Selintas pariwara melalui tayangan media massa ini, mensosialisasiikan peringatan hemat
energi bumi setiap tanggal 27 Maret. Pada tanggal ini dianjurkan memadamkan
penggunaaan listrik rumah tangga, selama 4 jam, saat malam hari. Menurut info dari
berbagai media, bahwa pada tanggal 22 Maret, diperingati sebagai hari Air Bumi Sedunia,
sedangkan 23 Maret sebagai hari Meteorologi Dunia. Selain dari peringatan itu, tentu
masih banyak cara lainnya yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan bumi dari berbagai
pencemaran lingkungan maupun dampak pemanasan global. Cara yang sederhana,
tentunya dengan melalukan penghematan konsumsi energi, yang dibutuhkan sehari-hari
yakni: hemat konsumsi air, pengggunaan bahan bakar dan pemakaian listrik.
Padamkan yang tidak perlu. Gunakan seperlunya. Nyalakan yang hemat energi
Kurangi pemborosan bahan bakar migas (bensin, solar, gas) dan non migas (batubara,
kayu)
Dengan berhemat energi, kita akan bisa berhemat biaya. Diharapkan biaya itu dapat
digunakan untuk keperluan pokok lainnya seperti: kebutuhan sembako, dana pendidikan
dan biaya kesehatan. Menurut pendapat dan pengalaman para sahabat, bagaimanakah cara
yang praktis lainnya dalam melakukan hemat energi, demi menyelamatkan bumi pertiwi?
Save Our Earth, Right Now. Selamatkanlah Bumi Kita Sekarang Juga
Ajakan untuk hemat energi sudah lama didengungkan oleh Pemerintah bahkan oleh
berbagai tokoh masyarakat. Pemborosan, apapun bentuknya, adalah tidak baik dan tidak
produktif. Ketika harga minyak mentah dunia saat ini yang berada pada level yang semakin
tinggi, bahkan sudah menembus angka diatas US$ 70/barel, maka kita kembali diingatkan
untuk terus menerus melakukan hemat energi. Mengapa setiap peningkatan harga minyak
bumi begitu berdampak serius bagi kita? Bahkan bagi hampir semua negara, termasuk
negara produsen minyak sendiri? Bagi konsumen minyak, tingginya harga minyak mentah
akan meningkatkan berbagai harga produk antara lain sandang, pangan dan energi sendiri
karena komponen minyak bumi (atau dalam bentuk finalnya sebagai BBM) merupakan
salah satu komponen penting dalam biaya produksi. Bagi produsen minyak utama dunia,
seperti negara-negara Timur Tengah, tingginya harga minyak juga tidak selalu disikapi
dengan gembira, karena tingginya harga minyak ini dalam jangka menengah justru akan
mengurangi konsumsi karena masyarakat pengguna akan semakin hemat dan akan mencari
energi-energi lain sebagai pengganti minyak bumi. Bagi kita Indonesia, tingginya harga
minyak membawa beban berat bagi APBN karena kita masih memberikan subsidi kepada
beberapa jenis produk minyak bumi (BBM) yang digunakan oleh masyarakat termasuk
untuk produksi listrik. Menghadapi kondisi seperti ini, Pemerintah mengambil beberapa
langkah strategis yang tertuang dalam Perpres 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.
Dalam Perpres tersebut, kita mentargetkan untuk mengurangi pangsa minyak bumi dalam
bauran energi nasional menjadi dibawah 20% pada tahun 2025, suatu langkah yang
membutuhkan pengertian dan partisipasi masyarakat dan dunia usaha karena kebijakan ini
ditempuh untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap minyak bumi dalam upaya
mengamankan pasokan energi kita di masa-masa mendatang. Sebagai salah satu
implementasi Perpres tersebut, Pemerintah mengambil langkah cepat dengan encana untuk
membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas 20 ribu MW dalam beberapa tahun
kedepan, bahkan untuk kapasitas 10 ribu MW yang menjadi bagian PLN sudah mulai
ditenderkan. Selain kebijakan diversifikasi tersebut, Pemerintah juga terus mengajak
masyarakat untuk mengembangkan budaya hemat energi. Budaya hemat energi ini sangat
tergantung pada partisipasi masyarakat dan dunia usaha. Ajakan ini berlaku untuk semua
lapisan, masyarakat kaya maupun miskin, industri besar maupun kecil. Betatpun kecilnya
kontribusi dalam upaya hemat energi tetapi apabila dilakukan bersama-sama akan
membawa dampak yang sangat positif. Kita tentu masih ingat ketika masyarakat dengan
antusias mengikuti ajakan Pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat untuk menghemat
listrik pada saat beban puncak yaitu antara jam 17-22 sehingga dapat menghindarkan
pelanggan PLN dari pemadaman secara masal. Apabila penghematan energi ini dapat terus
meningkat maka pada gilirannya kebutuhan terhadap pembangunan pembangkit-
pembangkit baru dapat ditekan. Sekadar ilustrasi, apabila 10 juta pelanggan listrik dapat
menghemat 50 W setiap hari selama 5 jam beban puncak maka 10 juta x 50 W X 5 jam =
2500 juta watt jam atau 2500 MWh dapat dihemat setiap hari. Apabila 1 juta kendaraan
bermotor di Indonesia dapat menghemat 1 liter BBM per hari saja akan dapat dihemat 1
juta liter per hari atau dalam sebulan dapat dihemat 30 juta liter atau setara dengan sekitar
Rp. 135.000.000.000 per hari (harga bensin Rp.4500/liter), bayangkan kalau ada 5 juta atau
10 juta kendaraan bermotor melakukan hal yang sama. Budaya hemat energi sesungguhnya
tidak perlu dilakukan hanya ketika kita menghadapi masalah dengan pasokan energi
terutama ketika harga minyak mentah tinggi sehingga Pemerintah harus mengalokasikan
subsidi yang lebih besar dengan konsekuensi pos-pos pengeluaran lain yang lebih produktif
terpaksa disesuaikan. Budaya hemat energi harus dilakukan setiap saat karena
sesungguhnya budaya ini memberikan manfaat besar kepada masyarakat dan dunia usaha.
Hemat energi akan meningkatkan produktifitas karena mengurangi pemborosan dan
anggaran yang berhasil dihemat oleh perusahaan tentu dapat digunakan untuk keperluan
lain yang lebih produktif. Bagi masyarakat, dana yang berhasil dihemat dari penghematan
pemakaian energi dapat digunakan untuk membeli kebutuhan lain yang lebih penting
misalnya keperluan sekolah dan pangan. Jadi, mari kita saling mengingatkan untuk
menjadikan budaya hemat energi menjadi budaya sehari-hari. Dan mari kita mulai
sekarang juga.
Listrik yang kita gunakan sehari-hari masih mengunakan bahan bakar fosil sebagai
pembangkit utama. Semakin banyak listrik yang anda pakai berarti semakin banyak emisi
karbon yang dilepaskan ke atmosfer. Kita tidak dapat memungkiri kalau dunia masih
sangat bergantung pada bahan bakar fosil, tapi kita bisa melakukan sesuatu. Pengurangan
emisi karbon adalah jawabannya, Anda bisa berpartisipasi memperlambat laju dampak
global warming dan climate change!
2. Padamkan lampu yang tidak diperlukan pada siang hari udara cerah.
4. Dalam mengatur letak perabot-perabot atau barang lain, agar diusahakan tidak
menghalangi masuknya cahaya langit ke dalam ruangan.
5. Menyalakan lampu halaman/taman apabila hari benar-benar telah mulai gelap. Jika
malam sudah menjelang larut, hendaknya lampu- lampu tersebut dikurangi. Matikan segera
jika hari sudah mulai terang kembali.
6. Bersihkan secara periodik kaca jendela. Kaca jendela yang bersih akan meneruskan
cahaya lebih banyak.
7. Bersihkan secara periodik bola lampu / tabung lampu beserta reflektornya agar supaya
bersih. Lampu dan reflector yang kotor dapat mengurangi cahaya sehingga menyebabkan
timbulnya keinginan untuk menambah lampu lain yang lebih besar wattnya.
AC mengambil bagian yang cukup banyak dari penggunaan energi listrik. Penggunaan AC
dapat menjadi kurang efektif bila terjadi kebocoran udara sehingga AC bekerja lebih berat
dan mengkonsumsi listrik lebih besar. Cara yang patut diperhitungkan untuk mengurangi
pemakaian AC bahkan menghilangkah kebutuhan akan AC adalah dengan menggunakan
penghawaan alami. Yang dimaksud penghawaan alami adalah suatu cara mengalirkan
udara yang segar sehingga membantu mendinginkan udara. Bila kita menggunakan AC,
sedapat mungkin udara didalam ruangan tersekat dengan baik.
Dalam kasus menggunakan kipas angin, misalnya. Kipas angin mengalirkan udara lebih
cepat sehingga molekul-molekul udara bersentuhan dengan kulit dan membantu
mengeluarkan panas dari dalam tubuh. Meskipun demikian, suhu udara sebenarnya masih
tetap sama, sehingga aliran udara adalah sebab kita merasa lebih sejuk. Menggunakan AC
berarti juga mendinginkan udara sehingga udara bisa turun suhunya, tanpa pergerakan
udara pun, suasana sudah tidak terasa 'gerah'.
3. Gunakan alat pengatur waktu (timer) agar AC beroperasi hanya pada saat yang
dibutuhkan. Kontrol temperature dengan termostat.
4. Gunakan gorden, krey ataupun awning pada bagian ruangan yang terkena sinar matahari
langsung.
5. Sedapat mungkin hindarkan rumah (terutama sisi dinding kamar tidur) terkena terpaan
sinar matahari langsung menjelang sore, karena menyebabkan panas terperangkap di
dinding dan mengalir ke dalam ruang tidur sehingga AC tidak cukup dijalankan secara
ekonomis
6. Usahakan agar pintu dan jendela selalu tertutup tetapi sirkulasi udara tetap dijaga baik
agar kelembaban cukup rendah
7. Pertimbangkan menggunakan fan (kipas angin) bila temperature diluar cukup dingin.
8. Pasanglah fan control pada ìHighî hanya bila diperlukan sirkulasi udara lebih banyak.
10. Bersihkan filter AC, coil kondensor dan sirip AC secara teratur.
3. Gunakan air secara hemat dan cegah kebocoran air pada kran dan pipa.
4. Sering terjadi pompa bekerja terus menerus, padahal tidak ada pemakaian. Penyebabnya
adalah sebagai berikut : ? Rele tekan (pressure switch) tidak bekerja. ? Instalasi pipa air di
dalam bangunan ada yang bocor. ?
3. Kapasitas yang kurang menyebabkan tidak efisien, karena mesin cuci tersebut
menggunakan energi yang sama.
3. Isi lemari es harus sesuai dengan kapasitas. Isi lemari es yang melebihi kapasitas (hingga
sesak) menyebabkan sirkulasi udara dingin dalam lemari es terhambat.
4. Harus dihindari penempatan bahan makanan/minuman yang masih terlalu panas. Jika
dirasakan masih terlalu panas didinginkan dulu diluar dengan udara luar. Usahakan bahan
makanan/minuman yang akan dimasukkan ke dalam lemari es temperaturnya sama dengan
temperatur udara luar.
5. Penempatan lemari es harus jauh dari sumber panas (kompor, sinar matahari langsung),
hal ini dimaksudkan agar sistem pendinginan bekerja efektif dan efisien.
1. Mengatur penggunaan tingkat panas yang disesuaikan dengan bahan yang diseterika
(sutera, wol, polyster, katun dan sebagainya).
2. Membersihkan sisi besi bagian bawah seterika yang bersentuhan langsung dengan kain
yang disetrika sehingga penghantaran panas berlangsung baik
3. Menyeterika sekaligus banyak pakaian, tidak hanya untuk satu atau dua potong pakaian.
KESIMPULAN :
Marilah kita menghemat energi dari sekarang. . . Untuk mencegah pemansan Global dan
Demi masa depan
Disusun Oleh :