Anda di halaman 1dari 30

Nama : Arif Muttaqin

NIM : 09520244031
Kelas : F2
Prodi : PT Informatika

A. Manajemen Proses Pada Linux

Setiap kali instruksi diberikan pada Shell Linux, kernel akan menciptakan proses-id. Proses
ini disebut juga dalam terminologi UNIX sebagai JOB. Proses-id (PID) dimulai dari 0, yaitu
proses INIT, kemudian diikuti oleh proses berikutnya (dapat dilihat dalam daftar urutan
pada /etc /inittab). Proses-proses sistem terbagi dalam tiga tipe utama, yaitu :
 Interactive : Diprakarsai oleh sebuah shell dan berjalan dalam foreground dan
Background.
 Batch : Secara tipical merupakan sebuah seri dari proses-proses yang dijadwalkan untuk
dieksekusi pada suatu waktu tertentu
 Daemon : Secara tipikal diinisialisasi saat boot untuk membentuk fungsi-fungsi sistem
yang dibutuhkan, seperti LPD, NFS dan DNS

Proses Interaktif terdiri dari atas :


- Proses fireground adalah suatu proses yang ketika berjalan, shell tidak menampilkan
prompt hingga proses berakhir.
- Proses background adalah suatu proses yang sewaktu-waktu berjalan, pemakai
tetap dapat memberikan perintah yang lain. Sebab begitu perintah background
diberikan (setelah di tekan ENTER), prompt akan ditampilkan kembali dan shell siap
menerima perintah berikutnya.

1. Background Proses
Untuk menghasilkan sebuah background proses, dapat dilakukan dengan menjalankan
perintah yang diakhiri dengan simbol &. Pada kondisi seperti ini, shell tidak akan menunggu
sampai eksekusi perintah berakhir. Begitu perintah berakhiran & diberikan, shell siap
menerima perintah lain. Kegunaan perintah ini misalnya untuk memperoleh daftar seluruh
file dari direktori root (/) beserta anak-anaknya dan menempatkannya ke sebuah file.
Karena proses ini Kemungkinan memakan waktu yang cukup lama, pemakai dapat
mengatur agar eksekusinya dilakukan dilatar belakang. Sehingga sementara sistem sedang
memprosesnya, pemakai tetap dapat bekerja memberikan perintah-perintah lainnya.

Contoh :
ls –lR / > lsroot 2>&1 &
Pada contoh tersebut, perintah ls beserta pesan kesalahan ditempatkan ke file lsroot dan
dilakukan secara background. Proses latar belakang cocok untuk proses yang tidak
menggunakan keluaran ke layar terminal atau masukkan dari keyboard.

2. Status Proses
Instruksi proses status digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada. Ketika tidak ada
option sama sekali, proses statuss akan menampilkan proses yang saat itu dilakukan oleh
sebuah terminal.

Contoh 1 :
$ ps PID TT STAT TIME COMMAND 29384 p0 Is 0:00.01 -ksh (ksh) 27221 p0 R+ 0:00.00 ps

Proses ksh adalah proses shell yang aktif pada saat user login ke dalam sistem dan proses
ksh ini akan menunggu instruksi dari pemakai. Bila shell menjalankan instruksi, maka shell
menciptakan proses anak dan menunggu hingga proses tersebut selesai.

Contoh 2 :
$ ps -u USER PID %CPU %MEM VSZ RSS TT STAT STARTED TIME COMMAND dsn970210
29384 0.0 0.1 404 328 p0 Ss 7:35PM 0:00.01 -ksh (ksh) dsn970210 21658 0.0 0.1 284 164
p0 R+ 7:42PM 0:00.00 ps –u

Sebuah sistem yang dibangun oleh serangkain proses, dengan perintah ps –e (everthing)
dapat ditampilkan sejumlah proses-proses tersebut.

$ ps –e
PID TTY TIME COMMAND
1 ? 00:00:05 init
2 ? 00:00:00 klogd
3 ? 00:00:00 inetd

Semakin banyak pemakai yang sedang menggunakan sistem, semakin banyak proses yang
akan ditampilkan. Tanda tanya (?) menyatakan bahwa proses tersebut adalah proses
daemon (proses yang hidup terus selama sistem hidup dan berjalan dilatar belakang).

Sejumlah proses yang ditampilkan melalui ps –e berkedudukan sebagai pemimpin group


proses (proses group leader), yaitu proses yang menjalankan proses yang lain. Sebagai
contoh jika dijanlankan perintah ps –f (full listing), dengan hasil sebagai berikut :
$ps –f
UID PID PPID C STIME TTY TIME CMD
dsn970210 8907 1094 0 12:44 tty02 00:00:00 –bash
dsn970210 9205 8907 0 13:02 tty02 00:00:00 ps –f

Proses sh sebenarnya memimpin group proses. Tampak bahwa PID dari bash tercantum
dalam
PPID dari proses ps –f. PPID (parrent PID) menyatakan proses induk dari proses yang
sedang berjalan, dan STIME menyatakan awal proses dimulai.

Contoh lain perintah proses status :


 ps –u anjik
untuk menampilkan proses yang terkait dengan seorang pemakai
 ps –t tty02
untuk menampilkan proses yang terkait dengan terminal
 ps –auxww
untuk menampilkan informasi detail tentang setiap proses yang berjalan dalam
komputer.
 a
Mendaftar semua proses
 u
menampilkan informasi dalam “user-oriented style”
 x
memasukkan informasi dalam proses yang tidak menampilkan kontrol ttys.
 ww
memasukkan baris perintah dengan komplit, bahkan jika mereka menjalankan sampai
132 kolom.

Field-field dalam output ps diantaranya :


 USER
username dari proses. (Jika proses memiliki UID yang tidak sesuai dengan /etc/passwd,
perlu berhati-hati karena dimungkinkan terjadi proses penyerangan.
 PID
Proses Identification Number
 %CPU
Prosentasi CPU yang digunakan
 %MEM
Prosentase MEMORY yang digunakan
 SZ
Jumlah virtual memori yang digunakan proses
 RSS
Resident set size, jumlah proses physical memory yang ditempati proses
 TT
Terminal yang mengontrol proses
 STAT
Field yang menunjukkan status proses
 TIME
CPU time yang sedang digunakan
 COMMAND
Nama perintah

Pada field STAT yang merupakan status proses dapat digunakan sebagai indikator terhadap
suatu proses, sejumlah status tersebut dapat diketaui dari huruf pertama field STAT
adalah :
 R : actually running or runnable
 S : Sleeping (sleeping > 20 seconds)
 I : Idle (sleeping < 20 seconds)
 T : stop
 H : Halted
 P : In page wait
 D : In disk wait
 Z : Zombie
 <blank> : In core
 W : Swapped out
 >: Proses yang telah melampaui soft limit ketetapan memori

Pada huruf ketiga field STAT menunjukkan keterangan apakah proses berjalan dengan
altered CPU Schedule, antara lain :
 N : Proses berjalan pada prioritas rendah
 # : nice (nomor yang lebih tinggi dari 0)
 < : Proses berjalan pada prioritas tinggi

Beberapa pilihan perintah ps, sebagai berikut :


 -a : Menampilkan semua proses (termasuk milik user)
 -c : Menampilkan nama perintah dari environment task_struct
 -e : Menampilkan environment setelah baris perintah dan “and”
 -f : Menampilkan “forest” fromat pohon (proses dan subproses)
 -h : Tidak ada header
 -j : Jobs format
 -l : Long format
 -m : Menampilkan info memori
 -n : Output memori untuk USER dan WCHAN
 -r : Hanya proses-proses yang berjalan
 -s : Format signal
 -S : Menambah child CPU time dan page fault
 -t xx : Proses-proses yang hanya diasoasikan dengan ttyxx
 -u : Format user, memberikan nama user dan waktu mulai
 -v : format vm (virtual memory)
 -w : Wide output
 -x : Menampilakn proses-proses tanpa mengontrol terminal

3. Menghentikan Proses (Kill)


Kadang ada keinginan untuk membunuh atau menghentikan sebuah proses. Suatu alasan
yang umum untuk menghentikan proses diantaranya :
 Proses terlalu banyak menghabiskan CPU time
 Proses berjalan terlalu lama tanpa menghasilkan output yang diharapkan.
 Proses memproduksi terlalu banyak output pada layar atau ke sebuah file.
 Proses mengunci terminal atau beberapa sesi lain.
 Proses menggunakan file-file yang salah baik input maupun output, disebabkan
kesalahan operator atau programming yang error.
 Proses sudah tidak diperlukan lagi.

Sebenarnya untuk menghentikan proses yang tidak berada pada background, cukup
dengan menekan <CTRL+C>. Namun jika proses tersebut bekerja pada background, proses
dapat dihentikan dengan perintah kill. Perintah kill bekerja dengan cara mengirim signal ke
proses yang sedang berjalan melalui nomer proses yang sudah diketahui. Kill hanya dapat
digunakan untuk menghentikan proses dari masing-masing user, hanya superuser saja yang
berwenang untuk menghentikan proses user lain.

Format penulisan perintah kill sebagai berikut :

kill [-s signal_name] pid [...]


kill -l [exit_status]
kill -signal_name pid [...]
kill -signal_number pid [...]

Beberpa signal tersebut diantaranya:


1 HUP (hang up)
2 INT (interrupt)
3 QUIT (quit)
6 ABRT (abort)
9 KILL (non-catchable, non-ignorable kill)
14 ALRM (alarm clock)
15 TERM (software termination signal)

Contoh :

$ kill 123
Menghentikan proses dengan PID 123

$ kill -9 1234
Menghentikan dengan paksa proses dengan PID 1234.

# kill -HUP `cat /var/run/inetd.pid`


Mengirimkan hang up signal kepada daemon ined dengan PID seperti yang terseimpan
pada /var/run/inetd.pid, dan meminta proses untuk membaca ulang susunan konfigurasi
/etc/inetd.conf.

# kill 0
Menghentikan semua proses yang berjalan dalam background.
(continue)

Jobs control adalah fasilitas yang memungkinkan suatu program dihentikan secara
sementara dan kemudian dijalankan kembali. Fasilitas ini dapat dipakai untuk
memindahkan program yang sedang berjalan secara background (dilatar belakang) ke
foreground (di latar depan) atau sebaliknya. Fasilitas ini meniru fasilitas pada C shell.

Jika seseorang memberikan perintah (script shell, utilitas atau program), perintah tersebut
akan menjadi sebuah job, terlepas perrintah itu dijalankan dilatar depan atau belakang.
Jobs control biasanya diaktifkan secara otomatis begitu berada di prompt (shell). Untuk
mengetahui fasilitas ini sudah dijalankan atau belum, dapat deketahui dengan perintah :

$ set –o | grep monitor


monitor on

Jika perintah di atas menghasilkan informasi berupa “monitor on” berarti fasilitas job
control sudah diaktifkan. Apabila fasilitas tesebut belum aktif, dapat diaktifkan dengan
perintah :

$ set -o monitor

$ set –m

Untuk menjalankan perintah di background, perlu akhiran & disetiap perintah yang akan
dijalankan.
$find / -name *.c –print > c.out 2> c.error &
Perintah diatas dipakai untuk memperoleh semua file berakhiran *.c dari root (/)
danhasilnya ditempatkan ke file c.out. Adapun kalau ada sesuatu kesalahan (misalnya
karena tidak diperkanankan membaca direktori tertentu berhubungan dengan ijin akses)
kesalahan tersebut direkam ke file c.error. Proses ini dilakukan dibelakang layar, dan diberi
nomor job dan identitas proses (PID).

Apabila nomor job adalah satu dan jobs belum berakhir, maka jika diberikan job kedua,
maka nomor job tersebut sama dengan 2.

$ du / > du.out 2>1 &


[2] 272

Perintah du digunakan untuk memperoleh blok dari setiap file atau direktori. Setelah
nomor job kedua diatas, jika dijalankan satu job lagi, maka :

$ sleep 500 & #tidak melakukan apa-apa selama 500 detik

[3] 273
Untuk melihat status proses dari perintah yang dieksekusi dilatar belakang, dapat
digunakan perintah jobs.

$ jobs
[1] Stopped vi file1.txt &
[2] – Running ps –aux &
[3] + Running sleep 500 &

Informasi dibagian kiri menyatakan nomor job. Tanda + sesudah nomor job menyatakan
job yang terbaru. Tanda – menyatakan job kedua yang terbaru. Informasi seperti running
menyatakan bahwa perintah job sedang dieksekusi (belum selesai). Kemungkinan lain
informasi adalah :
Stopped : job sedang berhenti secara sementara (ditangguhkan)
Done : job sudah selesai dikerjakan.
Bagian terkanan menyatakan nama perintah. Pemakai dapat memberikan pilihan –p pada
perintah jobs. Pilihan ini akan menyebabkan jobs menampilkan PID dari semua proses yang
dieksekusi dilatar belakang.

$ jobs –p
300
302
Artinya ada dua proses di latar belakang dengan PID 300 dan 302. Pilihan (option) –l akan
menampilkan informasi seperti jobs tanpa option dan informasi PID (nomor proses)
$ jobs –l

[2] + 300 Running sleep 300 &


[1] – 302 Running sleep 150 &

Job yang berjalan dilatar depan dapat dihentikan dengan menekan tombol <CTRL + Z>.
Sebagai contoh, saat menjalankan perintah sleep 500 di latar depan, kemudian menekan
tombol <CTRL + Z>, maka proses tersebut akan dihentikan sementara.
$ sleep 500

<CTRL + Z> [1] + Stopped sleep 500 Dengan menggunakan perintah jobs, status proses
tersebut diatas dapat diketahui, sebagai berikut :

$ jobs
[1] + Stopped sleep 500
Job yang sedang ditangguhkan dapat diaktifkan kembali dengan cara diaktifkan dilatar
belakang dan diaktifkan dilatar depan. Job yang sedang berhenti secara sementara dapat
dijalankan kembali dilatar depan dengan cara menjalankan perintah fg. Dengan
menjalankan perintah fg maka sleep 500 akan dijalankan di foreground, dan jika setelah di
depan ingin ditangguhkan kembali tinggal menjalankan perintah bg.

$ sleep 500
<CTRL + Z>
[1] + Stopped sleep 500
$ bg #Eksekusi kelatar belakang
[1] sleep 500

Pada bentuk fg dan bg tanpa argumen, job terbarulah yang diproses. Sedangkan jika %n
digunakan, job dengan nomor n yang diproses.

$ jobs
[2] + Running sleep 1000 &
[1] – Running sleep 200 &
$ fg %1
sleep 200 &
Proses yang sedang ditangguhkan ataupun yang sedang berada di latar belakang dapat
dimatikan dengan menggunakan perintah kill.
$ kill %1 # job nomor 1 dihapus

[1] – Terminated sleep 200 &

Jika dikehendaki, pemakai dapat menyuruh shell menunggu suatu proses dilatar belakang
selesai dieksekusi. Perintah yang diperlukan adalah wait. Perintahnya adalah wait %n,
dengan n adalah nomor job dari proses latar belakang yang ditunggu.

4. Penjadwalan Proses
Pada sistem Linux, terdapat banyak cara untuk menangani eksekusi-eksekusi perintah.
Diantaranya, diberi kesempatan untuk membuat daftar perintah dan menentukan kapan
perintah dijalankan oleh sistem. Perintah at , sebagai contoh memberi peluang untuk
menjalankan program berdasarkan waktu yang ditentukan. Perintah batch adalah semiliar
dengan at, namun batch menjalankan program-program manakala sistem menemukan
waktu untuk mereka. Perintah cron memungkinkan program untuk menjalankan secara
pereodik, dan perintah crontab mengizinkan user untuk mengedit file-file yang digunakan
oleh cron. Perintah-perintah scheduling tersebut sangat berguna sat ingin melakukan
pengaturan terhadap sistem agar tidak terlalu sibuk menjalankan tugas-tugas. Teknik ini
juga sangat baik untuk eksekusi script-script bagi layanan-layanan exksternal seperti query-
query database.

Perintah at

Seperti telah diuraikan diatas, untuk menjadwalkan satu atau beberapa perintah pada
waktu yang ditentukan dapat digunakan at. Sebagai contoh, untuk membentuk pekerjaan
pada jam 2:30 a.m yakni melakukan pencetakan semua file yang terdapat pada direktori
/home/mahasiswa/dimas dan melakukan pengiriman mail pemberitahuan ke user yang
bernama anjik bahwa pekerjaan pencetakan telah dilakukan pukul 2.30 a.m. Untuk
menuliskan shcedule pekerjaan dengan at yakni dengan menulis perintah baris demi baris
dan menekan enter untuk masing-masing perintah dan untuk mengakhiri dapat digunakan
<CTRL + D>.

$ at 2.30
lp /home/mahasiswa/dimas/*
echo “File sudah dicetak Pak !” | mail –s “Pencetakan “ dihinamajikan@yahoo.co
<CTRL + D>

Beberapa variasi penggunaan perintah at dapat dilakukan dengan :


At hh:mm : Penjadwalan kerja berdasarkan jam (hh) dan menit (mm), menggunakan
standard 24 jam

At hh:mm month
day year : Penjadwalan kerja berdasarkan jam (hh) dan menit (mm), bulan, hari dan tahun
tertentu
at –l : Mendaftar jadwal tugas-tugas, merupakan alias utk perintah atq.
At now +count
timeunit : Menjadwalkan pekerjaan sekarang plus hitungan berdasarkan
time-unit ; time unit dapat berupa menit, jam, hari atau minggu
at –d job_id : Membatalkan kerja dengan nomor job_id

Sebagai user root, dapat dengan bebas menjalankan perintah-perintah ini, sedangkan user
lian, file-file /etc/at.allow dan /etc/at.deny menentukan permisi permisi menggunakan
perintah tersebut. Jika file /etc/at.allow ada, maka hanya user-user yang tercantum dalam
file tersebut yang diizinkan untuk menggunakan perintah at . Jika file /etc/at.allo tidak
tersedia, sistem akan mengecek file /etc/at.deny yang akan memberikan izin
penggunaannya, tapi kalau /etc/at.deny kosong, setiap user dapat menggunakan perintah
at ini. 

Perintah batch

Dalam sistem Linux tidak hanya memiliki satu perintah untuk penjadwalan tugas-tugas.
Dengan menggunakan perintah batch user dapat memberikan kelonggaran terhadap
sistem untuk memutuskan sendiri kapan proses dijalankan.
Perintah batch akan dijalankan oleh sistem jika sistem dalam keadaan tidak begitu sibuk.
Tugas-tugas yang dijalankan melalui batch akan dieksekusi melalui background. Format
menjalankan perintah batch yaitu dengan mengetikkan perintah di terminal dan
mengakhiri dengan <CTRL + D> pada akhir baris.

contoh :

$ batch
lp /home/mahasiswa/dimas/*
echo “File sudah dicetak Pak !” | mail –s “Pencetakan “ dihinamajikan@yahoo.com
<CTRL + D>

Perintah cron dan crontab

Untuk menjalankan perintah atau proses yang harus dilakukan secara reguler, dapat
menggunakan perintah cron (chronograph). Dengan cron dapat menentukan tanggal dan
waktu yang diinginkan untuk menjalankan sebuah perintah dalam file-file crontab.
Program cron hanya dijalankan satu kali, yakni saat sistem di-boot. User-user individual
hendaknya diberi izin untuk menjalankan cron secara langsung. Selain itu administrator
juga menjalankan aplikasi cron pada start-up file Linux agar cron berjalan saat proses boot
terjadi.
Perintah/Aplikasi yang dapat digunakan untuk menuliskan jadwal proses adalah crontab.
Dalam file crontab ini konfigurasi penjadwalan proses tersimpan. File contab user disimpan
dalam direktori /usr/spool/cron/crontabs dan memberi nama file tersebut dengan nama
user. Sehingga jika usernya adalah icha, maka dapat digunakan file text editor untuk
mengeditnya pada direktori tersebut.

$crontab icha

Dengan eksekusi perintah tersebut maka file /usr/spool/cron/crontabs/icha akan


terbentuk.
Masing-masing baris dalam file crontab memuat sebuah pola waktu dan sebuah perintah.
Di mana perintah tersebut akan dieksekusi pada pola waktu yang ditetapkan. Pola waktu
dibagi dalam lima field yang dipisahkan oleh spasi atau tab.

Minute hour day-of-month month-of-year day-of-week command


Keterangan range waktu :
Minute : 00 s.d 59
Hour : 00 s.d 23 (tengah malam 00)
Day-of-month : 01 s.d 31
Month-of-year : 01 s.d 12
Day-of-week : 01 s.d 07 (Senin 01, Minggu 07)

Lima field pertama adalah field waktu, sedangkan satu field terkahir adalam field perintah.
Dapat digunakan asterisk (*) dalam field waktu jika tidak ingin menentukan waktu – waktu
tertentu.
Option perintah crontab terdiri dari :
-e : mengedit file contab
-r : menghapus isi file crontab
-l : Menampilkan daftar crontab

B. Manajemen Proses Pada Windows

1. Ø 16-bit, berjalan di atas MS-DOS


a. Windows 1.0
Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis pada
tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan dalam beberapa
fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran. Pada awalnya Windows versi 1.0
ini hendak dinamakan dengan Interface Manager, akan tetapi Rowland Hanson,
kepala bagian pemasaran di Microsoft Corporation, meyakinkan para petinggi
Microsoft bahwa nama “Windows” akan lebih “memikat” konsumen. Windows 1.0
bukanlah sebuah sistem operasi yang lengkap, tapi hanya memperluas kemampuan
MS-DOS dengan tambahan antarmuka grafis. Selain itu, Windows 1.0 juga memiliki
masalah dan kelemahan yang sama yang dimiliki oleh MS-DOS.
Lebih jauh lagi, Apple yang menuntut Microsoft membuat Microsoft membatasi
kemampuannya. Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam Windows 1.0 hanya dapat
ditampilkan di layar secara “tile” saja, sehingga jendela tersebut tidak dapat saling
menimpa satu sama lainnya. Selain itu, tidak ada semacam tempat yang digunakan
untuk menyimpan berkas sebelum dihapus (Recycle Bin), karena memang Apple
berkeyakinan bahwa mereka memiliki hak terhadap paradigma tersebut. Microsoft
pun kemudian membuang limitasi tersebut dari Windows dengan menandatangani
perjanjian lisensi dengan Apple.
b. Windows 2.x
Windows versi 2 pun muncul kemudian pada tanggal 9 Desember 1987, dan menjadi
sedikit lebih populer dibandingkan dengan pendahulunya. Sebagian besar
populeritasnya didapat karena kedekatannya dengan aplikasi grafis buatan Microsoft,
Microsoft Excel for Windows dan Microsoft Word for Windows. Aplikasi-aplikasi
Windows dapat dijalankan dari MS-DOS, untuk kemudian memasuki Windows untuk
melakukan operasinya, dan akan keluar dengan sendirinya saat aplikasi tersebut
ditutup.
Microsoft Windows akhirnya memperoleh peningkatan signifikan saat Aldus
PageMaker muncul dalam versi untuk Windows, yang sebelumnya hanya dapat
berjalan di atas Macintosh. Beberapa ahli sejarahwan komputer mencatat ini sebagai
kemunculan sebuah aplikasi yang laku secara signifikan selain buatan Microsoft
sebagai awal kesuksesan Microsoft Windows.
Windows versi 2.0x menggunakan model memori modus real, yang hanya mampu
mengakses memori hingga 1 megabita saja. Dalam konfigurasi seperti itu, Windows
dapat menjalankan aplikasi multitasking lainnya, semacam DESQview, yang berjalan
dalam modus terproteksi yang ditawarkan oleh Intel 80286.
c. Windows 2.1x
Selanjutnya, dua versi yang baru dirilis, yakni Windows/286 2.1 dan Windows/386
2.1. Seperti halnya versi Windows sebelumnya, Windows/286 menggunakan model
memori modus real, tapi merupakan versi yang pertama yang mendukung High
Memory Area (HMA). Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang berjalan dalam
modus terproteksi dengan emulasi Expanded Memory Specification (EMS) standar
Lotus-Intel-Microsoft (LIM), pendahulu spesifikasi Extended Memory Specification
(XMS) yang kemudian pada akhirnya mengubah topologi komputasi di dalam IBM PC.
Semua aplikasi Windows dan berbasis DOS saat itu memang berjalan dalam modus
real, yang berjalan di atas kernel modus terproteksi dengan menggunakan modus
Virtual 8086, yang merupakan fitur baru yang dimiliki oleh Intel 80386.
Versi 2.03 dan kemudian versi 3.0 mendapatkan tuntutan dari Apple karena memang
versi 2.1 ini memiliki modus penampilan jendela secara cascade (bertumpuk), selain
beberapa fitur sistem operasi Apple Macintosh yang “ditiru” oleh Windows,
utamanya adalah masalah tampilan/look and feel. Hakim William Schwarzer akhirnya
membatalkan semua 189 tuntutan tersebut, kecuali 9 tuntutan yang diajukan oleh
Apple terhadap Microsoft pada tanggal 5 Januari 1989.
d. Windows 3.0
Microsoft Windows akhirnya mencapai kesuksesan yang sangat signifikan saat
menginjak versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990. Selain menawarkan peningkatan
kemampuan terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga mampu mengizinkan
pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara serentak
(multitasking), karena memang pada versi ini telah diperkenalkan memori virtual.
Versi ini pulalah yang menjadikan IBM PC dan kompatibelnya penantang serius
terhadap Apple Macintosh. Hal ini disebabkan dari peningkatan performa
pemrosesan grafik pada waktu itu (dengan adanya kartu grafis Video Graphics Array
(VGA)), dan juga modus terproteksi/modus 386 Enhanced yang mengizinkan aplikasi
Windows untuk memakai memori lebih banyak dengan cara yang lebih mudah
dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh MS-DOS.
Windows 3.0 dapat berjalan di dalam tiga modus, yakni modus real, modus standar,
dan modus 386 Enhanced, dan kompatibel dengan prosesor-prosesor keluarga Intel
dari Intel 8086/8088, 80286, hingga 80386. Windows 3.0 akan mencoba untuk
mendeteksi modus mana yang akan digunakan, meski pengguna dapat memaksa agar
Windows bekerja dalam modus tertentu saja dengan menggunakan switch-switch
tertentu saat menjalankannya
 win /r: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus real
 win /s: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus standar
 win /3: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus 386 Enhanced.

Versi 3.0 juga merupakan versi pertama Windows yang berjalan di dalam modus
terproteksi, meskipun kernel 386 enhanced mode merupakan versi kernel yang
ditingkatkan dari kernel modus terproteksi di dalam Windows/386.
Karena adanya fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows 3.0 harus
dikompilasi dengan menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama sekali tidak
menggunakan kemampuan mikroprosesor Intel 80386, yang notabene adalah
prosesor 32-bit.
Windows 3.0 juga hadir dalam versi “multimedia”, yang disebut dengan Windows 3.0
with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis beberapa bulan kemudian. Versi ini
dibundel dengan keberadaan “multimedia upgrade kit”, yang terdiri atas drive CD-
ROM dan sebuah sound card, seperti halnya Creative Labs Sound Blaster Pro. Versi ini
merupakan perintis semua fitur multimedia yang terdapat di dalam versi-versi
Windows setelahnya, seperti halnya Windows 3.1 dan Windows for Workgroups, dan
menjadi bagian dari spesifikasi Microsoft Multimedia PC.
Fitur-fitur yang disebutkan di atas dan dukungan pasar perangkat lunak aplikasi yang
semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat sukses di pasaran. Tercatat,
dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows 3.1, Windows 3.0 terjual sebanyak
10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun menjadi sumber utama pemasukan
Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan revisi terhadap beberapa rencana
awalnya.

e. Windows 3.1
Sebagai respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke pasaran, Microsoft
mengembangkan Windows 3.1, yang menawarkan beberapa peningkatan minor
terhadap Windows 3.0 (seperti halnya kemampuan untuk menampilkan font
TrueType Fonts, yang dikembangkan secara bersama-sama dengan Apple), dan juga
terdapat di dalamnya banyak sekali perbaikan terhadap bug dan dukungan terhadap
multimedia. Versi 3.1 juga menghilangkan dukungan untuk modus real, sehingga
hanya berjalan pada modus terproteksi yang hanya dimiliki oleh mikroprosesor Intel
80286 atau yang lebih tinggi lagi. Microsoft pun pada akhirnya merilis Windows 3.11,
yang merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup semua tambalan dan perbaikan
yang dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada tahun 1992.

f. Windows for Workgroups


Kira-kira pada waktu yang sama, Microsoft merilis Microsoft Windows for
Workgroups, yang tersedia baik sebagai tambahan untuk Windows 3.1 dan sebagai
sebuah versi yang tercakup di dalamnya lingkungan dasar Windows dan tambahan
kemampuan jaringan di dalam sebuah paket. Windows for Workgroups mencakup
driver jaringan komputer dan stack protokol yang lebih baik, dan juga mendukung
jaringan secara peer-to-peer. Salah satu download opsional untuk Windows for
Workgroups adalah stack protokol TCP/IP dengan nama kode “Wolverine”, yang
mengizinkan akses ke Internet melalui jaringan korporat. Windows for Workgroups
dirilis dalam dua versi, Windows for Workgroups 3.1 dan Windows for Workgroups
3.11. Tidak seperti versi-versi Windows sebelumnya, Windows for Workgroups 3.11
hanya berjalan di dalam modus 386 Enhanced, dan membutuhkan setidaknya mesin
dengan prosesor Intel 80386SX.
Semua versi tersebut terus menerus meningkatkan laju penjualan Windows versi 3.x.
Meskipun Windows 3.1x masih memiliki banyak kekurangan, yang sebelumnya telah
dikoreksi oleh OS/2, seperti nama berkas yang panjang (melebihi 11 karakter, dalam
format 8.3), desktop, atau proteksi sistem terhadap kelakuan aplikasi yang tidak
diinginkan, Microsoft secara cepat mengambil alih pasar GUI di pangsa pasar desktop
untuk IBM PC dan kompatibelnya. Windows API pun menjadi standar de-facto untuk
perangkat lunak konsumen.

2. Hibrida (16-bit/32-bit), berjalan tanpa MS-DOS (meski tidak sepenuhnya)


a. Windows 95
Setelah Windows 3.11, Microsoft mulai memulai pengembangan sebuah versi
Windows yang berorientasi kepada pengguna yang diberi nama kode Chicago.
Chicago didesain agar mmeiliki dukungan terhadap multitasking secara pre-emptive
32-bit seperti halnya yang terdapat di dalam OS/2 dan Windows NT, meskipun kernel
16-bit masih terdapat di dalamnya demi alasan kompatibilitas ke belakang. Win32 API
yang pertama kali diperkenalkan pada Windows NT pun diadopsi sebagai sebuah
standar antarmuka pemrograman baru yang berbasis 32-bit, dengan kompatibilitas
Win16 juga dipertahankan dengan menggunakan sebuah teknik yang dinamakan
dengan “thunking”. GUI yang baru juga dimiliki oleh sistem operasi, meskipun pada
awalnya Microsoft tidak merencanakannya sebagai bagian dari sistem operasi saat
dirilis. Memang beberapa elemen antarmuka pengguna yang dimiliki oleh Cairo
dipinjam dan ditambahkan kepada sistem operasi tersbut sebagai aspek lainnya dari
versi itu (khususnya fitur Plug and Play).
Microsoft tidak mengganti semua kode Windows menjadi 32-bit; banyak bagian di
dalamnya masih berupa 16-bit (meskipun tidak menggunakan modus real secara
langsung), demi alasan kompatibilitas ke belakang, kinerja, dan waktu
pengembangan. Hal ini dan fakta bahwa banyaknya kelemahan dalam desain versi-
versi Windows sebelumnya, membuat sistem operasi yang baru ini terganggu
efisiensi dan stabilitasnya.
Akhirnya, bagian marketing Microsoft menggunakan nama Windows 95 sebagai nama
produk bagi Chicago, saat dirilis pada tanggal 24 Agustus 1995. Microsoft memiliki
dua keuntungan dari peluncuran ini: 1) adalah mustahil bagi para konsumen untuk
menjalankan Windows 95 pada sistem operasi DOS bukan buatan Microsoft yang
jauh lebih murah; 2) meskipun jejak-jejak DOS tidaklah pernah dicabut dari sistem
operasi tersebut, malahan versi tersebut menancapkan sebuah versi DOS untuk
dimuat sebagai bagian dari proses booting, Windows 95 berjalan dengan sendirinya
di dalam modus 386 Enhanced, dengan menggunakan memori virtual dan model
pengalamatan memori flat 32-bit. Fitur-fitur itu menjadikan aplikasi Win32 untuk
mengalamatkan RAM virtual sebanyak maksimal 2 gigabyte (dengan 2 gigabyte
sisanya dicadangkan untuk sistem operasi), dan dalam teorinya mencegah aplikasi
tersebut untuk mengganggu ruangan memori yang dimiliki oleh aplikasi Win32
lainnya tanpa adanya persetujuan dari sistem operasi. Dalam hal ini, memang
fungsionalitas Windows 95 mendekati apa yang dimiliki oleh Windows NT, meskipun
Windows 95/98/Me tidak mendukung memori melebihi 512 megabyte tanpa
menyunting konfigurasi sistem yang merepotkan.
Di balik kesuksesan Microsoft, IBM terus melanjutkan pasar OS/2, dengan
memproduksi OS/2 versi 3.0 dan OS/2 Warp (versi 4.0). IBM merespons keluhan yang
diajukan oleh para konsumen mengenai kebutuhan perangkat keras komputer yang
tinggi yang diminta oleh OS/2 versi 2.0, OS/2 versi 3.0 pun dibuat jauh lebih ramping
dengan melakukan optimalisasi pada ukuran dan kecepatan. Sebelum Windows 95
dirilis, OS/2 Warp 3.0 bahkan telah dibundel dalam beberapa penyedia perangkat
keras mayor di Jerman. Akan tetapi, dengan dirilisnya Windows 95, OS/2 lagi-lagi
kehilangan pangsa pasarnya kembali, diambil alih oleh Windows 95.
Mungkin tidak mungkin untuk mencari tahu apa alasan mengapa OS/2 gagal dalam
mendapatkan pangsa pasar yang besar. Walaupun OS/2 terus dapat menjalankan
aplikasi Windows 3.1, sebenarnya sudah tidak ada yang kekurangan lagi, kecuali pada
sebagian kecil dari Windows API yang disebut Win32s. Tidak seperti Windows 3.1,
IBM tidak memiliki akses terhadap kode sumber Windows 95 dan tidak mau
menggunakan waktu dan sumber daya yang ada untuk melakukan emulasi terhadap
Win32 API. IBM juga memperkenalkan OS/2 pada kasus Amerika Serikat versus
Microsoft, dengan menyalahkan taktik marketing pada bagian Microsoft, tapi banyak
orang mungkin setuju bahwa masalah di dalam bagian marketing IBM lah dan
dukungannya yang sangat kurang dari para pengembang perangkat lunak yang
meyebabkan kegagalan-kegagalan OS/2.
Sebelum menggantinya dengan versi Windows yang baru, Microsoft merilis Windows
95 dalam lima versi berbeda, yakni sebagai berikut:
 Windows 95 – rilis yang sebenarnya dari Windows 95
 Windows 95 A – mencakup pembaruan Windows 95 Original Service Release 1
(OSR1) yang dimasukkan secara langsung terhadap instalasi.
 Windows 95 B – mencakup beberapa pembaruan mayor lainnya, seperti halnya
sistem berkas FAT32, dan Internet Explorer 3.0. Versi ini juga dikenal dengan
Windows 95 OSR2, atau banyak orang di Indonesia menyebutnya sebagai
Windows 97.
 Windows 95 B USB – atau Windows 95 OSR2.1 merupakan versi Windows 95
yang menawarkan dukungan terhadap perangkat keras berbasis bus Universal
Serial Bus/USB.
 Windows 95 C – atau Windows 95 OSR2.5 mencakup semua fitur di atas,
ditambah Internet Explorer 4.0. Versi ini merupakan versi yang paling terakhir
dirilis dari seri Windows 95.
Windows 95 OSR2, OSR2.1 dan OSR2.5 tidaklah dirilis untuk publik, akan tetapi hanya
kepada OEM saja yang mau menggunakan sistem operasi tersebut ke dalam
komputer buatannya. Beberapa perusahaan OEM bahkan menjual hard disk baru
dengan sistem operasi Windows 95 OSR2 di dalamnya.
Selain fitur yang terkandung di dalam Windows 95, Microsoft juga memperkenalkan
Microsoft Plus! for Windows 95 yang mencakup beberapa fitur tambahan yang tidak
dimiliki oleh Windows 95.

b. Windows 98
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis sebuah sistem operasi Windows baru, yang
dikenal sebagai Windows 98. Windows 98 dianggap sebagai revisi minor terhadap
Windows 95, tapi secara umum dilihat jauh lebih stabil dan dapat diandalkan
dibandingkan dengan pendahulunya, Windows 95. Windows 98 mencakup banyak
driver perangkat keras baru dan dukungan sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang
mengizinkan partisi untuk memiliki kapasitas lebih besar dari 2 gigabyte, sebuah
batasan yang terdapat di dalam Windows 95. Dukungan USB di dalam Windows 98
pun juga jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.
Windows 98 mengundang kontroversi saat Microsoft memasukkan penjelajah web
Microsoft Internet Explorer ke dalam sistem operasi dan tidak dapat dicabut,
sehingga menjadikan Windows Explorer dan GUI Windows mampu menampilkan
direktori seolah-olah halaman web. Hal ini membuka kasus baru, yang disebut
sebagai Amerika Serikat versus Microsoft, yang menanyakan mengapa Microsoft
repot-repot menjaga dominasinya di dalam sistem operasi komputer pribadi untuk
berkompetisi dengan para pesaingnya seperti Netscape dan IBM dengan cara yang
tidak jujur.

Pada tahun 1999, Microsoft merilis Windows 98 Second Edition, sebuah rilis yang
menawarkan banyak peningkatan dibandingkan versi sebelumnya. Internet
Connection Sharing, yang merupakan sebuah bentuk dari Network Address
Translation, yang mengizinkan beberapa mesin di dalam sebuah jaringan lokal agar
dapat menggunakan satu buah jalur koneksi Internet bersama-sama pun
diperkenalkan pada versi ini. Banyak masalah minor di dalam Windows yang lama
telah dikoreksi, yang menjadikan Windows 98 menurut banyak orang sebagai sebuah
versi Windows 9x yang paling stabil di antara semua versi Windows 9x lainnya.

c. Windows Millennium Edition (ME)


Pada bulan September 2000, Microsoft memperkenalkan Windows Millennium
Edition (dikenal juga dengan sebutan Windows Me atau Windows ME). Versi ini
memperbarui Windows 98 dengan dukungan multimedia dan Internet yang lebih
baik. Versi ini juga memasukkan fitur “System Restore,” yang mengizinkan para
penggunanya untuk mengembalikan keadaan sistem ke sebuah titik yang dikenal
baik-baik saja, pada saat sistem operasi mengalami kegagalan. System Restore
menjadi fitur yang masih dipertahankan pada Windows XP. Versi ini juga
memperkenalkan Windows Movie Maker versi pertama.

Windows Me dibuat dalam waktu yang singkat, kira-kira hanya satu tahun, yang
ditujukan hanya untuk mengisi kekosongan rilis antara Windows 98 dan Windows XP
sebagai sistem operasi untuk kelas rumahan. Fitur-fitur yang terdapat di dalam
Windows Me (seperti Internet Explorer 5.5, Windows Media Player 7.0, dan
Microsoft DirectX 7.1) bahkan bisa diperoleh secara gratis dari situs Windows Update,
kecuali System Restore. Hasilnya, Windows Me pun tidak dianggap sebagai sebuah
sistem operasi yang unik di antara saudara-saudaranya dari keluarga Windows 9x,
Windows 95 dan Windows 98. Windows Me juga dikritik karena munculnya masalah
kestabilan, dan juga dukungan terhadap MS-DOS yang berjalan di dalam modus real.
Orang-orang bahkan menyebut Windows Me sebagai Windows Mistake Edition.

Windows Me merupakan sistem operasi terakhir yang dibuat berdasarkan kernel


monolithic Windows 9x dan MS-DOS. Versi ini pun menjadi versi terakhir sistem
operasi Windows yang tidak memiliki Windows Product Activation (WPA).

3. Berbasis kernel Windows NT
a. Windows NT
Selama waktu itu, Microsoft terus melanjutkan pengembangan sistem operasi yang
barunya, yang disebut dengan Windows NT. Arsitek utama dari Windows NT adalah
Dave Cutler, yang merupakan salah satu dari pemimpin arsitek sistem operasi VMS di
perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC), yang kemudian dibeli oleh Compaq
yang sekarang bagian dari Hewlett-Packard. Microsoft merekrut Cutler pada tahun
1988 untuk membuat sebuah versi OS/2 yang bersifat portabel, tapi akhirnya Cutler
malahan membuat sistem operasi baru.
Sebelum pindah ke Microsoft, Cutler sebenarnya sedang membuat sebuah sistem
operasi penerus VMS di DEC, yang disebut dengan Mica. Dan pada saat petinggi DEC
menggagalkan proyek tersebut, ia keluar dari DEC dan membawa banyak pekerja ahli
bersamanya ke Microsoft. DEC memiliki keyakinan bahwa Cutler membawa kode
Mica untuk digunakan oleh Microsoft dan menuntutnya. Akhirnya, Microsoft pun
kalah dan pada akhirnya disuruh membayar 150 juta dolar Amerika dan memiliki
kesepakatan untuk mendukung chip CPU baru buaan DEC, DEC Alpha, yang kala itu
tercatat sebagai sebuah chip tercepat, agar dapat berjalan di dalam Windows NT.

Windows NT 3.1 (bidang pemasaran Microsoft menghendaki Windows NT agar


terlihat sebagai kelanjutan dari Windows 3.1) akhirnya muncul pertama kali dalam
bentuk Beta bagi para pengembang perangkat lunak pada bulan Juli 1992 dalam
sebuah perhelatan Professional Developers Conference (PDC) yang dilangsungkan di
San Fransisco, California, Amerika Serikat. Microsoft juga mengumumkan
keinginannya untuk mengembangkan sebuah sistem operasi penerus bagi Windows
NT sekaligus juga pengganti Windows 3.1 pada konferensi tersebut (yang diberi nama
kode Chicago), yang kemudian akan menyatukan keduanya ke dalam sebuah sistem
operasi yang padu. Sistem operasi tersebut diberi nama Cairo.

Ternyata Cairo merupakan sebuah proyek yang lebih rumit dibandingkan apa yang
telah diantisipasi oleh Microsoft, dan hasilnya NT dan Chicago tidak “bersatu” sampai
Windows XP diluncurkan. Selain itu, bagian-bagian Cairo belum muncul di dalam
sistem operasi Microsoft Windows hingga saat ini. Contohnya adalah subsistem
WinFS, yang merupakan implementasi dari Object File System di dalam Cairo,
memang sempat dikerjakan oleh Microsoft dalam beberapa waktu, tapi pada
akhirnya Microsoft mengumumkan bahwa mereka menghentikan pengembangan
WinFS dan akan menggabungkan teknologi yang dikembangkan untuk WinFS di
dalam produk dan teknologi Microsoft yang lainnya, khususnya adalah Microsoft SQL
Server.

Dukungan device driver untuk Windows NT juga kurang begitu banyak karena
memang mengembangkan driver untuk Windows NT dianggap rumit oleh beberapa
pengembang, selain tentunya Windows NT juga memiliki superioritas dalam model
abstraksi perangkat kerasnya. Masalah ini telah menghantui semua versi Windows NT
hingga Windows NT 5.0 (Windows 2000) keluar ke pasaran. Para programmer pun
mengeluh bahwa mengembangkan device driver untuk Windows NT adalah sesuatu
hal yang rumit, dan para pengembang perangkat keras juga tidak mau mengambil
risiko untuk mengembangkan device driver untuk sebuah sistem operasi yang
memiliki pangsa pasar terbatas. Selain itu, meskipun Windows NT menawarkan
performa yang baik dan mampu mengekspolitasi sumber daya sistem secara lebih
efisien, dalam beberapa sistem dengan perangkat keras terbatas, Windows NT
dianggap sebagai sistem yang boros sumber daya. Hal ini mengakibatkan munculnya
opini publik bahwa Windows NT hanya cocok untuk mesin-mesin yang besar dan juga
jauh lebih mahal (seperti halnya workstation dengan DEC Alpha atau Intel Pentium
yang kala itu memang masih baru). Windows NT juga tidak dapat bekerja untuk
pengguna pribadi karena kebutuhan sumber dayanya yang tinggi. Selain itu, GUI yang
digunakannya hanyalah salinan dari GUI Windows 3.1, yang masih kalah jauh jika
dibandingkan dengan Workplace Shell milik OS/2, sehingga alasan Windows NT
merupakan pengganti bagi Windows 3.1 tidaklah masuk akal.

Akan tetapi, fitur-fitur tersebutlah yang membuat Windows NT pilihan yang


sempurna untuk pangsa pasar server jaringan lokal (LAN), yang pada tahun 1993
sedang mengalami booming besar-besaran, seiring dengan komoditas jaringan di
dalam kantor telah meningkat secara drastis. Fitur-fitur jaringan dalam Windows NT
menawarkan beberapa pilihan konektivitas jaringan yang luas dan juga tentunya
sistem berkas NTFS yang efisien. Windows NT 3.51 merupakan primadona Microsoft
saat terjun ke pasar ini, yang kemudian mengambil alih sebagian besar pangsa pasar
yang sebelumnya dimiliki oleh Novell Netware beberapa tahun ke depan.

Salah satu peningkatan terbesar dari Windows NT adalah Application Programming


Interface (API) 32-bit yang baru, yang dibuat untuk menggantikan Windows API 16-bit
yang sudah lama. API 32-bit ini dinamakan dengan Win32 API, dan dari sanalah
Microsoft menyebut API 16-bit yang lama sebagai Win16. Win32 API memiliki tiga
buah implementasi utama: satu untuk Windows NT (yang merupakan Win32 API
terlengkap dengan dukungan ANSI ataupun Unicode), satu untuk Win32s (yang
merupakan bagian dari Win32 yang dapat digunakan di atas sistem Windows 3.1),
dan juga satu lagi untuk Chicago (yang hanya mendukung ANSI). Hal ini menyebabkan
kompatibilitas yang tinggi antara Chicago dan Windows NT, meskipun pada dasarnya
kedua sistem tersebut adalah sangat jauh berbeda jika dilihat dari arsitektur
dasarnya.

Windows NT merupakan sistem operasi Windows pertama yang dibuat dengan


menggunakan kernel hibrida, setelah pada versi-versi sebelumnya hanya
menggunakan kernel monolithic saja.

b. Windows NT 4.0
Microsoft merilis Windows NT 4.0, sebagai penerus Windows NT 3.x yang sukses
mengancam dominasi Novell Netware dan UNIX di pasar korporat. Windows NT 4.0
ini pada awalnya dikembangkan sebagai sebuah bagian dari usaha untuk
memperkenalkan Windows NT kepada pasar workstation. NT 4.0 memiliki antarmuka
yang sama dengan Windows 95, tetapi menggunakan kernel yang sama dengan
Windows NT, sehingga lebih stabil. Memang, ada sebuah patch tambahan yang
tersedia untuk Windows NT 3.51 yang mampu membuat NT 3.51 agar mirip seperti
NT 4.0, tapi sangat tidak stabil dan memiliki banyak bug. Antarmuka pengguna
tersebut pada awalnya memang dikembangkan di atas Windows NT, tapi karena
Windows 95 dirilis terlebih dahulu sebelum NT 4.0, maka orang cenderung berpikir
“Windows NT 4.0 adalah jiplakan dari Windows 95.”

Windows NT 4.0 datang dalam empat versi:

• Windows NT 4.0 Workstation

• Windows NT 4.0 Server

• Windows NT 4.0 Server, Enterprise Edition (yang mencakup dukungan terhadap


clustering dan SMP hingga 8-way)

• Windows NT 4.0 Terminal Server

c. Windows 2000
Microsoft merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000, sebuah versi yang
sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau “NT 5.0″. Versi Windows
2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar workstation dan juga
pangsa pasar server.

Di antara fitur-fitur Windows 2000 yang paling signifikan adalah Active Directory,
sebuah model jaringan pengganti model jaringan NT domain, yang menggunakan
teknologi yang merupakan standar industri, seperti Domain Name System (DNS),
Lightweight Directory Access Protocol (LDAP), dan Kerberos untuk menghubungkan
antara sebuah mesin ke mesin lainnya. Windows Terminal Services juga, yang pada
Windows NT 4.0 hanya terdapat di dalam satu produk saja, pada Windows 2000
terdapat dalam semua versi server. Fitur-fitur baru yang diadopsi dari Windows 98
juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device Manager yang telah ditingkatkan
(dengan menggunakan Microsoft Management Console), Windows Media Player, dan
DirectX 6.1 (yang memungkinkan sistem operasi berbasis kernel Windows NT untuk
menjalankan game). Windows 2000 juga merupakan versi Windows berbasis kernel
NT terakhir yang tidak mengharuskan penggunanya untuk melakukan aktivasi
terhadapnya.

Meskipun Windows 2000 dapat memperbarui komputer yang sebelumnya


menjalankan Windows 98, Windows 2000 tidaklah dianggap sebagai produk yang
cocok untuk pengguna rumahan. Alasannya banyak, di antaranya adalah kurangnya
device driver untuk banyak perangkat pengguna seperti pemindai (scanner) dan juga
pencetak (printer), pada saat dirilis. Situasi tersebut akhirnya berbalik pada saat
Windows XP dirilis oleh Microsoft.

Windows 2000 tersedia dalam enam edisi, yakni:


• Windows 2000 Professional

• Windows 2000 Server

• Windows 2000 Advanced Server

• Windows 2000 Datacenter Server

• Windows 2000 Advanced Server Limited Edition

• Windows 2000 Datacenter Server Limited Edition

d. Windows XP
Pada tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP (yang memiliki nama kode
“Whistler” selama pengembangan. Akhirnya, setelah merilis beberapa versi Windows
berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil menyatukan kedua jajaran produk
tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows NT 5.1, sehingga menjadikan
kernel Windows NT yang terkenal dengan kestabilannya memasuki pasar konsumen
rumahan, untuk menggantikan produk Windows 9x yang berbasis 16/32-bit yang
sudah menua.

Windows XP merupakan versi sistem operasi Windows yang paling lama (paling tidak
hingga saat ini), karena memang berkisar dari tahun 2001 hingga tahun 2007, saat
Windows Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem operasi Windows XP akhirnya
diteruskan oleh Windows Vista pada 30 Januari 2007.

Windows XP tersedia dalam beberapa versi:

• Windows XP Home Edition, yang ditujukan untuk pasar desktop dan laptop
rumahan.

• Windows XP Home Edition N, sama seperti Home Edition yang biasa, tapi tidak
memiliki Windows Media Player, karena memang peraturan Uni Eropa tidak
memperbolehkannya.

•      Windows XP Professional, yang ditujukan bagi para power user dan pebisnis.

• Windows XP Professional N, sama seperti Professional Edition, tapi tidak memiliki


Windows Media Player, karena peraturan Uni Eropa tidak mengizinkannya.

• Windows XP Media Center Edition (MCE), dirilis pada bulan November 2002,
merupakan Windows XP Home Edition yang ditujukan untuk dektop dan laptop
dengan penekanan pada hiburan rumahan.
O Windows XP Media Center Edition 2003

O Windows XP Media Center Edition 2004

O Windows XP Media Center Edition 2005, yang dirilis pada 12 Oktober 2004.

• Windows XP Tablet PC Edition, yang ditujukan untuk PC Tablet (PC dengan layar
sentuh)

O Windows XP Tablet PC Edition 2005

• Windows XP Embedded, yang ditujukan untuk sistem benam (embedded system)

• Windows XP Starter Edition, yang ditujukan untuk para pengguna komputer di


beberapa negara berkembang.

• Windows XP Professional x64 Edition, yang dirilis pada 25 April 2005 untuk sistem-
sistem rumahan dan workstation yang menggunakan prosesor 64-bit yang
berbasiskan set instruksi x86-64 (AMD64 atau Intel EM64T).

• Windows XP 64-bit Edition, merupakan sebuah versi Windows XP yang ditujukan


untuk jajaran prosesor Intel Itanium, yang mempertahankan kompatibilitas dengan
aplikasi 32-bit dengan menggunakan emulator perangkat lunak. Versi ini sama saja
dengan Windows XP Professional, dari segi fitur-fiturnya. Produk ini dihentikan pada
bulan September 2005 saat vendor terakhir workstation berbasis prosesor Itanium
menghentikan produk-produknya sebagai “workstation”, karena memang mereka
cenderung memfokuskan Itanium sebagai basis komputer server.

O Windows XP 64-bit Edition 2003, dibuat berbasiskan basis kode         Windows NT


5.2 (sama seperti Windows Server 2003).

e. Windows Server 2003


Pada tanggal 24 April 2003, Microsoft meluncurkan Windows Server 2003, sebuah
pembaruan untuk sistem operasi Windows 2000 Server, yang menawarkan banyak
fitur-fitur keamanan yang baru, pemandu “Manage Your Server wizard” yang
menyederhanakan peranan sebuah mesin yang menjalankannya, dan juga
peningkatan kinerja. Windows Server 2003 menggunakan kernel Windows NT versi
5.2.

Di dalam Windows Server 2003, beberapa layanan yang tidak terlalu dibutuhkan di
dalam lingkungan server dinonaktifkan secara default, terutama “Windows Audio”
dan “Themes” demi alasan kestabilan; Agar dapat menggunakan suara dan tampilan
yang sama dengan Windows XP, pengguna harus mengaktifkannya secara manual,
melalui snap-in Microsoft Management Console Services.msc Selain itu, akselerasi
perangkat keras untuk kartu grafis juga dimatikan; lagi-lagi pengguna harus
mengaktifkannya secara manual, tentu saja jika device driver yang digunakan “bisa
dipercayai”.

Pada bulan Desember 2005, Microsoft merilis Windows Server 2003 R2, yang
merupakan Windows Server 2003 Service Pack 1 ditambah dengan beberapa paket
tambahan. Di antara semua fitur-fitur barunya adalah fitur-fitur manajemen untuk
kantor-kantor cabang, dan integrasi identitas yang luas.

Windows Server 2003 tersedia dalam lima buah edisi:

• Windows Server 2003, Web Edition

• Windows Server 2003, Standard Edition

• Windows Server 2003, Enterprise Edition (32-bit dan 64-bit)

• Windows Server 2003, Datacenter Edition

• Windows Server 2003, Small Business Server

f. Windows Vista
Setelah meraih kesukesan besar dengan Windows XP, Microsoft tidak lantas berhenti
begitu saja mengembangkan Windows. Versi terbaru dari Windows, disebut dengan
Windows Vista, dirilis pada tanggal 30 November 2006 bagi kalangan bisnis
sementara untuk kalangan pengguna rumahan dirilis pada tanggal 30 Januari 2007.
Windows Vista memang dicanangkan agar memiliki keamanan yang lebih tangguh
dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya, dengan memperkenalkan sebuah
modus pengguna yang terbatas, yang disebut sebagai User Account Control (UAC),
untuk menggantikan filosofi “administrator-by-default” yang diberlakukan pada
Windows XP. Windows Vista juga memperkenalkan fitur grafik yang jauh lebih
“memikat”, yang disebut dengan Windows Aero GUI, aplikasi yang baru (seperti
halnya Windows Calendar, Windows DVD Maker dan beberapa game baru termasuk
Chess Titans, Mahjong, dan Purble Place). Selain itu, Windows Vista juga menawarkan
versi Microsoft Internet Explorer yang lebih aman, serta Windows Media Player versi
baru (versi 11).

Windows Vista menggunakan nomor versi 6.0, sehingga memang terdapat perbedaan
versi yang signifikan jika dibandingkan dengan Windows XP yang menggunakan
nomor versi 5.1 atau Windows Server 2003 (5.2). Karena, memang Windows Vista
memiliki banyak perbedaan yang mendasar, khususnya pada bagian arsitektur dasar
sistem operasi.
Windows Vista dijual dalam beberapa edisi:

• Windows Vista Starter

• Windows Vista Home Basic

• Windows Vista Home Premium

• Windows Vista Business

• Windows Vista Enterprise

• Windows Vista Ultimate

g. Windows Home Server


Windows Home Server (sebelumnya memiliki nama kode Q singkatan dari Quattro)
merupakan sebuah produk server yang diturunkan dari Windows Server 2003, yang
didesain khusus untuk digunakan oleh para konsumen dari pengguna rumahan.
Sistem operasi ini diperkenalkan pada tanggal 7 Januari 2007 oleh Bill Gates.
Windows Home Server dapat dikonfigurasikan dan dipantau dengan menggunakan
program console yang dapat diinstalasikan pada sebuah PC klien. Windows ini
memiliki fitur Media Sharing, backup terhadap drive lokal dan drive jarak jauh, dan
duplikasi berkas.

h. Windows Server 2008


Windows Server 2008, adalah sebuah versi baru Windows Server, yang dijadwalkan
untuk dirilis pada tanggal 27 Februari 2008. Pada saat pengembangannya, Windows
Server memiliki nama kode “Windows Server Codenamed Longhorn.” Windows
Server 2008 dibangun di atas beberapa keunggulan teknologi dan keamanan yang
pada awalnya diperkenalkan dengan Windows Vista, dan ditujukan agar bisa lebih
modular secara signifikan, ketimbang pendahulunya, Windows Server 2003.

i. Windows 7
Rilis selanjutnya setelah Windows Vista dikenal sebagai Windows 7, yang sebelumnya
dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna.

C. Manajemen Proses Pada Macintosh


Macintosh (atau disingkat Mac) adalah salah satu jenis PC berbasis PowerPC yang
diproduksi oleh Apple Computer.

Dinamakan McIntosh, yang merupakan jenis apel yang disukai Jef Raskin, Macintosh
diluncurkan pada Januari 1984 dengan sebuah iklan Super Bowl yang sangat terkenal. Mac
adalah komputer pertama yang mempopulerkan graphical user interface (antarmuka
pengguna grafis/GUI), yang pada waktu itu sebuah perkembangan revolusioner dalam
dunia perkomputeran desktop.
Versi pertama dari Mac OS mudah dibedakan dengan sistem operasi yang lain dari periode
yang sama, karena tidak menggunakan sebuah command line interface, Macintosh
merupakan sistem operasi yang pertama menggunakan interface ke pemakai yang
seluruhnya grafis. Ditambah inti system (kernel) adalah Finder, suatu aplikasi manajemen
file, yang mampu menampilkan tampilan Desktop.

Original Mac OS desktop (1984)

Versi ini hanya bisa menjalankan satu aplikasi pada waktu yang sama, meski demikian
aplikasi shell khusus seperti Switcher bisa bekerja di sistem ini sampai level tertentu. Sistem
1.0, 1.1, dan 2.0 menggunakan suatu sistem file yang sama, dengan satu “kludged” level
folder (tidak ada sub folder), Macintosh File System (MFS), dukungannya terhadap
subdirektori tidak sempurna. Baru pada Sistem 2.1 (Finder 5.0) yang memperkenalkan HFS
(Hierarchical File System) yang mempunyai direktori riil. Sistem 3.0 yang diperkenalkan
pada Mac Plus, menambahkan dukungan untuk beberapa teknologi baru yang mencakup
protokol AppleTalk (untuk koneksi jaringan) dan SCSI, memperkenalkan “Trash” untuk
tempat file-file yang telah dibuang (di-delete). Sistem 4.0 tampil pada Macintosh II dan Mac
SE.
Perubahan di awal sistem operasi Macintosh yang terbaik dicerminkan pada versi Finder, di
mana terobosan-terobosan utama dan baru ditemukan antara versi 1.x, 4.x, 5.x, dan 6.x.
 System 1.0, Finder 1.0 (January 1984)
 System 1.1, Finder 1.1g (May 1984)
 System 2.0, Finder 4.1 (April 1985)
 System 2.1, Finder 5.0 (September 1985)
 System 3.0, Finder 5.1 (January 1986)
 System 3.2, Finder 5.3 (June 1986)
 System 3.3, Finder 5.4 (January 1987)
 System 3.4, Finder 6.1
 System 4.0, Finder 5.4 (March 1987)
 System 4.1, Finder 5.5 (April 1987)

Mac OS bukan yang pertama menerapkan tampilan grafis, tetapi ada yang lebih dulu
sukses, yakni: Xerox. Hanya saja mereka tidak tertarik untuk mengembangkannya,
karena tidak menguntungkan dan bukan bagian inti bisnis mereka.

Sistem 1 memiliki tampilan desktop, jendela, icon, menggunakan sebuah mouse, menu,
dan scrollbars. Terdapat satu folder system dan “Folder yang kosong” (Empty Folder),
untuk membuat Folder yang baru dapat mengubah nama dari Empty Folder maka suatu
Empty Folder pengganti akan dengan seketika muncul.
Sistem 2 mampu membuat Finder melakukan kerja duapuluh persen lebih cepat.
Perintah Close All dan Put Back dihapuskan, Shutdown dan New Folder ditambahkan,
disk sekarang dapat dikeluarkan dengan men-drag icon-nya ke Trash, sebagai ganti
perintah Eject Disk dan kemudian men-drag icon-nya ke Trash. List View yang tidak
dalam struktur ditambahkan, di mana item di dalam suatu folder disusun secara vertikal
dengan icon kecil. Apabila aksesori Choose Printer ditambahkan, maka akan secepatnya
masuk dalam Chooser.

Sistem 3 meningkatkan kecepatan Finder. Hierarchical File System (HFS) menggantikan


Macintosh File System (MFS) dari Systems 1 dan 2 – folder-folder akan terlihat didalam
folder (sebagai subfolder). Kotak Zoom ditambahkan di ujung sebelah kanan title bar
window, meng-klik-nya akan membuat window berubah ukuran sesuai dengan isi folder,
jika mungkin – meng-klik-nya lagi akan membuat window kembali ke ukuran
sebelumnya. Icon Trash membesar ketika sesuatu ditaruh di dalamnya.

Sistem 3.1 meningkatkan sedikit performa.

Sistem 3.2 memperbaiki tigapuluh bug. Calculator dibaharui sedemikian rupa sehingga
onscreen keypad bisa digunakan menyerupai keypad kalkulator aslinya.

Sistem 3.3 telah ditingkatkan untuk AppleShare (Macintosh file sharing model lama).

Sistem 4 diperkenalkan pada Macintosh II dan Macintosh SE. Sistem 4 menambahkan


dukungan multiple monitor

System 4.1 menambahkan dukungan untuk disk drive 32 MB.

Sistem 4.2 menerapkan MultiFinder – para pemakai bisa memilih antar Finder, yang
hanya mendukung satu program pada waktu yang sama, dan MultiFinder, yang bisa
mendukung berbagai program. “The Macintosh Finder” memperlihatkan alokasi memori
yang digunakan untuk program-program yang terinstall. Program Control Panel juga
telah dimasukkan. Sistem 4.3 hanya upgrade layanan – memperbaiki bug dan update
driver printer.

Software sistem 5 (dikenal juga sebagai System 5 yang sederhana), Penambahan


MultiFinder, suatu sistem tambahan, pengganti untuk Finder yang bisa menjalankan
beberapa program sekaligus. Waktu diberikan kepada aplikasi yang bekerja di
background hanya ketika aplikasi yang tampil didepan (dijalankan). Aplikasi-aplikasi
berjalan dengan( co-operative multitasking), dan faktanya kebanyakan perubahan
dilakukan melalui penanganan OS. Perubahan yang lain yang penting pada System 5
Mac adalah Color QuickDraw, sama dengan dengan Macintosh II. Ini mendasari
perubahan rancangan desain arsitektur grafik termasuk APIs nya), tetapi ini merupakan
suatu kredit ke Apple yang kebanyakan para pemakai, dan barangkali kode yang penting
adalah sebagian besar tidak perduli pada hal ini.

Software sistem 5 merupakan sistem operasi Macintosh yang pertama dari “Macintosh
System Software” dengan versi nomor, penomoran digunakan untuk file Finder dan
System.
• System Software 5.0 (System 4.2, Finder 6.0, MultiFinder 1.0)
• System Software 5.1 (System 4.3, Finder 6.0, MultiFinder 1.0)

System Software 6 yang bisa menjalankan dua aplikasi dalam sebuah desktop
Cooperative multitasking debutan pertama Macintosh dibulan Maret 1985 dengan
sebuah program yang diberi nama Switcher, mengijinkan user untuk meluncurkan
berbagai aplikasi dan program pendukung lainnya. Meskipun begitu, banyak program
dan tampilan yang tidak berfungsi baik dengan Switcher, karena ia tidak di launching
dengan sistem operasinya sekaligus, karena lisensi SO harus diperoleh dari Apple secara
terpisah. System software 6 itu sendiri lebih menonjolkan/memperkenalkan
MultiFinder.
Multitasking di bawah System Software 6 adalah opsional. Startup bisa dijadikan
MultiFinder atau Finder. Jika MultiFinder terpilih, Finder dan fungsi nya tetap berjalan,
meskipun suatu aplikasi sedang berjalan. Multifinder environment mengijinkan User
untuk melihat window program yang sebelumnya berjalan untuk melihat icon Finder
seperti Trash, atau jendela dari aplikasi yang lain yang sedang berjalan di latar belakang.

 System Software 6.0 (System 4.4, Finder 6.1, MultiFinder 1.1 — version nomor
dari System dan MultiFinder files telah dirubah ke 6.0 sebelum dirilis ke pasar)
 System Software 6.0.1
 System Software 6.0.2
 System Software 6.0.3
 System Software 6.0.4
 System Software 6.0.5
 System Software 6.0.6, never released
 System Software 6.0.7
 System Software 6.0.8 (identical to System 6.0.7, but configured with System 7.0
printing software for printer sharing with System 7)
 System Software 6.0.8L (only for Macintosh Classic, Classic II, PowerBook 100,
Macintosh LC, LC II)

System 7.5.3 Revisi 2

Sistem 7 adalah perubahan yang paling besar bagi sistem perangkat lunak waktu itu.
Sistem 7 menghapuskan isu Finder/MultiFinder – Finder Sistem 7 adalah MultiFinder
yang mengubah multitasking agar lebih baik. Manajemen memori juga dapat memeriksa
secara seksama 32 Mb memori, mengijinkan Macs untuk gunakan lebih dari 8 MB RAM
terintegrasi ke dalam sistem operasi, Virtual Memory – menggunakan suatu bagian yang
tak terpakai dari ruang harddisk untuk memori pengganti – ini merupakan hal pertama
diterapkan di System 7.7. Networking viaAppleTalk dan berbagi file via AppleShare
dibangun ke dalam sistem operasi, sebagai pilihan. Quicktime perangkat lunak
multimedia juga merupakan hal pertama pada waktu ini – tetapi tersedia secara
terpisah.

Sebuah menu ditambahkan di sebelah kanan dan ujung dari Menu Bar – Application
Menu, yang menunjukkan daftar program dan user yang diijinkan untuk mengakses.
Kemudian ke application Menu dengan Help Menu. Trash berubah jadi sebagai suatu
folder yang benar, artinya materi yang ditaruh disitu tinggal sampai perintah Empty
Trash dipilih. Kemudian dicopy oleh Windows sebagai Shortcuts – lebih dulu muncul di
System 7.7. Drag and drop – di mana suatu bagian yang terpilih dari teks bisa diseret
dari satu bagian ke bagian yang lain, sebagai ganti copy dan paste. Finder Sistem 7
akhirnya mengambil kelebihan dari monitor warna – membuat beberapa elemen
interface seperti tampilan 3 dimensi yang kecil.

Sistem 7.0.1 memperbaiki beberapa bugs.

Sistem 7.0.1 merupakan release produk yang spesial, (Performa-specific dengan System
7.0.1 mempermudah pemakai orang baru untuk menggunakan komputer apple.
(Performa merupakan komitmen bagi komputer Apple’s selama beberapa tahun itu)
Sistem 7.1 menerapkan folder Fonts sedemikian sehingga bisa mudah ditambahkan dan
dipindahkan – sebelumnya mereka ditanam di dalam System- dan rencana Enabler –
yang berarti model baru bisa diganti dengan suatu file Enabler sebagai ganti suatu versi
minor untuk membaharui seperti Systems 6.0.1-6.0.8.

Mac OS 8 merubah Finder. Finder akhirnya multithread (dapat melakukan running


program lebih dari satu pada waktu yang sama). Multithreading juga berarti komputer
itu dengan pengolah lebih dari satu akan mengalami hasil Finder yang lebih baik.
Keseluruhan tampilan dari Finder dirubah agar terlihat lebih tiga dimensi. Penampilan
Finder juga dibuat banyak lebih customize.. Para pemakai Personal Web Sharing pribadi
diijinkan ke halaman web lokal di komputer mereka.

Mac OS 8.1 adalah yang paling mempopulerkan HFS+. Versi pengembangan dari
Hierarchical File System ini yang diperkenalkan dengan System 3 membebaskan banyak
ruang beratus-ratus megabytes – Space harddisk lebih besar dari 1 GB.

Mac OS 8.1 juga merupakan versi yang mendukung 68K Macs, semua versi yang hanya
bisa berjalan ditipe komputer PowerPC.

Mac OS 8.5 yang diperkenalkan Sherlock, merupakan program pencarian tingkat lanjut
yang digunakan di lokal driver, server jaringan, dan Internet. Mac OS 8.5.1 telah
melakukan pengembangan/update. Mac OS 8.6 menambahkan suatu Find dengan
pilihan Content ke Sherlock, manajemen catu daya yang ditingkatkan, dukungan
terhadap FireWire dan USB.
Multiple Users ditambahkan pada Mac OS 9,9, dimana user yang diijinkan untuk log in
mempunyai setting configurasi mereka sendiri. Appletalk over TCP/IP juga diterapkan.
User bisa meng-update software di internet, dan menginformasikan ke pemakai lain
tentang update yang terbaru.

Mac OS 9.0.2 dan 9.0.3 dipaketkan dengan model yang khusus.


Pada Mac OS 9.0.4 semua paket yang pernah ada disatukan lagi, versi lama kompatibel
dengan versi Mac OS X Public Beta.

Mac OS 9.1 (cukup stabil) dengan beberapa peningkatan dan penambahan menu
Window. Mac OS 9.2 hanya tersedia sebagai pre-install system, mulai dengan
“QuickSilver” PowerMac G4 yang dirilis di musim panas tahun 2001. Mac OS 9.2.1
dilepaskan segera setelah dimainteance dan di perbaharui, serta direkomendasikan
untuk tampilan Classic di Mac OS X 10.1. Mac OS 9.2.2, versi terakhir, dirilis
dipenghujung tahun 2001, dengan meningkatkan performa tampilan Classic.
Mac OS X 10.0 dan 10.1 justru me-minim-kan Classic tersebut.

Gambar 13. Box paket Mac Os X dan tampilan desktop


Mac OS X adalah versi terbaru dari sistem operasi Mac OS untuk komputer Macintosh.
Sistem operasi ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 2001.
Karakter “X” adalah nomor Romawi yang berarti sepuluh, dimana versi ini adalah
penerus dari sistem operasi yang digunakan sebelumnya seperti Mac OS 8 dan Mac OS
9. Beberapa orang membacanya sebagai huruf “X” yang terdengar seperti “ex”. Salah
satu alasan mengapa mereka menafsir sedemikian karena tradisi untuk memberikan
nama sistem operasi yang berbasis UNIX dengan akhiran “x” (misalnya AIX, IRIX, Linux,
Minix, Ultrix, Xenix).

Mac OS X Server juga dirilis pada tahun 2001. Pada dasarnya versi Server ini mirip
dengan versi standard, dengan perbedaan bahwa versi Server mencakup piranti lunak
untuk keperluan manajemen dan administrasi workgroup dalam komputer berskala
besar. Contoh fitur tambahan yang tersedia untuk versi ini adalah piranti lunak untuk
menjalankan fungsi-fungsi seperti SMTP, SMB, LDAP dan DNS. Selain itu cara
melisensinya juga berbeda.

Mac OS X adalah sistem operasi yang menggunakan kernel BSD sehingga beberapa
kalangan mengatakan bahwa Mac OS X masuk dalam keluarga Unix. Hal yang menarik
dari OS ini adalah keindahan tampilannya sehingga menjadikannya model contoh bagi
pengembang deskop lain. Mac OS ini di luncurkan sekitar bulan Mei 2005 dengan kode
nama Tiger dan versi 10.4.
Tahapan-tahapan OS X:
 Mac OS X Server 1.0 code name: Rhapsody, dirilis: Maret 1999.
 Mac OS X Public Beta code name: Kodiak, dirilis: September 2000.
 Mac OS X 10.0 (update 10.0.1-10.0.2-10.0.3-10.0.4) code name: Cheetah, dirilis:
Maret 2001.
 Mac OS X 10.1 (update 10.1.1-10.1.2-10.1.3-10.1.4-10.1.5) code name: Puma,
dirilis: Oktober 2001.
 Mac OS X Server 10.1 (update 10.1.1-10.1.2-10.1.3-10.1.4-10.1.5) code name:
Puma, dirilis: November 2001.
 Mac OS X 10.2 (update 10.2.1-10.2.2-10.2.3-10.2.4-10.2.5-10.2.6-10.2.7-10.2.8)
code name: Jaguar, dirilis: Agustus 2002.
 Mac OS X Server 10.2 (update 10.2.1-10.2.2-10.2.3-10.2.4-10.2.5-10.2.6-10.2.7-
10.2.8), dirilis Agustus 2002.
 Mac OS X 10.3 (update 10.3.1-10.3.2-10.3.3-10.3.4-10.3.5-10.3.6-10.3.7-10.3.8-
10.3.9) code name: Panther, dirilis Oktober 2003.
 Mac OS X Server 10.3 (update 10.3.1-10.3.2-10.3.3-10.3.4-10.3.5-10.3.6-10.3.7-
10.3.8-10.3.9), dirilis Oktober 2003.
 Mac OS X 10.4 (update 10.4.1-10.4.2-10.4.3-10.4.4-10.4.5) code name: Tiger,
dirilis: April 2005.
 Mac OS X Server 10.4 (update 10.4.1-10.4.2-10.4.3-10.4.4-10.4.5) dirilis: April
2005.
 Mac OS X 10.5 dirilis (hampir) bersamaan dengan Windows Vista

Anda mungkin juga menyukai