r : menghapus isi file crontab
-l : Menampilkan daftar crontab
Versi 3.0 juga merupakan versi pertama Windows yang berjalan di dalam modus
terproteksi, meskipun kernel 386 enhanced mode merupakan versi kernel yang
ditingkatkan dari kernel modus terproteksi di dalam Windows/386.
Karena adanya fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows 3.0 harus
dikompilasi dengan menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama sekali tidak
menggunakan kemampuan mikroprosesor Intel 80386, yang notabene adalah
prosesor 32-bit.
Windows 3.0 juga hadir dalam versi “multimedia”, yang disebut dengan Windows 3.0
with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis beberapa bulan kemudian. Versi ini
dibundel dengan keberadaan “multimedia upgrade kit”, yang terdiri atas drive CD-
ROM dan sebuah sound card, seperti halnya Creative Labs Sound Blaster Pro. Versi ini
merupakan perintis semua fitur multimedia yang terdapat di dalam versi-versi
Windows setelahnya, seperti halnya Windows 3.1 dan Windows for Workgroups, dan
menjadi bagian dari spesifikasi Microsoft Multimedia PC.
Fitur-fitur yang disebutkan di atas dan dukungan pasar perangkat lunak aplikasi yang
semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat sukses di pasaran. Tercatat,
dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows 3.1, Windows 3.0 terjual sebanyak
10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun menjadi sumber utama pemasukan
Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan revisi terhadap beberapa rencana
awalnya.
e. Windows 3.1
Sebagai respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke pasaran, Microsoft
mengembangkan Windows 3.1, yang menawarkan beberapa peningkatan minor
terhadap Windows 3.0 (seperti halnya kemampuan untuk menampilkan font
TrueType Fonts, yang dikembangkan secara bersama-sama dengan Apple), dan juga
terdapat di dalamnya banyak sekali perbaikan terhadap bug dan dukungan terhadap
multimedia. Versi 3.1 juga menghilangkan dukungan untuk modus real, sehingga
hanya berjalan pada modus terproteksi yang hanya dimiliki oleh mikroprosesor Intel
80286 atau yang lebih tinggi lagi. Microsoft pun pada akhirnya merilis Windows 3.11,
yang merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup semua tambalan dan perbaikan
yang dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada tahun 1992.
b. Windows 98
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis sebuah sistem operasi Windows baru, yang
dikenal sebagai Windows 98. Windows 98 dianggap sebagai revisi minor terhadap
Windows 95, tapi secara umum dilihat jauh lebih stabil dan dapat diandalkan
dibandingkan dengan pendahulunya, Windows 95. Windows 98 mencakup banyak
driver perangkat keras baru dan dukungan sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang
mengizinkan partisi untuk memiliki kapasitas lebih besar dari 2 gigabyte, sebuah
batasan yang terdapat di dalam Windows 95. Dukungan USB di dalam Windows 98
pun juga jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.
Windows 98 mengundang kontroversi saat Microsoft memasukkan penjelajah web
Microsoft Internet Explorer ke dalam sistem operasi dan tidak dapat dicabut,
sehingga menjadikan Windows Explorer dan GUI Windows mampu menampilkan
direktori seolah-olah halaman web. Hal ini membuka kasus baru, yang disebut
sebagai Amerika Serikat versus Microsoft, yang menanyakan mengapa Microsoft
repot-repot menjaga dominasinya di dalam sistem operasi komputer pribadi untuk
berkompetisi dengan para pesaingnya seperti Netscape dan IBM dengan cara yang
tidak jujur.
Pada tahun 1999, Microsoft merilis Windows 98 Second Edition, sebuah rilis yang
menawarkan banyak peningkatan dibandingkan versi sebelumnya. Internet
Connection Sharing, yang merupakan sebuah bentuk dari Network Address
Translation, yang mengizinkan beberapa mesin di dalam sebuah jaringan lokal agar
dapat menggunakan satu buah jalur koneksi Internet bersama-sama pun
diperkenalkan pada versi ini. Banyak masalah minor di dalam Windows yang lama
telah dikoreksi, yang menjadikan Windows 98 menurut banyak orang sebagai sebuah
versi Windows 9x yang paling stabil di antara semua versi Windows 9x lainnya.
Windows Me dibuat dalam waktu yang singkat, kira-kira hanya satu tahun, yang
ditujukan hanya untuk mengisi kekosongan rilis antara Windows 98 dan Windows XP
sebagai sistem operasi untuk kelas rumahan. Fitur-fitur yang terdapat di dalam
Windows Me (seperti Internet Explorer 5.5, Windows Media Player 7.0, dan
Microsoft DirectX 7.1) bahkan bisa diperoleh secara gratis dari situs Windows Update,
kecuali System Restore. Hasilnya, Windows Me pun tidak dianggap sebagai sebuah
sistem operasi yang unik di antara saudara-saudaranya dari keluarga Windows 9x,
Windows 95 dan Windows 98. Windows Me juga dikritik karena munculnya masalah
kestabilan, dan juga dukungan terhadap MS-DOS yang berjalan di dalam modus real.
Orang-orang bahkan menyebut Windows Me sebagai Windows Mistake Edition.
3. Berbasis kernel Windows NT
a. Windows NT
Selama waktu itu, Microsoft terus melanjutkan pengembangan sistem operasi yang
barunya, yang disebut dengan Windows NT. Arsitek utama dari Windows NT adalah
Dave Cutler, yang merupakan salah satu dari pemimpin arsitek sistem operasi VMS di
perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC), yang kemudian dibeli oleh Compaq
yang sekarang bagian dari Hewlett-Packard. Microsoft merekrut Cutler pada tahun
1988 untuk membuat sebuah versi OS/2 yang bersifat portabel, tapi akhirnya Cutler
malahan membuat sistem operasi baru.
Sebelum pindah ke Microsoft, Cutler sebenarnya sedang membuat sebuah sistem
operasi penerus VMS di DEC, yang disebut dengan Mica. Dan pada saat petinggi DEC
menggagalkan proyek tersebut, ia keluar dari DEC dan membawa banyak pekerja ahli
bersamanya ke Microsoft. DEC memiliki keyakinan bahwa Cutler membawa kode
Mica untuk digunakan oleh Microsoft dan menuntutnya. Akhirnya, Microsoft pun
kalah dan pada akhirnya disuruh membayar 150 juta dolar Amerika dan memiliki
kesepakatan untuk mendukung chip CPU baru buaan DEC, DEC Alpha, yang kala itu
tercatat sebagai sebuah chip tercepat, agar dapat berjalan di dalam Windows NT.
Ternyata Cairo merupakan sebuah proyek yang lebih rumit dibandingkan apa yang
telah diantisipasi oleh Microsoft, dan hasilnya NT dan Chicago tidak “bersatu” sampai
Windows XP diluncurkan. Selain itu, bagian-bagian Cairo belum muncul di dalam
sistem operasi Microsoft Windows hingga saat ini. Contohnya adalah subsistem
WinFS, yang merupakan implementasi dari Object File System di dalam Cairo,
memang sempat dikerjakan oleh Microsoft dalam beberapa waktu, tapi pada
akhirnya Microsoft mengumumkan bahwa mereka menghentikan pengembangan
WinFS dan akan menggabungkan teknologi yang dikembangkan untuk WinFS di
dalam produk dan teknologi Microsoft yang lainnya, khususnya adalah Microsoft SQL
Server.
Dukungan device driver untuk Windows NT juga kurang begitu banyak karena
memang mengembangkan driver untuk Windows NT dianggap rumit oleh beberapa
pengembang, selain tentunya Windows NT juga memiliki superioritas dalam model
abstraksi perangkat kerasnya. Masalah ini telah menghantui semua versi Windows NT
hingga Windows NT 5.0 (Windows 2000) keluar ke pasaran. Para programmer pun
mengeluh bahwa mengembangkan device driver untuk Windows NT adalah sesuatu
hal yang rumit, dan para pengembang perangkat keras juga tidak mau mengambil
risiko untuk mengembangkan device driver untuk sebuah sistem operasi yang
memiliki pangsa pasar terbatas. Selain itu, meskipun Windows NT menawarkan
performa yang baik dan mampu mengekspolitasi sumber daya sistem secara lebih
efisien, dalam beberapa sistem dengan perangkat keras terbatas, Windows NT
dianggap sebagai sistem yang boros sumber daya. Hal ini mengakibatkan munculnya
opini publik bahwa Windows NT hanya cocok untuk mesin-mesin yang besar dan juga
jauh lebih mahal (seperti halnya workstation dengan DEC Alpha atau Intel Pentium
yang kala itu memang masih baru). Windows NT juga tidak dapat bekerja untuk
pengguna pribadi karena kebutuhan sumber dayanya yang tinggi. Selain itu, GUI yang
digunakannya hanyalah salinan dari GUI Windows 3.1, yang masih kalah jauh jika
dibandingkan dengan Workplace Shell milik OS/2, sehingga alasan Windows NT
merupakan pengganti bagi Windows 3.1 tidaklah masuk akal.
b. Windows NT 4.0
Microsoft merilis Windows NT 4.0, sebagai penerus Windows NT 3.x yang sukses
mengancam dominasi Novell Netware dan UNIX di pasar korporat. Windows NT 4.0
ini pada awalnya dikembangkan sebagai sebuah bagian dari usaha untuk
memperkenalkan Windows NT kepada pasar workstation. NT 4.0 memiliki antarmuka
yang sama dengan Windows 95, tetapi menggunakan kernel yang sama dengan
Windows NT, sehingga lebih stabil. Memang, ada sebuah patch tambahan yang
tersedia untuk Windows NT 3.51 yang mampu membuat NT 3.51 agar mirip seperti
NT 4.0, tapi sangat tidak stabil dan memiliki banyak bug. Antarmuka pengguna
tersebut pada awalnya memang dikembangkan di atas Windows NT, tapi karena
Windows 95 dirilis terlebih dahulu sebelum NT 4.0, maka orang cenderung berpikir
“Windows NT 4.0 adalah jiplakan dari Windows 95.”
c. Windows 2000
Microsoft merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000, sebuah versi yang
sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau “NT 5.0″. Versi Windows
2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar workstation dan juga
pangsa pasar server.
Di antara fitur-fitur Windows 2000 yang paling signifikan adalah Active Directory,
sebuah model jaringan pengganti model jaringan NT domain, yang menggunakan
teknologi yang merupakan standar industri, seperti Domain Name System (DNS),
Lightweight Directory Access Protocol (LDAP), dan Kerberos untuk menghubungkan
antara sebuah mesin ke mesin lainnya. Windows Terminal Services juga, yang pada
Windows NT 4.0 hanya terdapat di dalam satu produk saja, pada Windows 2000
terdapat dalam semua versi server. Fitur-fitur baru yang diadopsi dari Windows 98
juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device Manager yang telah ditingkatkan
(dengan menggunakan Microsoft Management Console), Windows Media Player, dan
DirectX 6.1 (yang memungkinkan sistem operasi berbasis kernel Windows NT untuk
menjalankan game). Windows 2000 juga merupakan versi Windows berbasis kernel
NT terakhir yang tidak mengharuskan penggunanya untuk melakukan aktivasi
terhadapnya.
d. Windows XP
Pada tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP (yang memiliki nama kode
“Whistler” selama pengembangan. Akhirnya, setelah merilis beberapa versi Windows
berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil menyatukan kedua jajaran produk
tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows NT 5.1, sehingga menjadikan
kernel Windows NT yang terkenal dengan kestabilannya memasuki pasar konsumen
rumahan, untuk menggantikan produk Windows 9x yang berbasis 16/32-bit yang
sudah menua.
Windows XP merupakan versi sistem operasi Windows yang paling lama (paling tidak
hingga saat ini), karena memang berkisar dari tahun 2001 hingga tahun 2007, saat
Windows Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem operasi Windows XP akhirnya
diteruskan oleh Windows Vista pada 30 Januari 2007.
• Windows XP Home Edition, yang ditujukan untuk pasar desktop dan laptop
rumahan.
• Windows XP Home Edition N, sama seperti Home Edition yang biasa, tapi tidak
memiliki Windows Media Player, karena memang peraturan Uni Eropa tidak
memperbolehkannya.
• Windows XP Professional, yang ditujukan bagi para power user dan pebisnis.
• Windows XP Media Center Edition (MCE), dirilis pada bulan November 2002,
merupakan Windows XP Home Edition yang ditujukan untuk dektop dan laptop
dengan penekanan pada hiburan rumahan.
O Windows XP Media Center Edition 2003
O Windows XP Media Center Edition 2005, yang dirilis pada 12 Oktober 2004.
• Windows XP Tablet PC Edition, yang ditujukan untuk PC Tablet (PC dengan layar
sentuh)
• Windows XP Professional x64 Edition, yang dirilis pada 25 April 2005 untuk sistem-
sistem rumahan dan workstation yang menggunakan prosesor 64-bit yang
berbasiskan set instruksi x86-64 (AMD64 atau Intel EM64T).
Di dalam Windows Server 2003, beberapa layanan yang tidak terlalu dibutuhkan di
dalam lingkungan server dinonaktifkan secara default, terutama “Windows Audio”
dan “Themes” demi alasan kestabilan; Agar dapat menggunakan suara dan tampilan
yang sama dengan Windows XP, pengguna harus mengaktifkannya secara manual,
melalui snap-in Microsoft Management Console Services.msc Selain itu, akselerasi
perangkat keras untuk kartu grafis juga dimatikan; lagi-lagi pengguna harus
mengaktifkannya secara manual, tentu saja jika device driver yang digunakan “bisa
dipercayai”.
Pada bulan Desember 2005, Microsoft merilis Windows Server 2003 R2, yang
merupakan Windows Server 2003 Service Pack 1 ditambah dengan beberapa paket
tambahan. Di antara semua fitur-fitur barunya adalah fitur-fitur manajemen untuk
kantor-kantor cabang, dan integrasi identitas yang luas.
f. Windows Vista
Setelah meraih kesukesan besar dengan Windows XP, Microsoft tidak lantas berhenti
begitu saja mengembangkan Windows. Versi terbaru dari Windows, disebut dengan
Windows Vista, dirilis pada tanggal 30 November 2006 bagi kalangan bisnis
sementara untuk kalangan pengguna rumahan dirilis pada tanggal 30 Januari 2007.
Windows Vista memang dicanangkan agar memiliki keamanan yang lebih tangguh
dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya, dengan memperkenalkan sebuah
modus pengguna yang terbatas, yang disebut sebagai User Account Control (UAC),
untuk menggantikan filosofi “administrator-by-default” yang diberlakukan pada
Windows XP. Windows Vista juga memperkenalkan fitur grafik yang jauh lebih
“memikat”, yang disebut dengan Windows Aero GUI, aplikasi yang baru (seperti
halnya Windows Calendar, Windows DVD Maker dan beberapa game baru termasuk
Chess Titans, Mahjong, dan Purble Place). Selain itu, Windows Vista juga menawarkan
versi Microsoft Internet Explorer yang lebih aman, serta Windows Media Player versi
baru (versi 11).
Windows Vista menggunakan nomor versi 6.0, sehingga memang terdapat perbedaan
versi yang signifikan jika dibandingkan dengan Windows XP yang menggunakan
nomor versi 5.1 atau Windows Server 2003 (5.2). Karena, memang Windows Vista
memiliki banyak perbedaan yang mendasar, khususnya pada bagian arsitektur dasar
sistem operasi.
Windows Vista dijual dalam beberapa edisi:
i. Windows 7
Rilis selanjutnya setelah Windows Vista dikenal sebagai Windows 7, yang sebelumnya
dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna.
Dinamakan McIntosh, yang merupakan jenis apel yang disukai Jef Raskin, Macintosh
diluncurkan pada Januari 1984 dengan sebuah iklan Super Bowl yang sangat terkenal. Mac
adalah komputer pertama yang mempopulerkan graphical user interface (antarmuka
pengguna grafis/GUI), yang pada waktu itu sebuah perkembangan revolusioner dalam
dunia perkomputeran desktop.
Versi pertama dari Mac OS mudah dibedakan dengan sistem operasi yang lain dari periode
yang sama, karena tidak menggunakan sebuah command line interface, Macintosh
merupakan sistem operasi yang pertama menggunakan interface ke pemakai yang
seluruhnya grafis. Ditambah inti system (kernel) adalah Finder, suatu aplikasi manajemen
file, yang mampu menampilkan tampilan Desktop.
Versi ini hanya bisa menjalankan satu aplikasi pada waktu yang sama, meski demikian
aplikasi shell khusus seperti Switcher bisa bekerja di sistem ini sampai level tertentu. Sistem
1.0, 1.1, dan 2.0 menggunakan suatu sistem file yang sama, dengan satu “kludged” level
folder (tidak ada sub folder), Macintosh File System (MFS), dukungannya terhadap
subdirektori tidak sempurna. Baru pada Sistem 2.1 (Finder 5.0) yang memperkenalkan HFS
(Hierarchical File System) yang mempunyai direktori riil. Sistem 3.0 yang diperkenalkan
pada Mac Plus, menambahkan dukungan untuk beberapa teknologi baru yang mencakup
protokol AppleTalk (untuk koneksi jaringan) dan SCSI, memperkenalkan “Trash” untuk
tempat file-file yang telah dibuang (di-delete). Sistem 4.0 tampil pada Macintosh II dan Mac
SE.
Perubahan di awal sistem operasi Macintosh yang terbaik dicerminkan pada versi Finder, di
mana terobosan-terobosan utama dan baru ditemukan antara versi 1.x, 4.x, 5.x, dan 6.x.
System 1.0, Finder 1.0 (January 1984)
System 1.1, Finder 1.1g (May 1984)
System 2.0, Finder 4.1 (April 1985)
System 2.1, Finder 5.0 (September 1985)
System 3.0, Finder 5.1 (January 1986)
System 3.2, Finder 5.3 (June 1986)
System 3.3, Finder 5.4 (January 1987)
System 3.4, Finder 6.1
System 4.0, Finder 5.4 (March 1987)
System 4.1, Finder 5.5 (April 1987)
Mac OS bukan yang pertama menerapkan tampilan grafis, tetapi ada yang lebih dulu
sukses, yakni: Xerox. Hanya saja mereka tidak tertarik untuk mengembangkannya,
karena tidak menguntungkan dan bukan bagian inti bisnis mereka.
Sistem 1 memiliki tampilan desktop, jendela, icon, menggunakan sebuah mouse, menu,
dan scrollbars. Terdapat satu folder system dan “Folder yang kosong” (Empty Folder),
untuk membuat Folder yang baru dapat mengubah nama dari Empty Folder maka suatu
Empty Folder pengganti akan dengan seketika muncul.
Sistem 2 mampu membuat Finder melakukan kerja duapuluh persen lebih cepat.
Perintah Close All dan Put Back dihapuskan, Shutdown dan New Folder ditambahkan,
disk sekarang dapat dikeluarkan dengan men-drag icon-nya ke Trash, sebagai ganti
perintah Eject Disk dan kemudian men-drag icon-nya ke Trash. List View yang tidak
dalam struktur ditambahkan, di mana item di dalam suatu folder disusun secara vertikal
dengan icon kecil. Apabila aksesori Choose Printer ditambahkan, maka akan secepatnya
masuk dalam Chooser.
Sistem 3.2 memperbaiki tigapuluh bug. Calculator dibaharui sedemikian rupa sehingga
onscreen keypad bisa digunakan menyerupai keypad kalkulator aslinya.
Sistem 3.3 telah ditingkatkan untuk AppleShare (Macintosh file sharing model lama).
Sistem 4.2 menerapkan MultiFinder – para pemakai bisa memilih antar Finder, yang
hanya mendukung satu program pada waktu yang sama, dan MultiFinder, yang bisa
mendukung berbagai program. “The Macintosh Finder” memperlihatkan alokasi memori
yang digunakan untuk program-program yang terinstall. Program Control Panel juga
telah dimasukkan. Sistem 4.3 hanya upgrade layanan – memperbaiki bug dan update
driver printer.
Software sistem 5 merupakan sistem operasi Macintosh yang pertama dari “Macintosh
System Software” dengan versi nomor, penomoran digunakan untuk file Finder dan
System.
• System Software 5.0 (System 4.2, Finder 6.0, MultiFinder 1.0)
• System Software 5.1 (System 4.3, Finder 6.0, MultiFinder 1.0)
System Software 6 yang bisa menjalankan dua aplikasi dalam sebuah desktop
Cooperative multitasking debutan pertama Macintosh dibulan Maret 1985 dengan
sebuah program yang diberi nama Switcher, mengijinkan user untuk meluncurkan
berbagai aplikasi dan program pendukung lainnya. Meskipun begitu, banyak program
dan tampilan yang tidak berfungsi baik dengan Switcher, karena ia tidak di launching
dengan sistem operasinya sekaligus, karena lisensi SO harus diperoleh dari Apple secara
terpisah. System software 6 itu sendiri lebih menonjolkan/memperkenalkan
MultiFinder.
Multitasking di bawah System Software 6 adalah opsional. Startup bisa dijadikan
MultiFinder atau Finder. Jika MultiFinder terpilih, Finder dan fungsi nya tetap berjalan,
meskipun suatu aplikasi sedang berjalan. Multifinder environment mengijinkan User
untuk melihat window program yang sebelumnya berjalan untuk melihat icon Finder
seperti Trash, atau jendela dari aplikasi yang lain yang sedang berjalan di latar belakang.
System Software 6.0 (System 4.4, Finder 6.1, MultiFinder 1.1 — version nomor
dari System dan MultiFinder files telah dirubah ke 6.0 sebelum dirilis ke pasar)
System Software 6.0.1
System Software 6.0.2
System Software 6.0.3
System Software 6.0.4
System Software 6.0.5
System Software 6.0.6, never released
System Software 6.0.7
System Software 6.0.8 (identical to System 6.0.7, but configured with System 7.0
printing software for printer sharing with System 7)
System Software 6.0.8L (only for Macintosh Classic, Classic II, PowerBook 100,
Macintosh LC, LC II)
Sistem 7 adalah perubahan yang paling besar bagi sistem perangkat lunak waktu itu.
Sistem 7 menghapuskan isu Finder/MultiFinder – Finder Sistem 7 adalah MultiFinder
yang mengubah multitasking agar lebih baik. Manajemen memori juga dapat memeriksa
secara seksama 32 Mb memori, mengijinkan Macs untuk gunakan lebih dari 8 MB RAM
terintegrasi ke dalam sistem operasi, Virtual Memory – menggunakan suatu bagian yang
tak terpakai dari ruang harddisk untuk memori pengganti – ini merupakan hal pertama
diterapkan di System 7.7. Networking viaAppleTalk dan berbagi file via AppleShare
dibangun ke dalam sistem operasi, sebagai pilihan. Quicktime perangkat lunak
multimedia juga merupakan hal pertama pada waktu ini – tetapi tersedia secara
terpisah.
Sebuah menu ditambahkan di sebelah kanan dan ujung dari Menu Bar – Application
Menu, yang menunjukkan daftar program dan user yang diijinkan untuk mengakses.
Kemudian ke application Menu dengan Help Menu. Trash berubah jadi sebagai suatu
folder yang benar, artinya materi yang ditaruh disitu tinggal sampai perintah Empty
Trash dipilih. Kemudian dicopy oleh Windows sebagai Shortcuts – lebih dulu muncul di
System 7.7. Drag and drop – di mana suatu bagian yang terpilih dari teks bisa diseret
dari satu bagian ke bagian yang lain, sebagai ganti copy dan paste. Finder Sistem 7
akhirnya mengambil kelebihan dari monitor warna – membuat beberapa elemen
interface seperti tampilan 3 dimensi yang kecil.
Sistem 7.0.1 merupakan release produk yang spesial, (Performa-specific dengan System
7.0.1 mempermudah pemakai orang baru untuk menggunakan komputer apple.
(Performa merupakan komitmen bagi komputer Apple’s selama beberapa tahun itu)
Sistem 7.1 menerapkan folder Fonts sedemikian sehingga bisa mudah ditambahkan dan
dipindahkan – sebelumnya mereka ditanam di dalam System- dan rencana Enabler –
yang berarti model baru bisa diganti dengan suatu file Enabler sebagai ganti suatu versi
minor untuk membaharui seperti Systems 6.0.1-6.0.8.
Mac OS 8.1 adalah yang paling mempopulerkan HFS+. Versi pengembangan dari
Hierarchical File System ini yang diperkenalkan dengan System 3 membebaskan banyak
ruang beratus-ratus megabytes – Space harddisk lebih besar dari 1 GB.
Mac OS 8.1 juga merupakan versi yang mendukung 68K Macs, semua versi yang hanya
bisa berjalan ditipe komputer PowerPC.
Mac OS 8.5 yang diperkenalkan Sherlock, merupakan program pencarian tingkat lanjut
yang digunakan di lokal driver, server jaringan, dan Internet. Mac OS 8.5.1 telah
melakukan pengembangan/update. Mac OS 8.6 menambahkan suatu Find dengan
pilihan Content ke Sherlock, manajemen catu daya yang ditingkatkan, dukungan
terhadap FireWire dan USB.
Multiple Users ditambahkan pada Mac OS 9,9, dimana user yang diijinkan untuk log in
mempunyai setting configurasi mereka sendiri. Appletalk over TCP/IP juga diterapkan.
User bisa meng-update software di internet, dan menginformasikan ke pemakai lain
tentang update yang terbaru.
Mac OS 9.1 (cukup stabil) dengan beberapa peningkatan dan penambahan menu
Window. Mac OS 9.2 hanya tersedia sebagai pre-install system, mulai dengan
“QuickSilver” PowerMac G4 yang dirilis di musim panas tahun 2001. Mac OS 9.2.1
dilepaskan segera setelah dimainteance dan di perbaharui, serta direkomendasikan
untuk tampilan Classic di Mac OS X 10.1. Mac OS 9.2.2, versi terakhir, dirilis
dipenghujung tahun 2001, dengan meningkatkan performa tampilan Classic.
Mac OS X 10.0 dan 10.1 justru me-minim-kan Classic tersebut.
Mac OS X Server juga dirilis pada tahun 2001. Pada dasarnya versi Server ini mirip
dengan versi standard, dengan perbedaan bahwa versi Server mencakup piranti lunak
untuk keperluan manajemen dan administrasi workgroup dalam komputer berskala
besar. Contoh fitur tambahan yang tersedia untuk versi ini adalah piranti lunak untuk
menjalankan fungsi-fungsi seperti SMTP, SMB, LDAP dan DNS. Selain itu cara
melisensinya juga berbeda.
Mac OS X adalah sistem operasi yang menggunakan kernel BSD sehingga beberapa
kalangan mengatakan bahwa Mac OS X masuk dalam keluarga Unix. Hal yang menarik
dari OS ini adalah keindahan tampilannya sehingga menjadikannya model contoh bagi
pengembang deskop lain. Mac OS ini di luncurkan sekitar bulan Mei 2005 dengan kode
nama Tiger dan versi 10.4.
Tahapan-tahapan OS X:
Mac OS X Server 1.0 code name: Rhapsody, dirilis: Maret 1999.
Mac OS X Public Beta code name: Kodiak, dirilis: September 2000.
Mac OS X 10.0 (update 10.0.1-10.0.2-10.0.3-10.0.4) code name: Cheetah, dirilis:
Maret 2001.
Mac OS X 10.1 (update 10.1.1-10.1.2-10.1.3-10.1.4-10.1.5) code name: Puma,
dirilis: Oktober 2001.
Mac OS X Server 10.1 (update 10.1.1-10.1.2-10.1.3-10.1.4-10.1.5) code name:
Puma, dirilis: November 2001.
Mac OS X 10.2 (update 10.2.1-10.2.2-10.2.3-10.2.4-10.2.5-10.2.6-10.2.7-10.2.8)
code name: Jaguar, dirilis: Agustus 2002.
Mac OS X Server 10.2 (update 10.2.1-10.2.2-10.2.3-10.2.4-10.2.5-10.2.6-10.2.7-
10.2.8), dirilis Agustus 2002.
Mac OS X 10.3 (update 10.3.1-10.3.2-10.3.3-10.3.4-10.3.5-10.3.6-10.3.7-10.3.8-
10.3.9) code name: Panther, dirilis Oktober 2003.
Mac OS X Server 10.3 (update 10.3.1-10.3.2-10.3.3-10.3.4-10.3.5-10.3.6-10.3.7-
10.3.8-10.3.9), dirilis Oktober 2003.
Mac OS X 10.4 (update 10.4.1-10.4.2-10.4.3-10.4.4-10.4.5) code name: Tiger,
dirilis: April 2005.
Mac OS X Server 10.4 (update 10.4.1-10.4.2-10.4.3-10.4.4-10.4.5) dirilis: April
2005.
Mac OS X 10.5 dirilis (hampir) bersamaan dengan Windows Vista