A. JUDUL
Studi Keanekaragaman Tumbuhan Obat di Gunung Kapur Cibadak Bogor.
B. LATAR BELAKANG
Menurut Hembing (2006) Sejak ribuan tahun yang lalu obat dan
pengobatan tradisional sudah ada di Indonesia. Lebih kurang 30.000 sampai
40.000 jenis tumbuhan yang tersebar dari Aceh sampai Papua, dari dataran
rendah hingga dataran tinggi, dari daerah tropik hingga daerah sejuk, bahkan
hingga tumbuhan dan kekayaan laut dapat dimanfaatkan sebagai obat.
Mengingat setiap tumbuhan memiliki perbedaan dalam hal tempat
tumbuh, topografi, suhu, kelembaban. Maka ada beberapa spesies yang berbeda
atau endemik di suatu wilayah. Gunung Kapur Cibadak (GKC) merupakan suatu
kawasan karst yang berada di Jawa Barat. Saat ini, kawasan tersebut
dimanfaatkan sebagai area penambangan kapur dan perkebunan, akibatnya
kelestarian GKC terancam (Noviana 2010).
Kemudian, hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengenai
pengembangan industri obat tradisional skala nasional. Sebagian besar bahan
baku (80%) masih mengandalkan hasil memanen dari hutan atau habitat alami,
sisanya (20%) berasal dari budidaya tradisional (Hasanah & Rusmin). Agar
potensi vegetasi dan ketersediaan bahan baku tetap lestari dan berkesinambungan
serta untuk mengantisipasi peningkatan permintaan maka sangat diperlukan
suatu studi tentang kekayaan, keragaman, dan indeks kesamaan serta khasiat
jenis tumbuhan obat terutama yang terdapat di GKC.
C. PERUMUSAN MASALAH
Perlu ada studi mengenai keanekaragaman jenis tumbuhan obat yang ada
di Gunung Kapur Cibadak Ciampea guna pertimbangan kawasan hutan. Studi
yang perlu dilakukan mencakup tentang kekayaan, keragaman, dan indeks
kesamaan serta khasiat suatu tumbuhan obat.
2
D. TUJUAN
1. Menghitung keanekaragaman jenis tumbuhan obat
yang hidup di Gunung Kapur Cibadak Ciampea.
2. Mengidentifikasi jenis dan fungsi tumbuhan obat
berdasarkan kearifan lokal masyarakat Ciampea dan berbagai literatur
pendukung lain seperti ensiklopedia tumbuhan obat.
F. KEGUNAAN
Studi ini dapat digunakan untuk referensi pencarian tumbuhan obat,
penelitian lanjutan mengenai jenis dan khasiat tumbuhan obat secara khusus dari
segi kearifan lokal maupun untuk industri tumbuhan obat yang dikelola secara
modern. Selain itu, studi ini dapat dijadikan juga sebagai bahan pertimbangan
pemerintah dalam menentukan penggunaan kawasan hutan.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Analisis Komunitas
Tumbuhan
Menurut Indrianto (2006) dalam analisis komunitas tumbuhan dapat dilakukan
dengan:
a. Metode pengambilan
contoh
Petak tunggal (kurva spesies area) dapat digunakan untuk menganalisis
tumbuhan bawah dengan syarat penambahan spesies pada petak baru tidak
> 5%. Petak ganda (jalur transek) digunakan untuk menganalisis
3
% penambahan jenis =
b) Indeks Shannon (H) = -∑{( ) log ( )}, dimana n.i adalah nilai
kecil atau sama dari dua spesies yang berpasangan yang ditemukan
pada dua komunitas; a adalah total INP pada komunitas A; b
adalah total INP pada komunitas B
2. Kondisi Umum Wilayah
Gunung Kapur Cibadak secara administratif terletak di Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor. Secara geografis Gunung Kapur Cibadak terletak
4
H. METODE PENELITIAN
1. Waktu dan Tempat
PKM-P ini dilaksanakan selama lima bulan dengan Gunung Kapur Cibadak
(GKC) sebagai lokasi pengambilan data.
2. Alat dan Bahan
Alat penunjang PKM-P yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Meteran 3 buah f. Termometer 4 buah
b. Meteran jahit 8 buah g. Milimeter blok 4 buku
c. Kompas 4 buah h. Penggaris 3 buah
d. Patok 10 buah dan sasak 10 i. Busur 3 buah
pasang (4 bambu) j. Golok 4 buah
e. Tambang (20 m) 3 buah k. Oven 4 buah
B. JADWAL KEGIATAN
Tabel 1. Jadwal kegiatan
Perencanaan,
survei lokasi dan
pembuatan tally
sheet
Persiapan alat
dan bahan
IKJP dan
LogBook ke-1
pengambilan
data dan
pembuatan
herbarium
IKJP dan
7
LogBook ke-2
Pengolahan data
IKJP dan
LogBook ke-3
dan pembuatan
Laporan
C. RANCANGAN BIAYA
Tabel 2. Rancangan biaya
No. Substansi Harga satuan (Rp) Total (Rp)
1. Pembuatan dan penggandaan 20.000 x 2 40.000
Proposal
2. Soft copy proposal 5000 x 2 10.000
3. Survei lokasi 100.000 x 4 400.000
4. Transportasi 100.000 x 11 1.100.000
5. IKJP 10.000 10.000
6. Meteran 35.000 x 3 105.000
7. Meteran jahit 3.000 x 8 24.000
8. Kompas 50.000 x 4 200.000
9. Patok (bambu) 10.000 x 4 40.000
10. Cat 5.000 x 2 10.000
11. Tambang 20 m 30.000 x 3 90.000
12. Termometer 100.000 x 4 400.000
13. Milimeter blok 5.000 x 4 40.000
14. Penggaris 5.000 x 3 15.000
16. Busur 1.000 x 5 5.000
17. Golok 50.000 x 4 200.000
18. Trasbag bening 1.000 x 20 20.000
19. Alkohol 70 % 10.000 x 5 50.000
20. Kertas roti 1.000 x 200 200.000
21. Kertas karton 3.000 x 200 600.000
22. Kertas kado warna cokelat 3.000 x 200 600.000
23. Koran bekas 1.000 x 20 20.000
24. Sampul plastic 3.000 x 200 200.000
25. Double tip 3.000 x 5 15.000
26. Peminjaman oven 50.000 x 4 200.000
27. Lem perekat 5.000 x 4 20.000
28. Seng 10.000 x 20 200.000
8
D. DAFTAR PUSTAKA
Hasanah M, Rusmin D. 2006. Teknologi Pengelolaan Benih Beberapa Tanaman
Obat di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 25(2). http://www.pustaka-
deptan.go.id/publikasi/p3252065.pdf [17 Oktober 2010].
Indrianto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Noviana P. 2010. Perencanaan Lanskap Gunung Kapur Cibadak Ciampea Bogor
sebagai Kawasan Wisata Terpadu.
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/27538/1/A10pno_abstract.p
df [18 Oktober 2010]
9
E. LAMPIRAN
Lampiran 1
CURICULUM VITAE
Nama : Suratiyaningrum
NRP : E14080106
Tempat/Tanggal Lahir : Tegal, 15 November 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
12
Suratiyaningrum
NIM: E14080106
Lampiran 4
CURICULUM VITAE
Ilham Framansyah
NIM: A24090167
Lampiran 6
CURICULUM VITAE DOSEN PENDAMPING
Agama : Islam
Telp./Faks. : 0251-8621244/8626265
Cibinong, Bogor
Telp./Faks. : 021-8752919
Tahu Tempat
Jenis/Nama Kegiatan
n
PENGHARGAAN/PIAGAM
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Jabatan/jenjang
Jenis/ Nama Organisasi
keanggotaan
1994 MAPPIN Anggota
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar
dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Yang menyatakan,