Anda di halaman 1dari 16

Ayam

4. MANFAAT
Manfaat beternak ayam ras pedaging antara lain, meliputi:
1) penyediaan kebutuhan protein hewani
2) pengisi waktu luang dimasa pensiun
3) pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja
4) tabungan di hari tua
5) mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif)

5. PERSYARATAN LOKASI
1) Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
2) Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
3) Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan
lain selain untuk usaha peternakan.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA


Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur
produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding
(makanan ternak/pakan)
6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

1. Perkandangan
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi: persyaratan
temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60-70%,
penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar
mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model
kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1
bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan
memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang
postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang
mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
2. Peralatan

a. Litter (alas lantai)


Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air
hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan
litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya,
atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
b. Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat
pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya
ketika baru menetas.
c. Tempat bertengger (bila perlu)
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan
kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar
dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d. Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau
apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak
khusus
e. Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau
potong operasi kecil, dan lain-lain.

1.

6.2. Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.

1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk


Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur
sehari:

a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.


b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f. Tidak ada letakan tinja diduburnya.

1.

3. Perawatan Bibit dan Calon Induk


Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara
khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan
yang bertugas di daerah yang bersangkutan.

6.3. Pemeliharaan
1. Pemberian Pakan dan Minuman
Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4
minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).

a. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:


- kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar
4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
- kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama
(umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu
ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.
Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

b. Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:


- kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat
kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
- kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur
30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-
7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor.
Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.

1. Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua)
fase yaitu:

a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing
minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari)
3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4
(22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4
minggu adalah
sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi
tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang
diberikan adalah 50 gram/liter air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu
minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9
liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8
(51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4
liter/hari/ekor.

1.

4. Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan
penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan
preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada
label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka
bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan
dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan
demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak
yang dipelihara.

7. HAMA DAN PENYAKIT


7.1. Penyakit

1. Berak darah (Coccidiosis)


Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil
kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan
Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air
minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)


Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap
terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu
kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang
vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit,
mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta
melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.

7.2. Hama

1. Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu
makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian: (1) sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit
dengan yang sehat; (2) dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang
encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan
konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan
fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine
sulfat atau Black leaf 40.

8. PANEN
8.1. Hasil Utama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam

8.2. Hasil Tambahan


Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.

9. PASCA PANEN
9.1. Stoving
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang
penampungan (Houlding Ground)
9.2. Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar
2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah
tercemar dan mudah busuk.
9.3. Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4 derajat C).
Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut dengan
membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.
9.4. Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi
perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap dimasak dalam kemasan terpisah.
9.5. Pemotongan Karkas
Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan
sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur.
Kemudian ayam didinginkan dan dikemas.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN


10.1. Analisis Usaha Budidaya
Dasar perhitungan biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh dalam analisis ini,
antara lain adalah:
a. jenis ayam yang dipelihara adalah jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain CP.707.
b. sistem pemeliharaan yang diterapkan dengan cara intensif pada kandang model postal
c. luas tanah yang digunakan yaitu 200 m2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1 ha/tahun
adalah Rp 1.000.000,-.
d. kandang terbuat dari kerangka bambu, lantai tanah, dinding terbuat dari bilah-bilah bambu
denga alas dinding setinggi 30 cm, terbuat dari batu bata yang plester dan atap menggunakan
genting.
e. ukuran kandang, yaitu tinggi bagian tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m dan lebar bagian tepi
kandang 1,5 m.
f. lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan listrik.
g. menggunakan alat pemanas (brooder) gasolec dengan bahan bakar gas.
h. penerangan dengan lampu listrik.
i. umur ayam yaitu dimulai dari bibit yang berumur 1 hari
j. litter/alas kandang menggunakan sekam padi.
k. jenis pakan yang diberikan adalah BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan BR-2 untuk
umur 4-6 minggu.
l. tingkat kematian ayam diasumsikan 6%.
m. lama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu (42 hari).
n. berat rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75 kg berat hidup pada saat panen.
o. harga ayam per kg berat hidup, yaitu diasumsikan Rp 2500,-, walau kisaran harga sampai
mencapai Rp 3000,- ditingkat peternak/petani.
p. ayam dijual pada umur 6 mingu atau 42 hari.
q. nilai pupuk kandang yaitu Rp 60.000,-.
r. bunga Bank yaitu 1,5%/bulan
s. nilai penyusutan kandang diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan nilai
penyusutan peralatan diperhitungkan dengan masa pakai 5 tahun.
t. perhitungan analisis biaya ini hanya diperhitungkan sebagai Pedoman dasar, karena
nilai/harga sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan.
Adapun rincian biaya produksi dan modal usaha tani adalah sebagai berikut :
1) Biaya prasarana produksi
a. Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan Rp. 20.000,-
b. Kandang ukuran 20 x 5 m
- Bambu 180 batang @ Rp 1250,
- Semen 4 zak @ Rp 7000,
- Kapur 30 zak @ Rp 6000,
- Genting 2600 bh @ Rp 90,
- Paku reng 5 kg @ Rp 2000,
- Paku usuk 7000 kg @ Rp 1800,
- Batu bata 1000 buah @ Rp 55,
- Pasir 1 truk
- Tali 28 meter @ Rp 5000,
- Tenaga kerja
Rp. 225.000,-
Rp. 28.000,-
Rp. 18.000,-
Rp. 234.000,-
Rp. 10.000,-
Rp. 12.600,-
Rp. 55.000,-
Rp. 230.000,-
Rp. 14.000,-
Rp. 400.000,-
c. Peralatan
- Tempat pakan 28 bh @ Rp 5000,
- Tempat minum 32 bh @ Rp 3880,
- Sekop 1 bh
- Ember 2 bh @ Rp 2000,
- Tong bak air 1 bh
- Ciduk 2 bh @ Rp 500,
- Tabung gas besar 1 bh
- Thermometer 1 bh
- Regulator 1 bh
- Brooder (gasolec) 1 bh
- Tali gantung tmp pakan 120 m @Rp 500,-
Rp. 140.000,-
Rp. 124.000,-
Rp. 7.000,-
Rp. 4.000,-
Rp. 15.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 250.000,-
Rp. 2.000,-
Rp. 52.500,-
Rp. 15.000,-
Rp. 60.000,-
Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 2.052.000,-
2) Biaya sarana produksi
a. Bibit DOC 1000 bh @ Rp 900,- Rp. 900.000,-
b. Pakan dan obat-obatan
- BR-1 31 zak (0-4 minggu) @Rp 36.000,
- BR-2 34 zak (4-6 mingu) @ Rp 34.000,
- obat-obatan @ Rp 150,-/ekor
Rp. 1.116.000,-
Rp. 1.156.000,-
Rp. 150.000,-
c. tenaga kerja pelihara 1,5 bln @ Rp 105.000,- Rp. 157.500,-
d. Lain-lain
- sekam padi alas kandang 1 truk @Rp 60.000,-
- karung goni bekas 32 kantong @ Rp 300,-
- pemakaian listrik selama 0-6 minggu
- pemakaian gas Rp. 10.000,-
Rp. 60.000,-
Rp. 2.400,-
Rp. 7.000,-
Rp. 35.000,-
Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 3.583.900,-
3) Biaya produksi
a. Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan Rp. 20.000,-
b. Nilai susut prasarana produksi/2 bln
- kandang
- Peralatan Rp 805.660,- : 30
Rp. 51.109,-
Rp. 26.856,-
c. Bibit DOC 1000 ekor Rp. 900.000,-
d. Pakan dan obat-obatan Rp. 2.422.000,-
e. Tenaga kerja Rp. 157.500,-
f. lain-lain Rp. 104.400,-
g. Bunga modal 1,5% per bulan Rp. 84.543,-
h. Bulan modal 1,5 bulan Rp. 126.815,-
Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 3.808.680,-
4) Pendapatan
a. Total produksi 1000X94%X1,75 kg X Rp 2500,- Rp. 4.112.500,-
b. Nilai Pupuk kandang Rp. 60.000,-
c. Jumlah pendapatan Rp. 4.172.500,-
d. Keuntungan Rp. 363.820,-
5) Parameter kelayakan usaha
a. BEP Volume Produksi = 870 ekor
b. BEP Harga Produksi Rp. 3.316.000,-
c. B/C Ratio = 1,09
d. ROI = 6,45 %
e. Rasio keuntungan terhadap pendapatan = 8,71 %
f. Tingkat pengembalian modal = 2,6 th.

Kelinci

Pembibitan
a. Pemilihan bibit dan calon induk
Pada pemilihan bibit dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan
yang baik Secara spesifik harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat,
mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.
b. Perawatan Bibit dan calon induk
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama
yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang
baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
c.Sistem Pemuliabiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka
pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
1. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya
bulu, proporsi daging.
2. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat
unggul.
3. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang
diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.

d.Reproduksi dan Perkawinan


Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan
jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama
kali mengawini, diusahakan perkawinan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin
pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu
pejantan dipisahkan.
e.Proses Kelahiran
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada
kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila
terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk
dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara
merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak
lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
3.Pemeliharaan
a.Sanitasi dan Tindakan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang
lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.

b.Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan
naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar
juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.
c.Perawatan Ternak

Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan
kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan
berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini.
Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan
dengan membuang testisnya.
d.Pemberian Pakan
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran
meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan
penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-
bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli
di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi
pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul
18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan
di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.

e.Pemeliharaan Kandang
Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus
dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang
untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas
kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.
4. Pemanenan dan Pemasaran
Setelah kelinci yang dibesarkan dari anakan berumur sekitar 4 sampai 5 bulan maka kelinci siap
untuk dipanen. Mengapa memilih setelah umur 4-5 bulan karena orientasi usaha ini adalah untuk
kelinci pedaging jadi pada umur-umur tersebut kualitas daging kelinci paling bagus karena tidal
terlalu mengandung lemak dan juga tidak alot sebab biasnya kelinci yang terlau tua memiliki
daging yang alot.
Pada awal usaha ini untuk sementara hasil panen kelinci dipasarkan pada pemilik warung-
warung sate kelinci,tengkleng kelinci,serta pasar tradisional di wilayah sekitar peternakan karena
di wilayah ini kebutuhan daging kelinci selama ini masih mendatangkan dari luar daerah. Dan
untuk tahap selanjutnya direncanakan diistribusikan ke daerah lain yang masih membutuhkan
supali daging kelinci.
5. Tempat Produksi :
Kegitan usaha ini dilakukan di dusun Sumber Nadi Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri
sebab di daerah ini memiliki letak geografis yang cocok untk peternakan kelinci,mudah untuk
mendapatkan sampah industri pertanian serta pemasran yang mudah karena sekitar derah tempat
usaha banyak seakli usaha pengolahan daging kelinci.

H. TARGET USAHA
1. Target produk :
Target produk yang kami harapkan dari usaha ini adalah memenuhi kebutuhan daging kelinci
yang semakin hari semakin marak karena berkembangnya usaha olahan daging kelinci. Dimana
pada tahap awal yaitu pada setengah tahun pertama kita mencanangkan dapat memproduksi
sebanyak dari 20 ekor betina didapatkan rata rata 12 ekor anak sehingga pada semester awal
kami mampu memproduksi kelinci sebanyak 240 ekor kelinci dimana tiap kelinci memiliki berat
rata-rata sebesar 5 Kg sehingga kami mampu memproduksi kelinci sebnyak 1200 Kg kelinci tiap
enam bulan.

2.Target konsumen :
Pada usaha ini kami menargetkan dapat menyupai kebutuhan daging kelinci kepada warung
usaha olahan daging kelinci sebanyak 5 buah warung olahan kelinci yang berada di sekitar
tempat usaha yaitu di wilayah Kecamatan Bulukerto, Slogohimo dan Purwantoro., selain itu
kami menargetkan mampu memenuhai kebutuhan konsumen rumah tangga denagn cara menjual
kelinci ke pedagang daging yang ada di pasar Tradisional di Kecamatan Bulukerto.
3. Target pendapatan :
Kami menargetkan pendapatan keuntungan tiap 6 bulan sebesar = 20 induk dikali 12 ekor anak
dikali harga per ekor anak Rp.40.000, sehingga didapatkan pendapatan sekitar Rp.9.600.000,-
dalam waktu 6 bulan pertama.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM


Jadwal kegiatan yang kami rencanakan adalah sebagai berikut:

Kegiatan Bln I Bln II Bln III Bln IV

Perencanaan alat dan bahan

Persiapan alat dan bahan

Pembuatan produk dan pemasaran

Monitoring pelaksanaan program


Penyerahan laporan ajhir
J.NAMA DAN BIODATA PELAKSANA KELOMPOK
1. KETUA PELAKSANA
Nama lengkap :Sigit Winanto
NIM :M0206065
Fakultas/Program Studi :MIPA/Fisika
Perguruan Tinggi :Universitas Sebelas Maret Surakarta
Waktu untuk kegiatan PKM :20 jam/minggu
2. ANGGOTA PELAKSANA
a. Nama lengkap :Nanang A.S
NIM :M0206055
Fakultas/Program Studi :MIPA/Fisika
Perguruan Tinggi :Universitas Sebelas Maret Surakarta
Waktu untuk kegiatan PKM :20 jam/minggu
b Nama lengkap :Retno Juanita
NIM :M0208050
Fakultas/Program Studi :MIPA/Fisika
Perguruan Tinggi :Universitas Sebelas Maret Surakarta
Waktu untuk kegiatan PKM :20 jam/minggu

K.NAMA DAN BODATA DOSEN PEMBIMBING


Nama lengkap dan gelar : Dra. Tri Murwaningsih, M.Si
Golongan Pangkat dan NIP : 132 014 459
Jabatan Fungsional :
Jabatan Struktural : -
Fakultas/Program Sudi : FKIP
Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret
Bidang Keahlian :
Waktu untuk kegiatan PKM :

L.RINCIAN BIAYA DAN KEUNTUN GAN


Rincian selama enam bulan pertama

1) Biaya Produksi
a. Kandang dan perlengkapan Rp. 500.000,-
b. Bibit induk 20 ekor @ Rp. 30.000, Rp. 600.000,-
c. Pejantan 3 ekor @ Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
d. Pakan
- Sayur + rumput Rp. 500.000,-
- Konsetrat (pakan tambahan) Rp. 1.000.000,-
e. Obat Rp. 500.000,-
f. Tenaga kerja 2 x 6 x Rp. 150.000,- Rp. 1.800.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 4.960.000,-

2) Pendapatan
Kelahiran hidup/induk/6 bulan = 12 ekor
Penjualan:
a. Kelinci potong 20 x 12 x Rp. 40.000,- Rp. 9.600.000,-
b. Feses/kotoran Rp. 60.000,-
. Jumlah pendapatan Rp.9.660.000,-

3) Keuntungan Rp. 4.700.000,-

4) Parameter kelayakan usaha


- B/C ratio = 2,36

Bakso

BAURAN PEMASARAN

3.1. Produk

Bakso dan minuman dengan berbagai rasa buah.

3.2. Harga
Makanan
 Bakso isi keju : Rp. @ 6000
 Bakso isi sosis : Rp. @5.000
 Bakso bakar : Rp. 4.000/tus
 Bakso isi tahu : Rp @400
 Bakso isi sumsum : Rp @6.500
-Bakso isi ati sapi : Rp @5.000
-Bakso isi oncoM : Rp @4.000
-Bakso isi jamur : Rp @5.000
Bakso urat:Rp10.000/mangkok
 Bakso telor : Rp 10.000/mangkok
Minuman
-Es Teh Manis : Rp 2.500
 Es Jeruk : Rp 5.000
-Es Buah : Rp 6.000
 Es Tea : Rp 3.000
 Teh Botol : Rp 3.000
 Cocacola : Rp 3.000
 Fanta : Rp 3.000
Aneka Juice
 Juice Jeruk : Rp 5.000
 Juice Apel : Rp 5.000
-Juice Mangga : Rp 5.000
 Juice Alpukat : Rp 5.000
-Juice Melon : Rp 5.000
-Juice Strawbery : Rp 7.000

BIAYA USAHA
MODAL
KETERANGAN SENDIRI KREDIT JUMLAH
A. INVESTASI 20.000.000 0 20.000.00
0
1 Sewa tempat 5000 0 5.000.000
2 Kids Station 7.890.000 0 7.890.000
3 Peralatan 5000 5.000.00 10.000.00
0 0
4 Inventaris Usaha 10.000.000 2.000.00 12.000.00
0 0
5 Kendaraan 5.000.000 0 5.000.000
6 Lain-Lain 52.890.000 7.000.00 59.890.00
0 0
Total Harta Tetap
B. INVESTASI PRA- 5.000.000 0 5.000.000
OPERASIONAL
1 Rencana Usaha 3.000.000 0 3.000.000
2 Perizinan 1.000.000 0 1.000.000
3 Pelatihan 2.000.000 0 2.000.000
4 Uji coba produksi 2.000.000 0 2.000.000
5 Lain-Lain 13.000.000 0 13.000.00
0
Total Pra-Operasi
C. TOTAL INVESTASI (A + B) 65.890.000 7.000.00 72.890.00
0 0
PROYEKSI LABA-RUGI
Deskripsi 1 2 3 4 5
A. PENJUALAN 30.000.000 31.500.000 33.000.000 31.900.000 33.700.000
B. BIAYA POKOK
PRODUKSI
1.Bahan Baku 11.863.000 11.863.0000 11.863.0000 11.863.0000 11.863.0000
0
2.Upah Tenaga Kerja 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000
3.Biaya Umum 350000 350000 350000 350000 350000
Total Biaya Pokok 16.213.000 16.213.000 16.213.000 16.213.000 16.213.000
Produksi

C. LABA BERSIH (A 13.787.00 15.287.000 16.787.000 15.687.000 17.487.000


– B) 0
D. BIAYA USAHA
1.Gaji pimpinan 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000
2.Gaji karyawan 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000
3.Biaya 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
pemasaran
4.Perlengkapan 7.011.000 7.011.000 7.011.000 7.011.000 7.011.000
kantor
5.Biaya Sewa 1.600.000 1.600.000 1.600.000 1.600.000 1.600.000
6.Biaya Lain-lain 416.000 416.000 416.000 416.000 416.000
7.Penyusutan 1.081.500 1.081.500 1.081.500 1.081.500 1.081.500
Total Biaya Usaha 12.908.50 12.908.50 12.908.50 12.908.50 12.908.50
0 0 0 0 0
E. LABA USAHA (C –878.500 2.378.500 3.878.500 2.778.500 4.578.500
D)
F. LABA SEBELUM 878.500 2.378.500 3.878.500 2.778.500 4.578.500
PAJAK (E )
G. PAJAK 87.850 237.850 387.850 277.850 457.850
H. LABA (G – H) 790.650 2.140.650 3.490.650 2.500.650 4.120.650
I. BEP: (Fixed 68.173 25.180 15.442 21.554 13.081
Cost / Margin
Contribution)

Peralatan & Perlengkapan


No Nama Barang Frek Satuan Jumlah
1 Etalase 135 x 160 1 Rp 1.700.000 Rp 1.700.000
cm
2 Meja & kursi 5 set Rp 500.000 Rp 2.500.000
3 Blender Miyako 1 Rp 209.000 Rp 209.000
Chopper
4 Rol kabel 1 Rp 25.000 Rp 25.000
5 Wadah bak 5200 ml 1 Rp 72.000 Rp 72.000
6 Ember 12 liter 1 Rp 15.000 Rp 15.000
7 Sendok & Garpu 3 lusin Rp 20.000 Rp 60.000
8 Mangkok 3 lusin Rp 23.000 Rp 69.000
9 Toples gula 2,8 liter 1 Rp 23.000 Rp 23.000
10 Sendok Bakso 1 Rp 5000 Rp 5000
11 Dandang 2 Rp 15.000 Rp 30.000
12 Tempat Bumbu 3 Rp 5000 Rp 10.000
13 Pisau 2 Rp 7000 Rp 14.000
14 Celemek Harmoni 2 Rp 10.000 Rp 20.000
15 Serbet 3 Rp 3000 Rp 9000
16 Tempat Tissue 5 Rp 8000 Rp 40.000
17 Tempat Sampah 2 Rp 5000 Rp 10.000
18 Saringan Bakso 2 Rp 5000 Rp 10.000
19 Tempat Sendok & 5 set Rp 10.500 Rp 52.500
Garpu
20 Kompor Gas 2 Rp 300.000 Rp 600.000
21 Talenan Claris 1 Rp 21.000 Rp 21.000
Total Biaya Rp
Peralatan 5.957.000

Bahan Perlengkapan dalam satu bulan


No Bahan Perlengkapan Per hari Per bulan Satuan Jumlah
1 Daging 10 Kg 300 Kg Rp 70.000 Rp
2.100.000
2 Mie basah 10 Kg 300 Kg Rp 50.000 Rp
1.500.000
3 Toge 5 Kg 150 Kg Rp 20.000 Rp 600.000
4 Bihun 5 Kg 150 Kg Rp 15.000 Rp 450.000
5 Garam 1 Kg 30 Kg Rp 5.000 Rp 150.000
6 Mecin 1 Kg 30 Kg Rp 2.000 Rp 60.000
7 Cuka 1 Pack 30 Pack Rp 2.000 Rp 60.000
8 Saus botol 1 Pack 30 Pack Rp 7.000 Rp 210.000
9 Kecap botol 1 Pack 30 Pack Rp 5.000 Rp 150.000
10 Gula 1,5 Kg 45 Kg Rp 6.000 Rp 270.000
11 Es batu( Ukuran Plastik 8 Pcs 240 Pcs Rp 500 Rp 120.000
2 Kg)
12 Sedotan( 1 pack isi 50 1 pack 30 Pack Rp 3.000 Rp 96.000
pcs )
13 Gelas Plastik( 1 pcs isi 1 Pack 30 Pack Rp 24.000 Rp 720.000
50 pcs)
14 Daun Seledri 1 ikat 30 ikat Rp 500 Rp 150.000
15 Bawang Merah&Putih 1 Kg 30 Kg Rp 8.000 Rp 240.000
16 Tusuk gigi 1 pack 30 pack Rp 1.500 Rp 45.000
17 Bumbu Kaldu 1 bgks 1 Pack Rp 1.000 Rp 30.000
18 Tepung Terigu 1 Kg 30 Kg Rp 2.000 Rp 60.000
Total biaya Rp
perlengkapan 7.011.000

Bahan baku pembuatan bakso


No Nama isi Per Per Bulan Satuan Jumlah
bakso Minggu
1 Keju 2 Kg 8 Kg Rp 15.000 Rp 120.000
2 Sosis 10 Pack 40 pack Rp 10.000 Rp 400.000
3 Tahu 20 buah 80 buah Rp 2000 Rp 160.000
4 Sumsum 2 Kg 8 Kg Rp 30.000 Rp 240.000
5 Jamur 2 Kg 8 Kg Rp 20.000 Rp 160.000
6 Ati sapi 2 Kg 8 Kg Rp 20.000 Rp 160.000
7 Oncom 5 buah 20 buah Rp 1.000 Rp 20.000
8 Daging urat 10 Kg 40 Kg Rp 40.000 Rp 1.600.000
Total biaya Rp. 2.860.000

Bahan baku pembuatan minuman


N Nama Per Per Satuan Jumlah
o Buah Minggu Bulan
1 Jeruk 10 Kg 40 Kg Rp 17.900 Rp 716.000
2 Strawbery 7 Pack 28 Pack Rp 17.000 Rp 476.000
3 Melon 2 Buah 8 Buah RP 7.000 Rp 56.000
4 Mangga 10 Kg 44 Kg Rp 12.000 Rp 528.000
5 Alpukat 2 Kg 8 Kg Rp 13.000 Rp.104.000
6 Apel 2 Kg 8 Kg Rp 14.000 Rp 112.000
Total Rp 1.992
biaya
buah

Anda mungkin juga menyukai