pengetahuan.
1. Antropologi Kriminil
2. Sosiologi Kriminil
pokok persoalan yang dijawab oleh bidang ilmu ini adalah sampai dimana letak
sebab-sebab kejahatan dalam masyarakat.
3. Psikologi Kriminil
5. Penology
Pengendalian kejahatan
Kejahatan itu inkontex yaitu gejala social yang hanya bisa dicegah dan dikendalikan.
contoh : korupsi bersifat structural crime atau cultural crime : sudah membudaya
2) Etiologi
3) ciri-ciri penjahat
Unsur-unsur kejahatan
Ommissie : tindakan yang sengaja mengabaikan perintah UU. contoh : ada orang
tenggelam kemudian kita mengabaikannya (melindungi orang lain dalam keadaan
bahaya/tidak0 mengabaikannya)
3) Niat tidak harus ada dalam awal tapi ada dalam kesempatan
5) Kejahatan menjadi kuat bila dipengaruhi kebodohan dan factor ekonomi yang lemah.
Menurut HP :
1) Kejahatan2 itu terdistribusi ke dalam daerah2 tertentu, baik secara geografis maupun
secara social.
Quetelet (1796-1829) seorang ahli ilmu pasti dan sosiologi dari Belgia berpendapat
kejahatan dapat diberantas dengan memperbaiki tingkat kehidupan masyarakat.
(dengan statistic).
orang berbuat kejahatan itu karena diganggu oleh setan. Konsep teori demonologis
mengaggap pelaku kejahatan itu adalah iblis.
Teori ini berpendirian bahwa para penjahat dan korban kejahatan dipengaruhi oleh
iblis jadi mereka adalah korban iblis.
Sanksi yang diberikan harus berat dari pada rasa senang yang ia dapat ketika
melakukan kejahatan agar ia berfikir ulang untuk melakukan kejahatan.
Menurut teori ini, orang melakukan kejahatan dengan alasan yang irasional.
8. Mazhab Psikiatri
menurut mazhab ini para penjahat adalah mereka yang sakit jiwa.
A. Pra klasik
B. klasik :
1) Ekologi : Kejahatan merupakan cerminan dari gejala social tertentu
2) Hedonisme
seseorang melakukan kejahatan karena senang. Ada niat terlebih dahulu iblis
mengikuti
3) Tipologis
C. Neo Klasik
Pemikiran sosiologis Marxis : bahwa kejahatan terjadi akibat sampingan dari keadaan yang
disebut ditermenisme ekonomi (ketidakberdayaan ekonomi)
Teori anomi : kejahatan disebabkan oleh ketiadaan bentuk, atau disebabkan oleh kondisi
anomaly (tidak berkepribadian). Hanya dialami pada orang yang tidak memiliki
kepribadian Menurut E. Durkhem : anomaly itu terjadi disebabkan keadaan control
yang lemah dari masyarakat dalam keadaan normless ness (tidak ada norma) yang
menyebabkan terjadinya kemorosotan moral sehingga individu sulit beradaptasi dengan
perubahan norma, kerap kali terjadi konflik.
Menurut Merton : anomi itu terjadi karena keinginan yang begitu tinggi sementara
kemampuan tidak ada sehingga tidak terlaksana / tidak tercapai. Factor mempengaruhi
kejahatan : miskin, ketidakadilan, rakus, gen sakit, iblis dll.
Teori proses social : kejahatan itu merupakan sebuah produk dari proses social, antara
lain teorinya:
kejahatan muncul manakala terjadi situasi & kondisi hubungan masyarakat pecah, dan
akan makin pecah apabila ada kondisi-kondisi social tertentu yang mendukung.