Anda di halaman 1dari 24

1

PARTAI POLITIK DAN PEMILU


 Standar Kompetensi :
5. Memahami kedaulatan rakyat dalam
sistem pemerintahan di Indonesia
 Kompetensi Dasar :
5.3 Mendiskripsikan makna Kedaulatan
Rakyat
 Materi pilihannya : Partai Politik dan Pemilu

DI SUSUN OLEH
BUDIARTO, S.Pd, M.Si
Nip. 19680525 200501 1 013
UNDIP SEMARANG
2  PENDAHULUAN
 Esensi Demokrasi adalah kedaulatan atau
kekuasaan berada di tangan rakyat, yang dalam
praktiknya negara harus menjamin dan mengakui
kebebasan masyarakat untuk dapat
mengemukakan aspirasi dan keinginan mereka
secara jujur dan murni.
 Ciri-ciri pokok suatu negara dikatakan sebagai
negara yang demokratis antara lain dengan
diberikannya kebebasan untuk menyatakan
pendapat, kebebasan untuk berserikat/
berorganisasi (membentuk partai politik) dan
diselenggarakannya pemilihan umum yang
bebas.
 Mengapa Memahami hakikat parpol sangat
penting ?
Sebab bila Pemilu dan fungsi parpol dipahami
secara seksama oleh parpol peserta pemilu
niscaya akan dihasilkan pemilu yang berkualitas.
3
Pengertian Partai Politik
 Pengertian Parpol banyak sekali, tetapi
dapat dicontohkan dibawah ini.
 Mnt UU no. 31/2002 tentang Parpol :
Ogn politik yg dibentuk sekelompok wni
scr sukarela atas dasar persamaan
kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan kepentingan bangsa
dan ngr melalui pemilu.
4
Dasar Hukum
 UU No.2 Tahun 2008 tentang Partai
Politik
 UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu
Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi
dan DPRD Kabupaten/Kota
 Peraturan KPU No. 12 Tahun 2008
tentang Pedoman Teknis Tata Cara
Penelitian. Verifikasi, Dan Penetapan
Parpol Menjadi Peserta Pemilu Anggota
DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota
5
Fungsi pokok Partai Politik (Miriam
Budiarjo, 1978)
Sebagai sarana Komunikasi Politik

Sosialisasi Politik

Rekruitmen Politik

Sarana Mengatur Konflik

Sarana Pendidikan politik


6
fungsi parpol dalam membangun
stabilitas politik:
Huntington: Minimal punya dua kapasitas
1) melancarkan partisipasi politik melalui jalur
partai, sehingga mampu mengalihkan segala
bentuk aktivitas politik anomik dan kekerasan
2) mencakup dan menyalurkan partisipasi
sejumlah kelompok yang baru dimobilisasi,
yang dimaksudkan untuk mengurangi kadar
tekanan kuat yang dihadapi oleh sistem
politik.
7
Realita
 Parpol justru mementingkan kepentingan
sendiri daripada kepentingan masyarakat dan
negara
 Rekruitmen kader-kadernya tidak dilakukan
secara proporsional dan profesional.
8
 PENGERTIAN PEMILU
A. MENURUT UU NO.3 TAHUN 1999
Pemilu adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat dalam negara kesatuan
RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
B. KAMUS BAHASA
Pemilu adalah Pemilihan Umum, suatu
proses memilih orang untuk mengisi
jabatan-jabatan politik tertentu, seperti
presiden, anggota DPR dan DPD
(parlemen), gubernur, bupati/walikota dan
kepala desa.
9

Sumber Dana
 Iuran anggota
 Sumbangan:
 Anggota besaran sesuai AD/ART
 Perseorangan bukan anggota maksimal 1 milyar per tahun
anggaran
 Perusahaan dan/atau badan usaha maksimal 4 milyar
per tahun anggaran
 Bantuan APBN/APBD untuk Parpol yg mendapat
kursi, dihitung berdasar jumlah perolehan suara
(diatur dalam PP)
10

Parpol Peserta Pemilu 2009


11
PENGERTIAN TENTANG BADAN PENGURUS
PEMILU DAN KETERANGAN YANG LAIN
Bawaslu:
Badan Pengawas Pemilu, adalah badan yang bertugas
mengawasi penyelenggaraan pemilu di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BPP:
Bilangan Pembagi Pemilih yaitu harga sebuah kursi di satu
daerah pemilihan yang berasal dari jumlah pemilih dibagi
jumlah kursi.

Caleg:
Calon Legislatif  ialah  orang-orang yang berdasarkan per-
timbangan, aspirasi, kemampuan atau adanya dukungan
masyarakat, dan dinyatakan telah memenuhi syarat oleh
peraturan diajukan partai untuk menjadi anggota legislatif
(DPR) dengan mengikuti pemilihan umum yang sebelumnya
ditetapkan KPU sebagai caleg tetap
12 Calon Independen: 
seorang yang mencalonkan diri untuk
menduduki jabatan politik tanpa ada
dukungan partai politik. Calon independen
dikenal dalam  pemilihan kepala daerah
(pilkada).
Daftar Pemilih Sementara:
Biasanya disingkat dengan DPS, ini adalah
nama-nama warga yang bisa ikut pemilu.
Tapi data-data di dalam DPS ini masih
bakalan diperbaharui dan akan dibuat Daftar
Pemilih Tetap (DPT).  Kenapa harus dicek
ulang, karena bisa saja dalam DPS ini ada
warga yang telah wafat, pindah rumah atau
masih dibawah umur tapi masuk jadi dafrar
pemilih.
13
 Golput:
Klp masy yg tdk menggunakan hak
pilihnya secara sengaja
 Kampanye Hitam: ( Black Campaign):
Kampanye untuk menjatuhkan lawan
politik melalui isu-isu negatif dan tidak
berdasar. Metode yang digunakan
biasanya desas-desus dari mulut ke
mulut dan sekarang ini telah
memanfaatkan kecanggihan teknologi,
multimedia dan media massa.
14
 Kendaraan Politik:
ogn yg dpt menghantarkan seseorang
untuk menduduki jabatan politik.
 Voting:
Proses pengambilan keputusan melalui
pemungutan suara dan pemenangnya
ditentukan dengan suara terbanyak.
 Etika Politik:
Tata aturan atau kaidah yang harus
diperhatikan dalam berpolitik.
Misalnya, sebuah partai politik ketika
sedang kampanye tidak boleh
menjelek-jelekkan partai politik atau
tokoh lain.
15
 Masa Tenang: Rentang waktu ketika
peserta pemilu dilarang melakukan
kampanye. Media massa juga dilarang
menyiarkan kampanye dalam bentuk
apapun yang menguntungkan atau
merugikan pihak tertentu.
 Panwaslu: Panitia Pengawas Pemilu,
terdapat di provinsi dan kabupaten/kota dan
kecamatan, adalah panitia yang dibentuk
oleh Bawaslu untuk mengawasi
penyelenggaraan pemilu di wilayah
provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan
16
 Partai Politik: Organisasi politik yang menjalani
ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan
khusus
 Koalisi Partai:
Kombinasi dari sejumlah kekuatan partai
politik untuk membentuk suara mayoritas
shg dpt memperjuangkan tujuan secara
bersama-sama.
 Iklan Kampanye Pemilu:
Iklan dilakukan oleh peserta pemilu pada
media massa cetak dan/atau lembaga
penyiaran dlm bentuk iklan komersial atau
iklan layanan masyarakat.
17
 Laporan Dana Kampanye:
Laporan penerimaan dan pengeluaran
suatu parpol peserta pemilu yg
disampaikan kpd kantor akuntan publik
yang ditunjuk KPU paling lama 15 hari
sesudah hari/tanggal pemungutan suara.
 Masa Tenang:
Rentang waktu ketika peserta pemilu dilarang
melakukan kampanye. Media massa juga
dilarang menyiarkan kampanye dalam bentuk
apapun yang menguntungkan atau merugikan
pihak tertentu.
18
Sengketa Hasil Pemilu:
Sengketa terhadap keputusan komisi pemilihan
umum atau komisi pemilihan umum di tingkat
daerah menyangkut hasil pemilu.
Surat Suara:
Lembar kertas yang digunakan bagi pemilih untuk
memberikan hak suara
Tempat Pemungutan Suara: (TPS)
Tempat pemilih mencoblos pada saat pemilu.
Jumlahnya bisa ribuan di seluruh Indonesia. Di TPS
biasanya  didirikan tenda ada bangku-bangku, kotak
suara, petugas pemungutan suara dan saksi-saksi
dari partai politik.
19
Tata Cara Pemungutan Suara
20
Detail pemungutan suara adalah seperti ini:
 Pemilih masuk ke Tempat Pemungutan Suara(TPS) sesuai yang
tercantum di undangan pemberitahuan (c4). 
 Daftarkan diri Anda di meja pencatatan kehadiran pemilih
dengan menyerahkan undangan tersebut. Apabila undangan
rusak atau hilang dapat dengan mempergunakan ktp.
 Silakan duduk di tempat yang disediakan sambil menunggu
nama Anda dipanggil petugas.
 Saat dipanggil silakan menuju ke tempat petugas untuk
menerima 4 buah surat suara (Untuk DKI Jakarta menerima 3
buah). Surat suara tersebut untuk memilih anggota DPR RI,
DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kota/Kabupaten (kecuali Jakarta). 
 Pemilih menuju bilik suara dan melakukan pencontrengan. Wah
kayak baca koran karena besarnya surat suara.
 Silakan mencontreng satu kali pada nama partai atau nama
caleg atau nomor caleg di surat suara DPR RI dan DPRD.
Mencontreng pada kolom foto di surat suara DPD. 
21  Setelah selesai
kemudian surat suara
dimasukkan ke dalam
kotak suara.
 Tahap selanjutnya
adalah mencelupkan
jari ke dalam tinta
sebagai tanda telah
memberikan suara.
Biasanya satu jari,
tapi kalau mau semua
jari juga boleh,. 
 Pemilih meninggalkan
TPS.
 Cara Mencontreng
22
Suara sah
 Untuk memilih anggota DPR RI dan DPRD adalah
dengan memberi contreng/tanda centang (v) pada:
 Nama partai (gambar dan nomor urut partai
juga boleh) atau
 Nomor urut caleg atau
 Nama caleg.
 Untuk memilih anggota DPD  dengan mencontreng
di kolom foto.
 Selain itu, tanda coblos, tanda silang (x), tanda garis
datar (-) serta tanda centang (v) yang tidak
sempurna yaitu dalam bentuk (/) atau (\), suaranya
tetap dianggap sah.
23
SUARA TIDAK SAH
 Tidak sah apabila mencontreng lebih dari

satu kali dalam partai yang berbeda di surat


suara DPR RI dan DPRD.
 Tidak sah apabila mencontreng lebih dari

satu kali dalam foto yang berbeda di surat


suara DPD
UN
UW
N
UR
AT
M

Anda mungkin juga menyukai