Anda di halaman 1dari 3

Sistem Akidah Islam

A. Pengertian dan hakikat Akidah


Secara etimologi, Dalam bahasa Arab aqidah berasal dari kata al-‘aqdu (ُ‫)ال َع ْقد‬ ْ yang berarti
ikatan, at-tautsiiqu (ُ‫ )التَّوْ ثِ ْيق‬yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (
‫ ْ)ا ِإلحْ كَا ُم‬yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (‫ )ال َّر ْبطُ بِقُ َّو ٍة‬yang
berarti mengikat dengan kuat. Sementara itu Aqidah menurut terminologi syara'
(agama) yaitu keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Para Rasul,
Hari Akherat, dan keimanan kepada takdir Allah baik dan buruknya.

Dua jenis akidah :


1. Aqidah Islamiyah yang dikenal dengan aqidah tauhid merupakan fondasi yang
amat kokoh bagi kehidupan setiap orang muslim.
2. Aqidah Tauhid yang mengarahkan manusia untuk sepenuhnya yakin dan teguh
pada Allah SWT, penguasa alam semesta ini.

Apabila kita telah memiliki aqidah, kita akan selalu yakin terhadap segala kekuasaan
Allah dan keesaan Allah SWT bahwa Allah itu tidak diperanakkan dan tidak ada
satupun yang menyerupai-Nya. Keyakinan terhadap keesaan Allah SWT disebut juga
“Tauhid”, yang berasal dari kata “Wahhada-Yuwahidu” yang artinya mengesakan.

tauhid terbagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Tauhid Rububiyyah adalah pengakuan seorang manusia bahwa Allah adalah satu-
satunya Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
2. Tauhid uluhiyyah, yaitu kesaksian seorang mukmin bahwa Tuhan yang pantas
disembah adalah Allah SWT, Pencipta Yang Maha Sempurna.
3. Tauhid al-asma wa al-Shifat. Tauhid ini berkaitan erat dengan tujuan untuk
mengesakan nama-nama Allah dan sifat-sifat Nya.

B. Pemahaman Akidah secara komperhensif

Kekhususan-kekhususan aqidah Islam adalah:


1. Aqidah Islam dibangun berlandaskan akal.
2. Aqidah Islam sesuai dengan fitrah manusia.
3. Aqidah Islam komprehensif (menyeluruh).

Aqidah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, diantaranya
adalah:
1. Aqidah Islam telah memuaskan akal dan memberikan ketenangan pada jiwa manusia.
2. Aqidah Islam telah menciptakan keteguhan dan keberanian pada diri seorang muslim.
3. Aqidah Islam akan membentuk ketakwaan pada diri seorang muslim.
C. Pengembangan Akidah dalam Ilmu Kalam

Secara istilah, akidah adalah suatu kepercayaan dan keyakinan yang menyatakan bahwa Allah
s.w.t itu adalah Tuham Yang Maha Esa. . Ilmu yang membahas keyakinan terhadap keesaan
Tuhan disebut tauhid, atau ilmu kalam.
Ilmu kalam adalah hasil interpretasi manusia dari suatu inti keyakinan yang sama yaitu
keesaan tuhan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Ilmu ini ada demi mempertahankan
akidah dan keimanan dengan menyinerfiskannya dengan akal dan fikiran. Sehingga ilmu ini
tidaklah berasal dari Tuhan, melainkan suatu produk dari akal pikiran manusia. Hal inilah
yang menyebabkan variasi ilmu kalam yang ada saat ini. Setiap ahli dalam suatu bidang
berusaha menjelaskan akidah islam dari sudut pandangnya.

Terdapat tujuh aliran yang dikenal secara luas, yaitu Khawarij, Murjish, Syiah, Jubariah,
Qadariah, Mu’tazilah, dan Al-Asy’ariyah.

1. Aliran yang paling tua adalah Khawarij. Khawarij berasal dari kata Kharaja-yakhuru yang
artinya keluar. Aliran ini timbul dari kelompok yang menentang arbitrase antara Ali dan
Muhawiyah dalam perang Shiffin

2. Aliran liberal(aliran Murjish). Aliran ini mengajarkan bahwa setiap muslim yang percaya
kepada Allah tetap muslim meskipun talah melakukan dosa besar. Dosa-dosa besar yang
mereka lakukan adalah urusan mereka dengan Tuhan.

3. Aliran khawarij terlihat sangat menentang dan memusuhi Ali bin Abi Thalib, sehingga
terciptalah aliran yang membela dan mendukung Ali. Aliran ini disebut Syi’ah. Aliran in
berkeyakinan bahwa kepemimpinan harus dipegang oleh Ali r.a. Karena Ali adalah
keturunan Nabi melalui Fatimah al-Zahra. Aliran ini juga berpendapat bahwa para imam
adalah bersifat ma’sum, terpelihara dari berbuat dosa. Hal ini dapat menyebabkan
ketaatan para jamaah kepada imamnya sangat kuat.

4. Aliran berikutnya adalah Jabariah, yang berasal dari kata jabar yang artinya terpaksa.
Aliran ini berpendapat bahwa manusia tidak memiliki kemerdekaan dalam menentukan
kehendak dan perbuatannya. Segala hal yang dilakukan merupakan cerminan dari
kehendak mutlak tuhan.

5. Kemudian lahirlah aliran Qadariah sebagai lawan dari Jabariah. Aliran ini berasal dari
kata Qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya. Orang-orang yang berada
dalam aliran ini meyakini bahwa manusia memiliki kehendaknya sendiri untuk
mewujudkan perbuatan-perbuatannya.

6. Aliran Mu’tazilah yang berasal dari kata I’tazala yang berarti memisahkan diri. Aliran ini
lahir akibat pemisahan diri seorang murid, Wahil bin Atha, dari gurunya karena
perbedaan pendapat. Pendapat mereka berbeda mengenai kedudukan orang yang berbuat
dosa besar. Aliran ini mengedepankan aspek rasional untuk menjelaskan keyakinan
beragamanya. Hal ini menyebabkan mereka sangat kritis terhadap hadis.

7. Berikutnya ada sebuah aliran baru yang dikenal dengan nama Al-Asy’ariyah. Aliran ini
juga dikenal dengan nama Ahl al-Sunnah wa al-Jamaah, karena mereka memiliki
landasan dalil naqli (al-Qur’an dan al-Sunnah) dan tradisi sahabat nabi. Mereka juga
menggunakan akal dan logika dalam menguraikan ajaran agama

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang
membicarakan secara mendetail tentang akidah islam yang benar, di dalamnya terdapat
keimanan, keislaman, dan ketauhidan. Karena ilmu ini berkaitan dengan akidah
(kepercayaan kepada Tuhan) maka ilmu ini tidak berubah secara signifikan, dari dulu
hingga sekarang

Anda mungkin juga menyukai