Disusun Oleh:
Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah di Bidang Teknologi
Informasi yang diselenggarakan oleh Politeknik Telkom, Bandung.
Segala puji bagi Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan karunia-
Nya kepada kita semua selaku hamba-Nya. Alhamdulillah kami selaku Penulis dapat
menyusun tugas Karya Ilmiah yang berjudul “Korelasi Tingkat Pendidikan dan
Kebudayaan Terhadap Pengetahuan Mengenai Internet Masyarakat Kecamatan
Pandeglang” dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Beribu–ribu rasa terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah
mendukung pembuatan makalah ini, kepada :
1. Bapak Drs. H. Adin Wahyuddin, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri
Cahaya Madani Banten Boarding School.
2. Bapak Jejen Z.A., M.Pd selaku Pembimbing.
3. Rekan–rekan yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Penulis dengan bangga bisa mempersembahkan Karya Ilmiah ini, meskipun
masih banyak kekurangan – kekurangan yang dijumpai di dalamnya. Maka kami selaku
penulis meminta maaf yang sebesar – besarnya kepada pihak pembaca. Selain itu, penulis
masih menunggu kritikan dan saran yang sekiranya dapat membangun agar apa yang
telah kami lakukan dapat menjadi lebih baik.
Semoga dengan adanya Karya Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………… i
ABSTRAKSI……………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iv
DAFTAR DIAGRAM……………………………………………………………. vi
DAFTAR BAGAN……………………………………………………….............. vii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
I.1 Latar Belakang………………………………………………...................... 1
I.2 Rumusan Masalah…………………………………………………............ 2
I.3 Tujuan Penelitian……………………………………………...................... 2
I.4 Manfaat Penelitian………………………………………………………… 2
I.5 Hipotesis Penelitian……………………………………………………….. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………… 3
II.1 Komunikasi Massa………………………………………………………… 3
II.2 Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media …… 3
II.3 Komunikasi Di Daerah Pedesaan………………………………………….. 4
II.4 Kebudayaan Masyarakat…………………………………………………... 4
II.5 Internet (Interconnected-Networking)……………………………………... 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………. 8
III.1 Desain Riset……………………………………………………………….. 8
III.2 Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………………... 8
III.3 Metode Penelitian…………………………………………………………. 8
III.4 Populasi…………………………………………………………………….. 9
III.5 Sampel……………………………………………………………………… 9
III.6 Instrumen Penelitian……………………………………………………….. 9
III.7 Pengumpulan Data…………………………………………………………. 9
III.8 Analisis Data………………………………………………………………. 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………… 11
IV.1 Hasil………………………………………………………………………... 11
IV.2 Pembahasan...............................................…………………………............ 14
IV.3 Pengujian Hipotesis....................................................................................... 15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………….. 16
V.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 16
V.2 Saran……………………………………………………………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. Viii
LAMPIRAN………………………………………………………………………. Ix
DAFTAR DIAGRAM
1
Onong U. E., Ilmu Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 21.
mempunyai potensi biologis, pengalaman belajar, dan lingkungan yang berbeda.
Perbedaan ini menyebabkan pengaruh media massa yang berbeda pula.
Perspektif kategori sosial berasumsi bahwa dalam masyarakat terdapat
kelompok-kelompok sosial yang reaksinya pada stimuli tertentu cenderung sama. Seperti
golongan sosial berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, pendidikan, tempat
tinggal, dan keyakinan beragama menampilkan kategori respons yang berbeda-beda.
Perspektif hubungan sosial menekankan pentingnya peranan hubungan sosial
yang informal dalam mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa. Lazarfeld
menyebutnya “pengaruh personal”. Perspektif ini tampak pada model “two step flow of
communication”. Dalam model ini informasi bergerak melewati dua tahap. Pertama,
informasi bergerak pada sekelompok individu yang relatif lebih tahu dan sering
memperhatikan media massa. Kedua, informasi bergerak dari orang-orang tersebut
kemudian disampaikan kepada individu-individu yang bergantung kepada mereka dalam
hal informasi. Hal inilah yang terjadi pula pada masyarakat Kecamatan Pandeglang.
2
Morton H., The Universe Within; A New Science Explores The Human Mind (New York:
Simon & Schuster,1982), hlm. 227.
3
D.G. Mandelboum, Selected Writtings of Edward Sapir (Barkeley:University of California
Press, 1949), hlm. 62.
oleh bahasa yang kita pakai. Dengan begitu, masyarakat yang menggunakan bahasa yang
berbeda, hidup dalam dunia sensori yang berbeda pula.
Pengungkapan kata dalam bahasa sunda sangat berbeda jauh dengan bahasa
Indonesia, walaupun dari segi maknanya sama. Contohnya orang sunda mengenal tiga
kata, yaitu kaduhung, hanjakal, handeueul untuk satu kata dalam bahasa Indonesia
“menyesal”. Hal ini menyebabkan sulitnya masyarakat yang mempunyai ikatan budaya
yang kuat, khususnya bahasa, untuk menerima informasi dari luar.
METODOLOGI PENELITIAN
Tingkat Pendidikan
Variabel 1 (X1) Pengetahuan Mengenai
Internet
Pengaruh
Variabel 3 (Y)
Kebudayaan
Variabel 2 (X2)
III.5 Sampel
Penulis menggunakan sampel yang dipandang mewakili (representative) terhadap
masyarakat Kecamatan Pandeglang. Dalam penelitian ini, penulis mengambil 50 (lima
puluh) orang masyarakat Kecamatan Pandeglang usia 20-50 tahun yang dijumpai saat
peninjauan langsung dan wawancara pada tanggal 5 Maret 2009 secara acak (random)
dari populasi yang ada sebagai sampel dalam penelitian.
TingkatPendidikan Kebudayaan
2. Lalu penulis mencari regresi dari data tersebut guna mencari variabel yang paling
berpengaruh terhadap Y, antara variabel X1 dan X2
Yc = b0 + b1X1 + b2X2
Kemudian dengan metode kuadrat terkecil diperoleh persamaan-persamaan
normal:
Y – nb0 – b1X1 – b2X2 = 0…………………………………….1
X1Y – b0X1 – b1X12 – b2X1X2 = 0……………………………..2
X2Y – b0X2 – b1X1X2 – b2X22 = 0……………………………..3
3. Jika harga X1 lebih besar dari X2, maka artinya variabel X1 lebih berpengaruh
terhadap Y, begitu pula sebaliknya.
4. Selanjutnya dilakukan perhitungan product-moment :
Untuk tingkat pendidikan
Untuk kebudayaan
IV.1 Hasil
Dari hasil wawancara yang penulis laksanakan diperoleh data sebagai berikut:
Tidak Sekolah
20 PT
SD
15
SMP
10 SMA/SMK/S
SMAMEA
5
Perguruan Tinggi
0 SMP/MTs
Dari diagram di atas dapat kita ketahui bahwa pendidikan akhir masyarakat
Kecamatan Pandeglang yang terbanyak adalah pendidikan di tingkat SMA, yaitu
sebanyak 20 orang dari 50 responden. Sedangkan yang paling sedikit adalah tingkat
perguruan tinggi yang hanya 1 orang dari 50 responden. Begitu juga tingkat SD dan SMP
yang masing-masing berjumlah 15 dan 10 orang dari 50 responden.
Sedangkan dari 50 responden yang penulis wawancarai hanya terdapat 9 orang
saja yang mengetahui akan keberadaan internet, seperti terlihat pada diagram di bawah.
60
40 Tidak
Tidak tahu tahu
20 Tahu
Tahu
0
Inggris
Sunda
30
20 Indo-Sunda
Indo+Istilah
10 Indonesia
asing
0 Indo+Istilah
Indonesia
Asing
Inggris
V.1 Kesimpulan
Pengetahuan masyarakat Kecamatan Pandeglang mengenai internet masih
sangatlah rendah. Oleh sebab itu peranan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat
sangatlah dibutuhkan, dalam mensosialisasikan internet kepada seluruh elemen
masyarakat.
Tingkat pengetahuan memberikan pengaruh terhadap pengetahuan masyarakat
mengenai internet lebih kecil dibandingkan dengan kebudayaan. Karenanya jangan
jadikan pendidikan sebagai alasan guna mengikuti kemajuan teknologi informasi. Yang
dibutuhkan hanyalah sikap masyarakat yang mau menerima serta berusaha mengikuti
kemajuan di bidang komunikasi ini.
Informasi mengenai keberadaan internet, dapat diperoleh dari televisi, radio, surat
kabar, ataupun media informasi lainnya. Maka yang diperlukan hanyalah kesadaran, serta
rasa keingintahuan masyarakat.
V.2 Saran
1. Pemerintah dapat membuat kebijakan-kebijakan yang dapat berdampak positif
bagi pengguna-pengguna internet Indonesia, agar tidak ada lagi rasa keraguan
dalam diri masyarakat untuk menggunakan internet.
2. Seyogyanya, LSM dan media massa dapat bekerja sama dengan pemerintah,
membantu pemerintah dalam mensosialisasikan internet secara menyeluruh.
Terutama televisi, media massa melalui iklan-iklan layanan masyarakat yang
menarik, mudah dipahami dan padat informasi merupakan cara yang cukup
efektif untuk meyebarluaskan informasi mengenai internet.
3. Menciptakan suatu kerjasama yang solid, dimana terdiri dari berbagai kelompok
masyarakat yang masing-masing berpartisipasi sesuai bidangnya, untuk bersama-
sama meningkatkan pengetahuan seluruh masyarakat dalam penggunaan
teknologi informasi seperti internet, agar ungkapan “Teknologi Informasi
merupakan Gerbang Menuju Sukses Masa Depan” benar-benar dapat terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
DaFleur, M.L. dan Ball-Rokeach. 1975. Theoriesof Mass Communication, 2nd edition.
New York: David McKey Company, Inc.
Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Hadi, Sutrisno. 1976. Metodologi Research, Jilid 1, Cetakan Ke IV. Yogyakarta: Yayasan
Penerbitan, Fakultas Psikologi UGM.
Hunt, M. 1982. The Universe Within; A New Science Explores The Human Mind. New
York: Simon & Schuster.
Internet World Stats. 2008. Top 20 Countries With The Highest Number of Internet Users.
http://www.internetworldstats.com (diakses pada: 05/03/09.pkl.15.53)
MacBride, Sean (ed.). 1983. Aneka Suara, Satu Dunia, terjemahan dari ”Many Voices
One World”. Jakarta-Paris-New York: PN Balai Pustaka-UNESCO.
Mandelbaum, D.G. 1949. Selected Writings of Edward Sapir. Berkeley: University of
California Press.
Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Stikom. 2007. Sejarah Internet Indonesia. http://www.stikom.com (diakses pada:
05/03/09.pkl.14.37)
Supranto, J. 1987. Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga
Surakhmad, Winarno. 1998. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metoda Teknik.
Bandung: Tarsito.
Wikipedia. 2008. Internet. http://en.wikipedia.org (diakses pada: 05/03/09.pkl.15.31)
________. 2008. Kebudayaan. http://id.wikipedia.org (diakses pada: 16/03/09.pkl.16.14)
Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Nama :
Usia :
Pendidikan akhir :
Menghitung Regresi:
Yc = b0 + b1X1 + b2X2 *)
Dengan metode kuadrat kecil dapat diperoleh persamaan-persamaan:
Dengan peersamaan normal ini, dapat dihitung harga-harga b0, b1, dan b2.
Dari jumlah harga-harga yang terdapat dalam tabel di atas, kita masukkan dalam
persamaan, sehingga diperoleh persamaan:
Kemudian dicari harga b0, b1, dan b2 dengan cara menyamakan dan
menghilangkan harga b0 terlebih dahulu, yaitu:
*) Rumus ini dikutip dari Suharsimi Arikunto Prof. Dr., Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998) hlm. 293.
Dari persamaan IV dan V, dapat diperoleh harga b2 dengan menghilangkan harga b1,
yaitu:
= 29.900 – 23.542
√{24950 – 22.201}{106.800– 24.964}
= 6.358
√224.967.164
= 6.358
14.998,91
= 0,424
*) Rumus ini dikutip dari Suharsimi Arikunto Prof. Dr., Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998) hlm. 256.
Lampiran 4
= 23.000 – 13.746
√{9.750 – 7.569}{106.800– 24.964}
= 9.254
√178.402.480
= 9.254
13.356,74
= 0,693
*) Rumus ini dikutip dari Suharsimi Arikunto Prof. Dr., Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998) hlm. 256.
Lampiran 5
KD = r2 x 100 % *)
KDX1 = r2 x 100 %
= 0,4242 x 100 %
= 17,98 %
KDX2 = r2 x 100 %
= 0,6932 x 100 %
= 48,02 %
*) Rumus ini dikutip dari Suharsimi Arikunto Prof. Dr., Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998) hlm. 283.
Lampiran 6
Sumber: Suharsimi Arikunto Prof. Dr., Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998) hlm. 366.
Lampiran 7
Data 50 Responden Hasil Wawancara
JENIS UMUR
NO NAMA KELAMIN (TAHUN) PENDIDIKAN BAHASA KETERANGAN
1 Wahyudin L 34 SMA indonesia Tahu
2 H. Udin L 50 SMP sunda Tidak Tahu
3 Asep L 25 SMA indo+sunda Tidak Tahu
4 Aceng L 34 SMP sunda Tidak Tahu
5 Edri L 21 SMK indonesia Tahu
6 Uri L 24 SD sunda Tidak Tahu
7 Ateng L 30 SMP indo+sunda Tahu
8 Asep L 31 SD sunda Tidak Tahu
9 Suhendar L 28 SD sunda Tidak Tahu
10 Siti P 25 SD sunda Tidak Tahu
11 Asep L 25 SMEA indonesia Tahu
12 Eni P 30 SMEA indo+sunda Tidak Tahu
13 Nia P 20 SD sunda Tidak Tahu
14 Pipi P 35 SMA indo+sunda Tidak Tahu
15 Camo L 39 SD sunda Tidak Tahu
16 Iman L 42 SMA indo+sunda Tidak Tahu
17 Iyung L 40 SMA indo+sunda Tidak Tahu
18 Tb. Arief L 38 - sunda Tidak Tahu
19 Enjul L 21 SD sunda Tidak Tahu
20 Iwan L 23 SD sunda Tidak Tahu
21 Masitoh P 20 SD sunda Tidak Tahu
ind+istilah
22 Amel P 20 SMK asing Tahu
23 Neng P 20 - sunda Tidak Tahu
24 Eka P 27 SMP sunda Tidak Tahu
25 Leny P 23 SMP sunda Tidak Tahu
Agus
26 Farizon L 35 SMA indo+sunda Tahu
27 Mumu L 28 SD sunda Tidak Tahu
28 Yusep L 30 SMA indo+sunda Tidak Tahu
29 Reni P 21 SMA indonesia Tahu
30 Cecep L 26 SMA indo+sunda Tidak Tahu
31 Ayla P 21 SMA indonesia Tidak Tahu
32 Gukay L 25 SMP sunda Tidak Tahu
33 Gunawan L 20 SMP sunda Tidak Tahu
34 Yunus L 33 SMA indo+sunda Tidak Tahu
35 Saepul L 28 SD sunda Tidak Tahu
36 Nina P 20 SMP indo+sunda Tidak Tahu
indo+istilah
37 Hani P 20 SMA asing Tahu
38 Ariansyah L 42 SMA indonesia Tidak Tahu
39 Arya L 27 - sunda Tidak Tahu
Ahmad
40 Yani L 30 SMA indo+sunda Tidak Tahu
41 John L 42 SMA indonesia Tidak Tahu
42 Dedi L 23 SMP sunda Tidak Tahu
43 Mamas L 43 SD sunda Tidak Tahu
indo+istilah
44 Heri L 42 S1 asing Tahu
45 Edi L 40 SMA indonesia Tidak Tahu
46 Cuning L 22 SMP sunda Tidak Tahu
47 Elim P 21 SD sunda Tidak Tahu
48 Taru L 50 SD sunda Tidak Tahu
49 Rendi L 24 - sunda Tidak Tahu
50 Abdullah L 24 SD sunda Tidak Tahu
Lampiran 8
Curriculum Vitae