1. Deskripsi Singkat
Mata ajaran ini menitikberatkan studi mengenai apa, mengapa dan
bagaimana ekonomi daerah, wilayah, dan kawasan. Berbagai alat analisis, teori,
dan isyu sentral dalam studi regional akan diperkenalkan dan didiskusikan.
2. Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami
berbagai teori, isyu sentral dan metode analisis yang populer dipergunakan oleh
para perencana dan peneliti ekonomi regional. Metode pembelajaraan yang
diterapkan adalah:
Sistem belajar mahasiswa aktif, di mana masing-masing mahasiswa
diwajibkan untuk mempresentasikan paper yang disintesaikan/dirangkum dari
bab buku atau artikel jurnal.
Mahasiswa yang tidak melakukan presentasi paper wajib untuk memberikan
komentar maupun pertanyaan atas penyajian paper rekannya.
Dosen bertugas sebagai: (1) moderator dan fasilitator: mengatur jalannya
diskusi, menggaris bawahi materi yang disajikan, dan merangkum hasil
diskusi; (2) ilustrator: menambahkan berbagai teori dengan contoh kasus di
Indonesia; (3) evaluator: menilai kinerja mahasiswa, baik kelompok maupun
individual.
3. Materi Pembelajaran
Minggu
Topik Substansi Referensi Penyaji
ke
1 Pendahuluan dan Menyusun kontrak belajar Krugman (1991); MK
kontrak belajar Pembagian kelompok Kuncoro (2002:
Ekonomi regional: what, bab 1)
why, and how
2 Dari Pembangunan Format baru otonomi Armida & Agung
Daerah menuju daerah Brodjonegoro 087851044699
“Daerah Membangun” Reformasi struktur (2005: bab 3);
pemerintahan Kuncoro (2004:
1
Unit analisis: wilayah bab 1)
ekonomi vs administratif
3 Hubungan keuangan Geography Lost & found Krugman (bab 2); Bintang
pusat-daerah Strategi pembiayaan Armida & 085230126560
pembangunan daerah Brodjonegoro
Dana perimbangan (bagi (2005: bab 7);
hasil, DAU, DAK) Kuncoro (2004:
bab 2)
2
(1999)
9 Industri dan kluster Apa yang dimaksud Armida & Aji 085245300659
kluster? Brodjonegoro
Mengapa kluster tumbuh (2005: bab 6);
dan menopang daya Kuncoro (2002:
saing daerah? bab 2, 7); Porter
Contoh berbagai kluster (1998a); Weijland
Ilustrasi Kluster Industri (1999); Sato
Rokok Indonesia (2000)
10 Sentralisasi dan Sentralisasi industri Armida & Hans
desentralisasi: bank, Indonesia Brodjonegoro 082198222427
industri Desentralisasi perbankan (2005: bab 8);
Indonesia Henderson &
Kuncoro (1996);
Kuncoro (2002:
bab 4)
11 Pembangunan yang Pembangunan Armida & Hafid
tidak berkelajutan berkelanjutan Brodjonegoro 085642113136
(ecodevelopment) (2005: bab 16,
Program kali bersih 18);
(misal: Ciliwung, Dick & Rimmer
penataan kawasan (1998); Kuncoro
kumuh kali Code) (2002: bab 6)
Perencanaan antisipatif
terhadap bencana
tsunami, gempa, banjir)
4. Learning Outcome
Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah menempuh mata
kuliah Ekonomi Regional adalah:
Kemampuan menganalisis transformasi dan perkembangan ekonomi daerah.
3
Kemampuan menguasai metode analisis ekonomi regional, termasuk
identifikasi sektor unggulan dan pengembangan kawasan.
Kemampuan tentang keterkaitan antara urbanisasi dan industrialisasi.
4
5. Evaluasi
No. Komponen Penilaian Bobot
1 Ujian Midterm 35%
2 Ujian Akhir 35%
3 Presentasi individu 10%
4 Keaktifan dalam proses perkuliahan 5%
(diskusi dan presensi)
5 Kasus kelompok 15%
5
Ottaviano, G. L. P., & Puga, D. (1998). Agglomeration in the Global Economy: A
Survey of the 'New Economic Geography'. The World Economy, 21(6),
707-32.
Porter, M. E. (1998a). Clusters and the New Economics of Competition. Harvard
Business Review, November-December(6), 77-91.
Porter, M. E. (1998b). Competing Across Locations: Enhancing Competitive
Advantage through a Global Strategy. In M. E. Porter (Ed.), On
Competition (pp. 309-48). Boston: Harvard Business School Publishing.
Puga, D. (1998). Urbanization Patterns: European versus Less Developed
Countries. Journal of Regional Science, 38(2), 231-252.
Sato, Y. (2000). Linkage formation by small firms: the case of a rural cluster in
Indonesia. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 36(1), 137-166.
Sjoholm, F. (1999). Productivity Growth in Indonesia: The Role of Regional
Characteristics and Direct Investment. Economic Development and
Cultural Change, 47(3), 559-584.
Weijland, H. (1999). Microenterprise Clusters in Rural Indonesia: Industrial
Seedbed and Policy Target. World Development, 27(9), 1515-30.
Wongsuphasawat, L. (1997). The Extended Bangkok Metropolitan Region and
Uneven Industrial Development in Thailand. In C. Dixon & D. W. Smith
(Eds.), Uneven Development in South East Asia (pp. 196-219). Aldershot:
Ashgate.