Anda di halaman 1dari 2

8 Novel :

• Menceritakan satu segi kehidupan pelaku.


Kata pendukung : Sudah sebulan aku tinggal di “ rumah susun ” ini dan dari hari
kehari tidak ada yang berubah. Pukul enam pagi, biasanya aku bangun, itu juga ketika
Jigme, suamiku selesai sholat subuh. Sebagai seorang istri yang baik akupun
terbangun. Terkadang sholat subuh terkadang tidak, tetapi yang selalu ada adalah
menyiapkan sarapan lagi dan memastikan pakaian sang suami tidak kusut.
9. Nilai yang terkandung didalam novel adalah Nilai Moral
Kalimat Pendukung : “ Memang kok, saya minum dipesta Cuma basa – basi.
Dan kamu bilang, payah masa karena gengsi terpaksa minum. Hahahaha...benar,
gengsi...”
10. Hikayat
Saat itu Sri Rama dan adiknya tidak berada dirumah, Sita Dewi istri dari Sri Rama
di bawa pergi oleh Rawana. Sri Rama dan Laksamana mencari Sita Dewi, dan
perjalanan mereka bertemu dengan burung jantan dan ke empat istrinya. Sri Rama
bertanya, “hai..burung jantan, apakah kau melihat keberadaan istriku yang dibawa
oleh Rawana ?”.. “ Apakah engkau yang bernama Sri Rama yang sangat tangguh dan
tak terkalahkan itu ?, tetapi mengapa engkau tidak bisa menjaga istrimu, padahal saya
yang menpunyai empat orang istri bisa menjaga mereka dengan baik, tidak seperti
kau.”.Karena Sri Rama tersinggung dengan ucapan burung jantan, Sri Rama meminta
kepada Dewata Mulia Raya untuk menghilangkan ke empat istri burung jantan
Mereka berdua berjalan lagi, dan mereka bertemu dengan burung bangau di dekat
sungai. Sri Rama pun bertanya tentang keberadaan istrinya yang dibawa lari oleh
Rawana, setelah memberi informasi tentang istrinya itu, Sri Rama memberikan suatu
permintaan yang dapat dia pintakan ke Dewata Mulia Rama, dan bangaupun meminta
agar lehernya dipanjangkan untuk bisa mencari makan dengan mudah.
Setelah itu mereka berdua melanjutkan perjalanan untuk mencari istri Sri Rama,
dan setelah itu mereka bertemu dengan seekor buung besar dan dia bertanya tentang
keberadaan istrinya, dan burungpun menjawab dsia hanya bisa mengeluarkan cincin
milik istri Sri Rama.dan setelah itu burungpun mati dan menyuruh Sri Rama dan
Adiknya membakar mayatnya ditempat yang tidak tempati oleh manusia. Setelah itu
Sri Rama mencari dimana tempat yang tidak berpenghuni dan akhirnya menemukan
tempat itu, lalu Sri Rama membakar dan kembali melanjutkan perjalanan.
Novel
June Larasati Subagio melakukan kegiatannya sehari – hari waktu pagi yaitu
menengok jendela dan menghirup udara segar. Dan begitupun suaminya Jigme
Tshering yang setiap pagi juga selalu melakukan kegiatannya yaitu menyapa istrinya
dengan kata mans “ aku selalu mencintaimu selalu ” Setelah mereka berdua saling
menyapa, Jigme pun pergi ke kantor, dan meninggalkan istrinya untuk beberapa saat.
Begitupula dengan istrinya, June dia juga harus melakukan pekerjaannya sebagai ibu
rumah tangga, dia tidak bisa lagi tergantung dengan mamanya, karena sekarang dia
sudah mempunyai rumah tangganya dengan Jigme.
cerita mereka berdua bertemu adalah, saat mereka kuliah dulu. Saat itu June dan
teman - temanya menghadiri pesta, dan teman June mengenalkan June ke pada
temannya yaitu Jigme. Dan setahun setelah itu mereka bertemu kembali dan tak tahu
kenapa mereka masih saling mengingat. Jigmepun menyatakan isi hatinya kepada
June yang sesaat berpisah selama setahun, dan saat ini mereka menjadi suami istri,
June berfikir, biarpun suaminya adalah orang Tibet, dan dia orang Indonesia, kalau
sudah jodoh mau apa.

Anda mungkin juga menyukai