mengatakan bahwa seks itu adalah istilah lain dari Jenis kelamin yang
membedakan antara pria dan wanita. Jika kedua jenis seks ini
hasrat birahi pihak lain. Akan tetapi sebagai manusia yang beragama,
sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma budaya yang berlaku dalam
sendiri sebagai suami isteri merasa risih dan malu berbicara tentang
dengan tujuan agar dorongan perilaku seks yang alamiah ini dalam
jati dirinya.
sehari-hari;
penyakit berbahaya;
bebas antara pria dan wanita, baik bagi kalangan remaja maupun
bebas.
utuh tentang rahasia dan fungsi seks, maka lumrah kalau mereka
dilakukan.
mengatakan bahwa:
"Jaman sekarang tak ada lagi perawan-perawanan, nikmati saja hidup ini dengan
keindahan".
kuat, dan apabila aku tidak melakukannya, berarti aku tidak bisa
"kalau sudah basah, sekalian mandi saja; sekali terlanjur, lebih baik seterusnya".
"Aku sudah terlalu lama menunggu, kalau malam ini kamu menolak, lupakan saja
semuanya".
"Kamu kan bagian dari hidupku, dan aku bagian dari hidupmu, ayo dong!".
"Toh tak ada bedanya isteri dan calon isteri. Kita toh siap kawin kalau ada apa-apa".
"Aku bisa saja dengan gadis lain, tapi aku hanya membutuhkan persatuan jiwa raga
"Jika kamu benar-benar cinta, maka kamu tak akan tega menyiksa aku".
yang menyatu dalam kehidupan bersama antara dua pribadi yang utuh,
karena selera tertarik dari segi fisik yang indah, montok dan menggiurkan.
karakteristik
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi remaja sehingga mereka nekat
melakukan seks bebas - seks pra nikah. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut
barangkali bisa membantu para orang tua untuk menemukan solusi dalam
mengantisipasi prilaku - perilaku anak yang mengarak kepada perilaku seks bebas
ini.
"Data ini menunjukkan, kalau 10 tahun lalu tren free sex hanya di kota-kota besar,
kini bahkan mulai masuk di kota kecamatan".
Data dari Aliansi Selamatkan Anak Indonesia (ASA) yang disampaikan peneliti
Shakina Mirfa Nasution SE Mapp.Fin yang disampaikan dalam sebuah seminar
masalah remaja di BKKBN di Jabar, mengatakan, dampak psiko-sosialnya remaja
akibat pornografi mulai dari adiksi (ketagihan) sampai ekskalasi perilaku seksual
menyimpang seperti lesbian, incest, pedophilia, dan desensifitasi atau penurunan
sensivitas seks.
Menurut Shakina, kerusakan otak yang diakibatkan pornografi yang dilihat,
didengar dan dirasakan akan melebihi kokain karena pornografi akan mengaktifan
jaringan seks yang diciptakan tuhan untuk orang yang sudah menikah.
"Tuhan menciptakan enam jenis hormon yang aktif pada hubungan pasangan yang
sudah menikah. Kini hormon tersebut diaktifkan pada anak dan tanpa pasangan,
risikonya, bisa memicu stress tingkat tinggi dan menjadikan apatisme dan tidak
peka lingkungan," katanya
faktor Penyebab :
2. cewek yang berpakaian minim. contoh : jalan ke mall pake tanktop dan celana
hot pants ( bikin terangsang ). pake baju kaos ketat sehingga payudara keliatan
menonjol ( menggairahkan ). pake baju belahan dada rendah sehingga payudara
yang putih dan indah mudah bisa dinikmati di mana saja ( bikin tegang ). dan
pakaian lainnya yang memperlihatkan bagian tubuh wanita yang halus dan mulus
serta mengundang selera.
3. Faktor orang Tua. contoh : kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, orang
tua yang terlalu mengekang anaknya, orang tua yang selalu sibuk ama
pekerjaannya, orang tua yang tidak memberikan kasih sayang pada anaknya.
4. Media Cetak dan Elektronik. contoh : bayak beredar VCD porno yang bisa dibeli
dimana aja seperti kacang, buku2 porno terutama hentai, situs di internet, cerita
cerita seks, Tontonan di televisi dengan tema percintaan, pacaran, ciuman, dengan
dandanan artis cewek yang merangsang seperti pasrah untuk dinikmati semua
orang ( artis selalu umbar susu dan paha...bener gak kawan kawa, dosa ..dosa ).
5. Faktor Psikologis. contoh : seks atas nama cinta, kasih sayang adalah seks,
pacaran wajib ciuman, dan serangkaian alibi seperti diatas membutikan cinta is
seks ( Logika yang sungguh keliru ). pubertas yang terlalu dini sehingga belum
mampu untuk menahan gejolak emosianal pada tahapan dewasa. karna ada yang
menggolongkan usia kedewasaan itu adalah usia 21 tahun. ( usia minimal untuk
berpikiran matang dan dewasa secara psikologis ).
6. Zaman yang udah gila. karena tipisnya moralitas anak bangsa. kenapa....???
karena kalian semua pasti tahu bahwa seks itu nikmat. tapi kita pasti lupa bahwa
yang enak di dunia belum tentu menghasilkan sesuatu yang indah. anda mau free
seks....???? itu semua keputusan dan tanggung jawab ada di tangan anda.
Cara pencegahan
Oleh karena itu, FSLDK saat ini secara konsisten mengadakan pemberantasan
penyebaran AIDS dengan proses penyadaran moralitas di kalangan mahasiswa dan
remaja, melalui program pembinaan akhlak berupa mentoring keIslaman di lebih
dari 100 kampus di Indonesia.”