Abstract
In ice block industry, usage of electrical power for induction motor as prime mover of
compressor is very high. Level of usage of electricity at ice block industry base on change of
refrigeration media temperature. Referring to the mentioned, hence mass flow rate of
refrigerant circulating in system, refrigeration effect per kilogram, comparison of
compression of compressor, refrigeration capacities and mechanic energy which must be
yielded by the compressor to circulate the refrigerant determining transfer of heat system
performance as work principle of cooler machine can be determined. This Final Assignment
present an economical technique of usage of electrical power of induction motor that is by
product the ice block when of media refrigeration temperature reach the lowest level that is
night time with method comparison of usage of electrical power of induction motor as prime
mover of compressor at ice block industry which giving result the lowest usage of electrical
power. Case study done at ice block factory that is PT. KARAHARJA TIRTATAMA.
1. Pendahuluan
Semakin besarnya permintaan produksi es balok untuk memenuhi
kebutuhan pengawetan makanan memerlukan industri es balok dengan
kapasitas produksi yang besar. Untuk mengatasi masalah tersebut
kebutuhan daya listrik yang dibutuhkan industri es balok khususnya untuk
menggerakkan kompresornya dengan menggunakan motor induksi harus
semakin besar pula. Kenyataan yang terjadi adalah 50 % dari pemasukan
industri es balok adalah untuk membayar tagihan listrik dan tidak jarang
pula para pengusaha yang tidak bertanggung jawab mengambil jalan mudah
dengan menggunakan listrik secara ilegal dengan berbagai cara.
Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini akan dibahas teknik
penghematan penggunaan daya listrik dalam rangka mengatasi
permasalahan tersebut di atas dengan cara memproduksi es balok pada
waktu temperatur media pendinginan terendah yaitu malam hari dengan
Tujuan penulisan dari tugas akhir ini adalah untuk mencari cara
untuk menghemat kebutuhan daya listrik dari industri es balok untuk
menggerakkan kompresornya dengan menggunakan motor induksi.
Oleh karena itu, rotor akan selalu berputar pada kecepatan di bawah
kecepatan medan putar stator jadi konduktor dari kumparan rotor akan
secara terus menerus memotong fluks medan putar stator dan menghasilkan
slip. Perbedaan antara kecepatan rotor dan medan putar stator disebut slip
rotor. Semakin besar beban motor, semakin besar nilai slip rotor. Walaupun
2
Liem Ek Bien & Peter, Perbandingan Penggunaan Daya Listrik Motor Induksi Sebagai Penggerak
nilai slip berubah hanya sedikit saat penambahan atau pengurangan beban,
dan sangat kecil bahkan pada saat beban penuh, motor induksi tiga fasa
biasanya dianggap sebagai motor dengan putaran konstan.
ns n
Slip = (1)
ns
Dimana:
ns = kecepatan medan putar stator (rpm)
n = kecepatan putar rotor (rpm)
ns = 120 f (2)
P
Dimana:
f = frekuensi (Hz)
P = jumlah kutub
Slip rotor juga mengukur rugi daya pada motor. Persentase slip
adalah total daya masuk ke motor yang diubah menjadi panas. Oleh karena
itu, terdapat hubungan antara besarnya slip dan efisiensi motor. Semakin
besar slip, semakin rendah efisiensi motor.
3
JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 1-16, ISSN 1412-0372
Pmek
η= (3)
Pmp
r2 '
Pmp = m . I2’2 ( ) (5)
s
'2 '1 s
m.I 2 .r2 ( )
η = s = (1-s )
'2 ' 1
m.I 2 .r2 ( )
s
Dimana:
η = efisiensi motor
Pmek = daya mekanik yang diukur pada poros
Pmp = daya medan putar stator
m = jumlah fasa
I2’ = arus rotor yang diacu pada stator
r2’ = resistansi rotor yang diacu pada stator
s = slip motor
3. Teori Termodinamika
3.1 Kapasitas Debit Piston
Kapasitas debit piston dari kompresor adalah luas penampang
silinder dikalikan dengan kecepatan aliran refrigerant dalam silinder piston
dan biasanya dinyatakan dalam L/s. kapasitas debit piston dapat dihitung
sebagai (Dossat, 1981: 123-292):
Dimana:
Vp = kapasitas debit piston dalam L/s
D = diameter silinder dalam cm
L = panjang langkah piston dalam cm
N = putaran poros engkol per detik ( pps )
4
Liem Ek Bien & Peter, Perbandingan Penggunaan Daya Listrik Motor Induksi Sebagai Penggerak
n = jumlah silinder
Volume dari silinder yang dipompa oleh piston pada setiap gerakan
turun naik (setiap putaran dari poros engkol) adalah perbedaan volume
silinder ketika piston berada titik mati bawah dan volume silinder ketika
piston berada titik mati atas.
m = ( Vp ) ( p ) (7)
m = ( Vp ) / ( v ) (8)
Dimana:
m = massa refrigerant yang disirkulasikan kompresor / unit waktu
Vp = kapasitas volume piston dari kompresor
p = kerapatan uap yang dihisap melalui katup hisap
v = volume spesifik dari uap yang dihisap
qe = hc - hb (9)
Dimana:
qe = efek pendinginan dalam kJ/kg
5
JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 1-16, ISSN 1412-0372
Pd
R= (10)
Ps
6
Liem Ek Bien & Peter, Perbandingan Penggunaan Daya Listrik Motor Induksi Sebagai Penggerak
Dimana:
R = perbandingan kompresi
Pd = tekanan pada katup buang
Ps = tekanan pada katup hisap
Qe = m . qe (11)
Dimana:
Qe = kapasitas pendinginan dalam kJ/s atau kW
m = massa yang mengalir dalam kg/s
qe = efek pendinginan dalam kJ/kg
7
JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 1-16, ISSN 1412-0372
PT
E0 = x 100 (13)
PS
Dimana:
E0 = efisiensi total kompresor dalam %
PT = daya mekanik
PS = daya listrik
8
Liem Ek Bien & Peter, Perbandingan Penggunaan Daya Listrik Motor Induksi Sebagai Penggerak
Dimana:
D = 25 cm
L = 25 cm
N = 10,5 r/s
n =2
(0.7854)(25) 2 (25)(10,5)(2)
=
1000
L
= 257,709
s
L
Vp = 257,709
s
kg
p = 0,01539
L
m = ( Vp ) ( p )
= ( 257,709 ) ( 0,01539 )
kg
= 3,966
s
9
JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 1-16, ISSN 1412-0372
-10 2.1912 0.70004 76.6464 1.42349 0.01395 190.822 156.312 347.134 0.96610 1.55997 -10
-9 2.2704 0.70157 74.1155 1.42536 0.01349 191.734 155.840 347.574 0.96945 1.55938 -9
-8 2.3519 0.70310 71.6864 1.42227 0.01395 192.647 155.365 348.012 0.97287 1.55879 -8
-7 2.4355 0.70465 69.3543 1.41914 0.01442 193562 154.886 348.450 0.97629 1.55822 -7
-6 2.5214 0.70622 67.1146 1.41599 0.01490 194.477 154.408 348.886 0.97971 1.55765 -6
-5 2.6096 0.70780 64.9629 1.41284 0.01539 195.295 153.926 349.321 0.98311 1.55710 -5
-4 2.7001 0.70939 62.8952 1.40967 0.01590 196.213 153.442 349.755 0.98650 1.55657 -4
-3 2.7970 0.71099 60.9075 1.40648 0.01647 197.233 152.955 350.187 0.98989 1.55604 -3
-2 2.8882 0.71261 58.9963 1.40328 0.01695 198.154 152.465 350.619 0.99327 1.55552 -2
-1 2.9859 0.71425 57.1574 1.40007 0.01750 199076 151.972 351.049 0.99664 1.55502 -1
0 3.0861 0.71590 55.3892 1.39685 0.01805 200.000 151.477 351.477 1.00000 1.55452 0
1 3.1888 0.71756 53.6869 1.39361 0.01863 200.525 150.979 351.905 1.00335 1.55404 1
2 3.2940 0.71924 52.0481 1.39075 0.01921 201.852 150.479 352.331 1.00670 1.55356 2
3 3.4019 0.72094 50.4700 1.38708 0.01961 202.780 149.975 352.755 1.01004 1.55310 3
4 3.5124 0.72265 48.9499 1.38379 0.02043 203.710 149.468 353.179 1.01337 1.55264 4
5 3.6255 0.72428 47.4853 1.38049 0.02106 204.642 148.959 353.600 1.01670 1.55220 5
6 3.7414 0.72612 46.0737 1.37718 0.02170 205.575 148.446 354.020 1.02001 1.55176 6
7 3.8601 0.72788 44.7129 1.37384 0.02236 206.509 147.930 354.439 1.02333 1.55133 7
8 3.9815 0.72966 43.4006 1.37050 0.02304 207.445 147.411 354.856 1.02663 1.55091 8
9 4.1058 0.73146 42.1349 1.36713 0.02373 208.383 146.889 355.272 1.02993 1.55050 9
10
Liem Ek Bien & Peter, Perbandingan Penggunaan Daya Listrik Motor Induksi Sebagai Penggerak
Pd
Perbandingan kompresi =
Ps
9,61
= = 3,68
2,61
90
80
Efisiensi Volumetrik
70
60
50
40
30
20 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Perbandingan Kompresi
11
JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 1-16, ISSN 1412-0372
m = 3,966 kg/s
qe = 110,786 kJ/kg
Ev = 0,76
Qe = ( m ) (qe ) ( Ev )
= 333,926 kW
Qe = 333,926 kW
= 333.926 x 0,20841
= 69,593 kW
12
Liem Ek Bien & Peter, Perbandingan Penggunaan Daya Listrik Motor Induksi Sebagai Penggerak
f = 50 Hz
p=8
n = 630 rpm
120 f
ns =
p
120x50
=
8
= 750 rpm
13
JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 1-16, ISSN 1412-0372
ns n
s =
ns
750 630
=
750
= 0.16
Pmek
η =
Pmp
'2 1 s
'
m.I 2 .r2 ( )
= s
'2 ' 1
m.I 2 .r2 ( )
s
(1 s )
= s
1
s
= ( 1- s )
= ( 1 – 0,16 )
= 0,84 ≈ 84%
PT = 69,593 kW
η = 0,84
PT
Ps =
14
Liem Ek Bien & Peter, Perbandingan Penggunaan Daya Listrik Motor Induksi Sebagai Penggerak
= 69,593
0,84
= 82,848 kW
= 111,057 PK
Hal yang sama dilakukan pada 2 waktu lain yang berbeda, dimana
hasil perhitungan tersebut seperti pada tabel berikut ini.
5. Kesimpulan
1. Dengan melakukan pengamatan indikator temperatur pada saluran hisap
dan saluran buang kompresor didapatkan hasil yang cukup mencolok
antara pukul 11.00 dengan pukul 21.00 yaitu: untuk pukul 11.00 suhu
15
JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 1-16, ISSN 1412-0372
Daftar Pustaka
1. Djoekardi, Djuhana. 1997. Mesin-mesin Listrik Motor Induksi. Jakarta:
Universitas Trisakti.
2. Dossat, Roy J. 1981. Principles of Refrigeration. Second Edition.
Toronto: John Wiley and Sons Inc.
3. Halliday and Resnick. 1978. Fisika. Jakarta: Erlangga.
4. Kadir, Abdul. 1983. Mesin Tak Serempak. Jakarta: Djambatan.
5. Miller, Rex. 1983. Refrigeration and Air Conditioning Technology.
Illinois: Bennet Publishing Company.
6. Simanjuntak, Anggara. 2000. Teori Termodinamika Teknik. Jakarta:
Universitas Trisakti.
16