Anda di halaman 1dari 4

Siti Julaiha (EOLEE)

From: Luky L Santoso


Sent: Friday, August 06, 2004 09:48 PM
Subject: FW: Pedoman Praktis Melatih Bayi dan Anak Berbicara

-----Original Message-----
From: Asrita Kinipulu
Sent: Wednesday, January 14, 2004 1:09 PM
Subject: Pedoman Praktis Melatih Bayi dan Anak Berbicara

Pedoman Praktis Melatih Bayi dan Anak Berbicara

Perkembangan berbicara bayi dan anak


********Sekitar umur 7 - 8 bulan bayi mulai bisa bersuara satu suku
kata, misalnya: ma atau pa atau ta, atau da
********Sekitar umur 8 - 10 bulan bisa bersuara bersambung, misalnya :
ma-ma-ma-ma, pa-pa-pa-pa, da-da-da-da-, ta-ta-ta-ta
********Sekitar umur 11 - 13 bulan mulai bisa memanggil : mama !, papa !

********Sekitar umur 13 - 15 bulan mulai bisa mengucapkan 1 kata, misal


: mimik, minum, pipis
********Sekitar umur 15 - 17 bulan mulai bisa mengucapkan 2 kata
********Sekirtar umur 16 - 18 bulan mulai bisa mengucapkan 3 kata
********Sekitar umur 19 - 22 bulan mulai bisa mengucapkan 6 kata
********Sekitar umur 23 - 26 bulan mulai bisa menggabungkan beberapa
kata : mimik cucu
********Sekitar umur 24 - 28 bulan mulai bisa menyebutkan nama benda,
gambar
********Sekitar umur 26 - 35 bulan, bicaranya 50 % dapat dimengerti
orang lain
(Sumber : Denver II, Frankenburg WK dkk, 1990)

Supaya tidak terlambat berbicara, latihlah sejak bayi

Bayi sejak lahir sudah bisa mendengar dan mengerti suara manusia,
terutama suara ibunya. Walaupun bayi belum bisa menjawab dengan
kata-kata tetapi bayi bisa menyatakan perasaannya dengan : senyuman,
gerakan bibir, bersuara, berteriak, menggerakkan tangan kaki, kepala
atau dengan menangis.
Dengan latihan setiap hari sejak bayi, lama kelamaan bayi dan anak dapat
menjawab dengan kata-kata dan kalimat. Latihan ini sekaligus merangsang
perkembangan emosi, sosial, dan perkembangan kecerdasannya.
Supaya bayi atau anak anda tidak terlambat berbicara, lakukan metode ini
setiap hari, ketika anda berada tidak jauh dari bayi anda.

Melatih Bayi dan Anak Berbicara


I. Berbicaralah kepada bayi / anak sebanyak mungkin dan sesering
mungkin, dengan penuh kasih sayang, walaupun ia belum bisa menjawab

Bertanya pada bayi / anak.. Contoh : Adik haus, ya ? Gardi lapar, ya ?.


Elta mau susu, lagi ? Ini gambar apa ? Ini boneka apa ? Ini warnanya apa
? Ini namanya siapa ?

Komentar terhadap perasaan bayi / anak . Contoh : Kasihan, adik rewel


kepanasan, ya ?. Nah sekarang dikipasin ya ? Ooo, kasihan, adik rewel
gatal digigit nyamuk, ya ? Jatuh ya ? Sakit , ya ? Sini di obatin !

Menyatakan perasaan ibu / ayah . Contoh : Aduh, mama kangen banget deh
sama adik. Tadi mama di kantor ingat terus sama adik. Mmmh , mama sayang
deh sama adik.

Komentar keadaan bayi / anak.. Contoh : Aduh pipi Ade tembem ! Wow, Rama
matanya besar banget ! Wah, kepala Gardi botak ! Ai, ai, Elta buang air
besar lagi !

Komentar perilaku bayi / anak Contoh : Wah, Rini sudah bisa duduk! Eeee,
Tono sudah bisa berdiri ? Ai, ai, Ari sudah bisa duduk ! Wah, adik sudah
bisa jalan !

Bercerita tentang benda-benda di sekitar bayi / anak : Contoh : Lihat


nih. Ini namanya bantal. Warnanya merah muda, ada gambar Winnie the
Pooh. Adik tahu nggak Winni the Pooh ? belum tahu ? Winni The Pooh itu
beruang yang lucu dan cerdik. Nanti kalau sudah gede pasti tahu deh.
Yang ini namanya boneka Teletubies. Warnanya merah. Yang ini warnanya
hijau, yang itu ungu. Nih, coba di peluk.

Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan pada bayi / anak

Contoh : Adik dimandiin dulu, ya ? Pakai air hangat, pakai sabun, biar
bersih, biar kumannya hilang, biar kulitnya bagus sepeti bintang film.
Sekarang dihandukin biar kering, tidak kedinginan. Sudaaaaah selesai.
Sekarang pakai pampers, pakai baju, dibedakin dulu, biar kulitnya halus,
wangi.. Nah, selesai. Enak, kan ? Asyik, kan ? Habis ini minum ASI terus
tidur, ya ? Mama mau masak, ya ?

Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan ibu : Contoh : Mama


sekarang mau bikin susu buat adik sebentar , ya ? Nih, susunyal 3 takar
, ditambah air 90 cc, terus dikocok-kocok. Kepanasan nggak ? Enggak kok.
Nah, siap deh.

II. Dengarkan suara bayi / anak, berikan jawaban atau pujian


Ketika bayi / anak bersuara atau berbicara (walaupun tidak jelas),
segera kita menoleh dan memandang ke arah bayi dan mendengarkan suara
bayi / anak seolah-olah kita mengerti maksudnya.
Pandang matanya, tirukan suaranya, berikan jawaban atau pujian,
seolah-olah bayi mengerti jawaban kita. Contoh : Ta-ta-ta-ta ?
Ma-ma-ma-ma ? Kenapa, sayang ? Minta susu ? Mau poop ?

III. Bermain sambil berbicara

Ciluk - ba. Ibu mengucapkan ciluuuuuukk (muka ditutup bantal) beberapa


detik kemudian bantal ditarik kesamping sambil ibu mengucapkan : baaaaaa
!!.
Kapal terbang. Nih ada kapal terbang sedang terbang. Ngngngngngng. Ada
musuh, kapal terbangnya menembak musuh ... dor .. dor .. dor. Kapal
terbangnya turun ke muka bayi terus keperutnya.
Boneka, dimainkan seolah-olah ia berbicara kepada bayi / anak
Menyebutkan nama mainan, nama makanan, anggota badan (tangan, kaki,
jari-jari, mulut, mata, telinga, hidung dll.)

IV. Bernyanyi sambil bermain.

Pok-ambai-ambai, belalang kupu-kupu, tepok biar ramai, pagi-pagi minum


.... cucu. Cecak-cecak didinding, diam-diam merayap, datang seekor
lalat, .....hap ! lalu ditangkap. Dua mata saya, hidung saya satu,
(sambil menunjuk ke mata, hidung dst.)
Putarkan kaset lagu anak-anak, ikut bernyanyi, sambil tepuk tangan,
goyang kepala dll.

V. Membacakan cerita sambil menunjukkan gambar-gambar

Bacakan cerita singkat dari buku cerita anak yang bergambar. Tunjukkan
gambar tokoh-tokoh yang ada dalam cerita (binatang, benda-benda,
manusia). Tanyakan kembali apa nama benda tersebut, apa gunanya, siapa
nama tokohTunjukkan gambar-gambar di dalam majalah.

VI. Menonton TV bersama anak sambil menyebutkan nama-nama benda, tokoh


atau kejadian yang terlihat di TV
Itu mobil, yang itu kapal, itu sepeda. Itu kucing, di sebelahnya ada
tikus dan anjing. Kucing melompat, tikus lari, anjing duduk.

VII. Banyak berbicara sepanjang jalan ketika bepergian (ke pertokoan,


rumah keluarga dll) t tunjuklah benda-benda atau kejadian sambil
menyebutkan dengan kata-kata berulang-ulang. Itu layang-layang sedang
terbang, itu kakak sedang menyeberang jalan, itu burung sedang terbang,
itu pohon ada bunganya, itu boneka pakai kacamata dll.
VIII. Bermain dengan anak lain yang lebih jelas dan lancar berbicaranya
Ajak bermain dengan anak lain (kakak, tetangga, sepupu) yang sudah lebih
jelas berbicaranya, bermain bersama menggunakan boneka, kubus, balok,
puzzle, Lego, gambar-gambar, buku bergambar dll.

PERHATIAN
********Jangan memaksa anak berbicara.
********Kalau bayi / anak bersuara (walaupun tidak jelas) berikan
jawaban, seolah-olah kita mengerti ucapannya
********Pujilah segera kalau dia berbicara benar.
********Jangan menyalahkan anak kalau ia salah mengucapkannya
********Kalau anak sudah bosan sebaiknya beralih ke kegiatan lain
Latihan - latihan ini selain merangsang berbicara sekaligus merangsang
perkembangan emosi, sosial, dan perkembangan kognitif ( kecerdasan).

Sumber kepustakaan

Brooks JB ). Parenting Child With Special Needs. The Process of


Parenting 3rd ed. 15 : 482-489. Mayfiel Publ. Coy., London (1991)
Coplan J. Language Delays. Dalam Parker, Zuckerman. Behavioral and
Developmental Pediatrics. Litle Brown, Lomdon (1995)
Martin CA, Colbert KK.. Parenting Children With Special Needs. Parenting
A Life Span perspective 11 : 270 - 272. McGraw-Hill, NewYork (1997)

Anda mungkin juga menyukai