Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

EVALUASI DAN SUPERVISI DIKJASOR


(THEORITICAL REPORT)

DOSEN PEGAMPU

Drs. SUROTO.M.A.,P.h.D

Oleh :

RISFANDI SETYAWAN
NIM : 107805030

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA

2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmadnyasehingga penulis
diberikan ketenangan pikiran serta kesehatan sehingga mampu menyelesaikan tugas mata
kuliah Evaluasi dan Supervisi Pendidikan Jasmani dan Olahraga ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.

Maksud dari penulisan makalah ini adalah selain sebagai tugas akhirperkuliahan
Evaluasi dan Supervisi Pendidikan Jasmani dan Olahraga di program studi Pendidikan
Olahraga Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya tahun ajaran 2011/2012, juga di
maksudkan sebagai sumber bacaan untuk menambah wawasan pengetahuan pembaca tentang
Evaluasi dan supervise Pendidikan jasmani dan Olahraga.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, maka penulis sangat
mengharapkan saran serta masukan yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnnya.

Surabaya 01 April 2011

Risfandi Setyawan

NIM. 107805030
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL --------------------------------------------------------------------------------------i

KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------------------------ii

DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------------------------------iii

BAB I THEORITICAL REPORT

A. THEORITICAL REPORT------------------------------------------------------------------------- 1

1. Pengertian Evaluasi ------------------------------------------------------------------------ 1

2. Tujuan, Fungsi Sistem Evaluasi----------------------------------------------------------- 2

3. Pengertian Supervisi ----------------------------------------------------------------------- 3

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------------- 7


BAB I

A. THEORITICAL REPOPRT

1. PENGERTIAN EVALUASI PENDIDIKAN


Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang diartikan
sebagai penilaian atau penaksiran (Escols and Shadily: 2000). Menurut
Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai the process of
delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision
alternatives," Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh,
dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif
keputusan.

Evaluasi berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian yang pada


umumnya diartikan tidak berbeda (indifferent), walaupun pada hakekatnya berbeda
satu dengan yang lain. Pengukuran (measurement) adalah proses membandingkan
sesuatu melalui suatu kriteria baku (meter, kilogram, takaran dan sebagainya),
pengukuran bersifat kuantitatif. Penilaian adalah suatu proses transformasi dari
hasil pengukuran menjadi suatu nilai. Evaluasi meliputi kedua langkah di atas
yakni mengukur dan menilai yang digunakan dalam rangka pengambilan
keputusan. Evaluasi pendidikan memberikan manfaat baik bagi peserta didik dapat
mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah digapai selama mengikuti
pendidikan. Dari sisi pendidik, hasil evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik
untuk menetapkan upaya upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

2. TUJUAN, FUNGSI SISTEM EVALUASI


Perencanaan, pengelolaan, proses dan tindak lanjut pengajaran/pendidikan
baik yang menyangkut peserta didik sebagai individu, kelompok maupun
kelembagaan di kaitkan dengan tujuan evaluasi pengajaran adalah :

a. mengetahui dan mendeskripsikan kecakapan peserta didik,


b. mengetahuai keefektifan dan keberhasilan PBM,

c. menentukan tinjak lanjut hasil evaluasi,

d. memberi akuntabilitas kepada pihak yang berwenang.

Sedangkan fungsi evaluasi adalah :

a. alat untuk mengetahui tingkat pencapaian instruksional

b. bahan umpan balik bagi proses pengajaran

c. dasar penyusunan laporan kemajuan

dikenal juga sistem evaluasi pengajaran yang lebih di kenal dengan istilah sistem
evaluasi penilaian. Secara teknis terdiri dua bagian yaitu :

a. sistem penilaian acuan norma (PAN) atau norm reference evaluation . nilai
seseorang sangat bergantung pada norma yang di bentuk dari kondisi
kelasnya. Sistem ini memungkinkan untuk mengetahui posisi seorang siswa
di kelasnya, stadardnya relatif dimana satu kelompok (kelas) akan berbeda
normanya dengan kelas lain, sehingga tidak dapat di generalisasi, hanya tepat
dilakukan untuk evaluasi formatif.

b. Sistem penilaian acuan patokan (PAP) atau criterion reference evaluation,


yaitu penilaian berdasarkan pada tujuan intruksional (intructional object)
yang harus di kuasai peserta didik. Baik yang menyangkut TIU (sumatif test)
maupun TIK (formatif tes). Kriterian ditetapkan berkisar 75-80% dari tujuan
atau nilai yang harus di capai peserta didik. Pembelajaran mengacu pada
Mastery learning.

Menurut Thordike (1977) keputusan evaluasi pengajaran menyangkut


beberapa komponen yaitu : 1) pengajaran, 2)hasil belajar, 3) diagnose dan usaha
revisi, 4) penenpatan, 5) revisi, 6) bimbingan dan penyuluhan, 7) kurikulum dan
penilaian kelembagaan.
3. PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Pengertian supervisi secara etimologis menurut Ametembun (1993:2),


menyebutkan bahwa dilihat dari bentuk perkataannya, supervisi terdiri dari
dua buah kata super + vision : Super = atas, lebih, Vision = lihat, tilik, awasi.
Makna yang terkandung dari pengertian tersebut, bahwa seorang supervisor
mempunyai kedudukan atau posisi lebih dari orang yang disupervisi,
tugasnya adalah melihat, menilik atau mengawasi orang-orang yang
disupervisi.
Soetjito dan Kosasi (1999:239) kegiatan supervisi perlu dilandasi oleh
beberapa hal, yaitu:
1. Dilandasi pada falsafah dasar negara seperti Indonesia, yaitu
Pancasila. Dalam melaksanakan bantuan untuk perbaikan proses belajar
mengajar, pengawas harus dijiwai oleh penghayatan terhadap nilai-nilai
Pancasila.
2. Dilandasi pada pendekatan ilmiah dan dilakukan secara kreatif, seperti
berpikir logis, obyektif, verifikasi data, dan terbuka terhadap kritik.
3. Dilandasi pada keberhasilan dari prestasi belajar siswa dalam proses belajar
mengajar.
4. Dilandasi pada kontinuitas perbaikan dan perubahan program pengajaran
dengan hasil terjadinya peningkatan proses dan hasil belajar siswa.
5. Dilandasi pada upaya mengembangkan keadaan yang mendukung
terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.

A. SUPERVISI PENDIDIKAN JASMANI


Boardman, et.al. dalam Hariwung (1989) bahwa, “Esensi supervisi
adalah menjaga, mengawasi, atau membimbing dan mendorong aktivitas-
aktivitas orang lain dengan suatu pandangan tentang perbaikannya”.
Esensi supervisi pendidikan jasmani itu antara lain adalah
melakukan pembinaan ke arah perbaikan situasi pendidikan jasmani itu
sendiri. Pembinaan yang dimaksudkan berupa bimbingan situasi pendidikan
jasmani itu sendiri. Pembinaan yang dimaksudkan berupa bimbingan ke
arah perbaikan atau peningkatan mutu pendidikan jasmani di sekolah yang
bersangkutan.
ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan supervisi pendidikan jasmani, antara lain sebagai berikut:
a. Supervisi pendidikan jasmani harus demokratis. Artinya,
seorang supervisor pendidikan jasmani harus melibatkan para guru
pendidikan jasmani secara aktif, terutama dalam penyusunan program
dan pengambilan keputusan.
b. Program supervisi pendidikan jasmani harus merupakan bagian
integral dalam program pendidikan secara keseluruhan. Sejalan dengan
hakikat pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari keseluruhan
upaya pendidikan itu sendiri.
c. Supervisi pendidikan jasmani hendaknya bersifat komprehensif.
Artinya program supervisi pendidikan jasmani harus mencakup
keseluruhan aspek pengembangan pembelajaran pendidikan jasmani.
d. Supervisi pendidikan jasmani harus bersifat konstruktif. Artinya
supervisi pendidikan jasmani itu bukanlah untuk mencari-cari kesalahan
bawahan dalam hal ini guru-guru pendidikan jasmani di sekolah.
e. Supervisi pendidikan jasmani harus bersifat obyektif. Artinya dalam
penyusunan program, pelaksanaan, dan mengevaluasi keberhasilan
program pendidikan jasmani di sekolah, maka supervisi pendidikan
jasmani harus obyektif.
f. Supervisi pendidikan jasmani harus dilakukan secara berkesinambungan.
Pelaksanaan supervisi pendidikan jasmani bukan berarti merupakan tugas.
g. Supervisi pendidikan jasmani harus mampu menciptakan hubungan
manusiawi yang harmonis.
h. Supervisi pendidikan jasmani dewasa ini hendaknya dapat menerapkan
asumsi-asumsi supervisi sumber daya manusia dan sekali gus pula
supervisi hubungan manusiawi.
i. Supervisi pendidikan jasmani hendaknya didasarkan atas filsafatdan
ilmu pengetahuan, dengan menggunakan motede dan sikap ilmiah,
sepanjang metode dan sikap ilmiah itu dapat digunakan.
Kesimpulan dari uraian mengenai pelaksanaan supervisi
pendidikan jasmani sebagai berikut:

1) Dalam pelaksanaan supervisi tugas pokok pengawas dan kepala sekolah


adalah sebagai supervisor (pengawas)
2) Dalam pelaksanaan supervisi, pengawas dan kepala sekolah harus
memahami esensi supervisi,
3) Dalam pelaksanaan supervisi, pengawas harus mengupayakan untuk
mendorong, mengkoordinasikan, dan membimbing pertumbuhan guru-
guru secara berkesinambungan di suatu sekolah, baik secara
individual maupun kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

• I Made Sriundy M. 2007. Pengantar Evaluasi pengajaran

• http://www.khusnuridlo.com/2010/11/tujuan-evaluasi-program-supervisi.html

• http://file.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai