Anda di halaman 1dari 11

Pemanfaatan Media Berbasis ICT terhadap

Pembelajaran di Sekolah
Diposting oleh rulam Tanggal: 19 September 2009 | Kategori: Artikel | dilihat 3,739 Kali |

Pengertian Media

Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan.
Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin
pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.

Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “
medium “ yang berarti “ pengantar atau perantara “, dengna demikian dapat diartikan bahwa
media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

Kit Lay Bourne ( 1985 : 82 ) menyatakan bahwa “ penggunaan media tidak harus membawa
bungkusan berita-berita semua, siswa cukup dapat mengawasi suatu berita.” Dari pendapat
tersebut dapat dihubungkan bahwa penyampaian materi pelajaran dengan cara komunikasi masih
dirasakan adanya penyimpangan pemahaman oleh siswa. Masalahnya adalah  bahwa siswa
terlalu banyak menerima sesuatu ilmu dengan verbalisme. Apalagi dalam proses belajar
mengajar yang tidak menggunakan media dimana kondisi siswa tidak siap, akan memperbesar
pekuang terjadinya verbalisme.

Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian harfiahnya juga
terdapat manusia didalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang memungkinkan untuk anak
didik memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna bagi anak didik dalam
pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya media berbasis TIK tersebut, khususnya
menggunakan presntasi power point dimana anak didik mempunyai keinginan untuk maju, dan
juga mempunyai kreatifitas yang tinggi dan memuaskan dalam perkembangan mereka di
kehidupan kelak.

Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik mampu mencipatakan sesuatu yang baru dan
mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi
lain yang berguna  dalam kehidupannya,. Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan
mamahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada mereka.

Arief S. Sadiman ( 1984:6 ) mengatakan bahwa media “ adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan  pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti film, buku dan kaset “. RE Clark
( 1996 : 62 ) mengungkapkan bahwa “ the of of media to encourage student to invest more afford
in hearing has along history “.

Dari pandangan yang ada di atas dapat dikatakan bahwa media merupakan alat yang
memungkinakn anak muda untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah dan dapat
untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibangdingkan dengan penyampaian materi
pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan.

Menurut Soeparno ( 1987:8 ) menyebutkan ada beberapa alasan memilih media dalam proses
belajar mengajar, yakni :

1. ada berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat kita pakai di dalam
proses belajar mengajar,
2. ada media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi tertentu
3. ada perbedaan karakteristik setiap media
4. ada perbedaan pemakai media tersebut
5. ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media dipergunakan

Bertitik tolak dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa memilih media tidak mudah. Media yang
akan digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan dengan pertimbangan bahwa
penggunaan media harus benar-benar berhasil guna dan berdaya guna untuk meningkatkan dan
memperjelas pemahaman siswa.

1. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Penggunaannya

Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TIK merupakan hal yang tidak mudah. Dalam
menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang
dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan media
tersebut, dalam hal ini media yang digunakan adalah Komputer dan LCD Proyektor. Arief S.
Sadiman ( 1996 : 83 ) mengatakan bahwa :

Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi
karena merupakan komoditi perdagangan yang terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai
( media by utilization ) dan media rancangan yang perlu dirancang dan dipersiapkan secara
khusus untuk maksud dan tujuan pembelajaran tertentu.

Dari pernyataan tersebut di atas dapat dikategorikan bahwa media Komputer dan LCD Proyektor
meupakan media rancangan yang mana didalam penggunaannya sangat diperlukan perancangan
khusus dan didesain sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan. Perangkat keras ( hard ware )
yang difungsikan dalam menginspirasikan media tersebut adalah menggunakan satu unit
computer lengkap yang sauah terkoneksikan dengan LCD Proyektor. Dengan demikian media ini
hendaknya menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran khususnya PKn.

1. a. Komputer sebagai Media Pembelajaran

Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar


secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi
langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer
network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam
memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi
pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga
pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai
sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer
dalam memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya. Contoh
penggunaan internet ini adalah digunakan oleh Universitas terbuka dalam penyelenggaraan
Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses belajar
mengajar dia juga dapat mengakses informasi melalui internet. Kuliah lewat Internet oleh
IBUteledukasi.com. Universitas virtual IBUteledukasi ini didirikan oleh Adi sasono, Ketua
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul
Razak (Unitar) Malaysia yang sudah lebih dulu menyelenggarakan perkuliahan online.

Pada pendidikan jarak jauh Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Interaksi
pembelajaran pada program Magister Manajemen Rumah Sakit dan Magister Manajemen
Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui surat elektronik (e-mail) mahasiswa harus menjawab
75% pertanyaan melalui e-mail. Contoh lain pemanfaatan jaringan komputer dilakukan di
Universitas Indonesia (UI). Sejak tahun 1994 UI telah mengembangkan infrastruktur informasi
yang dikenal dengan nama Jaringan Universitas Indonesia Terpadu (JUITA). JUITA
menghubungkan sebelas fakultas dan lembaga-lembaga penting yang ada  di UI  dengan
menggunakan jaringan serat optik ( Sri Hartati, dkk 1997 dalam Benny A. Pribadi dan  Rosita, 
Tita,  2000).

1.   Kelebihan Komputer
Heinich dkk. (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada
medium komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa
keuntungan. Komputer memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan
kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan
komputer dalam proses belajar membuat mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas
belajarnya. Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan jarak jauh memberikan
keleluasaan terhadap mahasiswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan
kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali
informasi yang diperlukan oleh pemakainya, yang diistilahkan dengan “kesabaran komputer”,
dapat membantu mahasiswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain,
komputer dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi mahasiswa yang lambat (slow
learner), tetapi juga dapat memacu efektivitas belajar bagi mahasiswa yang lebih cepat (fast
learner).Disamping itu, komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik
terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar
mahasiswa. Dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record
keeping), komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara
otomatis. Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau saran bagi
mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. Kemampuan ini mengakibatkan komputer
dapat dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran yang bersifat individual (individual learning).
Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna,
musik dan animasi grafik (graphic animation). Hal ini menyebabkan komputer mampu
menyampaikan informasi dan pengetahu-an dengan tingkat realisme yang tinggi. Hal ini me-
nyebabkan program komputer sering dijadikan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan belajar
yang bersifat simulasi. Lebih jauh, kapasitas memori yang dimiliki oleh komputer
memungkinkan penggunanya menayangkan kembali hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya.
Hasil belajar sebelumnya ini dapat digunakan oleh siswa sebagai dasar pertimbangan untuk
melakukan kegiatan belajar selanjutnya.

Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar dapat meningkatkan hasil
belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif  kecil. Contoh yang tepat untuk ini
adalah program komputer simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan
teknologi. Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk
melakukan percobaan. (Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:11-12)

2. Kekurangan Komputer

Selanjutnya Benny dan Tita (2000) memberi penjelasan. Disamping memiliki sejumlah
kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki beberapa kelemahan.
Kelemahan pertama adalah tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer,
terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran. Disamping itu, pengadaan,
pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu pertimbangan biaya dan
manfaat (cost benefit analysis) perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan
komputer untuk keperluan pendidikan. Masalah lain adalah compatability dan incompability
antara hardware dan software. Penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan
perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai. Perangkat lunak sebuah komputer seringkali
tidak dapat digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak sama. Disamping kedua hal di
atas, merancang dan memproduksi program pembelajaran yang berbasis komputer (computer
based instruction) merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Memproduksi program komputer
merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu banyak dan juga keahlian khusus.

b.   Penggunaan Jaringan Komputer untuk Pembelajaran

Teknologi jaringan komputer/internet memberi manfaat bagi pemakainya untuk melakukan


komunikasi secara langsung dengan pemakai lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan
diciptakannya sebuah alat bernama modem. Jaringan komputer/internet memberi kemungkinan
bagi pesertanya untuk melakukan komunikasi tertulis dan saling bertukar pikiran tentang
kegiatan belajar yang mereka lakukan. Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar
dosen dapat berkomunikasi dengan mahasiswa dan mahasiswa dapat melakukan interaksi belajar
dengan mahasiswa yang lain. Interaksi pembelajaran dengan menggunakan jaringan komputer
tidak saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga untuk menunjang kegiatan belajar
kelompok. Pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh dikenal juga
dengan istilah Computer Conferencing System (CCF). Biasanya sistem ini dilakukan melalui
surat elektronik atau E-mail. Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem
pendidikan jarak jauh yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan
masalah belajar yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih singkat dan dapat mengatasi
hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi. CCF memberi kemungkinan bagi
mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi pembelajaran langsung antar individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok (Mason, 1994 dalam Benny A. Pribadi dan
Tita Rosita, 2002:13-14)

1. B. Kreativitas Siswa
1. Pengertian

Kreativitas yang didmiliki oleh manusia sejak dilahirkan ke dunia suatu yang wajar. Demikian
juga dengan guru, karena kreatvitasnya itu maka seseorang dapat mengaktualkan dirinya. Di sini
terutama dalam penggunaan media pembelajaran PKn, mengingat peranan guru yang sangat
besar dalam pembentukan sikap dan mental serta pengembangan intelektualitas anak yang
dimilikinya.

Nanda Sudjana ( 1987 : 20 ) mengatakan bahwa kreativitas ”merupakan cara atau usaha
mempertinggi atau mengoptimalkan kegiatan belajar siswa dalam proses pembelajaran ”.
Pengaruh yang diberikan oleh guru dalam pendekatannya dengan siswa bisa saja lebih besar
dibandingkan dengan yang dimiliki oleh orang tuanya. Hal ini disebabkan oleh kesempatan
untuk merangsang siswa dan kalau ingin menghambatnya lebih banyak dari orang tua siswa.

Penggunaan media oleh guru dalam proses pembelajaran, tentumya tidak terlepas dari bagaimana
guru tersebut mengajar. Guru Pkn perlu memperhatikan pedoman datau falsafah dalam
mengajar. Ini akan bermanfaat guna pencapaian tujuan pembelajaran yang ditetapkan
sebelumnya. Samion AR ( 2001 : 4 ) menyatakan bahwa :

Falsafah mengajar yang harus diperhatikan oleh guru dalam menumbuhkan kreativitas siswa
adalah :

1. mengajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan


2. siswa patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang unik
3. siswa hendaknya menjadi pelajar yang aktif

Dengan memperhatikan pendapat di atas dan melaksanakan secara optimal, maka guru dalam
penggunaan media juga harus memperhatikan hal-hal tersebut. Media yang dipergunakan
sebagai alat bantu dapat saja menjadi pendorong bagi anak didik. Mempermudah untuk
memahami materi yang disajikan. Pendorong agar para guru mempunyai daya kreativitas tinggi
tentunya berpengaruh dengan cita-cita. Cita-cita disini merupakan pusat dari bermacam-macam
kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan biasanya dipusat di sekitar cita-cita itu.

Guru perlu mempunya cita-cita dalam perencanaan dan penggunaan media, karena cita-cita di
sini mampu memposisikan energi psikis untuk belajar memanfaatkan media dan juga dalam
penggunaan pendidikan. Dalam pencapaian cita-cita tersebut guru perlu melakukan  langkah-
langkah agar kreativitas  siswa dan pembelajaran dapat berhasil  guna. Upaya-upaya yang
dilakukan  guru dalam  menciptakan kreativitas  anak adalah :

1. Menetapkan bahan pembelajaran dan menyediakan media yang dipergunakan dalam


proses pembelajaran
Bahan pembelajaran merupakan isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran. Bahan yang disajikan inilah mengantarkan siswa pada tujuan pengajaran.
Salah satu cara untuk mempermudah  dalam pencapaian tujuan pengajaran tentunya
menggunakan media yang mana media mempunyai keterkaitan dengan bahan yang disampaikan
( relevansi )

1. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

Kegiatan belajar mengajar, tentunya mempunyai hubungan yang erat dengan materi pelajaran.
Guru mempunyai keinginan supaya anak didiknya berkembang perlu dapat mengoptimalkan
kegiatan belajar mengajar. Dimana kegiatan itu dilakukan  oleh guru sebagai pendidik dan siswa
sebagai penerima materi di dalam interaksinya dalam belajar mengajar.

Kegiatan belajar mengajar itu dihubungkan dengan cara guru menyampaikan materi pelajaran
agar dapat dipahami oleh anak didik, dan anak atau siswa menerima materi yang disampaikan
oleh guru tersebut. Perlu untuk diketahui bahwa kegiatan belajar siswa banyak dipengaruhi oleh
kegiatan guru.

1. Kemampuan Siswa Dalam Mengekpresikan Gagasan Sebagai Wujud Kreativitas

Dalam kaitannya dengan kreativitas Supriadi ( 1989 : 303 ) mengatakan ciri kehidupan sekolah
yang kondusif untuk tumbuhnya kreativitas keilmuan adalah :

1. memberikan peluang kepada siswa untuk mengekspresikan gagasan secara aman.


Mengeluarkan pendapat merupakan suatu keinginan yang harus dihargai oleh guru, agar
dalam membuat media pengajaran PKn tidak dimonopoli oleh guru bidang studi PKn.
Siswa dilibatkan karena tujuan pembelajaran semuanya adalah untuk keberhasilan siswa
2. menghargai prestasi siswa
3. menghargai imajinasi siswa
4. menghormati keunikan individu siswa
5. menyediakan sumber-sumber informasi yang memadai untuk kebutuhan siswa
6. mampu mengakomodasikan minat siswa yang beragam
7. melatih kepekaan siswa

Kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapatnya harus dihargai dan bagaimana caranya
agar siswa tersebut tidak merasa mempunyai kekurangan  dalam menumbuhkan kreativitasnya,
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK tentu saja diharapkan siswa mampu
menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat di dalam diri mereka. Seorang
anak yang mempunyai kretaivitas tinggi tentunya berbeda dengan siswa yang mempunyai
krativitas rendah.

Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan mampu menyelesaikan permasalahan
dengan cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Sedangkan siswa yang
berkreativitas rendah terlihat kurang menanggapi permasalahan dalam pembelajaran. Siswa yang
kurang kreativitas tidak akan bisa dengan cepat menyelesaikan tugas, dan apabila kesulitan
dalam membuat tugas siswa tersebut terlambat reaksinya untuk bertanya kepada orang lain.

1. C. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK Dalam Meningkatkan


Kreativitas Siswa

Media pembelajaran berbasis TIK sangat erat kaitannya dengan kreativitas anak, dan anak yang
mempunyai kreativitas tentunya anak yang perkembangannya baik dan mampu menyelesaikan
permasalahan dengan baik pula dan mereka  tidak ingin mempermasalahkan berlarut-larut dan
secepatnya diselesaikan.

Kreativitas yang merupakan kemampuan seseorang untuk mengaktualkan dirinya dalam


pergaulan dan juga dalam pembelajaran di sekolah. Hal in yag diharapkan agar dengan adanya
media pembelajaran atau dengan  menggunakan media pembelajaran berbasis TIK anak dapat
kreatif dan berkembang sesuai yang diinginkan. Adapun ciri-ciri  anak yang mempunyai
kreativitas tinggi menurut Asep H. Hermawan ( 1997 : 50 ) :

1.
1. selalu ingin mengetahui sesuatu yang benar
2. selalu ingin  mengubah sesuatu yang telah ada
3. mencoba hal-hal yang baru.

Sumber:

Pengertian Media

Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan.
Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin
pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.

Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “
medium “ yang berarti “ pengantar atau perantara “, dengna demikian dapat diartikan bahwa
media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

Kit Lay Bourne ( 1985 : 82 ) menyatakan bahwa “ penggunaan media tidak harus membawa
bungkusan berita-berita semua, siswa cukup dapat mengawasi suatu berita.” Dari pendapat
tersebut dapat dihubungkan bahwa penyampaian materi pelajaran dengan cara komunikasi masih
dirasakan adanya penyimpangan pemahaman oleh siswa. Masalahnya adalah  bahwa siswa
terlalu banyak menerima sesuatu ilmu dengan verbalisme. Apalagi dalam proses belajar
mengajar yang tidak menggunakan media dimana kondisi siswa tidak siap, akan memperbesar
pekuang terjadinya verbalisme.

Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian harfiahnya juga
terdapat manusia didalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang memungkinkan untuk anak
didik memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna bagi anak didik dalam
pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya media berbasis TIK tersebut, khususnya
menggunakan presntasi power point dimana anak didik mempunyai keinginan untuk maju, dan
juga mempunyai kreatifitas yang tinggi dan memuaskan dalam perkembangan mereka di
kehidupan kelak.

Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik mampu mencipatakan sesuatu yang baru dan
mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi
lain yang berguna  dalam kehidupannya,. Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan
mamahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada mereka.

Arief S. Sadiman ( 1984:6 ) mengatakan bahwa media “ adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan  pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti film, buku dan kaset “. RE Clark
( 1996 : 62 ) mengungkapkan bahwa “ the of of media to encourage student to invest more afford
in hearing has along history “.

Dari pandangan yang ada di atas dapat dikatakan bahwa media merupakan alat yang
memungkinakn anak muda untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah dan dapat
untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibangdingkan dengan penyampaian materi
pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan.

Menurut Soeparno ( 1987:8 ) menyebutkan ada beberapa alasan memilih media dalam proses
belajar mengajar, yakni :

1. ada berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat kita pakai di dalam
proses belajar mengajar,
2. ada media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi tertentu
3. ada perbedaan karakteristik setiap media
4. ada perbedaan pemakai media tersebut
5. ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media dipergunakan

Bertitik tolak dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa memilih media tidak mudah. Media yang
akan digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan dengan pertimbangan bahwa
penggunaan media harus benar-benar berhasil guna dan berdaya guna untuk meningkatkan dan
memperjelas pemahaman siswa.

1. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Penggunaannya

Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TIK merupakan hal yang tidak mudah. Dalam
menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang
dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan media
tersebut, dalam hal ini media yang digunakan adalah Komputer dan LCD Proyektor. Arief S.
Sadiman ( 1996 : 83 ) mengatakan bahwa :

Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi
karena merupakan komoditi perdagangan yang terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai
( media by utilization ) dan media rancangan yang perlu dirancang dan dipersiapkan secara
khusus untuk maksud dan tujuan pembelajaran tertentu.

Dari pernyataan tersebut di atas dapat dikategorikan bahwa media Komputer dan LCD Proyektor
meupakan media rancangan yang mana didalam penggunaannya sangat diperlukan perancangan
khusus dan didesain sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan. Perangkat keras ( hard ware )
yang difungsikan dalam menginspirasikan media tersebut adalah menggunakan satu unit
computer lengkap yang sauah terkoneksikan dengan LCD Proyektor. Dengan demikian media ini
hendaknya menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran khususnya PKn.

1. a. Komputer sebagai Media Pembelajaran

Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar


secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi
langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer
network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam
memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi
pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga
pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai
sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer
dalam memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya. Contoh
penggunaan internet ini adalah digunakan oleh Universitas terbuka dalam penyelenggaraan
Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses belajar
mengajar dia juga dapat mengakses informasi melalui internet. Kuliah lewat Internet oleh
IBUteledukasi.com. Universitas virtual IBUteledukasi ini didirikan oleh Adi sasono, Ketua
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul
Razak (Unitar) Malaysia yang sudah lebih dulu menyelenggarakan perkuliahan online.

Pada pendidikan jarak jauh Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Interaksi
pembelajaran pada program Magister Manajemen Rumah Sakit dan Magister Manajemen
Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui surat elektronik (e-mail) mahasiswa harus menjawab
75% pertanyaan melalui e-mail. Contoh lain pemanfaatan jaringan komputer dilakukan di
Universitas Indonesia (UI). Sejak tahun 1994 UI telah mengembangkan infrastruktur informasi
yang dikenal dengan nama Jaringan Universitas Indonesia Terpadu (JUITA). JUITA
menghubungkan sebelas fakultas dan lembaga-lembaga penting yang ada  di UI  dengan
menggunakan jaringan serat optik ( Sri Hartati, dkk 1997 dalam Benny A. Pribadi dan  Rosita, 
Tita,  2000).
1.   Kelebihan Komputer

Heinich dkk. (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada
medium komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa
keuntungan. Komputer memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan
kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan
komputer dalam proses belajar membuat mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas
belajarnya. Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan jarak jauh memberikan
keleluasaan terhadap mahasiswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan
kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali
informasi yang diperlukan oleh pemakainya, yang diistilahkan dengan “kesabaran komputer”,
dapat membantu mahasiswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain,
komputer dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi mahasiswa yang lambat (slow
learner), tetapi juga dapat memacu efektivitas belajar bagi mahasiswa yang lebih cepat (fast
learner).Disamping itu, komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik
terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar
mahasiswa. Dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record
keeping), komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara
otomatis. Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau saran bagi
mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. Kemampuan ini mengakibatkan komputer
dapat dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran yang bersifat individual (individual learning).
Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna,
musik dan animasi grafik (graphic animation). Hal ini menyebabkan komputer mampu
menyampaikan informasi dan pengetahu-an dengan tingkat realisme yang tinggi. Hal ini me-
nyebabkan program komputer sering dijadikan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan belajar
yang bersifat simulasi. Lebih jauh, kapasitas memori yang dimiliki oleh komputer
memungkinkan penggunanya menayangkan kembali hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya.
Hasil belajar sebelumnya ini dapat digunakan oleh siswa sebagai dasar pertimbangan untuk
melakukan kegiatan belajar selanjutnya.

Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar dapat meningkatkan hasil
belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif  kecil. Contoh yang tepat untuk ini
adalah program komputer simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan
teknologi. Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk
melakukan percobaan. (Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:11-12)

2. Kekurangan Komputer

Selanjutnya Benny dan Tita (2000) memberi penjelasan. Disamping memiliki sejumlah
kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki beberapa kelemahan.
Kelemahan pertama adalah tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer,
terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran. Disamping itu, pengadaan,
pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu pertimbangan biaya dan
manfaat (cost benefit analysis) perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan
komputer untuk keperluan pendidikan. Masalah lain adalah compatability dan incompability
antara hardware dan software. Penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan
perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai. Perangkat lunak sebuah komputer seringkali
tidak dapat digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak sama. Disamping kedua hal di
atas, merancang dan memproduksi program pembelajaran yang berbasis komputer (computer
based instruction) merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Memproduksi program komputer
merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu banyak dan juga keahlian khusus.

b.   Penggunaan Jaringan Komputer untuk Pembelajaran

Teknologi jaringan komputer/internet memberi manfaat bagi pemakainya untuk melakukan


komunikasi secara langsung dengan pemakai lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan
diciptakannya sebuah alat bernama modem. Jaringan komputer/internet memberi kemungkinan
bagi pesertanya untuk melakukan komunikasi tertulis dan saling bertukar pikiran tentang
kegiatan belajar yang mereka lakukan. Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar
dosen dapat berkomunikasi dengan mahasiswa dan mahasiswa dapat melakukan interaksi belajar
dengan mahasiswa yang lain. Interaksi pembelajaran dengan menggunakan jaringan komputer
tidak saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga untuk menunjang kegiatan belajar
kelompok. Pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh dikenal juga
dengan istilah Computer Conferencing System (CCF). Biasanya sistem ini dilakukan melalui
surat elektronik atau E-mail. Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem
pendidikan jarak jauh yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan
masalah belajar yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih singkat dan dapat mengatasi
hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi. CCF memberi kemungkinan bagi
mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi pembelajaran langsung antar individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok (Mason, 1994 dalam Benny A. Pribadi dan
Tita Rosita, 2002:13-14)

1. B. Kreativitas Siswa
1. Pengertian

Kreativitas yang didmiliki oleh manusia sejak dilahirkan ke dunia suatu yang wajar. Demikian
juga dengan guru, karena kreatvitasnya itu maka seseorang dapat mengaktualkan dirinya. Di sini
terutama dalam penggunaan media pembelajaran PKn, mengingat peranan guru yang sangat
besar dalam pembentukan sikap dan mental serta pengembangan intelektualitas anak yang
dimilikinya.

Nanda Sudjana ( 1987 : 20 ) mengatakan bahwa kreativitas ”merupakan cara atau usaha
mempertinggi atau mengoptimalkan kegiatan belajar siswa dalam proses pembelajaran ”.
Pengaruh yang diberikan oleh guru dalam pendekatannya dengan siswa bisa saja lebih besar
dibandingkan dengan yang dimiliki oleh orang tuanya. Hal ini disebabkan oleh kesempatan
untuk merangsang siswa dan kalau ingin menghambatnya lebih banyak dari orang tua siswa.

Penggunaan media oleh guru dalam proses pembelajaran, tentumya tidak terlepas dari bagaimana
guru tersebut mengajar. Guru Pkn perlu memperhatikan pedoman datau falsafah dalam
mengajar. Ini akan bermanfaat guna pencapaian tujuan pembelajaran yang ditetapkan
sebelumnya. Samion AR ( 2001 : 4 ) menyatakan bahwa :

Falsafah mengajar yang harus diperhatikan oleh guru dalam menumbuhkan kreativitas siswa
adalah :

1. mengajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan


2. siswa patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang unik
3. siswa hendaknya menjadi pelajar yang aktif

Dengan memperhatikan pendapat di atas dan melaksanakan secara optimal, maka guru dalam
penggunaan media juga harus memperhatikan hal-hal tersebut. Media yang dipergunakan
sebagai alat bantu dapat saja menjadi pendorong bagi anak didik. Mempermudah untuk
memahami materi yang disajikan. Pendorong agar para guru mempunyai daya kreativitas tinggi
tentunya berpengaruh dengan cita-cita. Cita-cita disini merupakan pusat dari bermacam-macam
kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan biasanya dipusat di sekitar cita-cita itu.

Guru perlu mempunya cita-cita dalam perencanaan dan penggunaan media, karena cita-cita di
sini mampu memposisikan energi psikis untuk belajar memanfaatkan media dan juga dalam
penggunaan pendidikan. Dalam pencapaian cita-cita tersebut guru perlu melakukan  langkah-
langkah agar kreativitas  siswa dan pembelajaran dapat berhasil  guna. Upaya-upaya yang
dilakukan  guru dalam  menciptakan kreativitas  anak adalah :
1. Menetapkan bahan pembelajaran dan menyediakan media yang dipergunakan dalam
proses pembelajaran

Bahan pembelajaran merupakan isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran. Bahan yang disajikan inilah mengantarkan siswa pada tujuan pengajaran.
Salah satu cara untuk mempermudah  dalam pencapaian tujuan pengajaran tentunya
menggunakan media yang mana media mempunyai keterkaitan dengan bahan yang disampaikan
( relevansi )

1. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

Kegiatan belajar mengajar, tentunya mempunyai hubungan yang erat dengan materi pelajaran.
Guru mempunyai keinginan supaya anak didiknya berkembang perlu dapat mengoptimalkan
kegiatan belajar mengajar. Dimana kegiatan itu dilakukan  oleh guru sebagai pendidik dan siswa
sebagai penerima materi di dalam interaksinya dalam belajar mengajar.

Kegiatan belajar mengajar itu dihubungkan dengan cara guru menyampaikan materi pelajaran
agar dapat dipahami oleh anak didik, dan anak atau siswa menerima materi yang disampaikan
oleh guru tersebut. Perlu untuk diketahui bahwa kegiatan belajar siswa banyak dipengaruhi oleh
kegiatan guru.

1. Kemampuan Siswa Dalam Mengekpresikan Gagasan Sebagai Wujud Kreativitas

Dalam kaitannya dengan kreativitas Supriadi ( 1989 : 303 ) mengatakan ciri kehidupan sekolah
yang kondusif untuk tumbuhnya kreativitas keilmuan adalah :

1. memberikan peluang kepada siswa untuk mengekspresikan gagasan secara aman.


Mengeluarkan pendapat merupakan suatu keinginan yang harus dihargai oleh guru, agar
dalam membuat media pengajaran PKn tidak dimonopoli oleh guru bidang studi PKn.
Siswa dilibatkan karena tujuan pembelajaran semuanya adalah untuk keberhasilan siswa
2. menghargai prestasi siswa
3. menghargai imajinasi siswa
4. menghormati keunikan individu siswa
5. menyediakan sumber-sumber informasi yang memadai untuk kebutuhan siswa
6. mampu mengakomodasikan minat siswa yang beragam
7. melatih kepekaan siswa

Kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapatnya harus dihargai dan bagaimana caranya
agar siswa tersebut tidak merasa mempunyai kekurangan  dalam menumbuhkan kreativitasnya,
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK tentu saja diharapkan siswa mampu
menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat di dalam diri mereka. Seorang
anak yang mempunyai kretaivitas tinggi tentunya berbeda dengan siswa yang mempunyai
krativitas rendah.

Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan mampu menyelesaikan permasalahan
dengan cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Sedangkan siswa yang
berkreativitas rendah terlihat kurang menanggapi permasalahan dalam pembelajaran. Siswa yang
kurang kreativitas tidak akan bisa dengan cepat menyelesaikan tugas, dan apabila kesulitan
dalam membuat tugas siswa tersebut terlambat reaksinya untuk bertanya kepada orang lain.

1. C. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK Dalam Meningkatkan


Kreativitas Siswa

Media pembelajaran berbasis TIK sangat erat kaitannya dengan kreativitas anak, dan anak yang
mempunyai kreativitas tentunya anak yang perkembangannya baik dan mampu menyelesaikan
permasalahan dengan baik pula dan mereka  tidak ingin mempermasalahkan berlarut-larut dan
secepatnya diselesaikan.
Kreativitas yang merupakan kemampuan seseorang untuk mengaktualkan dirinya dalam
pergaulan dan juga dalam pembelajaran di sekolah. Hal in yag diharapkan agar dengan adanya
media pembelajaran atau dengan  menggunakan media pembelajaran berbasis TIK anak dapat
kreatif dan berkembang sesuai yang diinginkan. Adapun ciri-ciri  anak yang mempunyai
kreativitas tinggi menurut Asep H. Hermawan ( 1997 : 50 ) :

1.
1. selalu ingin mengetahui sesuatu yang benar
2. selalu ingin  mengubah sesuatu yang telah ada
3. mencoba hal-hal yang baru.

Sumber:
http://ictcommunity.multiply.com/journal/item/17/PEMANFAATAN_MEDIA_BERBASIS_ICT
_TERHADAP_PEMBELAJARAN_DI_SEKOLAH

Anda mungkin juga menyukai