Anda di halaman 1dari 2

ISLAM UNTUK MANAJEMEN RASA MALU

Aftina Nurul Husna


Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, Semarang

Abstrak

Masyarakat kini tengah dihadapkan pada berbagai tuntutan hidup yang semakin
menekan. Ketidakmampuan mencapai standar hidup berkualitas dapat menjadi penyebab
masalah psikologis. Salah satu permasalahan yang sering muncul adalah keberadaan afek
negatif, berupa rasa malu. Rasa malu sesungguhnya adalah emosi normal manusia yang berasal
dari penolakan atas diri yang lemah dan tidak sempurna, namun rasa malu dapat menjadi beracun
dan merusak perkembangan diri. Rasa malu menjadi sumber harga diri rendah, konsep diri dan
body image yang buruk, self-doubt dan rasa tidak aman, dan tidak percaya diri.
Tujuan penulisan ini adalah mengajukan gagasan pengadaptasian Program 12-Langkah
untuk mengatasi rasa malu beracun (Bradshaw, 2006) bagi masyarakat Islam, dengan
membandingkan konsep-konsep aslinya dengan nilai-nilai Islam. Program 12-Langkah
merupakan sebuah gerakan spiritual yang mengintegrasikan keimanan ke dalam upaya mengatasi
gangguan psikologis. Program ini terdiri atas tiga tahap utama, yaitu: 1) mengembalikan
hubungan antara diri dengan Tuhan, 2) pertemuan kembali dengan diri sendiri, dan 3)
mempertahankan hubungan yang sudah diperbaiki.
Ajaran Islam memiliki pandangan tersendiri tentang rasa malu manusia, baik yang
beracun maupun yang sehat. Cara mengatasi rasa malu beracun meliputi pengakuan kelemahan
diri, penyerahan diri kepada Allah,dan permintaan pertolongan hanya pada-Nya dalam rangka
perbaikan diri. Lebih jauh lagi, Islam juga mengajarkan cara untuk mencapai dan memelihara
rasa malu yang sehat dengan menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa. Pemahaman tentang
pengaruh rasa malu dalam kehidupan perlu ditingkatkan, terutama untuk membantu masyarakat
untuk mencapai kesejahteraan psikologis di dalam kehidupan mereka.

Key words: Islam, Program 12-Langkah, rasa malu


ISLAM FOR SHAME MANAGEMENT

Aftina Nurul Husna


Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, Semarang

Abstract

Society is now greatly demanded to have high-quality life and to live accordingly. This
way of life sometime becomes so stressful and the inability to reach its standard can lead to
various psychological problems. One of the problems is the presence of negative affect called
shame. Shame is a normal human emotion that comes from rejection of weaknesses and
impercetion of self, but it can be toxic and harmful for self-growth. Toxic shame is known as the
source of low self-esteem, bad self-concept and body image, self-doubt, insecurity, and low self-
confident.
The objective of this writing is to propose an adaptation of 12-Steps Program to
overcome toxic shame (Bradshaw, 2006) for Islamic society by comparing its original concepts
with Islamic value. 12-Steps Program actually is a spiritual movement that integrates faith into
effort to cope psychological problem. This program consists of three main phases, namely: 1)
reestablishing relationship between self and God, 2) remeeting with own self, and 3) maintaining
repaired relationship.
Islam teaching has its own view about human shame, either the toxic or the healthy one.
The way to overcome toxic shame include the confession of weakness, surrender to Allah, and
praying for Allah’s help in order to be better human. Furthermore Islam also teaches to people
how to achieve and maintain healthy shame by becoming faithful and cautious. Understanding
about the influence of shame in life needs to be deepen, particularly to help people to achieve
psychological well-being in their life.

Key words: 12-Steps Program, Islam, shame

Anda mungkin juga menyukai